Anthony Joshua sudah terlalu sering di bahas dari sudut yang sama.
Tentang kejayaan nya sebagai juara dunia, tentang tekanan besar di pundak nya, atau bagaimana dia bangkit setelah kekalahan yang menyakitkan.
Semua itu sah dan juga penting. Tapi jujur saja..ada satu sisi Anthony Joshua yang jarang benar benar di kupas secara khusus.
Yaitu saat dia tidak memberi lawan nya waktu mengembangkan serangan sama sekali.
Malam2 ketika Joshua naik ring bukan untuk perang panjang. adu taktik berlarut larut, tapi untuk menghajar..merobohkan, lalu pulang cepat hanya di Ronde pertama.
Belum sempat keringat basah duel sudah selesai.
Buat saya pribadi..momen momen KO/TKO ronde pertama inilah yang sebena rnya paling jujur menggambarkan sisi paling berbahaya dari Anthony Joshua.
Di masa2 ini juga kita melihat versi Joshua yang liar dan kejam.
petinju dengan postur raksasa, kecepatan mengejutkan. pukulan yang bisa mengakhiri segala nya hanya dengan satu kombinasi bersih.
Sayang nya….kejadian seperti ini sering tenggelam oleh narasi besar soal sabuk juara dan kekalahan nya beberapa kali.
Padahal…jika di tarik satu per satu, daftar lawan yang di hajar Joshua hanya dalam satu ronde bukan daftar yang tak bisa di anggap remeh.
Ada nama2 berpengalaman. ada yang datang dengan rekor bersih, namun semua nya runtuh dalam hitungan menit.
ini dia lawan2 nya..langsung saja kecibrooot…
1. Emanuele Leo (5 Oktober 2013).
Semua nya harus dimulai dari malam debut nya pada Tanggal 5 Oktober 2013. Joshua menjalani laga profesional pertama nya melawan Emanuele Leo.
petinju Italia dengan rekor 8-0. Dan ini penting di tegaskan..Leo bukan petinju tanpa pengalaman. Dia datang tak terkalahkan, punya jam terbang. tentu saja membawa modal bagi debutan seperti joshua.
namun di seberang ring berdiri juara Olimpiade emas London 2012. aura itu langsung terasa bahkan sebelum bel berbunyi.
Menurut saya…debut Joshua ini tidak hanya laga pembuka karir, tapi semacam deklarasi. Seolah dia ingin berkata… “Saya tidak datang untuk belajar pelan pelan tapi menghancorkan.
Begitu ronde pertama di mulai, Joshua tidak terlihat gugup sedikit pun.
tidak ada pemanasan dan penjajakan. Tubuh besarn ya bergerak dengan kecepatan yang jujur saja cukup mengejutkan untuk petinju seukuran nya.
Joshua mulai menekan Leo ke arah tali. di situlah semua nya berakhir cepat.
Satu kombinasi brutal di lepaskan, pukulan kanan-kiri yang bersih dan keras. Leo langsung tersungkur di pinggir tali, tubuh nya jatuh dalam posisi yang membuat wasit tidak perlu berpikir lama.
Bahkan sebelum hitungan panjang, wasit langsung menghentikan pertarungan mencabut pelindung gigi Leo. Tidak ada debat Duel selesai.
Di ronde pertama.
Di laga debut profesional.
pengamatan saya pribadi, momen ini penting karena menunjukkan sesuatu yang sering terlupakan dalam narasi besar Anthony Joshua. insting pembunuhnya sudah ada sejak awal.
Ini bukan hasil dari pengalaman puluhan laga. juga bukan hasil dari adaptasi bertahun tahun.
ini murni bakat dan power seorang atlet elit yang tahu persis apa yang dia bawa ke ring.
Joshua tidak merayakan berlebihan. Dia hanya melakukan apa yang harus di lakukan, menghajar, menjatuhkan, dan menyelesaikan tugas.
sejak malam itu Joshua mendapatkan ruang di ronde pertama.. lawan bisa pulang lebih cepat dari jadwal.
