Pendahuluan: Tonggak Sejarah Dunia Tinju
Dalam dunia tinju profesional, keberadaan sabuk juara bukan hanya simbol kemenangan, tapi juga status dan sejarah. Di antara semua badan tinju dunia, World Boxing Association (WBA) memiliki posisi istimewa sebagai badan tinju tertua dan sabuk yang pertama kali diakui secara global. Dari masa ke masa, sabuk ini menjadi saksi perjalanan para legenda seperti Muhammad Ali, Roberto Duran, Joe Louis, hingga Manny Pacquiao.
Namun, tahukah kamu bahwa WBA awalnya bukan bernama WBA? Sejarahnya panjang dan penuh dinamika. Mari kita telusuri dari awal mula berdirinya hingga menjadi organisasi global seperti sekarang.
Awal Mula: National Boxing Association (NBA) – 1921
Latar Belakang
Pada tahun 1921, dunia tinju profesional di Amerika Serikat mulai tumbuh pesat. Namun belum ada badan yang benar-benar menyatukan dan mengawasi penobatan juara dunia secara resmi. Situasi ini melahirkan banyak konflik dan klaim sepihak atas gelar juara dunia.
Untuk menjawab kekacauan ini, National Boxing Association (NBA) dibentuk pada 13 Agustus 1921 di Rhode Island, AS. Tujuannya adalah menjadi badan pengatur tinju yang adil, profesional, dan independen dari pengaruh promotor atau organisasi lokal.
Tujuan Pembentukan
- Membuat sistem peringkat petinju
- Menentukan penantang wajib
- Mengawasi pertandingan juara dunia
- Mencegah kecurangan dan manipulasi gelar
NBA menjadi badan resmi pertama yang mengakui juara dunia dari sudut pandang netral dan terorganisir. Mereka mulai menetapkan standar pertandingan dan mengeluarkan gelar resmi.
Juara Pertama
Juara dunia pertama yang diakui NBA adalah Jack Dempsey di kelas berat. Gelar ini mengawali perjalanan panjang sejarah sabuk yang kelak akan dikenal sebagai sabuk WBA.
Perkembangan dan Konflik Internal
Sepanjang tahun 1920-an hingga 1940-an, NBA berkembang pesat. Namun, karena NBA hanya berbasis di Amerika, muncul banyak tekanan dari luar negeri. Negara-negara Eropa dan Amerika Latin menganggap NBA terlalu “Amerika-sentris” dan kurang mewakili tinju secara global.
Di sisi lain, New York State Athletic Commission (NYSAC) juga memberikan gelar juara dunia versi mereka, sehingga banyak petinju yang menjadi juara ganda—versi NBA dan versi NYSAC. Hal ini membuat dunia tinju semakin kompleks dan penuh dualisme gelar.
Beberapa kasus konflik besar:
- Barney Ross vs Tony Canzoneri: Masing-masing membawa gelar dari badan yang berbeda.
- Joe Louis: Sempat hanya diakui NBA dan tidak oleh NYSAC, meski kemudian diakui sebagai undisputed.
Transformasi Menjadi WBA – Tahun 1962
Alasan Perubahan Nama
Pada tahun 1962, NBA berubah nama menjadi World Boxing Association (WBA). Perubahan ini dilakukan karena:
- NBA ingin memperluas jangkauannya ke seluruh dunia
- Memberikan kesan bahwa badan ini tidak lagi hanya milik Amerika Serikat
- Mendorong inklusivitas dan kerjasama dengan promotor dari berbagai negara
Sejak itu, WBA mulai membuka kantor dan keanggotaan ke berbagai negara, terutama di Amerika Latin, Eropa, dan Asia.
Kantor Pusat dan Struktur Organisasi
WBA awalnya bermarkas di Panama, lalu berpindah ke Venezuela, dan kini bermarkas di Panama kembali. Organisasi ini memiliki:
- Presiden (kini: Gilberto Mendoza Jr.)
- Dewan penilai
- Panel pemeringkat
- Komite pertarungan
WBA juga mulai dikenal sebagai organisasi yang membuka peluang lebih besar bagi promotor dari berbagai kawasan, terutama Amerika Latin.
