Tanggal 20 September 2025 akan jadi saksi duel panas di divisi minimumweight yang mulai mencuri perhatian dunia tinju. Di satu sudut ring berdiri Óscar Collazo, juara dunia asal Puerto Rico berusia 28 tahun dengan rekor sempurna 12-0 (9 KO), yang kini menggenggam sabuk WBO dan WBA minimumweight. Julukan “El Pupilo” bukan sekadar nama, karena Collazo dianggap sebagai salah satu bintang masa depan tinju Latin yang membawa semangat pejuang Boricua ke level dunia.
Namun, di seberang sana menanti tantangan serius: Jayson Vayson, penantang berbahaya asal Filipina berusia 27 tahun dengan rekor 14-1 (8 KO). Petinju yang dijuluki “The Silent Storm” ini datang dengan reputasi mengejutkan setelah serangkaian kemenangan meyakinkan. Vayson membawa harapan besar publik Filipina untuk melahirkan juara dunia baru setelah era Manny Pacquiao, Donnie Nietes, dan Nonito Donaire.
Duel ini bukan sekadar pertarungan sabuk dunia, melainkan benturan gaya dan karakter. Collazo dengan teknik rapi, kaki cepat, dan IQ tinju tinggi, melawan Vayson yang tampil eksplosif, penuh keberanian, dan terkenal tahan pukul.
Atmosfer dipastikan akan membara, karena keduanya sama-sama berada di usia emas, sama-sama lapar akan pembuktian, dan sama-sama berambisi meneguhkan diri sebagai penguasa sejati minimumweight. Apakah Collazo akan mempertahankan rekor tak terkalahkan dan sabuk dunianya, atau justru Vayson yang akan mencatatkan sejarah sebagai penakluk baru?
Latar Belakang Óscar Collazo

Óscar Collazo lahir di newark new jersey namun pindah ke Puerto Rico dan sejak kecil sudah ditempa dengan semangat keras petinju Boricua yang terkenal tangguh dan pantang menyerah. Bakatnya mulai tercium sejak masa amatir, hingga akhirnya ia memutuskan untuk meniti jalan sebagai petinju profesional.

Collazo resmi melakukan debut profesional pada 25 Februari 2020, dan sejak saat itu ia menunjukkan kelas berbeda dibanding petinju seangkatannya. Tidak butuh waktu lama bagi Collazo untuk menarik perhatian publik tinju karena gaya bertarungnya yang kompak antara kecepatan, teknik, dan ketajaman insting membunuh lawan.
Puncaknya datang di duel profesional keempatnya. Collazo mendapat kesempatan besar melawan petinju berpengalaman asal Ekuador, Pedro Villegas (13-1, 4 KO), dalam perebutan sabuk WBO Latino minimumweight. Banyak yang menilai ini ujian sesungguhnya bagi Collazo, sebab Villegas memiliki rekor cukup solid dan dianggap batu loncatan berbahaya.
Namun, Collazo membuktikan dirinya bukan sekadar prospek biasa. Pertarungan yang berlangsung ketat di awal tiba-tiba berubah dramatis pada ronde ketiga. Collazo meluncurkan body shot kanan keras yang membuat Villegas jatuh ke kanvas. Walau Villegas masih mampu bangkit, Collazo tidak memberi kesempatan. Ia kembali melancarkan serangan kombinasi cepat, mendaratkan pukulan bersih yang menjatuhkan Villegas untuk kedua kalinya.

Tak berhenti di situ, Collazo menekan lawan ke sudut ring dan menghujani dengan rentetan pukulan tanpa henti dan jatuh meringkuk di pojok ring,Situasi tersebut memaksa wasit menghentikan pertarungan, dan Collazo dinyatakan menang KO ronde ketiga.

Kemenangan ini bukan hanya menambah rekor sempurnanya, tetapi juga menegaskan bahwa Óscar Collazo adalah petinju yang siap melangkah ke level dunia, sekaligus menjadikan sabuk WBO Latino sebagai pijakan menuju gelar bergengsi berikutnya.
BACA JUGA: prediksi Liam paro vs David papot di australia
Puncak Karier: Menjadi Juara Dunia
Perjalanan Óscar Collazo menuju gelar juara dunia akhirnya terwujud pada 27 Mei 2023. Kali ini, ia mendapat kesempatan emas untuk menantang petinju tangguh asal Filipina, Melvin Jerusalem (20-2, 12 KO), sang pemegang sabuk WBO minimumweight. Duel ini berlangsung panas dan penuh gengsi karena Jerusalem dikenal sebagai petinju pekerja keras dengan stamina tinggi, sedangkan Collazo dianggap prospek berbakat yang tengah menanjak.

