Malam panas di Bayou Music Center, Houston, Texas menjadi saksi bisu lahirnya sebuah duel yang ditunggu-tunggu para penggemar tinju dunia. Event OTX 16, yang disiarkan langsung oleh DAZN, menghadirkan partai utama penuh gengsi antara dua petinju dengan motivasi berbeda: Breyon Groham, bintang muda berusia 24 tahun asal Amerika Serikat dengan rekor sempurna 20-0 (16 KO), melawan petinju berpengalaman dari Puerto Riko, Yomar Álamo, 30 tahun, dengan catatan 22-4-1 (13 KO).
sebelum masuk ke partai utama,mari kita lihat undercard nya terlebih dulu:
Undercard 1: Ben Mares Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan dengan TKO atas Mojeed Seriki

Di partai tambahan OTX 16, publik Texas lebih dulu disuguhkan aksi petinju muda berbakat, Ben Mares (22 tahun, 3-0, 3 KO), yang berhadapan dengan veteran asal Nigeria berusia 42 tahun, Mojeed Seriki (3-2, 2 KO). Laga ini menjadi ajang pembuktian generasi baru melawan pengalaman panjang, dan sejak bel pertama berbunyi, hasil akhirnya mulai terlihat.
Dominasi Awal dari Ben Mares
Mares tampil agresif sejak ronde pertama. Dengan kombinasi jab cepat dan hook kiri yang keras, ia segera mengambil alih tempo pertarungan. Seriki mencoba meladeni dengan gaya bertarung keras khasnya, namun perbedaan usia dan stamina jelas terlihat. Mares lebih cepat, lebih segar, dan lebih bertenaga.
Pada ronde kedua dan ketiga, dominasi Mares semakin menjadi. Ia terus mendorong Seriki ke tali, menghujani dengan kombinasi pukulan yang membuat penonton bergemuruh. Seriki sesekali membalas dengan overhand kanan, tapi tidak cukup untuk menghentikan laju agresif Mares.
Ronde 4: Keputusan Kontroversial dari Sudut Seriki
Memasuki ronde keempat, situasi semakin berat bagi Seriki. Pukulan-pukulan Mares mendarat bersih, membuat veteran asal Nigeria itu semakin kesulitan bertahan. Melihat kondisi yang kian memburuk, pelatih Seriki akhirnya meminta wasit menghentikan pertarungan di tengah ronde demi keselamatan sang petinju.
Keputusan itu sempat menimbulkan momen dramatis. Seriki yang masih berdiri dan ingin melanjutkan laga langsung memprotes keras di pojok, menatap pelatihnya dengan ekspresi kecewa. Meski begitu, wasit tetap menghentikan duel, memastikan kemenangan TKO untuk Ben Mares.

Implikasi Kemenangan
Dengan hasil ini, Ben Mares memperpanjang rekor sempurnanya menjadi 4-0 (4 KO), menegaskan reputasinya sebagai salah satu prospek muda paling berbahaya yang dimiliki OTX. Sementara itu, Mojeed Seriki harus menerima kekalahan kedua dalam karier profesionalnya, meskipun tetap menunjukkan keberanian luar biasa di usianya yang sudah tidak muda lagi.
BACA JUGA: Hasil lengkap liam paro vs david paot
Undercard 2: Fabian Diaz Taklukan Dorian Mendez Lewat UD.