Dinamika Gelar WBA: Super dan Regular
Awal Mula Dualisme Gelar
WBA dikenal sebagai satu-satunya organisasi yang menciptakan dua gelar dalam satu divisi, yaitu:
- WBA Super Champion
- WBA Regular Champion
Kebijakan ini dimulai pada awal 2000-an dengan alasan agar lebih banyak petinju bisa bersaing di level juara. Namun, banyak yang menilai ini membingungkan karena dua sabuk dalam satu divisi melemahkan arti “juara dunia sejati”.
Kontroversi dan Kritik
Banyak pengamat dan penggemar mengecam kebijakan ini. Mereka menganggap WBA terlalu “komersil” dan hanya mengejar bayaran dari pertandingan perebutan gelar. Meski begitu, WBA tetap mempertahankan sistem ini selama dua dekade.
Namun, pada tahun 2021, WBA mulai menghapuskan sabuk-sabuk ganda dan berjanji merampingkan gelar agar lebih jelas dan prestisius.
Petinju Legendaris yang Mewarnai Sejarah Sabuk WBA
Muhammad Ali
Ali menjadi salah satu ikon besar dalam sejarah sabuk WBA. Ia memenangkan gelar WBA setelah mengalahkan Sonny Liston pada 1964. Gelar ini kemudian dicabut saat Ali menolak ikut wajib militer, memunculkan banyak kontroversi.
Joe Louis
Sang legenda kelas berat mempertahankan gelar WBA (saat masih bernama NBA) sebanyak 25 kali, rekor yang masih belum terpecahkan hingga kini.
Roberto Duran
Petinju Panama ini mencatat sejarah sebagai juara WBA di beberapa kelas berbeda dan menjadi ikon nasional.
Manny Pacquiao
Pacquiao menorehkan sejarah sebagai petinju pertama yang menjadi juara WBA di era modern dalam empat dekade berbeda, termasuk kemenangan atas Keith Thurman pada 2019.
Peran WBA dalam Perkembangan Tinju Dunia
Kontribusi Global
WBA banyak berkontribusi dalam:
- Mempopulerkan tinju ke Amerika Latin dan Asia
- Menjadi badan pertama yang membuka jalur promosi internasional
- Mendukung petinju non-Amerika untuk mendapatkan gelar dunia
Inovasi Organisasi
- Sistem “Super Champion” pertama kali dicetuskan oleh WBA
- Menetapkan sistem penantang wajib dan pemeringkatan lebih modern
WBA juga mendukung kegiatan sosial dan pembinaan generasi muda di berbagai negara lewat akademi tinju dan event regional.
Masa Depan WBA: Tantangan dan Harapan
Persaingan dengan Organisasi Lain
Kini WBA bersaing ketat dengan:
- WBC (World Boxing Council)
- IBF (International Boxing Federation)
- WBO (World Boxing Organization)
Keempatnya membentuk “empat besar” dalam dunia tinju profesional. Namun, WBA tetap menjadi yang tertua dan memiliki nilai historis tinggi.
Reputasi dan Transparansi
WBA saat ini sedang berupaya meningkatkan transparansi, memperbaiki sistem peringkat, dan menghapus gelar-gelar ganda. Banyak yang berharap WBA bisa kembali menjadi otoritas utama seperti era 1960-an hingga 1980-an.
Penutup: Sabuk dengan Sejuta Cerita
Sabuk WBA bukan sekadar sabuk juara. Ia adalah penanda sejarah, saksi bisu dari ratusan pertarungan legendaris, tempat para legenda menorehkan kisahnya. Dari era Jack Dempsey, Joe Louis, Muhammad Ali, hingga Manny Pacquiao—semuanya punya cerita dengan sabuk ini.
Sebagai sabuk tertua dan pertama di dunia tinju, WBA akan selalu menjadi bagian penting dalam peta sejarah olahraga adu jotos ini.
Ajakan
Suka dengan artikel sejarah sabuk legendaris ini? Temukan lebih banyak kisah sejarah menarik hanya di www.beritatinjuterbaru.com dan jangan lewatkan pembahasan sabuk WBC, IBF, dan WBO di edisi berikutnya!
Baca juga:
SEJARAH TINJU ERA KUNO SAMPAI SEKARANG
Hashtag:
#WBA #SabukTinju #SejarahTinju #TinjuDunia #BeritaTinjuTerbaru #MuhammadAli #JoeLouis #Pacquiao
Pingback: sejarah sabuk WBC tahun 1963:simbol prestisedunia tinju
Pingback: Sejarah sabuk IBF 1983:Dari kontroversi ke pengakuan global
Pingback: sejarah gelar undisputed champion antara tahun 1937-2025