Pertarungan pun berjalan sesuai ekspektasi: keras, cepat, dan menguras tenaga. Jerusalem mencoba mengimbangi agresivitas Collazo dengan serangan balik, namun semakin lama terlihat bahwa Collazo punya strategi lebih matang dan fisik yang lebih siap. Dengan kombinasi pukulan yang variatif, ia terus menggerus pertahanan Jerusalem ronde demi ronde.
Puncaknya terjadi di ronde ketujuh. Jerusalem terlihat mulai kehilangan tenaga akibat tekanan nonstop yang diberikan Collazo. Wajahnya menunjukkan kelelahan, gerakannya melambat, dan pukulannya kehilangan akurasi. Menyadari kondisi lawan, Collazo semakin agresif dan menekan habis-habisan.

Akhirnya, Jerusalem memutuskan tidak melanjutkan pertarungan setelah ronde ketujuh. Wasit pun mengumumkan kemenangan RTD (Retired Technical Decision) untuk Collazo, sekaligus menobatkannya sebagai juara dunia baru WBO minimumweight.

Kemenangan ini bukan hanya pencapaian pribadi, melainkan juga menjadi kebanggaan bagi Puerto Rico. Collazo masuk dalam daftar petinju Latin baru yang sukses mencetak sejarah dengan meraih gelar dunia hanya dalam waktu singkat sejak debut profesionalnya.
Duel Unifikasi: Collazo vs Knockout CP Freshmart

Tanggal 16 November 2024 di Riyadh menjadi salah satu malam paling bersejarah bagi karier Óscar Collazo. Ia mendapat kesempatan emas untuk unifikasi gelar melawan petinju Thailand legendaris, Thammanoon Niyomtrong alias Knockout CP Freshmart (25-0, 9 KO), pemegang sabuk WBA Super minimumweight yang telah lama mendominasi divisi tersebut.
Knockout CP Freshmart datang dengan reputasi mentereng: tak terkalahkan dalam 25 pertarungan, dikenal tangguh, disiplin, dan sulit dijatuhkan. Banyak yang meragukan apakah Collazo mampu mengatasi pengalaman serta gaya bertarung khas Thailand yang dimiliki Knockout. Namun justru itulah yang membuat laga ini semakin ditunggu—dua juara dunia, dua gaya berbeda, satu tujuan: menjadi raja sejati kelas minimumweight.
Sejak ronde pertama, duel berlangsung ketat. Knockout mencoba menguasai tempo dengan jab rapat dan footwork rapi, sementara Collazo tampil percaya diri dengan kombinasi cepat yang menusuk pertahanan lawannya. Atmosfer di arena Riyadh terasa mendidih, setiap pukulan seakan membawa aura sejarah.
Memasuki ronde keenam, titik balik terjadi. Collazo berhasil mendaratkan pukulan kombinasi tajam yang diakhiri dengan hook keras ke rahang Knockout. Petinju Thailand itu terjatuh untuk pertama kalinya dalam kariernya! Penonton bersorak heboh, dan meski Knockout bangkit, jelas momentum telah berpihak pada Collazo.

Di ronde ketujuh, Collazo semakin menggila. Ia melancarkan serangan bertubi-tubi tanpa memberi kesempatan lawan bernapas. Knockout terjatuh dua kali lagi dalam ronde tersebut, membuat wasit akhirnya menghentikan pertarungan. KO spektakuler untuk Collazo!
Dengan kemenangan ini, Collazo resmi menjadi juara bersatu WBO dan WBA Super minimumweight. Prestasi luar biasa ini menempatkannya di level berbeda—bukan hanya sekadar juara dunia, tapi juga penguasa sejati divisi minimumweight.

Latar Belakang Jayson Vayson: “The Striker” dari Filipina.