Setelah kemenangan dramatis Ben Mares di partai pembuka, sorotan berikutnya tertuju pada duel kelas bulu super yang mempertemukan dua petinju muda tak terkalahkan: Fabian Diaz (21 tahun, 8-0-1, 4 KO) melawan Dorian Mendez (21 tahun, 6-0, 2 KO). Pertarungan ini dianggap sebagai ajang pembuktian generasi baru, di mana hanya satu yang bisa pulang dengan status “tak terkalahkan”.
Awal Pertarungan: Adu Teknik dan Kecepatan
Sejak ronde pertama, duel berlangsung dengan tempo cepat. Diaz tampil percaya diri, menguasai tengah ring dan menekan dengan jab rapi yang sering mendarat ke wajah Mendez. Sementara itu, Mendez mengandalkan pergerakan kaki lincah untuk mencari celah balasan.
Di ronde kedua dan ketiga, Diaz semakin terlihat dominan. Kombinasi jab–straight yang ia lepaskan membuat Mendez beberapa kali mundur ke tali. Namun Mendez tidak tinggal diam, sesekali melepaskan counter hook kanan yang cukup mengenai target, menjaga laga tetap kompetitif.
Ronde Tengah: Diaz Semakin Menguasai
Ronde keempat hingga kelima menjadi momen terbaik bagi Fabian Diaz. Ia mampu menjaga jarak dengan cerdas, memanfaatkan reach advantage, dan konsisten mendaratkan pukulan bersih. Mendez mulai terlihat frustrasi, karena upayanya menembus pertahanan Diaz sering berakhir sia-sia.
Meski begitu, Mendez tetap memperlihatkan hati seorang petarung. Di ronde terakhir, ia mencoba meningkatkan agresi, mendorong Diaz dengan kombinasi ke tubuh. Sayangnya, dominasi poin Diaz sejak awal membuat usaha itu tidak cukup untuk membalikkan keadaan.
Hasil Pertarungan
Setelah enam ronde penuh yang penuh intensitas, juri akhirnya memberikan kemenangan unanimous decision (UD) untuk Fabian Diaz. Skor juri mencerminkan kontrol dan kedisiplinan teknik yang ditunjukkan Diaz sepanjang pertarungan.

Dengan hasil ini, Fabian Diaz memperpanjang rekornya menjadi 9-0-1 (4 KO), sementara Dorian Mendez harus rela kehilangan rekor sempurnanya dan kini mencatat 6-1 (2 KO).
Undercard 3: Oscar Perez Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan Usai Bungkam Malik Lewis.
Sorak penonton di Bayou Music Center kembali memanas ketika duel kelas ringan super dimulai. Pertarungan kali ini mempertemukan dua petinju dengan reputasi berbeda: Oscar Perez (25 tahun, 13-0-2, 7 KO), petinju muda Amerika yang dikenal konsisten dan disiplin, melawan Malik Lewis (31 tahun, 8-1, 5 KO), sosok berpengalaman yang membawa gaya agresif khas veteran.
Ronde 1–3: Adu Agresivitas
Sejak bel pertama, duel langsung berlangsung ketat. Malik Lewis tampil agresif, mencoba mendesak Perez dengan kombinasi hook keras. Namun Perez, dengan tenang, membalas menggunakan jab rapi untuk menjaga jarak sambil mencuri angka.
Ronde kedua dan ketiga memperlihatkan karakteristik keduanya. Lewis mengandalkan power, mencoba menjatuhkan Perez dengan pukulan keras, sedangkan Perez lebih sabar, memanfaatkan timing untuk mendaratkan counter yang akurat.
Ronde 4–6: Perez Mulai Ambil Kendali
Memasuki ronde tengah, Perez mulai menemukan ritmenya. Ia meningkatkan volume serangan, terutama lewat kombinasi jab–straight yang beberapa kali menghentak kepala Lewis. Lewis tetap berbahaya dengan hook kiri, tetapi Perez terlihat lebih tajam dalam mencetak angka bersih.
Di ronde kelima, pertarungan sempat memanas ketika keduanya saling bertukar pukulan di tengah ring. Penonton berdiri memberikan tepuk tangan atas aksi jual-beli pukulan cepat yang memperlihatkan determinasi kedua petinju.
Ronde 7–8: Perez Tampil Lebih Efektif
Ronde ketujuh menjadi momen penting. Perez memperlihatkan stamina luar biasa, masih segar dan mampu menjaga tempo tinggi. Ia menekan Lewis dengan kombinasi ke tubuh, memaksa lawan banyak bertahan di tali.
Ronde terakhir, Lewis mencoba bangkit dengan serangan beruntun, namun Perez mampu menutup laga dengan kontrol penuh. Counter punch-nya membuat Lewis kesulitan mendaratkan pukulan bersih, sekaligus memastikan momentum tetap di tangannya hingga bel penutup berbunyi.
Hasil Pertarungan
Setelah delapan ronde penuh tensi, juri sepakat memberikan kemenangan unanimous decision (UD) kepada Oscar Perez. Skor mencerminkan efektivitas Perez dalam menjaga tempo, akurasi pukulan, serta kecerdasannya membaca pertarungan.

