Vanes Martirosyan mungkin bukan petinju yang paling sering muncul di headline mainstream.
Tapi buat para penggemar tinju. terutama yang mengikuti kelas menengah dan junior menengah sejak pertengahan 2000 an. nama Martirosyan adalah salah satu yang susah di lupakan.
Bukan hanya karena prestasi nya…
tapi juga karena perjalanan karirn ya yang penuh kerja keras. drama, dan pada akhir nya di tutup oleh kabar duka yang bikin banyak orang patah hati.
Di usia yang terbilang muda untuk mantan atlet profesional. baru 39 tahun Martirosyan meninggal dunia setelah berjuang selama dua tahun melawan kanker kulit.
Buat saya pribadi…kisah ini bukan cuma tentang seorang petinju yang pergi. tapi juga tentang seorang manusia yang menjalani hidup nya dengan keberanian sampai MALAIKAT MAUT menjemput.
Kabar kematiannya pertama kali di konfirmasi oleh bernie bahrmasel dan Presiden WBC Mauricio Sulaiman menyampaikan berita tersebut.
Jujur saja waktu kabar ini muncul banyak orang kaget termasuk penulis.
Soaln ya walaupun sudah beberapa tahun tidak aktif bertarung. nama Martirosyan masih akrab buat banyak penggemar tinju.
Dan yang bikin tambah ngena. Martirosyan tidak meninggal tiba-tiba. dia bertarung selama dua tahun melawan kanker sel skuamosa (squamous cell carcinoma).. sebuah penyakit yang tidak semua orang tahu bisa se ganas itu.
saya hanya bisa membayangkan.. petinju yang selama hidup nya di kenal punya nyali besar.
ternyata harus bertarung lagi di ring yang berbeda. kali ini melawan penyakit yang tidak pandang bulu.
Buat yang mungkin kurang familiar..Martirosyan bukan petinju kebetulan jadi bagus. dia datang dari jalur yang serius.
Lahir di Armenia. namunMartirosyan pindah bersama keluarga nya ke Glendale California.
Sejak muda dia sudah menunjukkan bakat besar di ring. Prestasi paling gemilang nya di level amatir sudah terlihat. saat dia menembus Tim Olimpiade Amerika Serikat dan bertanding di Athena pada tahun 2004.
Dan ini bukan hanya jadi kontestan pelengkap.
Martirosyan bahkan mengalahkan Andre Berto di kualifikasi. sesuatu yang cukup besar kalau kita ingat bagaimana karier Berto berkembang selanjut nya.
Di Olimpiade 2004.. Martirosyan terhenti di babak kedua setelah kalah angka dari Lorenzo Aragon dari Kuba.
tapi penampilan nya sudah cukup untuk menarik perhatian banyak promotor.
Tak lama setelah itu. dia terjun ke tinju profesional.
Baca juga: Kisah lengkap rivalitas Humberto gonzalez vs michael carbajal.
ini dia yang bikin orang kagum.. Jika ada perjalanan karir yang MULUS di awal. Martirosyan salah satu nya.
Lihat rekor nya kawan…
32 pertandingan tak terkalahkan. 20 menang KO. Satu-satu nya NODA hanya hasil imbang melawan Erislandy Lara.
Statistik seperti ini tidak terjadi karena keberuntungan. Martirosyan punya gaya bertarung yang mengandalkan volume pukulan. dan stamina ajiiib.
Tidak mengherankan kalau akhir nya dia mendapat kesempatan bertarung memperebutkan gelar dunia.
Sayang nya…meskipun sangat kompetitif. justru di titik inilah karir nya mulai diwarnai TRAGEDI kecil.
Salah satu hal yang bikin banyak fans merasa bersimpati pada Martirosyan. adalah nasib kurang beruntung nya di partai gelar dunia.
Dia total tiga kali menantang sabuk juara. Namun ketiga nya berakhir tidak sesuai harapan…
vs Demetrius Andrade 2013..
Dalam perebutan gelar WBO junior middleweight. Martirosyan kalah tipis via split decision.
Banyak yang menilai pertarungan ini super ketat. bahkan beberapa fans merasa Martirosyan HARUS NYA menang.
vs Erislandy lara 2016.
