Dulu.. Jepang di kenal sebagai negara yang konsisten menghasilkan juara dunia.
tapi sekarang mereka bukan cuma punya andalan. mereka punya bintang global yang level nya di akui dunia.
Nama seperti Naoya Inoue. sudah seperti kartu identitas Jepang saat ini.
Namn yang menarik.. gelombang besar itu tidak berdiri sendirian.
Ada banyak nama baru yang ikut tertarik arus. dan salah satu nya adalah mantan sensasi kickboxing yang kini sedang menjelma menjadi monster baru di kelas bantam…Tenshin Nasukawa.
Dan dia akan naik ring menghadapi mantan juara dunia yang juga memiliki nama besar. Takuma Inoue adik kandung Naoya.
Ketika dua petarung dengan cerita perjalanan berbeda bertemu dalam satu ring..
saya merasa inilah jenis pertandingan yang tidak hanya menentukan siapa yang menang. tapi juga menentukan arah karir kedua nya.
Kalau yang lain menunggu era baru tinju dunia. Jepang justru sudah memulai nya.
Melihat bagaimana Jepang membangun dunia tinju nya. Arena tidak pernah sepi.
Promotor terus menghadirkan duel kelas atas. dan penonton selalu membludak.
Bahkan.. event ini di siarkan melalui Top Rank Classics di Roku Channel. Tubi. dan Vizio. tanda bahwa pasar global juga memberi atensi.
Duel nya akan di gelar. toyota Arena Tokyo Jepang. pada Senin 24 November 2025 Mulai 03:45 Eastern Time.
Dengan kata lain, Jepang bukan cuma jadi lokasi pertandingan – tapi salah satu pusat perhatian dunia tinju hari ini.
Kenapa Tenshin Nasukawa bisa sebesar ini??
Saya pribadi.. mengikuti Tenshin sejak masih kickboxing. Saat itu hampir semua orang Jepang menganggap nya sebagai golden boy.
Masih muda., tapi cara bertarung nya seperti orang yang sudah puluh-puluh kali naik ring.
Tapi fase paling menentukan karier Tenshin menurut saya bukan saat dia masih mendominasi kickboxing.
melainkan ketika dia DI BAWA MASUK Floyd Mayweather pada 2018.
Seluruh dunia melihat nya kalah cepat. bahkan banyak yang mengejek…
“Ah, selebriti yang di permalukan.”
Padahal..kalau di lihat dari kacamata bolong..
Tenshin masih sangat muda. Itu bukan pertandingan tinju kompetitif. Lawan nya adalah salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Tapi rasa malu itu justru menjadi KOPI HITAM bagi nya.
Setelah itu..Tenshin mengambil keputusan yang tidak semua orang berani ambil.
meninggalkan kenyamanan di kickboxing. dan memulai dari bawah di tinju profesional.
Saya pribadi salut… karena rata-rata atlet yang sudah superstar tidak mau turun level dan membangun lagi dari nol.
Dan keputusan itu terbayar…
Dalam lima pertarungan terakhir nya Tenshin tidak hanya menang tapiii…
Menghabisi Jonathan Rodriguez dalam tiga ronde. Mengalahkan Gerwin Asilo. Menang atas Victor Santillan. Menang dari mantan juara dunia Jason Moloney.
Kuncinya bukan cuma menang. tapi bagaimana dia berkembang setiap kali bertanding.
Saat Tenshin naik ring. saya merasa skill nya di poles selapis lagi.
Dan itulah alasan dia kini berada di jajaran penantang gelar dunia WBC.
seandai nya menang dari Takuma..pilihan nya makin luas..bisa jadi..
mengejar juara IBF (antara Jose Salas Reyes atau Landile Ngxeke).
unifikasi melawan Antonio Vargas (WBA).
unifikasi melawan Christian Medina (WBO).
atau bertahan sambil menantang nama-nama kuat lain.
Bahkan ada pembicaraan kapan Jesse “Bam” Rodriguez naik kelas.
Kalau itu terjadi…tinju Jepang bisa menyaksikan salah satu duel terbesar dekade ini.
Kalau Naoya adalah nama yang paling sering di sorot dunia. Takuma itu seperti orang yang bekerja diam-diam namun hasil nya tidak main-main.
Mari fikir bersama2…
Pernah gagal dalam perebutan gelar pada 2018. Tidak hancur secara mental. Justru bangkit dengan 7 kemenangan beruntun.
dia bahkan sempat NAIK TURUN divisi .
dari 118 ke 122 lalu kembali lagi . demi mencari jalan terbaik menuju gelar dunia.
Pada 2023… dia akhir nya mendapatkan apa yang di kejar…
menjadi juara WBA kelas bantam. memenangi angka atas Liborio Solis.
