Tidak semua ancaman di sampaikan dengan teriakan atau tatapan penuh kebencian. sebuah kalimat pendek yang di ucapkan dengan tenang justru terasa jauh tajam.
Itulah yang di lakukan Oleksandr Usyk dalam beberapa kesempatan terakhir.
Tanpa konferensi pers besar atau saling sindir di media sosial, nama Deontay Wilder kembali keluar dari mulut Usyk, bukan sekali tapi dua kali di lain waktu dan tempat.
Baca juga:
Yang menarik, semua itu terjadi ketika publik justru sibuk membicarakan hal lain.
masa depan sabuk juara, pertarungan pound-for-pound bahkan duel Naoya Inoue.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar biasa saja. tetapi penyebutan Wilder oleh Usyk bukanlah mainan. Ada pesan dan kemungkinan besar yang sedang disiapkan perlahan.
Setelah menguasai puncak kelas berat, Oleksandr Usyk terus di bombardir satu pertanyaan yang sama..
apakah dia akan terus bertarung atau mulai melepas sabuk satu per satu???
Baca juga:
Dalam wawancara pertama nya, Usyk menjawab itu dengan sangat jelas.
dia mengatakan bahwa banyak orang terus bertanya apakah diri nya akan berhenti bertarung atau perlahan meninggalkan gelar.
Jawaban nya singkat padat…tidak. Usyk menegaskan bahwa dia akan terus bertarung.
keberadaan sabuk bukanlah beban, melainkan bagian dari perjalanan. dia tidak terlihat tertarik untuk menjaga status lalu menghindari risiko.
Sebalik nya, dia justru terdengar ingin tetap berada di tengah ring.
dari sinilah nama Deontay Wilder muncul untuk pertama kali nya.
Call Out Pertama…Wilder, Nama yang Masih Menarik.
Dalam wawancara tersebut, Usyk menyebut bahwa tahun depan dia tidak akan melawan Deontay Wilder, satu kalimat yang sempat terdengar rancu, namun langsung di ikuti dengan klarifikasi emosional yang penting.
Usyk mengatakan bahwa bagi diri nya, Deontay Wilder adalah lawan yang menarik.
Kenapa menarik???
Karena menurut Usyk, banyak orang saat ini mulai meragukan Wilder. Ada anggapan bahwa Wilder sudah tidak sekuat dulu juga tidak sedominan era kejayaan nya.
tapi Usyk melihat nya dari sudut pandang lain, dia menyebut Wilder sebagai mantan juara dunia, sosok yang sangat terkenal, petinju yang kuat dan salah satu petinju kelas berat terbaik dalam 10 tahun terakhir
ucapan ini perlu di garis bawahi, Usyk tidak sedang meremehkan Wilder, tapi juga tidak berusaha membesarkan nama nya secara berlebihan.
Dia menempatkan Wilder di posisi sesuai fakta dan terhormat.
yang paling menarik: Usyk menyebut laga ini sebagai sesuatu yang menarik bukan berbahaya, bukan menakutkan, tapi menarik. Sebuah pilihan kata yang sangat Usyk.
Call Out Kedua..Muncul di Malam Inoue vs Picasso.
Beberapa waktu kemudian, momen kedua terjadi. Kali ini jauh lebih santai.
Usyk hadir sebagai penonton dalam duel Naoya Inoue vs Picasso. dia di wawancarai setelah acara pertarungan selesai membicarakan hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan kelas berat.
dia memuji pertarungan tersebut, menyebutnya sebagai sebuah tontonan yang bagus.
Usyk menikmati laga itu, menilai Inoue sebagai petinju yang cepat dan kuat. Tidak ada indikasi apa pun bahwa dia akan berbicara tentang masa depan nya.
tapi tepat sebelum wawancara berakhir, pertanyaan itu kembali muncul…..
“Apa langkah selanjut nya untuk Anda, Usyk??
Jawaban nya singkat… seperti refleks….
“Tahun depan… Wilder.”
Tidak ada kalimat panjang. Hanya satu nama.
Lalu Usyk menambahkan dengan nada bercanda namun tajam..
“Saya ingin bertarung dengan ‘Baron Bomber’. Ya…. Wilder.”
Pewawancara tersenyum. Tapi pesan itu sudah terlanjur keluar dan tidak bisa di tarik kembali.
Jika hanya satu kali menyebut nama Wilder, mungkin itu bisa di anggap hanya opini spontan. Tapi dua kali, di dua momen berbeda ini bukan candaan.
Yang pertama, Usyk menyebut Wilder dalam pembahasan serius tentang masa depan karir dan status juara.
Yang kedua, dia menyebut Wilder dalam suasana santai, tanpa tekanan dan dorongan.
berarti nama Wilder memang ada di pikiran nya.
Ini bukan call out keras ala trash talk. Ini adalah gaya Usyk…tenang, sopan, tapi konsisten.
Pertanyaan nya sekarang…kenapa Deontay Wilder?
Secara gaya bertarung, Wilder ibarat nya dada dan punggung dari Usyk.
Usyk.. kaki aktif, sudut, volume, IQ tinggi.
Wilder…satu pukulan, kekuatan insting KO.
jika mengalahkan Wilder akan menjadi pembuktian lengkap. dia tidak hanya menaklukkan petinju teknis atau petarung yang mengandalkan fisik, tapi juga kekuatan KO kelas berat modern.
Sementara bagi Wilder, laga ini adalah kesempatan terakhir untuk membuktikan bahwa dia belum tamat atau bukan hanya legenda masa lalu.
Jika laga ini benar terwujud, dampak nya akan besar….dari sisi sejarah, gaya bertarung dan karir kedua petinju.
Usyk berpotensi memperkuat status nya sebagai salah satu kelas berat paling lengkap dalam sejarah.
sedangkan Wilder mengubah cerita penurunan nya menjadi kisah kebangkitan, semua itu berawal dari dua kata yang di ucapkan Usyk di waktu yang berbeda.
#Oleksandrusyk #Deontaywilder #Kelasberat










Pingback: Anthony Joshua Selamat dari Kecelakaan Maut di Nigeria
Pingback: Russell vs Hiraoka, Mandatory WBA 140 Lbs Menuju 2026