KO terbaik tahun ini, yahir frank robohkan argi cortes hanya 14 detik

Dalam laga utama ajang TV Azteca ESPN Knockout di Auditorio Municipal.

Yahir Frank hanya butuh 14 detik untuk mengubah malam di Tijuana menjadi milik nya.

petinju asal Meksiko itu membuat kejutan besar dengan merobohkan Argi Cortes hanya lewat satu pukulan.

Begitu bel berbunyi, Frank melangkah maju dan melepaskan hook kiri yang langsung menjatuhkan Cortes telentang. Kondisi Cortes yang tanpak berkunang kunang membuat wasit menghentikan pertandingan tanpa hitungan.

Tak ada pukulan lanjutan, Satu pukulan sudah cukup.

Hasil ini langsung menempatkan kemenangan Frank sebagai kandidat kuat Knockout of the Year sekaligus kejutan akhir tahun.

Pasal nya, Cortes datang dengan modal apik, dia sedang mencatat tiga kemenangan beruntun.

Dengan pengalaman dua kali menantang gelar dunia, Cortes bahkan di favoritkan menang dan di prediksi kembali masuk jalur perebutan sabuk pada 2026.

Namun prediksi hancur jadi abu.

Bagi Yahir Frank, kemenangan ini terasa manis.

dia belum naik ring sejak kekalahan angka 12 ronde dari Jayr Ranquinel pada Oktober tahun lalu di Hermosillo.

Laga ini seharus nya menjadi ajang pembuktian apakah dia masih tajam setelah lama absen. Jawaban nya datang sangat cepat, bahkan terlalu cepat untuk di analisis.

KO 14 detik ini menjadi yang tercepat sepanjang karir Frank.

Satu satu nya kemenangan lain yang mendekati hanyalah debut profesiona lnya, yang juga berakhir cepat dalam 27 detik.

KO ini sekaligus memutus rentetan tiga laga beruntun yang harus ia jalani hingga ronde terakhir.

Sebalik nya bagi Argi Cortes, ini adalah kekalahan TKO pertama dalam karir nya. Sebelum nya, dia di kenal tangguh dan mampu bertahan 12 ronde melawan nama besar seperti Junto Nakatani dan Juan Francisco Estrada.

Masih di kartu pertandingan yang sama, mantan penantang gelar dunia Jorge Garcia berhasil kembali ke jalur kemenangan.

Petinju berusia 34 tahun itu menghentikan Edgardo Velazquez pada ronde ke 6 setelah rangkaian pukulan membuat lawan nya terpojok di tali ring. Wasit langsung menghentikan laga demi menjaga kerusakan terlalu paah.

Kemenangan ini menjadi penampilan pertama Garcia sejak kalah angka mutlak dari Xander Zayas dalam duel perebutan gelar WBO kelas 154 pon pada Juli lalu di New York.

Sekaligus menjadi laga pertama nya di tanah Meksiko dalam hampir setahun.

Sementara itu, duel antara Dubiel Sanchez dan Chester Parada berlangsung sengit selama 8 ronde dan berakhir imbang split decision.

Skor juri terbagi, dan banyak penonton menilai Parada seharus nya pantas mendapatkan kemenangan.

Baca juga: Leo atang kembali menang TKO ronde pertama di ghana

Dari ring terpisah tepat nya di detroit.

Kaye Scott akhir nya menuntaskan urusan lama nya dengan Olivia Curry. Setelah hasil imbang kontroversial di pertemuan pertama, petinju asal Australia itu tampil lebih meyakinkan dan pulang sebagai juara dunia terpadu WBA dan WBC kelas menengah putri.

Duel penentuan ini di gelar di Fox Theatre, Detroit, dan berakhir dengan kemenangan majority decision 10 ronde untuk Scott.

Dua juri memberi angka jelas untuk nya, 98-92 dan 97-93, sementara satu kartu aneh mencatat 95-95, hasil yang sulit di pahami mengingat jalan nya pertarungan.

Sejak bel pembuka, Scott langsung maju lebih dulu memastikan diri nya menjadi petinju yang pertama menyerang sekaligus pertama mengenai sasaran.

itu bertahan di ronde2 awal, hingga sebuah benturan kepala tak di sengaja membuka luka di atas mata kanan Curry.

Curry sempat bangkit di ronde ke 4. Petinju asal Chicago itu meningkatkan tekanan dan mencoba memaksa pertarungan dekat, Namun respons Scott datang cepat.

Di ronde berikut nya, dia menjawab agresivitas lawan nya dengan fisik yang lebih kuat dan pukulan yang lebih akurat.

Jika di pertemuan pertama tekanan Curry menjadi senjata utama mulai ronde ke 6, situasi nya berbeda kali ini.

Curry tetap menekan, tetapi Scott yang di kenal sebagai petinju teknis berkat latar belakang amatir nya, justru memilih bertarung di dalam.

Dia bermain kasar, menempel, dan memanfaatkan ukuran tubuh nya untuk menguras tenaga lawan.

Ronde2 akhir berjalan berat dan melelahkan. Tidak banyak pukulan bersih yang betul2 menentukan, tetapi Scott terus mendorong Curry mundur.

Curry sempat memiliki momen di ronde ke 9dengan beberapa kombinasi, namun secara keseluruhan laga ini tidak seintens pertemuan pertama mereka.

Ketika bel terakhir berbunyi, arah hasil pertarungan terbaca.

Di usia 41 tahun, Scott akhir nya meraih status juara dunia terpadu pada percobaan ketiga nya merebut gelar.

Rekor nya kini menjadi 5 menang, 1 kalah, 1 imbang.

Sebuah pencapaian besar dalam fase karier yang oleh banyak orang sudah di anggap sudah kadaluarsa.

Sementara itu, Olivia Curry harus menerima kekalahan, dia kembali tampil berani, tetapi kali ini harus mengakui keunggulan rival lama nya.

kemenangan scott ini bukan hanya pembalasan, ini pembktian, bahawa usia nya belum menutup peluang untuk berdiri di puncak dunia.

#Yahirfrank #Argicortes #hasiltinju #Tinjuhariini