Upset Terbesar 1997: Saat Vince Phillips Menghentikan Kostya Tszyu

Upset Terbesar 1997: Saat Vince Phillips Menghentikan Kostya Tszyu

Kejutan di ring tinju memang bisa muncul kapan saja, dan salah satu yang paling dikenang terjadi pada 31 Mei 1997. Kostya Tszyu, yang saat itu belum pernah kalah, harus menghadapi Vince Phillips di Convention Center, Atlantic City, New Jersey.

Semua orang yakin Tszyu akan menang mudah. Sebagian besar media dan penggemar menganggap duel ini cuma formalitas.

Tapi siapa sangka, Phillips—yang dianggap underdog—justru berhasil membalik keadaan, merebut sabuk dunia, dan menciptakan salah satu upset terbesar di kelas super ringan.

Tszyu saat itu sedang berada di puncak. Petinju asal Rusia yang menetap di Australia ini terkenal karena tekniknya rapi, pukulan keras, dan gaya bertarung yang sabar tapi mematikan.

Setiap pukulan, setiap gerakan, terlihat seperti sudah diperhitungkan.

Sebelum menghadapi Phillips, dia punya rekor sempurna 18-0 dengan 14 KO dan sudah memegang sabuk IBF Super Lightweight.

Banyak yang memprediksi Tszyu akan mendominasi divisi ini bertahun-tahun ke depan, dan dia sendiri tampak percaya diri setiap kali memasuki ring.

Di sisi lain, Vince Phillips bukanlah nama besar. Dengan rekor 39-3, banyak yang menilai dia solid tapi berada jauh di bawah level Tszyu.

phillips sempat kalah dari Ike Quartey dan terlihat tidak stabil.

Banyak pengamat menilai malam itu akan menjadi malam Tszyu menunjukkan dominasinya,

sementara Phillips cuma jadi batu loncatan.

Tapi di sinilah tinju selalu menarik—tidak ada yang pasti.

Begitu ronde pertama dimulai, Tszyu memang langsung mengambil kendali. dia mengatur jarak dengan jab yang tepat, memukul Phillips dengan kombinasi rapi, dan terlihat mengontrol tempo pertarungan.

Penonton hampir yakin Phillips tidak akan bertahan lama. Tapi seiring pertarungan berjalan,

Phillips mulai menunjukkan kualitasnya. Lambat laun, dia mulai menemukan celah untuk menyerang balik.

Ronde lima jadi momen pertama perubahan signifikan.

Phillips tidak lagi menunggu, dia mulai menekan dengan jab keras dan hook kanan yang mendarat tepat ke wajah Tszyu.

Meski Tszyu masih melepaskan banyak pukulan, serangan Phillips terasa lebih efektif.

Saya sendiri waktu melihat ini di siaran langsung,berpikir:

“Wah, bisa jadi malam ini akan berbeda dari prediksi semua orang.”

Ronde kedelapan menjadi titik balik. Phillips mendaratkan kombinasi kanan-kiri yang membuat Tszyu kehilangan ritme.

Sang juara terlihat mulai goyah, dan Phillips terus menekan. Hingga ronde kesepuluh, pukulan telak Phillips membuat Tszyu hampir tumbang,

dan wasit Arthur Mercante Sr. akhirnya menghentikan pertarungan.

Kemenangan TKO ronde 10 untuk Phillips membuat semua orang terkejut.

Suasana arena berubah total—dari yakin Tszyu menang mudah menjadi gempar melihat underdog menang besar.

Bagi Tszyu, kekalahan ini jelas menjadi pelajaran penting.

Banyak orang mengira kariernya akan berhenti, tapi dia membuktikan mentalnya luar biasa.

Beberapa tahun kemudian, Tszyu kembali merebut gelar dunia dan bahkan menjadi juara tak terbantahkan di divisi super lightweight.

Baca juga: Moses itauma hajar dillian whyte TKO!!

Saya pribadi melihat ini sebagai gambaran kalau mental di tinju kadang lebih menentukan daripada sekadar teknik atau rekor.

Bagi Phillips, kemenangan ini menjadi puncak kariernya.

dia sempat mempertahankan sabuk IBF beberapa kali, meski tidak sampai level superstar.

Namun namanya selalu dikenang sebagai petinju yang membuat salah satu upset paling dramatis di era itu.

Reaksi dunia tinju langsung heboh….

The Ring Magazine menulis, “Phillips membalikkan cerita. Dari petinju yang dianggap selesai, jadi juara dunia dengan cara menaklukkan salah satu talenta terbesar.”

