BERITATINJUTERBARU.COM
Profil Lengkap Joey Maxim: Sang Juara Dunia Light Heavyweight yang Tahan Pukulan Legenda
Siapa Joey Maxim?
Dalam sejarah tinju dunia, nama Joey Maxim mungkin tidak sepopuler Muhammad Ali atau Sugar Ray Leonard. Tapi di era 1940-an dan 1950-an, Maxim adalah salah satu nama yang disegani di kelas light heavyweight. Ia bukan petinju yang mengandalkan kekuatan KO, melainkan ketangguhan, kecerdasan, dan kemampuan bertahan luar biasa. Bahkan legenda seperti Sugar Ray Robinson tidak mampu mengalahkan Maxim dalam duel yang terkenal brutal di bawah terik matahari Yankee Stadium.
Joey Maxim adalah juara dunia kelas light heavyweight yang tidak hanya mencatat rekor-rekor mengesankan, tetapi juga menunjukkan bagaimana daya tahan dan kecerdasan bisa mengalahkan kekuatan murni.
Awal Kehidupan
Joey Maxim lahir dengan nama asli Giuseppe Antonio Berardinelli pada 28 Maret 1922 di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Ia merupakan keturunan Italia-Amerika yang tumbuh dalam lingkungan keras di tengah masa Depresi Besar. Seperti banyak anak-anak dari kelas pekerja saat itu, tinju menjadi salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan.
Namanya “Joey Maxim” diambil dari senapan mesin Maxim—karena kecepatannya dalam melempar pukulan—nama ini diberikan oleh manajernya sebagai bagian dari strategi promosi.
Karier Amatir dan Awal Profesional
Joey memulai karier tinju amatirnya di usia belasan, dan segera menunjukkan bakat luar biasa dalam pertahanan dan teknik. Ia menjadi petinju profesional pada 1940, dan dengan cepat membangun reputasi sebagai petinju yang sulit dikalahkan.
Pada awal kariernya, Maxim lebih sering bertarung di kelas berat karena tidak banyak peluang di divisi light heavyweight. Ia pernah menghadapi petinju sekelas Jersey Joe Walcott dan Ezzard Charles di divisi yang lebih berat, walaupun kalah angka, tapi ia tetap memberikan perlawanan sengit.
Keunggulan Gaya Bertarung Joey Maxim
Maxim dikenal sebagai petinju defensif yang ulung, dengan kemampuan menghindari pukulan yang mengesankan. Ia bukan tukang KO—dari 83 kemenangan, hanya 22 yang lewat KO. Tapi ia dikenal sangat sulit dijatuhkan, bahkan oleh petinju legendaris.
Daya tahan tubuhnya, teknik bertahan, serta kemampuan bertarung selama 15 ronde penuh adalah senjatanya. Ia tidak akan memaksakan pukulan keras, tapi akan menguras lawan sedikit demi sedikit.
Mencapai Puncak Dunia: Juara Light Heavyweight
Tanggal 24 Januari 1950 menjadi momen bersejarah bagi Maxim. Ia menghadapi Freddie Mills, juara dunia saat itu, dan berhasil merebut gelar juara dunia kelas light heavyweight. Pertarungan ini menjadi pembuktian bahwa Maxim tidak hanya tangguh, tapi juga punya kecerdasan taktis luar biasa.
Sebagai juara dunia, Maxim mempertahankan gelarnya dalam beberapa pertarungan termasuk melawan Bob Murphy, Sugar Ray Robinson.
Duel Legendaris vs Sugar Ray Robinson
Salah satu momen paling ikonik dalam karier Joey Maxim adalah saat menghadapi Sugar Ray Robinson pada 25 Juni 1952 di Yankee Stadium. Robinson, yang lebih kecil tapi sangat cepat, mencoba naik kelas untuk merebut gelar Maxim.
Pertarungan ini berlangsung dalam cuaca panas ekstrem, dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Bahkan wasit Ruby Goldstein harus diganti di ronde ke-10 karena pingsan akibat panas.
