Co-Op LIVE Arena di Manchester benar-benar penuh. Penonton dari segala usia
memadati tempat duduk, semua ingin melihat langsung pertarungan antara Joshua Buatsi dan Zach Parker.
Dari awal, suasananya sudah terasa tegang. Ada sorak-sorai di sana-sini.
beberapa orang membawa spanduk,
tapi saya merasakan sebagian besar menunggu satu momen besar.
pukulan yang bisa membuat semua berdiri bersorak.
Begitu bel pertama berbunyi, Parker langsung mengambil inisiatif.
Kombinasi pukulan cepatnya beberapa kali mendarat tepat, dan saya bisa melihat Buatsi sedikit menyesuaikan diri.
Tapi yang menarik bagi saya, Buatsi tetap tenang. Tidak panik
dia terlihat membaca setiap gerakan lawan, menunggu celah untuk menyerang balik.
Ronde awal terasa ketat, beberapa pukulan yang mendarat cukup membuat tegang, tapi tidak ada yang benar-benar “spesial”.
Di ronde kedua dan ketiga, saya mulai melihat pola.
Buatsi mulai menyesuaikan diri dan membalas dengan beberapa jab yang cukup akurat.
Parker tetap agresif, tapi kadang terlalu berhati-hati.
Beberapa kali saya melihat Parker hanya menahan dan bergerak mundur sedikit.
Ronde-rondenya terasa lambat, tapi ketegangan tetap ada.
Menurut saya, ini menunjukkan bahwa Parker memang punya keberanian untuk menyerang di awal,
tapi strategi defensifnya membuat pertarungan terasa agak datar.
Sementara Buatsi, sabar dan fokus, mulai menemukan ritme dan mengatur tempo pertarungan.
Memasuki ronde tengah, Buatsi mulai mengambil alih. Pukulan straight dan hook-nya mendarat lebih sering, memaksa Parker menutup pertahanan.
Saya perhatikan, Parker tampak menahan diri terlalu banyak.
Tidak banyak serangan balik dari sisi dia. Rasanya, sebagian penonton mulai sedikit gelisah karena kurang ada momen spektakuler yang biasanya membuat arena bergemuruh.
Buatsi tetap tenang, sabar, dan menurut saya, kemampuannya membaca lawan
malam itu benar-benar terlihat. Ia menunggu kesempatan, dan ketika ada celah, ia langsung memanfaatkannya.
Saya bisa merasakan ketegangan setiap kali pukulannya mendarat,
tapi tetap tidak ada yang sampai knockout.
Ronde terakhir benar-benar menegangkan. Parker mencoba
meningkatkan agresivitasnya, sementara Buatsi tetap menjaga jarak dan tempo.
Saya bisa merasakan jantung berdegup cepat, setiap pukulan seolah menentukan siapa yang bakal menang.
Pertarungan berakhir tanpa KO. Keputusan juri akhirnya menentukan segalanya.
Buatsi keluar sebagai pemenang lewat majority decision, dengan skor 96-94, 96-94, dan 95-95.
Saya melihat ekspresi keduanya—Parker lelah dan kecewa, tapi tetap menghormati Buatsi.
Buatsi tersenyum tipis, lega, tapi juga seperti mengakui kalau penampilannya masih bisa lebih baik.
Momen itu bagi saya terasa sangat manusiawi, bukan sekadar kemenangan di papan skor, tapi perjuangan mental dan fisik.
Kalau saya bicara secara pribadi, kemenangan Buatsi pantas,
tapi pertarungannya tidak terlalu spektakuler. Banyak ronde diisi strategi dan pertahanan.
Parker terlihat menjanjikan di awal, tapi terlalu berhati-hati di ronde tengah dan akhir.
Buatsi menyesuaikan ritme, tetap tenang, dan memanfaatkan peluang.
Menurut saya, penggemar yang ingin melihat aksi nonstop mungkin agak kecewa.
Namun dari sisi karier, Buatsi menunjukkan hal penting:
kemampuan memenangkan pertarungan sulit dengan kontrol dan strategi tepat.
Parker, di sisi lain, masih punya potensi besar. Kalau lebih agresif dan konsisten di ronde penting,
saya yakin dia bisa menjadi penantang yang menakutkan di pertarungan berikutnya.
Ada beberapa hal yang menarik. Ritme dan kontrol jarak Buatsi terlihat jelas.
Parker menahan serangan cukup efektif, tapi membuat pertarungan terasa lambat.
Pukulan Buatsi cukup akurat—jab, hook, straight—dan terlihat bahwa dia menunggu momen tepat untuk menyerang.
Dari segi ketahanan mental, kedua petinju kuat, tidak ada yang panik walau tertekan.
Menurut saya, malam itu membuktikan bahwa kemenangan bukan hanya soal kekuatan pukulan,
tapi juga strategi dan kemampuan membaca lawan.
Kemenangan ini memastikan Buatsi tetap relevan di divisi light-heavyweight.
Walau bukan sabuk dunia yang diperebutkan, hasil ini membuka peluang duel lebih besar di masa depan.
Saya merasa Buatsi kemungkinan akan mengincar lawan di level atas, atau menunggu pemenang duel divisi atas.
Parker, walau kalah, tetap kompetitif. Dengan beberapa penyesuaian strategi
dan peningkatan agresivitas di ronde penting, ia pasti bisa bangkit dan menantang posisi teratas.
Para fans menantikan duel berikutnya, apakah Parker akan lebih agresif dan memperlihatkan sisi menyerang yang lebih tajam.
Malam ini membuktikan bagi saya bahwa tinju bukan hanya soal pukulan keras.
Ini soal strategi, ketenangan, dan kemampuan membaca lawan.
Buatsi keluar sebagai pemenang, Parker tetap kompetitif.
Saya yakin pertarungan berikutnya akan lebih menarik, dengan momen menegangkan dan aksi yang lebih intens.
Baca juga: Mikaela mayer raih 3 sabuk setelah kalahkan mary spencer
Rasanya kurang lengkap jika tidak di bahas juga hasil partai tambahan di duel ini:
Lyndon arthur menang mayoritas melawan bradley rea,skor 114-114,113-115,112-115
Liam cameron menambah kekalahan ke 2 bagi troy jones lewat angka mutlak,skor 94-96,94-96,93-97
Billy deniz perpanjang rekor nya setelah mengalahkan eworitse ezra arenyeka lewat poin,
Stephen clarke menang poin atas jose aguirre, sekaligus menambah rekor nya menjadi 8-0-[1 ko]
Bradley casey petinju 20 tahun pukul KO ronde 1 antonio borovina, rekor nya saat ini 2-0-[1 ko]
#JoshuaBuatsi #ZachParker #TinjuInggris #LightHeavyweight #PertarunganTinju #Boxing2025 #BuatsiVsParker #TinjuProfesional #KemenanganTipis #BoxingFans










Pingback: Lenier Pero Tundukkan Jordan Thompson Lewat Angka di Orlando