Jaron Ennis. si anak emas Philadelphia. Begitu dia jalan ke arah ring. orang-orang langsung berdiri semua.
Wajar sih. karena malam 12 Oktober 2025 WIB (11 Oktober waktu setempat).
itu bukan cuma comeback atau warm-up fight. Ini debut nya di kelas super welter (154 pon).
Dan kalau kita lihat rekornya yang 34-0-1 dengan 30 KO. ya wajar saja orang pada heboh.
Menurut saya pribadi. Ennis itu punya aura SESUATU yang jarang di miliki petinju lain. tenang tapi mematikan.
Lawan nya malam itu bukan petinju karbitan. Dari Angola datang Uisma Lima (14-1, 10 KO). juara dunia IBO Super Welter yang di kenal punya nyali segede gedung stadion itu.
Sebelum big fight di mulai. undercard-nya lumayan panas juga.
Energi penonton sudah kebangun dari awal. jadi pas acara utama mau mulai… rasa nya kayak semua orang bilang “Oke, ini saatnya….
Undercard 1: Dennis Thompson vs Sean Diaz (Kelas Bantam Super)
pembuka malam itu langsung bikin penonton melek total.
Dua anak muda tak terkalahkan. Dennis Thompson (7-0, 5 KO) dan Sean Diaz (9-0, 2 KO). naik ring kayak lagi jawab tantangan hidup.
siapa yang beneran pantas disebut prospek masa depan???
Saat ronde pertama bunyi. Thompson langsung gaspol.
Menurut saya. ini tipe petinju yang kalau sudah panas dari awal makin susah direm.
Jab nya cepat. kombinasi hook kanan nya beberapa kali bikin Diaz harus mikir ulang mau nyerang atau bertahan.
Diaz nggak mau terlihat inferior. Sesekali dia balikin serangan dengan counter kiri yang lumayan nyolok ke tubuh Thompson.
Penonton sampai “uhhh!” karena duel di ronde awal aja sudah kayak ronde 8.
Nah… di ronde 5-6. baru kerasa jelas siapa bos nya. Thompson mulai nge press tanpa ampun, motong ring, narik Diaz ke pojokan, dan mendaratkan kombinasi yang lebih banyak.
Diaz masih berusaha nyolong poin. tapi volume serangan Thompson jauh lebih kelihatan dominan.
Hasil Akhir: Thompson menang angka mutlak (UD).
Pandangan saya. ini kemenangan yang “dewasa”. Nggak KO, tapi nunjukin IQ tinju dan kontrol ring. Rekornya naik jadi 8-0 (5 KO).
Undercard 2: Tahmir Smalls vs José Román Vázquez (Kelas Welter).
Kalau partai pertama itu pemanasan nya. partai kedua ini sudah mulai “wow”.
Tahmir Smalls. anak Philly juga masuk ring pakai aura “ini kandang gue”.
Sementara José Román Vázquez dari Puerto Riko datang dengan niat jadi penghancur pesta.
Smalls tampil pede banget. Jab tajam, body shot dalam. dan pressurenya bikin Vázquez lebih banyak mundur dari pada menyerang.
Ronde demi ronde selanjut nya. Vázquez coba tenang. tapi Smalls itu ibarat TEKANAN HIDUP tak berhenti.
Dia tetap ngejar. menjaga alur perang tetap di kuasai.
Ketiga juri memberikan Smalls menang angka setelah 10 ronde.
Pendapat pribadi. ini kemenangan yang makin mempertegas Smalls sebagai prospek ngeri di kelas welter.
Undercard 3: Guido Vianello vs Alexis Barrière
Nah ini dia…. duel kelas berat yang bikin ring bergetar. Guido Vianello vs Alexis Barrière.
Dua-duanya gede. keras, dan mereka datang dengan satu kata MENANG.
Ronde awal. Vianello banyak lempar jab + straight yang bikin Barrière mundur.
