BERITATINJUTERBARU.COM
Dalam sejarah tinju dunia, hanya sedikit petinju Asia yang mampu menorehkan warisan legendaris seperti Khaosai Galaxy. Dengan gaya bertarung kidal dan pukulan tangan kiri mematikan, ia menjelma menjadi salah satu juara kelas super flyweight terbaik sepanjang masa. Petinju asal Thailand ini tidak hanya melegenda di negaranya, tetapi juga menaklukkan pentas dunia β termasuk mengalahkan ikon Indonesia, Ellyas Pical.
π§ Awal Kehidupan dan Perkenalan dengan Tinju
Khaosai Galaxy lahir dengan nama asli Sura Saenkham pada 15 Mei 1959 di provinsi Phetchabun, Thailand. Ia tumbuh sebagai anak petani dan sempat berkecimpung di dunia Muay Thai sebelum beralih ke tinju profesional.
Khaosai sempat menempuh pendidikan di bidang pendidikan jasmani dan sempat menjadi polisi. Namun gairahnya terhadap dunia pertarungan membawa hidupnya ke jalan yang berbeda: ring tinju.
π₯ Debut dan Gaya Bertarung Mematikan
Khaosai Galaxy melakukan debut profesionalnya pada tahun 1980. Dengan gaya kidal (southpaw) yang agresif dan pukulan hook kiri yang dikenal mematikan, ia cepat menanjak di jajaran ranking dunia. Lawan-lawannya sering kali kewalahan menghadapi tekanan tanpa henti yang ia berikan di atas ring.
Salah satu ciri khas Khaosai adalah:
-
Pukulan kiri yang sangat tajam dan eksplosif
-
Daya tahan tubuh luar biasa
-
Agresivitas yang membuat lawan tertekan sejak ronde awal
Dengan kemampuan itu, ia digelari berbagai julukan, termasuk “Thai Tyson” dan “The Left Fist from Heaven”.
π Juara Dunia WBA Super Flyweight
Tanggal 7 November 1984 menjadi hari bersejarah ketika Khaosai merebut gelar juara dunia kelas super flyweight WBA dengan mengalahkan Eusebio Espinal (Republik Dominika) melalui KO di ronde 6. Sejak saat itu, Khaosai mempertahankan gelar tersebut selama 7 tahun dan mencatatkan 19 kali pertahanan gelar sukses, sebagian besar melalui kemenangan KO.
Pertarungan Khaosai Galaxy vs Ellyas Pical: Duel Juara Asia Tenggara
Pada tanggal 28 Februari 1987, dunia tinju Asia menyaksikan pertarungan epik antara dua juara dunia: Khaosai Galaxy, pemegang gelar WBA Super Flyweight asal Thailand, dan Ellyas Pical, mantan juara IBF Super Flyweight dari Indonesia. Pertarungan ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan menjadi sorotan utama karena mempertemukan dua petinju terbaik Asia Tenggara dalam satu ring .
Meskipun awalnya direncanakan sebagai laga unifikasi gelar WBA dan IBF, federasi IBF tidak menyetujui pertarungan tersebut sebagai unifikasi resmi. Akibatnya, hanya sabuk WBA milik Khaosai Galaxy yang dipertaruhkan dalam laga ini.
Dalam pertarungan yang berlangsung sengit selama 14 ronde, Khaosai Galaxy menunjukkan dominasinya dengan gaya bertarung agresif dan pukulan-pukulan keras khas tangan kirinya. Ellyas Pical, meskipun berjuang keras dan mendapatkan dukungan penuh dari penonton tuan rumah, akhirnya harus mengakui keunggulan Galaxy. Pada ronde ke-14, wasit Ken Morita menghentikan pertarungan setelah Pical tidak mampu melanjutkan laga akibat serangan bertubi-tubi dari Galaxy, yang menyebabkan kemenangan TKO bagi Khaosai Galaxy .
Kemenangan ini menegaskan dominasi Khaosai Galaxy di kelas super flyweight dan menambah catatan impresifnya sebagai salah satu petinju terbaik Asia sepanjang masa.
π Timeline Karier Khaosai Galaxy
Berikut adalah ringkasan perjalanan karier Khaosai Galaxy dari awal hingga pensiun:
π 1980 β Debut Profesional
Mulai berkarier sebagai petinju profesional setelah berpindah dari Muay Thai.
π 1984 β Menjadi Juara Dunia
Mengalahkan Eusebio Espinal dan merebut sabuk WBA Super Flyweight.
π 1984β1991 β Dominasi Dunia
Melakukan 19 kali pertahanan gelar juara WBA secara beruntun.
π 1991 β Pensiun sebagai Juara
Mengalahkan Armando Castro pada pertarungan terakhir, lalu pensiun sebagai juara dunia aktif.
π Statistik dan Rekor Pertarungan
-
Total Pertarungan: 49
-
Menang: 47
-
Menang KO: 41
-
Kalah: 1 (hanya sekali kalah di awal karier)
-
Gelar: Juara dunia WBA Super Flyweight (1984β1991)
ποΈ Pensiun dan Kehidupan Setelah Tinju
Khaosai Galaxy pensiun dari tinju pada tahun 1991 dalam kondisi masih memegang gelar juara dunia, sebuah prestasi langka. Ia kemudian fokus pada kehidupan pribadi dan menjadi selebritas di Thailand. Ia juga sempat terjun ke dunia politik dan bermain di film-film lokal.
Pada tahun 1999, Khaosai Galaxy menjadi petinju Thailand pertama yang masuk International Boxing Hall of Fame, menandai pencapaian luar biasa dalam kariernya.
π Penghargaan
-
π₯ International Boxing Hall of Fame (1999)
-
π₯ Dianggap sebagai salah satu petinju super flyweight terbaik sepanjang masa
-
π₯ Memiliki rasio KO tertinggi di antara juara dunia di eranya
-
πΉπ Menjadi ikon olahraga nasional Thailand
π Fakta Menarik Tentang Khaosai Galaxy
-
Memiliki saudara kembar bernama Khaokor Galaxy, yang juga mantan juara dunia.
-
Hanya sekali kalah selama karier profesional, yaitu pada laga ke-7.
-
Masih aktif muncul di berbagai acara TV dan kampanye sosial di Thailand.
-
Tidak pernah mengalami kekalahan saat mempertahankan gelar juara dunia.
-
Masuk daftar Ring Magazineβs 100 Greatest Punchers of All Time.
Khaosai Galaxy bukan hanya juara dunia, tapi juga lambang kebanggaan Thailand dan Asia. Dengan pukulan kidalnya yang legendaris, ia menjelma menjadi momok menakutkan bagi petinju mana pun yang menantangnya. Kemenangan demi kemenangan ia raih tanpa banyak kontroversi, dan ia mengakhiri kariernya dengan cara paling elegan: pensiun sebagai juara.