Bahkan takuma mempertahankan nya dua kali. termasuk kemenangan KO atas Jerwin Ancajas.
Baru pada Oktober 2024. Seiya Tsutsumi memutus kabel itu.
Dan di titik inilah Takuma seperti sampai pada perempatan jalan besar…
menang. dan karir nya hidup lagi. kalah, dan mendaki puncak lagi akan semakin berat
Kalau saya dalam posisi Takuma..pasti sadar bahwa pertarungan ini bukan hanya jadwal pertandingan..INI GARIS HIDUP.
Dan itulah yang membuat duel ini terasa kuat secara emosional.
Baca juga: Prediksi duel seru isaac cruz vs lamont roach
Apa yang membedakan gaya kedua nya?
Kalau saya rangkum berdasarkan pengamatan pribadi…..
Tenshin Nasukawa.
serangan cepat. respons refleks tinggi. pola gerak tidak mudah di tebak. tidak takut mengambil risiko. ANAK BARU yang masih berkembang
Takuma Inoue.
tidak terburu-buru. punya banyak pengalaman di level dunia. tahu bagaimana menyelesaikan pertarungan panjang.
Dalam tinju..menurut saya tidak ada gaya yang lebih baik. Yang ada adalah…
gaya siapa yang berhasil membungkam lawan lebih dulu.
Kalau Tenshin bisa membuat permainan cepat sejak ronde awal. saya melihat peluang besar dia mengambil keputusan juri.
Tapi kalau Takuma berhasil memutus pertandingan dan mendorong laga menjadi 10–12 ronde. Tenshin harus benar-benar siap TES TINJU IQ.
Salah satu hal yang bikin tinju Jepang beda dari kebanyakan negara adalah undercard yang bukan asal tempel.
Bahkan pada malam ini. ada dua pertarungan yang kualitas nya seperti kartu utama di negara lain.
Mikito Nakano vs Ra’eese Aleem
Nakano..14 kemenangan. 13 KO. Aleem. 22 kemenangan. 1 kalah.
Pemenang nya berhak menantang juara dunia IBF kelas bulu Angelo Leo.
Kalau Nakano menang. dia bisa jadi salah satu bintang baru Jepang berikut nya.
KO rate 92% itu MANTAP JIWA kawaaan.
Tomoya Tsuboi vs Carlos Cuadras.
Ini bahkan lebih ekstrem….
Tsuboi baru 2-0. Cuadras 44-5-1 (28 KO), mantan juara dunia.
Biasanya petarung muda di beri lawan bertahap. tapi di Jepang sering di benturkan langsung ke tantangan besar.
Kalau Tsuboi bisa menang. nama dia langsung bisa PIRAL..eh salah VIRAL.
Kalau saya bandingkan dengan negara lain. promotor tinju Jepang jarang membuat gimmick murahan.
Mereka mengandalkan….
kualitas pertandingan. atmosfer arena. profesionalisme petinju. dukungan fan base besaaar.
Tidak perlu drama pesta timbang penuh dorong-mendorong. Tidak perlu trash talk murahan.
Dan yang lucu…hasil nya justru terasa lebih besar.
Orang menonton karena kualitas. bukan karena drama murahan.
Kalau saya harus pilih satu nama. saya pilih Tenshin Nasukawa menang angka.
Bukan karena Takuma tidak berbahaya. Justru pengalaman Takuma itu sudah oyiii.
Tapi berdasarkan perkembangan Tenshin..
progres fisik. adaptasi tinju. dan pembacaan momentum.
Saya merasa.. dia sedang berada dalam grafik karir yang menanjak tajam.
Kalau Tenshin bisa melewati 4 ronde awal tanpa kebingungan. sisa ronde akan lebih sesuai dengan permainan nya.
Tapi kalau Tenshin tergesa-gesa dan membuka tangan. Takuma punya banyak cara untuk menyerang balik.
Itu yang membuat pertandingan ini menarik bukan pertandingan yang bisa di tebak satu arah.
Yang menarik pertarungan ini…
tidak di pengaruhi promosi Amerika. trash talk Twitter. tidak memainkan isu nasionalisme.
menurut saya…justru pertandingan2 seperti inilah yang membuat tinju terasa MURNI.
Tidak banyak gangguan. drama, tapi kualitas teknik dan mental bertarung benar-benar di uji.
Siapa pun yang menang. tinju kelas bantam akan semakin panas.
Dan satu yang saya yakin…
tinju Jepang sedang berada dalam masa yang belum tentu bisa di tiru oleh negara lain dalam waktu dekat.
#TenshinNasukawa #TakumaInoue #BoxingJapan #TinjuDunia #InoueClan #Nasukawa #BigFight2025 #BeritaTinju










Pingback: Ryan Garcia vs Mario Barrios – Kontroversi Title Shot WBC