Dengan hasil ini, Oscar Perez memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 14-0-2 (7 KO). Sementara Malik Lewis harus menerima kekalahan pertama dalam karier profesionalnya, kini dengan catatan 8-1 (5 KO).
undercard 4: Wesley Ferrer Guncang Arena, Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Giovani Marquez.

Atmosfer di Bayou Music Center semakin tegang ketika nama Giovani Marquez (24 tahun, 13-0, 6 KO) diumumkan. Putra legenda Juan Manuel Marquez ini membawa reputasi bersih tanpa noda kekalahan, sehingga publik menganggap duel kontra Wesley Ferrer (33 tahun, 17-2-1, 8 KO) akan menjadi ujian matang bagi karier mudanya.
Dan ternyata, ujian itu datang dengan sangat berat.
Ronde 1–3: Marquez Tekan, Ferrer Tangguh
Giovani memulai dengan gaya khas: jab tajam, kombinasi cepat, dan footwork lincah. Ia mendesak Ferrer sejak bel awal, mencoba menguasai center ring. Ferrer yang lebih berpengalaman tidak panik, justru menunggu celah sambil mengandalkan counter kanan yang berulang kali mengenai target.
Meski Marquez unggul dalam volume serangan, Ferrer terlihat lebih efektif dengan pukulan bersih yang masuk jelas ke wajah lawannya.
Ronde 4–6: Pergeseran Momentum
Memasuki ronde tengah, Ferrer mulai meningkatkan agresivitas. Ia menekan Giovani ke tali, menghujani dengan kombinasi hook ke tubuh dan uppercut ke dagu. Marquez masih bertahan dengan jab dan gerakan kaki, tetapi jelas ritme pertarungan mulai condong ke arah Ferrer.
Di ronde kelima, sebuah hook kanan Ferrer membuat Marquez sedikit goyah, sontak membuat penonton terkejut. Namun Giovani mampu pulih cepat dan menghindari kerusakan lebih lanjut.
Ronde keenam berlangsung panas. Keduanya saling jual beli pukulan, Marquez mencoba bangkit dengan kombinasi 1–2–3 cepat, tetapi Ferrer lagi-lagi mencetak poin lewat counter hook kanan yang presisi.
Ronde 7–8: Ferrer Tampil Lebih Matang
Ronde ketujuh memperlihatkan pengalaman Ferrer. Ia memotong ring dengan efektif, memaksa Giovani bertarung di area sempit. Pukulan ke tubuh Ferrer semakin memperlambat langkah Giovani.
Di ronde kedelapan, Marquez mencoba mengerahkan tenaga terakhirnya, namun Ferrer tetap tenang, bertahan dengan rapat, dan sesekali membalas dengan kombinasi yang lebih bersih. Bel berbunyi, pertarungan berakhir dalam sorak campur aduk: ada yang mendukung Giovani, ada pula yang mengagumi kegigihan Ferrer.
Hasil Pertarungan
Ketegangan mencapai puncak saat ring announcer membacakan hasil juri. Dua juri memberikan skor tipis untuk Ferrer, satu juri untuk Marquez. Keputusan akhir: split decision (SD) untuk Wesley Ferrer.