Petinju Kanada itu awalnya hati-hati. mungkin lagi ngukur power Guido.
Ronde 5. Vianello langsung all-in. Tekanan nonstop hook kanan kiri, uppercut ke dagu… Barrière akhir nya roboh dekat tali. Wasit menghentikan duel.
ini kebangkitan besar buat Guido. Setelah beberapa kekalahan. kemenangan ini nunjukin dia masih garaaang.
Baca juga: Para raja kelas welter bertukar tahta
Partai Utama: Jaron “Boots” Ennis vs Uisma Lima
Oke… ini dia yang ditunggu semua orang. Boots Ennis debut di 154 lbs. lawan nya juara IBO yang tangguh dari Angola. Uisma Lima.
Dan jujur… duel ini cuma butuh 1 ronde buat nge jawab semua pertanyaan.
Begitu bel bunyi. Boots langsung beringas. kombinasi kanan kiri. dan Lima keliatan langsung mundur.
Satu menit berselang, DUARRR.. right hand Boots kena bersih. Lima jatuh pertama kali nya.
Bangkit? Iya. Siap? Enggak…
Ennis mencium bau2 kelelahan. Dia masuk lagi. hook kanan. uppercut kiri. dan Lima jatuh lagi untuk kedua kali.
Wasit akhir nya stop. Lima udah nggak koordinatif.
Menurut saya. ini deklarasi keras dari Boots…
Saya bukan cuma kuat di welter. Di super welter juga gue raja baru.
Rekor kini 35-0-1 (31 KO).
Sheffield Arena: Makhmudov vs David Allen.
Sementara Philly pecah karena kemenangan Ennis. Sheffield juga punya drama sendiri.
Arslanbek Makhmudov vs David “White Rhino” Allen. dua raksasa. yang sama2 nggak suka mundur.
Adu pukulnya brutal banget. Ronde awal Makhmudov dominan. jab keras kayak keramik.
straight kanan bikin Allen goyang. Tapi dia itu punya mental asbak. tetap maju sambil balikin body shot.
Ada sedikit Drama di sini. Makhmudov dua kali di potong poin karena dorongan dan clinch kasar. Tapi secara damage dan kontrol, dia tetap unggul.
setelah mereka peras keringat sampai bel terakhir. makhmudov di nyatakan menang angka mutlak.
Skor 115–111, 114–112, 115–111.
opini saya. Makhmudov memang menang. tapi PR-nya banyak. disiplin. pacing. dan sabar.
Allen Kalah. tapi di hormati semua orang.
Bonus Sheffield: Hamza Uddin vs Paul Roberts.
Hamza Uddin tampil kayak reinkarnasi Prince Naseem Hamed. lincah, gaya bebas, showmanship maksimal.
Dia main aman di awal tapi akurat. Kombinasi kiri-kanan nya bikin Roberts pusing.
Dan di ronde 5…BIUUUUH…
Body shot ke ulu hati. Roberts jatuh berlutut.
Duel di lanjut. sasaran nya ke ulu hati lagi. robert meringis kesakitan. dia tak mau nyerah. tapi cuma sasaran empuk.
Uddin yang sudah tahu kelemahan nya. sikat lagi di tempat yang sama…melungker lagi.
alhasil wasit GERCEP menghentikan duel.
Pandangan saya. ini salah satu penampilan paling menarik malam itu.
Anak ini punya masa depan cerah. jika terus di asah dengan benar. bisa jadi dia benar penerus nasem hameed jilid 2.
sekian terima kasih. semoga terhibur. sampai jumpa di artikel lain nya.
SALAM OLAHRAGA!!!!
#HasilTinju #TinjuDunia #JaronEnnis #UismaLima #ArslanbekMakhmudov #DavidAllen #HamzaUddin #GuidoVianello #TahmirSmalls #TinjuHariIni #BoxingNews










Pingback: 5 Petinju yang Tak Tumbang KO di Tangan Mike Tyson