Lagi-lagi kalah angka. lara yang kemudian menjadi salah satu petinju paling dominan di divisi ini. harus bekerja keras menghadapi Martirosyan.
vs Gennadiy Golovkin 2018.
Ini adalah yang paling dikenal karena menjadi pertarungan terakhir Martirosyan.
Menggantikan Canelo secara mendadak dalam promosi besar. Martirosyan kalah dalam dua ronde.
Walaupun tidak pernah menyentuh gelar dunia. Martirosyan tetap dihormati.
Tidak banyak petinju yang tiga kali menantang gelar. dan semua kekalahan nya datang dari juara dunia di masa keemasan mereka.
Jangan lupakan ini… martirosyan pernah mengalahkan Kassim Ouma. dan juga Ishe Smith. Dua mantan juara dunia yang bukan lawan seperti ROTI sisir yang lembut dan sedaap.
Sang presiden WBC Mauricio Sulaiman jelas kehilangan seorang teman.
Dia menyebut Martirosyan sebagai sosok baik dan punya hati besar. Bahkan ada cerita yang mungkin tidak di ketahui banyak orang…
Di tengah kesulitan finansial yang dia hadapi sendiri. Martirosyan masih menyumbang uang untuk keluarga Israel Vazquez. mantan juara dunia yang sedang berjuang menghadapi masalah kesehatan.
Buat saya pribadi… ini bukan cuma karakter petinju. Ini asli manusia yang punya hati indah.
Banyak orang sukses tidak melakukan itu. orang punya lebih tapi memberi kurang. Martirosyan melakukan sebalik nya.
Ngomongin siapa yang ikut berjasa besar membentuk karier Martirosyan. Wild Card Boxing Club harus masuk daftar.
Gym ini adalah rumah bagi banyak petinju kebanggaan dunia. termasuk Manny Pacquiao.
Wild Card mengunggah pesan panjang yang emosional..
Mereka menyebut Martirosyan bukan cuma atlet. Tapi ayah, suami, anak, teman. yang berjuang habis-habisan untuk tetap hidup demi keluarga
Kalimat terakhir itu yang paling mengena…
Gone far.. far too soon.
Tidak berlebihan. Usia 39 terlalu muda untuk siapa pun.
Pada tahun 2024. tepat saat kondisi nya semakin berat,. Martirosyan berbicara dalam wawancara..
Di sana dia cerita jujur bagaimana keras nya perjuangan melawan kanker.
Tapi yang bikin saya makin respect adalah ucapan ini…
Pesan-pesan itu membuat saya terus bertahan.
Arti nya… setiap komentar. DM, doa, dan dukungan fans benar-benar berarti buat dia.
saya rasa ini mengingatkan kita pada hal yang sangat manusiawi. Setiap orang, bahkan petarung setangguh apa pun. tetap membutuhkan dorongan moral.
dia bahkan memberikan pesan untuk orang lain yang sedang sakit. Saya berharap yang terbaik untuk semua yang sedang berjuang melawan penyakit.
kata2 ini simpel tapi terasa tulus. Seorang petarung di tengah penderitaan masih memikirkan orang lain.
Setiap orang yang terlihat kuat. sering kali diam-diam sedang menahan sakit yang besar.
dia adalah contoh manusia yang berjuang sampai akhir. Dalam ring maupun di luar ring. Seorang atlet yang tidak hanya mengayunkan pukulan. tapi juga memberikan contoh karakter dan empati.
Selamat beristirahat… Vanes Martirosyan.
Semoga tenang di sana.
Perjuanganmu sudah selesai.
buat penggemar yang membaca kisah ini..
Semoga hidup kita bisa punya setidak nya sedikit dari keberanian yang sama.
AMIIIIN..
#Vanesmartirosyan #petinjumeninggal #kisahsedih










Pingback: Benavidez Rebut Tanggal Keramat Tinju Meksiko
Pingback: Jai Opetaia dan Drama Besar Menuju Unifikasi Cruiserweight
Pingback: Anthony Joshua Selamat dari Kecelakaan Maut di Nigeria