Nama Jayson Vayson, yang dijuluki “The Striker”, kini menjadi sorotan dunia tinju. Petinju asal Filipina berusia 27 tahun ini memiliki catatan rekor profesional 14-1 (8 KO), dan sedang menapaki jalur menuju panggung besar.
Vayson memulai debut profesionalnya pada 15 Oktober 2016, masih berusia sangat muda, dengan tekad untuk mengikuti jejak panjang tradisi petinju Filipina yang dikenal berani dan bermental baja. Sejak awal karier, ia menunjukkan gaya bertarung agresif dengan kombinasi pukulan cepat, khas petinju Asia Tenggara yang mengandalkan stamina dan determinasi.
Setelah beberapa tahun berjuang di level domestik, puncak pertama dalam karier Vayson datang pada 18 Juni 2022. Saat itu, ia berkesempatan memperebutkan sabuk lowong WBC-ABCO Continental minimumweight melawan petinju India, Nutlai Lalbiakkima, yang saat itu dikenal memiliki teknik licin dan mental tangguh.
Pertarungan berlangsung ketat hingga akhir, dengan kedua petinju saling bertukar pukulan tanpa henti. Vayson tampil agresif, mendesak lawan sepanjang ronde, sementara Nutlai berusaha mengimbangi dengan serangan balik cerdas. Setelah duel melelahkan, para juri memberikan kemenangan Split Decision (SD) untuk Vayson.
Meski tipis, kemenangan ini sangat penting. Ia bukan hanya meraih sabuk pertamanya, tetapi juga mulai dikenal sebagai salah satu prospek berbahaya dari Filipina di kelas minimumweight. Gelar tersebut membuka jalan baginya untuk naik ke panggung regional dan akhirnya mendapat perhatian dari badan dunia.
Julukan “The Striker” makin menempel kuat pada Vayson, karena gaya bertarungnya yang eksplosif, dengan delapan kemenangan KO dari 14 pertarungan. Meski belum memiliki nama sebesar Collazo, semangat dan rekornya membuat banyak pihak menilai Vayson bisa menjadi ancaman serius.
Jayson Vayson Merebut Sabuk WBO Asia Pasifik.
Setelah sukses mengamankan sabuk WBC-ABCO Continental pada 2022, karier Jayson “The Striker” Vayson terus menanjak. Kesempatan besar datang pada 17 Desember 2023 ketika ia mendapat tantangan berkelas internasional menghadapi mantan juara dunia asal Jepang, Ryuya Yamanaka, dalam perebutan sabuk WBO Asia Pasifik minimumweight.
Bertarung di kandang lawan, Jepang, banyak yang memprediksi Vayson akan kesulitan. Yamanaka dikenal berpengalaman, licin, dan lebih dulu mencicipi kerasnya atmosfer laga juara dunia. Namun Vayson datang dengan penuh keyakinan, membawa mental petarung Filipina yang pantang menyerah.
Sejak bel ronde pertama dibunyikan, Vayson tampil luar biasa agresif. Ia langsung menekan Yamanaka dengan kombinasi hook kiri-kanan, memaksa sang tuan rumah berada di mode bertahan. Vayson tidak memberi kesempatan Yamanaka mengembangkan strategi, seakan ingin mengirim pesan bahwa ia tidak datang ke Jepang hanya untuk menambah pengalaman—melainkan untuk pulang dengan gelar.

Puncaknya terjadi di ronde kedua. Vayson berhasil mendaratkan kombinasi pukulan tajam ke arah tubuh dan kepala, membuat Yamanaka tersungkur,,dia bangkit tapi kehilangan keseimbangan lalu wasit memeluk dan melambaikan tangan duel telah berakhir,TKO ronde ke-2!

Kemenangan ini bukan sekadar menambah sabuk baru untuk koleksi Vayson, tetapi juga membuktikan bahwa ia mampu menaklukkan mantan juara dunia dengan cara dominan. Sejak saat itu, nama Vayson makin berkibar di kancah Asia dan ia pun masuk radar untuk pertarungan perebutan gelar dunia.

