Pada malam yang penuh antisipasi, Xander Zayas mencatatkan sejarah baru dalam kariernya dengan mengalahkan Jorge Garcia melalui kemenangan unanimous decision (UD) dalam pertarungan sengit pada 27 Juli 2025. Duel yang digelar untuk memperebutkan sabuk dunia WBO kelas menengah ringan yang kosong ini menjadi pembuktian bahwa Zayas adalah bintang masa depan divisi 154 pound.
Dengan gaya agresif dan teknik yang terus berkembang, Zayas tak hanya mempertahankan rekor tak terkalahkannya, tetapi juga resmi menjadi juara dunia WBO di usia yang masih sangat muda. Sementara itu, Jorge Garcia, meski tampil garang dan tak gentar, harus mengakui keunggulan lawannya setelah 12 ronde penuh intensitas.
Latar Belakang Duel: Perebutan Takhta WBO Kelas Menengah Ringan
Sebelum pertarungan ini, sabuk WBO kelas menengah ringan berada dalam status lowong. Beberapa waktu lalu, sabuk tersebut dilepas setelah sang pemegang sebelumnya naik kelas, membuka peluang bagi para petinju muda untuk merebutnya.
Xander Zayas, petinju asal Puerto Rico yang digadang-gadang sebagai “The Next Big Thing,” masuk ke dalam pertarungan ini dengan rekor sempurna. Kecepatan tangan, insting ofensif, dan kecerdasannya dalam membaca lawan membuatnya menjadi favorit publik dan promotor.
Di sisi lain, Jorge Garcia datang dengan semangat besar. Petinju asal Meksiko ini membawa gaya bertarung khas negaranya—tangguh, menekan, dan tak pernah mundur. Pertarungan antara Puerto Rico vs Meksiko selalu memiliki nuansa klasik tersendiri, dan laga ini tidak terkecuali.
Jalannya Pertarungan: 12 Ronde yang Penuh Tekanan
Ronde demi ronde berlangsung dalam tempo cepat. Berikut ini gambaran bagaimana duel ini berlangsung:
Ronde 1–3: Baku Teknik dan Adaptasi
Zayas memulai dengan cermat. Ia menggunakan jab kanan untuk menjaga jarak dan mengontrol tempo. Jorge Garcia mencoba menerobos dengan kombinasi ke tubuh, namun Zayas mampu memanfaatkan footwork-nya untuk menghindar.
Di ronde ke-2, Zayas mulai mendaratkan pukulan bersih ke wajah Garcia, terutama dengan kombinasi 1-2 yang cepat. Namun Garcia tak pernah berhenti maju. Ia terus menekan dan sesekali berhasil memojokkan Zayas.
Ronde ketiga menjadi titik awal pertarungan sengit. Garcia mulai mendapatkan ritme dengan mengincar tubuh Zayas, berharap bisa menguras stamina sang petinju muda Puerto Rico.
Ronde 4–6: Intensitas Meningkat
Zayas menyesuaikan gaya bertarungnya. Ia tak lagi hanya bergerak di luar jangkauan, melainkan mulai menerima pertukaran pukulan dari jarak dekat. Ini membuat penonton bersorak karena pertarungan semakin panas.
Di ronde 5, Zayas mendaratkan hook kiri telak ke dagu Garcia yang membuat lawannya sempat goyah, namun Garcia cepat pulih dan justru membalas dengan uppercut keras ke perut.
Ronde 6 menjadi milik Garcia, yang dengan stamina luar biasa terus menghantam tubuh Zayas. Namun, teknik bertahan Zayas sangat solid—kombinasi blok dan slip mengurangi banyak dampak serangan.
Ronde 7–9: Zayas Ambil Alih Kendali
Pada ronde ke-7, Zayas mulai menunjukkan kelasnya sebagai petinju elite. Ia kembali memanfaatkan jab dengan akurat, menyusul dengan kombinasi cepat. Beberapa pukulan kanan lurusnya mendarat tepat di pelipis dan rahang Garcia.
Ronde ke-8 dan 9 Zayas mendominasi. Kecepatan tangannya mulai sulit diimbangi oleh Garcia, yang meski pantang menyerah, tampak mulai kehabisan tenaga.
Zayas juga menunjukkan IQ bertinju tinggi dengan mengatur jarak dan memanfaatkan ring dengan sangat efektif.