ESPN Boxing menempatkan duel ini di daftar Top 10 Biggest Upsets of the 90s.

Para penggemar Tszyu pun terkejut, karena idolanya yang tampak tak terkalahkan harus kalah dari petinju yang tak diunggulkan.

Banyak legenda tinju juga memberi komentarnya…:

Oscar De La Hoya bilang, “Saya kaget. Tszyu disiplin, tapi Phillips membuktikan satu pukulan bisa mengubah segalanya.”

Shane Mosley menambahkan, “Tszyu terlalu nyaman malam itu. Phillips membuktikan underdog jangan pernah diremehkan.”

Julio César Chávez menyoroti determinasi Phillips, Felix Trinidad menyebut kemenangan Phillips sangat dominan, dan Pernell Whitaker memuji sabar serta strategi Phillips.

Ike Quartey menyoroti stamina dan power Phillips,

Evander Holyfield menekankan mental sebagai faktor penentu,

James Toney bilang pengalaman Phillips jadi modal kemenangan,

Azumah Nelson menilai semangat Phillips lebih besar dari kemampuan teknis,

dan Roy Jones Jr. menyebutnya salah satu upset terbesar era itu.

Saya pribadi selalu merasa duel ini bukan hanya soal satu kemenangan, tapi juga pelajaran besar untuk semua petinju muda:

jangan pernah meremehkan lawan, tidak peduli seberapa besar rekor atau seberapa bagus reputasi kamu. Tinju itu unpredictable, dan satu momen bisa mengubah segalanya.

Setelah kekalahan itu, Tszyu tidak tinggal diam. Malah seolah kekalahan itu memicu kebangkitannya.

Pada Agustus 1999, ia menghadapi Miguel Ángel González dan menang TKO ronde 10, merebut sabuk WBC Super Lightweight.

Dua tahun kemudian, ia menambah sabuk WBA Super Lightweight setelah Sharmba Mitchell harus menyerah karena cedera lutut.

Puncaknya, pada 3 November 2001, Tszyu menaklukkan Zab Judah,

menyatukan WBC, WBA Super, dan IBF, menjadi juara tak terbantahkan di kelas super ringan.

Yang menarik dari kisah Tszyu adalah bagaimana kekalahan mengubahnya menjadi versi lebih matang. Tekniknya tetap rapi, pukulannya keras, tapi kini dia lebih sabar, lebih disiplin, dan lebih pintar membaca lawan.

Saya melihat ini sebagai contoh sempurna: talenta saja tidak cukup, mental dan pengalaman adalah kunci untuk benar-benar menjadi juara.

Dari sisi strategi, saya perhatikan Phillips malam itu membaca timing Tszyu dengan sangat baik.

Dia tahu kapan harus menunggu, kapan harus menekan.

Hook kanannya tidak asal pukul, tapi diatur sedemikian rupa untuk mengeksploitasi celah kecil Tszyu.

Mentalnya juga luar biasa—meski banyak yang meremehkan, dia tetap fokus hingga ronde terakhir. Itu alasan utama kenapa underdog bisa menang.

Kemenangan Phillips membuat banyak penggemar menilai ulang prediksi mereka.

Ini juga memberi Tszyu motivasi tambahan untuk menjadi lebih baik.

Saya pribadi merasa, setiap petinju yang ingin sukses bisa belajar dari sini:

jangan takut kalah, gunakan setiap kekalahan untuk bangkit, dan jangan pernah meremehkan lawan.

Pertarungan Tszyu vs Phillips tetap menjadi salah satu duel paling berkesan di dekade 1990-an.

Upset itu menunjukkan bahwa di ring, tidak ada yang pasti. Seorang juara yang terlihat tak terkalahkan bisa kalah dalam sekejap kalau lawannya punya strategi, mental, dan keberanian.

Sampai hari ini, momen itu tetap dikenang sebagai pelajaran penting bagi semua penggemar dan petinju muda:

jangan pernah anggap remeh lawan, dan selalu siap menghadapi hal-hal tak terduga.

#KostyaTszyu #VincePhillips #BoxingHistory #TinjuDunia #BoxingUpset #Knockout #IBF #TinjuLegenda

1 komentar untuk “Upset Terbesar 1997: Saat Vince Phillips Menghentikan Kostya Tszyu”

  1. Pingback: Prediksi Duel Callum Walsh vs Fernando Vargas Jr 2025

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top