Baca juga: Edwin de los santos nganggur 2 tahun, comebcak KO cepat 38 detik
2. Hector Alfredo Avila (1 Maret 2014).
Beberapa bulan setelah debut profesional nya yang singkat dan brutal, Anthony Joshua kembali naik ring pada 1 Maret 2014.
Kali ini lawan nya adalah Hector Alfredo Avila. Tidak banyak yang mengira duel ini akan berbeda jauh dari laga debut nya dan ternyata benar.
Joshua masih berada di mana setiap pertarungan seperti eksperimen tekan, pukul, selesai.
Sejak bel di tabuh..Joshua terlihat nyaman. Tidak tergesa gesa, tapi juga tidak ragu. Avila mencoba mendekat. mungkin berharap bisa menguji daya tahan Joshua atau setidak nya membuat nya bekerja lebih lama.
Tapi justru di situlah kesalahan fatal terjadi.
Joshua membaca gerakan Avila dengan tenang, lalu melepas hook kiri yang menghantam telak ke wajah.
Pukulan itu tidak cuma keras, tapi tepat sasaran. Avila langsung terjatuh ke kanvas dengan mata berkedip2. Bukan jatuh dramatis, tapi jatuh yang jujur tubuh nya tidak merespons.
Wasit langsung masuk. Tidak ada hitungan panjang. Avila tidak mampu bangkit dan duel pun di hentikan di ronde pertama.
Buat saya pribadi, kemenangan ini mempertegas.. Joshua bukan hanya berbahaya dengan tangan kanan.
Hook kiri-nya sama mematikan nya. Dan di fase awal kariernya ini, lawan lawan nya belum punya cukup waktu atau pengalaman untuk bertahan dari kombinasi power itu.
Dua laga profesional, dua ronde pertama, dua kemenangan KO. Joshua sedang membangun jalan aspal dengan cara paling paling menakutkan.
simak juga: diego pacheco di pukul jatuh, bangkit dan menang
3. Matt Legg (31 Mei 2014).
Tanggal 31 Mei 2014, Anthony Joshua mendapat panggung yang megah.
Bukan hanya soal lawan, tapi juga tempat. Duel melawan Matt Legg berlangsung di Wembley Stadium. venue yang kelak akan sangat identik dengan nama Joshua.
meski saat itu karir nya masih di awal2, aura nya sudah terasa seperti petinju yang pantas berada di sana.
Joshua masuk ring dengan senyuman. Dari awal ronde pertama, tekanan langsung di berikan.
Matt Legg mencoba bertahan, tapi perbedaan kelas terlihat jelas. Joshua tidak memburu KO secara liar, tapi secara sistematis memojokkan lawan nya.
Momen penentu nya datang cepat. Uppercut keras dari Joshua masuk bersih, di susul kombinasi lanjutan yang membuat Legg kehilangan keseimbangan dan akhir nya tersungkur ke kanvas.
itu bukan knockdown biasa. Itu jatuh yang membuat tubuh butuh waktu untuk kembali sinkron dengan pikiran.
Legg akhir nya berdiri, tapi baru setelah wasit melambaikan tangan.
Arti nya pertandingan sudah selesai. Tidak ada kelanjutan atau kesempatan kedua.
kalo penulis bilang..duel ini menarik karena menunjukkan bahwa Joshua bukan hanya memukul keras, tapi juga tahu jenis pukulan apa yang tepat di jarak tertentu.
Uppercut di jarak dekat itu bukti bahwa dia mulai memahami dimensi tubuh nya sendiri. Dengan postur sebesar itu, uppercut Joshua terasa seperti naik dari lantai.
Tiga laga profesional, tiga KO ronde pertama. yang paling penting, semua nya datang dengan cara berbeda.
Itu tanda petinju yang bukan cuma mengandalkan satu senjata.