Ronde 10–12: Klimaks Strategi dan Ketangguhan
Meski sudah tertinggal di skor kartu juri, Garcia tetap tampil menyerang. Ronde 10 jadi salah satu ronde paling seru. Kedua petinju saling bertukar pukulan di tengah ring, dan sesaat penonton berdiri melihat pertarungan hidup-mati yang terjadi.
Zayas tak menghindar, justru menjawab tekanan Garcia dengan kombinasi hook kanan dan kiri ke kepala lawannya. Beberapa pukulan bersih yang masuk di ronde 11 membuat dahi Garcia terlihat berdarah, tapi ia terus maju.
Ronde ke-12 menjadi penutup dramatis. Garcia mencoba meledak, tapi Zayas dengan ketenangan luar biasa berhasil bertahan dan bahkan menyerang balik dengan akurasi tinggi.
Saat bel terakhir berbunyi, kedua petinju saling peluk—mereka tahu telah memberikan pertunjukan luar biasa untuk para fans.
Hasil Akhir: Zayas Menang Mutlak
Ketiga juri memberikan nilai serupa:
- 116–112
- 117–111
- 116–112
Zayas dinyatakan menang dengan unanimous decision, dan untuk pertama kalinya menyandang status juara dunia WBO kelas menengah ringan.
Garcia menerima kekalahan ini dengan lapang dada dan mengatakan dalam wawancara pascalaga bahwa ia bangga telah memberi perlawanan maksimal. Ia juga memuji Zayas sebagai petinju yang pantas jadi juara.
Zayas: Juara Dunia Baru yang Diprediksi Jadi Superstar
Kemenangan ini tidak hanya membuat Zayas menjadi juara dunia, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai prospek terpanas di tinju dunia saat ini. Dengan usia yang masih muda, keahlian teknik tinggi, serta dukungan fanbase Puerto Rico yang militan, Zayas punya semua modal untuk menjadi wajah baru divisi super welter.
Zayas sendiri dalam wawancara usai pertarungan mengatakan,
“Saya menghormati Jorge Garcia, dia petarung sejati. Ini baru awal. Saya ingin menyatukan gelar dan membuktikan bahwa saya bisa jadi juara dunia sejati, bukan cuma satu-sabuk.”
Reaksi Dunia Tinju: Zayas Menuju Era Kejayaan?
Banyak legenda tinju dan analis memberikan pujian atas performa Zayas. Beberapa menyebut gaya bertarungnya mirip dengan Miguel Cotto muda, sementara yang lain menyebutnya sebagai “versi modern Tito Trinidad.”
ESPN dan DAZN langsung merilis artikel menyebut Zayas sebagai “bintang baru yang harus diawasi.” Bahkan promotor top sudah mulai melirik kemungkinan penyatuan gelar melawan juara IBF, WBA, atau WBC yang lain.
Masa Depan Zayas: Siapa Lawan Berikutnya?
Setelah menyandang status juara dunia WBO, pertanyaan besar selanjutnya adalah: siapa lawan berikutnya untuk Xander Zayas?
Beberapa kemungkinan lawan yang mulai dibicarakan:
- Sebastian Fundora – gaya tinggi besar bisa jadi tantangan unik untuk Zayas
- Erickson Lubin – veteran dengan pengalaman dan kekuatan pukulan
- Juara lain untuk penyatuan gelar, jika negosiasi berjalan mulus
Zayas menyatakan siap menghadapi siapa pun, selama itu mendekatkannya ke status undisputed.
Kesimpulan: Lahirnya Raja Baru Kelas Menengah Ringan
Kemenangan Zayas atas Jorge Garcia bukan hanya sekadar hasil pertandingan. Ini adalah pernyataan bahwa generasi baru tinju dunia sudah tiba. Gaya agresif, cerdas, dan penuh semangat dari Zayas memberi harapan baru bagi fans tinju Puerto Rico dan dunia.
Meski Garcia kalah, ia tetap menunjukkan ketangguhan luar biasa yang membuatnya layak dihormati. Ia mungkin akan kembali ke jalur kemenangan dan bisa menjadi ujian berat bagi contender lain.
Pertarungan ini adalah contoh sempurna bagaimana duel dua petinju muda bisa menyuguhkan aksi berkualitas tinggi dan menggairahkan kembali dunia tinju.
XanderZayas #JorgeGarcia #ZayasGarcia #WBOChampion #TinjuDunia #HasilTinju #ZayasVsGarcia #BoxingNews #JuaraDunia