Robinson memimpin pada kartu skor, tetapi di ronde ke-13, tubuhnya menyerah. Ia tak mampu melanjutkan pertarungan karena dehidrasi parah dan kelelahan, sehingga Joey Maxim menang TKO ronde 13—satu-satunya kekalahan TKO dalam karier legendaris Sugar Ray Robinson.
Kemenangan ini semakin mematri nama Maxim dalam sejarah.
Pertarungan Berat vs Ezzard Charles dan Archie Moore
Meski dikenal sebagai petinju light heavyweight, Joey juga beberapa kali naik ke kelas berat dan menghadapi nama-nama besar:
-
Ezzard Charles – Maxim bertarung beberapa kali melawan Charles, dan meskipun kalah, ia selalu tampil kompetitif.
-
Archie Moore – Maxim kehilangan gelarnya saat melawan Moore pada 17 Desember 1952. Archie Moore kemudian mendominasi divisi selama dekade berikutnya.
Maxim tetap dikenal sebagai petinju yang memberikan perlawanan sengit kepada lawan-lawan kuat, meski ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding lawan di kelas berat.
Catatan Karier dan Statistik
Selama karier profesionalnya yang berlangsung dari 1940 hingga 1958, Joey Maxim mencatat rekor:
-
115 pertandingan
-
83 kemenangan (22 KO)
-
29 kekalahan
-
3 hasil imbang
Meski bukan petinju KO, ia adalah simbol daya tahan, konsistensi, dan teknik bertahan yang luar biasa.
Kehidupan Setelah Tinju
Setelah pensiun dari dunia tinju, Maxim menjalani kehidupan yang cukup aktif di luar ring. Ia sempat tampil sebagai komentator tinju dan juga menjajal dunia hiburan dengan tampil dalam film dan acara televisi.
Ia juga sering hadir dalam acara penghargaan tinju dan menjadi inspirasi bagi petinju muda yang ingin menekuni seni bertahan di atas ring. Maxim tidak pernah jauh dari dunia tinju, meskipun tidak lagi bertarung.
Joey Maxim mungkin tidak memiliki gaya spektakuler seperti Mike Tyson atau Muhammad Ali, tapi warisannya tetap besar:
-
Ia adalah juara dunia light heavyweight yang menghadapi banyak legenda.
-
Satu-satunya petinju yang mengalahkan Sugar Ray Robinson lewat TKO.
-
Ia dinobatkan sebagai Hall of Famer dan dikenang sebagai master dalam bertahan dan bertarung panjang.
Maxim juga menjadi simbol era keemasan tinju tahun 1940-an dan 1950-an—era di mana teknik dan strategi dihargai setara dengan kekuatan.
Wafatnya Joey Maxim
Joey Maxim meninggal dunia pada 2 Juni 2001 di usia 79 tahun. Ia meninggalkan warisan luar biasa sebagai petinju legendaris yang berjuang dari bawah, menghadapi para raksasa, dan tetap berdiri tegak di akhir pertarungan.
Fakta Menarik Joey Maxim
-
Namanya diambil dari senapan mesin Maxim karena kecepatannya.
-
Menghadapi tujuh juara dunia sepanjang kariernya.
-
Dikenal luas karena kemampuan bertahan dan stamina yang hampir tidak habis.
-
Diperlukan cuaca ekstrim untuk menghentikan Sugar Ray Robinson, bukan pukulan Maxim.
-
Karier profesionalnya berlangsung selama hampir dua dekade.
Joey Maxim bukan tipe petinju flamboyan. Ia tidak menjanjikan KO dalam satu pukulan, tetapi menjanjikan perlawanan hingga detik terakhir. Ia tidak selalu menang, tapi ia hampir tak pernah mudah dikalahkan. Ia bertarung dengan akal, bukan hanya otot.
Jika ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah Joey Maxim, itu adalah bahwa dalam tinju—seperti dalam hidup—daya tahan dan kecerdasan sering kali mengalahkan kekuatan murni.
#JoeyMaxim #LegendaTinju #LightHeavyweight #SugarRayRobinson #ArchieMoore #TinjuKlasik #HallOfFame #SejarahTinju #PetinjuTangguh #JuaraDunia