Profil Lengkap Zab Judah – Sang Juara Tak Terbantahkan dari Brooklyn

Profil Lengkap Zab Judah – Sang Juara Tak Terbantahkan dari Brooklyn

Zab “Super” Judah adalah salah satu petinju paling eksplosif dan kontroversial dalam sejarah tinju Amerika. Dikenal karena kecepatannya yang luar biasa, kekuatan tangan kirinya yang mematikan, serta gaya bertarungnya yang flamboyan, Judah sempat menjadi juara dunia tak terbantahkan (undisputed champion) di divisi welter pada tahun 2005. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri perjalanan karier Zab Judah dari jalanan Brooklyn hingga menjadi juara dunia, termasuk berbagai kontroversi yang mewarnai kariernya, serta warisan yang ditinggalkannya dalam olahraga tinju.

Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga

Zabdiel Judah lahir pada 27 Oktober 1977 di Brownsville, Brooklyn, New York. Ia berasal dari keluarga yang kental dengan darah petarung. Ayahnya, Yoel Judah, adalah mantan kickboxer dan pelatih tinju, serta seorang Yahudi Black Hebrew yang taat. Yoel menjadi pelatih utama Zab sejak usia dini dan memainkan peran besar dalam membentuk gaya bertarung dan mentalitas kompetitifnya.

Zab adalah anak ke-10 dari 13 bersaudara, dan lima dari saudaranya juga pernah bertinju secara profesional. Lingkungan keras Brooklyn tempat ia tumbuh memberi warna pada gaya bertarung Zab yang agresif dan tidak kenal takut. Sejak kecil, ia dikenal sebagai petinju jalanan yang tak kenal kompromi.

Karier Amatir

Judah memiliki catatan luar biasa sebagai petinju amatir. Ia memenangkan  tiga gelar Golden Gloves New York. Pada tahun 1996, ia menjadi anggota tim nasional AS untuk Olimpiade, meski akhirnya gagal lolos ke Atlanta.

Namun, dengan reputasi yang sudah cukup besar di tingkat amatir, Zab memutuskan untuk beralih ke profesional pada tahun yang sama.

Debut Profesional dan Awal Karier

Zab Judah melakukan debut profesionalnya pada 20 September 1996 dan segera menunjukkan potensinya dengan meraih kemenangan KO di ronde pertama. Dalam beberapa tahun berikutnya, ia membangun rekor impresif dengan gaya bertarung southpaw yang cepat, tajam, dan mematikan.

Judah cepat menarik perhatian dunia tinju karena kecepatannya yang luar biasa dan gaya yang penuh percaya diri. Pada 1999, ia meraih gelar IBF di kelas welter ringan setelah mengalahkan Jan Bergman. Gelar ini menjadi awal dari rangkaian pencapaian besar dalam kariernya.

Pertarungan Melawan Kostya Tszyu

Pada 3 November 2001, Judah menghadapi juara WBC dan WBA Kostya Tszyu dalam upaya untuk menyatukan gelar di kelas welter ringan. Dalam pertarungan itu, Judah mengalami kekalahan KO di ronde kedua, dalam salah satu kekalahan paling dikenang dalam kariernya. Pertarungan ini juga menjadi terkenal karena insiden pasca-pertarungan, ketika Judah menyerang wasit Jay Nady karena tak terima dengan keputusan menghentikan pertarungan. Akibatnya, ia diskors selama enam bulan dan dikenai denda besar.

Juara Dunia Tak Terbantahkan di Divisi Welter

Puncak kejayaan Zab Judah terjadi pada 5 Februari 2005 ketika ia menghadapi Cory Spinks dalam pertandingan ulang di St. Louis. Judah tampil luar biasa dan menang KO di ronde kesembilan, merebut gelar WBA (Super), WBC, dan IBF sekaligus. Dengan kemenangan ini, Zab Judah resmi menjadi juara dunia tak terbantahkan (undisputed champion) di divisi welter — sebuah prestasi langka dalam sejarah tinju modern.