Head-to-Head Oscar Collazo vs Jayson Vayson.
| Aspek | Oscar Collazo | Jayson Vayson |
|---|---|---|
| Usia | 28 tahun | 27 tahun |
| Rekor | 12-0 (9 KO) | 14-1 (8 KO) |
| Gaya Bertarung | Southpaw (kidal), teknikal-agresif, kombinasi cepat, pandai mengatur jarak | Ortodoks, agresif, eksplosif, mengandalkan tekanan konstan |
| Sabuk | Juara dunia WBO & WBA Super minimumweight (unifikasi) | Juara regional WBC-ABCO & WBO Asia Pasifik |
| Pengalaman di level dunia | Sudah kalahkan Melvin Jerusalem (juara dunia), Knockout CP Freshmart (mantan juara lama) | Baru kalahkan mantan juara Ryuya Yamanaka, belum pernah bertarung di laga unifikasi dunia |
| Kekuatan | Variasi pukulan, defense rapat, stamina kuat, mental juara | Agresif, power solid, berani ambil risiko, percaya diri tinggi |
| Kelemahan | Kadang terlalu percaya diri, bisa terjebak duel jarak dekat | Belum teruji dalam 12 ronde di level elite dunia |
Prediksi Duel Collazo vs Vayson (20 September 2025)
Pertarungan ini diprediksi bakal seru sejak awal.
- Collazo, dengan status juara dunia bersatu, tentu lebih diunggulkan. Ia sudah membuktikan diri menghadapi lawan-lawan berkelas dan bisa mengatur tempo pertarungan dengan baik. Pengalaman di laga besar akan jadi senjata utama.
- Vayson, di sisi lain, datang sebagai penantang dengan ambisi besar. Gaya agresifnya bisa merepotkan Collazo, terutama di ronde-ronde awal. Jika ia mampu menekan sejak awal dan mendaratkan pukulan bersih, peluang kejutan tetap terbuka.
Namun secara keseluruhan, keunggulan masih condong ke Collazo. Petinju Puerto Rico itu lebih komplit dalam hal teknik, kecepatan, dan pengalaman. Vayson memang punya power dan keberanian, tapi menghadapi petinju sekelas Collazo di laga unifikasi adalah ujian yang sangat berat.
🔮 Prediksi:
- Collazo akan berhati-hati di ronde awal, membiarkan Vayson menyerang, lalu perlahan mengambil alih dengan kombinasi efektif.
- Di ronde tengah (5-8), Collazo kemungkinan mulai mendominasi.
- Jika Vayson mampu bertahan, laga bisa berakhir Unanimous Decision (UD) untuk Collazo. Namun jika ia terlalu terbuka menyerang, TKO di ronde 8–10 untuk Collazo sangat mungkin terjadi.
Singkatnya: Collazo difavoritkan menang dan mempertahankan sabuk WBO & WBA, tapi Vayson bisa mencuri hati fans dengan keberanian dan gaya bertarung eksplosifnya.
berikut ini pandangan dari pengamat dan Analisis aka prediksi duel seru ini:
- Nonito Donaire (Legenda Filipina)
“Saya bangga melihat Jayson Vayson bisa sampai ke level ini. Collazo jelas juara hebat, tapi jangan remehkan semangat Filipina. Jika Vayson bisa menekan sejak awal, peluang kejutan selalu ada.” - Miguel Cotto (Legenda Puerto Rico)
“Collazo adalah petinju dengan teknik sangat matang. Saya rasa dia terlalu pintar untuk Vayson. Ini akan menjadi malam bersejarah lain bagi Puerto Rico.” - Robert Garcia (Pelatih top Amerika)
“Saya suka gaya agresif Vayson, tapi melawan Collazo itu masalah besar. Jika ia tidak disiplin, Collazo akan memanfaatkannya dengan counter tajam.” - Freddie Roach (Pelatih legendaris Wild Card Gym)
“Vayson punya power dan mental bagus, tapi pengalaman Collazo melawan Knockout CP Freshmart sangat berharga. Saya prediksi Collazo menang angka mutlak.” - Mark Magsayo (Mantan juara dunia Filipina)
“Saya tahu betul mental petinju Filipina. Vayson akan memberi perlawanan habis-habisan. Kalau dia bisa tahan 12 ronde, dia bisa jadi legenda baru di tanah air.” - Juan Manuel Márquez (Eks juara dunia Meksiko)
“Collazo punya kualitas juara sejati. Dia tahu kapan harus agresif dan kapan harus menunggu. Vayson akan kesulitan membaca ritme itu.” - Teddy Atlas (Analis dan pelatih tinju terkenal)
“Ini duel klasik: juara berpengalaman melawan penantang lapar. Collazo favorit jelas, tapi gaya liar Vayson bisa membuat Collazo bekerja lebih keras dari biasanya.”
👉 Jadi, mayoritas komentar dari petinju dan pelatih dunia cenderung mengunggulkan Collazo, tapi mereka juga memberi respect tinggi pada keberanian dan gaya eksplosif Vayson. Duel ini dipandang sebagai ujian sebenarnya apakah Collazo masih bisa mempertahankan dominasinya, atau apakah Vayson mampu mencetak kejutan besar untuk Filipina.
Duel Oscar Collazo vs Jayson Vayson pada 20 September 2025 akan menjadi laga penentu nasib dua petinju minimumweight dengan latar belakang berbeda. Collazo, juara bersatu WBO & WBA asal Puerto Rico, datang dengan pengalaman, teknik matang, dan mental juara. Sementara Vayson, sang “Striker” dari Filipina, membawa semangat pantang menyerah, power berbahaya, dan mimpi besar mencetak sejarah.
Mayoritas analis menjagokan Collazo, baik lewat angka mutlak maupun TKO di ronde tengah hingga akhir. Namun gaya agresif Vayson bisa membuat duel ini penuh kejutan dan wajib ditonton. Apapun hasilnya, pertarungan ini akan menambah warna baru dalam sejarah divisi minimumweight dan mempertegas siapa penguasa sejati di kelas teringan dunia.
#OscarCollazo #JaysonVayson #Boxing2025 #TinjuDunia #WBO #WBA #Minimumweight #PuertoRico #Filipina #BoxingPrediction









