Wawancara Naoya inoue setelah menang atas picaso, dia jujur LELAH.

wawancara naoya inoue usai menang atas picasso

Kemenangan kembali di raih. Sabuk kembali bertambah.

tapi di balik semua itu, sang juara tidak berdiri dengan dada di busungkan penuh kepuasan. Justru sebalik nya. Usai pertarungan Inoue memilih jalan yang jarang di ambil petinju besar…bersikap kritis terhadap diri sendiri.

Dalam wawancara pasca pertandingan, Inoue tidak larut dalam euforia.

dia berbicara dengan jujur nyaris tanpa romantisasi kemenangan. Bagi nya, menang bukan berarti segala nya sudah sempurna. Ada standar tinggi yang selalu dia kejar, dan malam ini menurut nya belum sepenuh nya tercapai.

Saya memang menerima sabuk baru malam ini, tapi sejujur nya penampilan saya tidak terlalu bagus.. kata Inoue.

Pernyataan singkat itu langsung menggambarkan karakter sang juara.

Di saat banyak petinju akan merayakan kemenangan besar dengan klaim dominasi, Inoue justru membuka ruang evaluasi.

Tak bisa di pungkiri, kemenangan ini kembali menambah koleksi sabuk Inoue. Status nya sebagai penguasa kelas super bantam tetap aman.

Namun saat di tanya soal berapa banyak sabuk lagi yang ingin dia raih, jawaban nya tidak bernada ambisi berlebihan.

dia mengakui menerima sabuk baru di atas ring, tetapi langsung menegaskan bahwa malam itu bukan performa terbaik nya. Pertarungan berjalan keras, penuh tekanan, dan menuntut konsentrasi tinggi dari awal hingga akhir.

“Pertandingan nya berat. Sangat menantang.. ujar nya.

tapi di balik penilaian kritis itu, ada satu fakta yang tidak bisa di abaikan, inoue menutup tahun ini dengan catatan sempurna. Empat kali naik ring, empat kali menang. Sebuah rekor yang, bagi petinju mana pun, sudah lebih dari cukup untuk di sebut sukses.

Tetapi bagi Inoue, kemenangan beruntun justru menghadirkan tanggung jawab yang lebih besar, bukan hanya kepada penggemar, tetapi pada diri nya sendiri.

Jadwal padat sepanjang tahun akhir nya mulai terasa.

Dalam wawancara itu, Inoue tidak menutup nutupi kondisi fisik dan mental nya. dia mengaku puas bisa menjalani empat pertarungan dalam satu tahun kalender, tetapi di saat yang sama, kelelahan itu nyata.

“Secara pribadi saya puas bisa menjalani empat laga tahun ini. Tapi jujur saja, saya cukup lelah.. kata nya.

Bukan keluhan, Lebih tepat di sebut sebagai pengakuan jujur dari seorang atlet elite yang terus memacu tubuh dan pikiran nya di level tertinggi.

karena itu, rencana terdekat Inoue bukanlah langsung mengejar pertarungan besar berikut nya, melainkan istirahat.

“Saya ingin istirahat dulu, pelan-pelan.”

Kata itu menyiratkan bahwa Inoue paham kapan harus melangkah maju, dan kapan harus berhenti sejenak.

sikap ini menjadi penanda kedewasaan karir nya.

Kemenangan ini kembali memicu pembicaraan soal status pound for pound. Banyak pihak menyebut Inoue sebagai raja di daftar tersebut, tapi ketika pertanyaan itu di arahkan langsung kepada nya, respons inoue jauh dari klaim superioritas.

“Hari ini saya menang dan disebut sebagai raja pound for pound, tapi kalau di tanya apakah saya pantas… saya rasa masih jauh..ucap nya.

Bagi Inoue, gelar dan label tidak otomatis berarti selesai. dia menilai diri nya masih memiliki banyak aspek yang perlu di asah.

Sebuah pengakuan yang kontras dengan citra publik nya sebagai petinju nyaris sempurna.

“Saya masih harus terus mengasah kemampuan. Saya ingin menjadi petinju yang layak berada di peringkat satu.”

Inilah inti dari angle besar wawancara ini. Menang, tapi tidak puas. Juara, tapi tidak merasa paling sempurna. Sebuah pola pikir yang justru membuat banyak pengamat percaya bahwa Inoue masih akan terus berbahaya di masa depan.

“Bukan Penampilan Terbaik dan Saya Akan Lebih Baik…

Inoue juga menyinggung soal performa teknisnya di ring. dia sadar betul bahwa malam itu bukan versi terbaik dari diri nya.

ini tidak menjadikan nya beban, tapi menganggap nya sebagai pijakan untuk berkembang.

“Penampilan saya malam ini bukan yang terbaik. Saya yakin akan jauh lebih baik di pertarungan berikut nya.”

Tak butuh waktu lama hingga pembicaraan mengarah ke potensi big fight. Nama Junto Nakatani pun muncul.

Kedua nya sama2 menang di malam yang sama, dan banyak pihak melihat nya menuju duel besar di masa depan.

Inoue tidak menampik kemungkinan itu.

“Mungkin kemenangan ini akan mengarah ke pertarungan melawan Nakatani tahun depan.”

Namun dia tetap berhati hati. Menurut nya, segala keputusan akan di bahas bersama promotor dan pihak penyelenggara.

Tidak ada janji bombastis, hanya arah pembicaraan itu ada.

“Yang jelas, malam ini kami berdua sama2 menang dengan selamat. Untuk ke depan nya, kami ingin berdiskusi soal arah dan rencana..ujar nya.

Selain Nakatani, Inoue juga di tanya soal kemungkinan menghadapi petinju dari divisi lain, termasuk Bam Rodriguez.

Jawaban nya kembali mencerminkan sikap terbuka….

Kalau dia naik kelas dan waktu nya cocok di kelas super bantam, saya siap menunggu nya.”

Tidak ada provokasi, Semua di kembalikan pada kesesuaian divisi. Sebuah jawaban profesional yang membuka peluang tanpa mengikat janji.

Bagian paling emosional dari wawancara ini datang saat Inoue berbicara tentang para penggemar.

Terutama fans Jepang yang datang jauh jauh untuk menyaksikan langsung pertarungan nya.

dia menyadari bahwa tidak semua fans punya kesempatan melihat nya bertanding secara langsung. Karena itu, dukungan yang datang ke arena terlebih di luar Jepang memiliki arti besar bagi nya.

“Untuk semua fans yang datang ke arena malam ini, dan yang menonton dari jauh, terima kasih atas dukungan nya,” kata Inoue.

Secara khusus, dia menyampaikan apresiasi kepada fans Jepang yang hadir di Arab Saudi.

Nada suaranya berubah lebih hangat. Tidak lagi soal sabuk, ranking, atau rencana besar, melainkan hubungan antara petinju dan orang yang selalu berdiri di belakang nya.

Wawancara ini menutup dengan satu kesan kuat..

Naoya Inoue tetap menjadi juara dunia terpadu kelas super bantam, tetapi dia tidak terjebak dalam status itu. dia menang, tapi kemenangan hanyalah satu bagian dari perjalanan panjang.

#Naoyainoue #alanpicasso #riyadh #Hasiltinju

3 komentar untuk “Wawancara Naoya inoue setelah menang atas picaso, dia jujur LELAH.”

  1. Pingback: Hasil tinju dunia Aichi Sky Expo: Yabuki KO, Llover Bersinar

  2. Pingback: Raja kickboxing rico verhoeven akan melawan anthony joshua??

  3. Pingback: Oleksandr usyk call out wilder, target 2026

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top