Judah menjadi petinju pertama sejak Pernell Whitaker yang menyandang status tak terbantahkan di kelas welter. Ia menunjukkan performa terbaik dalam kariernya, menundukkan Spinks yang sebelumnya mengalahkannya pada 2004 melalui keputusan angka.

Kekalahan dari Carlos Baldomir dan Mayweather

Sayangnya, masa kejayaan Judah sebagai juara tak terbantahkan tidak bertahan lama. Pada Januari 2006, ia kalah dari petinju Argentina Carlos Baldomir dalam kekalahan mengejutkan. Meskipun hanya gelar WBC yang dipertaruhkan karena alasan promotor dan sanksi badan tinju, kekalahan itu mencoreng reputasi Judah.

Pada 8 April 2006, Judah berhadapan dengan Floyd Mayweather Jr. dalam salah satu pertarungan besar tahun itu. Judah tampil baik di awal laga, namun kehilangan kendali setelah ronde ke-6 dan kalah angka mutlak. Pertarungan ini juga dikenang karena insiden di ronde ke-10 saat Judah melakukan low blow dan pukulan ke belakang kepala, yang memicu keributan antara kedua tim pelatih. Pertarungan sempat dihentikan beberapa menit sebelum dilanjutkan kembali.

Tahun-Tahun Akhir dan Pertarungan Melawan Amir Khan

Judah terus bertarung melawan nama-nama besar meski sudah melewati masa emasnya. Pada 23 Juli 2011, ia menghadapi Amir Khan dalam pertarungan penyatuan gelar IBF dan WBA Super di divisi super ringan. Judah kalah KO di ronde kelima oleh pukulan ke badan yang ia protes sebagai low blow, namun keputusan wasit tetap berdiri.

Judah bertarung secara sporadis hingga 2019. Ia akhirnya pensiun dengan catatan 44 kemenangan (30 KO) dan 10 kekalahan.

Gaya Bertarung dan Kharisma

Zab Judah dikenal sebagai salah satu petinju tercepat di masanya. Gaya southpaw-nya membuatnya sulit diprediksi, dengan kombinasi pukulan kilat dan footwork yang lincah. Namun, kelemahan utama Judah adalah konsistensinya, baik dalam fokus mental maupun kesiapan fisik.

Di luar ring, Judah adalah sosok flamboyan yang tak malu menunjukkan kepercayaan diri tinggi. Ia dikenal suka tampil dengan perhiasan mencolok dan gaya bicara yang percaya diri, bahkan sering dianggap sombong. Namun, kharismanya tak terbantahkan dan menjadikannya salah satu entertainer sejati dalam tinju.

Setelah pensiun, Zab Judah mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk cedera otak ringan akibat pertarungan terakhirnya. Namun, ia terus aktif dalam dunia tinju dengan melatih petinju muda dan membuka akademi tinju.

Ia juga aktif dalam kegiatan sosial, termasuk membantu komunitas di Brooklyn dan mendukung kampanye kesadaran kesehatan mental bagi para atlet.

Zab Judah akan selalu dikenang sebagai petinju dengan bakat luar biasa yang pernah menjadi juara dunia tak terbantahkan. Ia mungkin tak memiliki dominasi jangka panjang seperti beberapa rivalnya, namun momen-momen ikonik yang ia ciptakan — baik kemenangan, kekalahan, maupun kontroversi — telah memastikan tempatnya dalam sejarah tinju.

Ia adalah simbol dari petinju jalanan Brooklyn yang bisa mencapai puncak dunia dengan kecepatan, kekuatan, dan keyakinan tak tergoyahkan.

#ZabJudah #SuperJudah #UndisputedChampion #BoxingLegend #TinjuDunia #BrooklynBoxer #WelterweightChampion #SouthpawPower #JuaraTinju #BoxingHistory #LegendaryBoxers

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top