Kemenangan ini membuat Ferrer mencatatkan rekor baru 18-2-1 (8 KO) sekaligus merusak rekor sempurna Giovani Marquez, yang kini menjadi 13-1 (6 KO).
Undercard 5: Tiara Brown Pertahankan Sabuk WBC Usai Jinakkan Emma Gongora.

Sorak riuh penonton semakin memuncak saat laga tinju wanita kelas bulu dimulai. Sang juara bertahan, Tiara Brown (19-0, 13 KO), petinju asal Amerika Serikat yang dikenal agresif sekaligus teknis, naik ring untuk mempertahankan sabuk WBC Featherweight. Lawannya adalah penantang tangguh dari Prancis, Emma Gongora (10-3-1, 1 KO), yang membawa reputasi sebagai petinju disiplin dengan ketahanan luar biasa.
Ronde 1–3: Brown Langsung Ambil Alih
Sejak ronde pertama, Tiara Brown memperlihatkan mengapa ia disebut sebagai salah satu ratu kelas bulu dunia. Jab kerasnya langsung mendikte tempo, memaksa Gongora lebih banyak bertahan. Meski Gongora mencoba menjaga jarak dengan footwork rapi, tekanan Brown membuatnya sulit mengembangkan serangan.
Di ronde kedua, Brown melepaskan kombinasi hook kanan ke tubuh disambung uppercut yang mendarat telak. Gongora bertahan gigih, namun jelas tertinggal angka.
Ronde 4–6: Gongora Coba Bangkit
Memasuki ronde keempat, Gongora meningkatkan agresivitas. Ia mencoba meladeni Brown dengan kombinasi 1–2 lurus. Beberapa pukulannya masuk bersih, bahkan sempat membuat Brown mundur sejenak.
Namun Brown cepat beradaptasi. Dengan pertahanan rapat dan counter punch presisi, ia kembali menguasai ritme. Ronde kelima dan keenam berlangsung lebih seimbang, Gongora sesekali mencuri momen, tetapi dominasi Brown tetap terlihat.
Ronde 7–10: Brown Terlalu Tangguh
Di ronde ketujuh, Brown menambah intensitas serangan. Hook kiri kerasnya membuat Gongora tertekan di tali. Sang penantang tetap tangguh, menolak menyerah meski terkena pukulan bertubi-tubi.
Ronde kedelapan hingga kesepuluh, Brown sepenuhnya mengendalikan laga. Kombinasi jab–straight terus menembus guard Gongora. Meski tidak mampu menjatuhkan lawannya, Brown jelas unggul secara volume, akurasi, dan kendali ring.
Hasil Pertarungan
Setelah 10 ronde penuh, para juri sepakat memberikan kemenangan unanimous decision (UD) untuk Tiara Brown. Dengan hasil ini, Brown berhasil mempertahankan sabuk WBC Featherweight sekaligus memperpanjang rekornya menjadi 20-0 (13 KO).

Sementara itu, Emma Gongora menelan kekalahan keempat dalam kariernya, kini dengan catatan 10-4-1 (1 KO).
Partai Utama OTX 16: Breyon Groham Raih Sabuk IBF North America Super Lightweight Usai Jinakkan Yomar Álamo.