GelarWBC nya di rampas noel mikaelian. Badou jack pertimbangkan untuk pensiun.
4. Michael Sprott (22 November 2014).
Masuk ke duel melawan Michael Sprott pada 22 November 2014 di Echo Arena Liverpool.
Anthony Joshua sebetul nya mulai menghadapi lawan yang jauh lebih berpengalaman. Sprott bukan petinju hijau.
Dia sudah malang melintang, pernah naik ring melawan banyak nama besar. jelas bukan lawan yang datang hanya untuk jatuh cepat.
Tapi malam itu, pengalaman tidak banyak membantu.
Joshua tampil seperti petinju yang sadar betul dengan keunggulan nya. Tekanan datang bertubi-tubi. Sprott mencoba bergerak,bertahan, tapi setiap langkah mundur justru membuat nya semakin terpojok.
Joshua mengamuk. Bukan hanya menyerang, tapi menghantam dengan intensitas penuh.
Kombinasi pukulan mendarat beruntun sampai akhir nya Sprott bersandar di tali, tubuh nya menahan serangan lebih karena refleks dari pada kesadaran penuh.
sang wasit tidak menunggu knockdown. Dia langsung masuk dan menghentikan pertarungan untuk menyelamatkan Sprott.
menurut saya, keputusan itu tepat. Karena kalau duel di biarkan berjalan beberapa detik lebih lama, hasil nya bisa jauh lebih buruk.
Yang menarik dari laga Ini bukan lagi Joshua melawan petinju debutan atau lawan minim jam terbang.
ini Joshua melawan petinju senior dan tetap saja, tidak sampai ronde kedua.
pengamatan saya..di sinilah mulai terlihat bahwa KO ronde pertama Joshua bukan hanya karena lawan nya lemah, tapi karena tekanan nya benar benar di level lain.
5. Gary Cornish (12 September 2015).
Dari semua KO ronde pertama Anthony Joshua, duel melawan Gary Cornish pada 12 September 2015 di O2 Arena London, menurut saya adalah yang paling lengkap.
Bukan hanya karena atmosfer besar, tapi juga karena bagaimana Joshua menyelesaikan nya dengan kombinasi, tekanan, dan ketegasan.
Cornish datang bukan sebagai figuran. tubuh nya besar. secara fisik dia terlihat siap untuk bertarung.
Tapi sejak bel berbunyi, Joshua langsung menunjukkan niat nya. Tidak ada basa basi. kuda kuda langsung di pasang.
Momen krusial datang ketika Joshua melepas kombinasi kanan kiri yang membuat Cornish jatuh pertama kali. Cornish bangkit. Tapi di sinilah masalah nya. Bangkit tidak selalu berarti pulih.
Joshua kembali menyerang, memaksa Cornish ke sudut ring.
Serangan demi serangan mendarat. Cornish kembali jatuh, kali ini menunduk, mencoba bertahan dengan naluri terakhir nya. Dia bangkit lagi, tapi terlihat dalam kondisi sempoyongan.
wasit tidak ragu. Duel langsung di hentikan.
kalo saya bilang…inilah contoh paling jelas dari sisi kejam Anthony Joshua di ronde pertama. Dia memberi kesempatan bangkit, tapi tidak memberi ruang untuk lawan menyerang balik. Sekali lawan goyah, tekanan tidak pernah berhenti.
lima kemenangan KO/TKO ronde pertama ini menunjukkan Anthony Joshua di ronde pertama adalah ancaman murni.
Bukan cuma soal sabuk. Ini tentang petinju dengan fisik raksasa, teknik solid, dan keberanian untuk menyelesaikan duel secepat mungkin.
momen momen singkat inilah yang sering terlupakan, padahal justru menunjukkan versi Joshua yang paling alami dan paling berbahaya.
#Anthonyjoshua #AJ #sejarahtinju #KObrutal