Malam panas di Bayou Music Center, Texas mencapai puncaknya ketika sorak ribuan penonton menggema. Lampu sorot menyinari ring, dan dua petinju utama bersiap menorehkan sejarah dalam laga super lightweight.
Di satu sudut, sang talenta muda yang sedang naik daun, Breyon Groham (24 tahun, 20-0, 16 KO), membawa rekor sempurna tanpa noda. Dari sudut lain, hadir penantang tangguh asal Puerto Riko, Yomar Álamo (30 tahun, 22-4-1, 13 KO), yang bertekad merusak pesta sang bintang baru. Taruhannya bukan sekadar gengsi, melainkan sabuk IBF North America Super Lightweight Title.
Ronde 1–3: Groham Ambil Alih Sejak Awal
Bel pertama berbunyi, Groham langsung menunjukkan kepercayaan diri. Dengan jab cepat dan footwork lincah, ia mendikte tempo sejak detik awal. Álamo mencoba mengimbangi dengan kombinasi cepat, tetapi power Groham terasa jauh lebih dominan.
Di ronde kedua, Groham mendaratkan straight kanan keras yang membuat Álamo mundur sejenak. Penonton bersorak, melihat sang prospek muda mulai menguasai panggung besar.
Ronde ketiga berlangsung lebih seimbang. Álamo sesekali berhasil masuk dengan hook kiri, namun Groham tetap unggul dalam volume pukulan dan akurasi.
Ronde 4–6: Álamo Tangguh, Groham Tetap Unggul
Álamo mulai mencoba menyerang lebih agresif di ronde keempat, berusaha memotong ring agar Groham tidak leluasa. Beberapa pukulan body shot masuk bersih, namun Groham tetap tenang dan membalas dengan kombinasi jab–uppercut yang menyulitkan Álamo.
Ronde kelima, Groham menunjukkan variasi serangan. Ia menekan dengan kombinasi tiga pukulan beruntun yang mengenai wajah lawannya. Álamo bertahan gigih, menolak menyerah meski harus menerima tekanan keras.
Ronde keenam memperlihatkan tekad kedua petinju. Álamo bertarung dengan hati, mencoba membuka celah lewat serangan ke tubuh, namun Groham tetap disiplin dengan jab panjang dan pergerakan kaki cepat.
Ronde 7–10: Groham Kian Menggila
Memasuki ronde ketujuh, Groham semakin percaya diri. Ia menambah volume serangan, mendorong Álamo ke sudut ring. Meski tidak mampu menjatuhkan lawannya, Groham mencetak angka jelas dengan kombinasi lurus ke kepala.
Ronde kedelapan berlangsung keras. Álamo mencoba segala cara untuk membalik keadaan, tetapi wajahnya mulai menunjukkan lebam akibat pukulan bertubi-tubi dari Groham.
Ronde kesembilan dan kesepuluh, Groham benar-benar mengunci kemenangan. Ia tampil cerdas, tidak gegabah mengejar KO, tetapi fokus menjaga dominasi dengan jab konsisten dan kontrol ring penuh. Álamo tetap tegak hingga bel penutup, namun jelas berada di bawah bayang-bayang Groham sepanjang pertarungan.
Hasil Pertarungan
Setelah 10 ronde penuh, para juri bulat memberikan kemenangan unanimous decision (UD) untuk Breyon Groham.

Dengan kemenangan ini, Groham tidak hanya memperpanjang rekornya menjadi 21-0 (16 KO), tetapi juga resmi menyandang gelar bergengsi IBF North America Super Lightweight Champion.
Sementara itu, Álamo harus menerima kekalahan kelimanya, kini dengan catatan 22-5-1 (13 KO).
Partai utama OTX 16 membuktikan bahwa Breyon Groham adalah salah satu prospek paling menjanjikan di dunia tinju saat ini. Usia muda, rekor sempurna, serta performa matang di atas ring membuatnya siap melangkah ke panggung yang lebih besar.
Bagi Yomar Álamo, meski kalah, ia tetap menunjukkan ketangguhan luar biasa dengan bertahan hingga ronde terakhir melawan salah satu talenta terbaik generasi baru.
OTX 16 pun menutup malam dengan penuh sorak, drama, dan lahirnya seorang juara baru di kelas super lightweight.
#Tinju #OTX16 #BreyonGroham #YomarAlamo #BoxingResults #TinjuHariIni #IBF #SuperLightweight #DAZN #BoxingNews










Pingback: Hasil tinju oscar collazo vs jayson vayson 2025