Shakhram giyasov desak WBA, saat nya Rolly Romero penuhi kewajiban atau tinggalkan gelar

Giyasov Tekan WBA: Romero Harus Jalani Mandatory

kelas welterweight kembali memanas. kali ini bukan karena pengumuman laga besar atau duel unifikasi spektakuler.

tetapi karena aksi tegas seorang penantang yang selama lebih dari setahun merasa di anak tiri kan.

Shakhram Giyasov..petinju asal Uzbekistan dengan rekor sempurna dalam karier profesional. akhir nya mengambil langkah yang banyak orang anggap sebagai pemicu konflik baru di tubuh WBA.

Tak segan2. dia mengirimkan surat resmi. panjang. sangat rinci untuk memaksa juara WBA Rolly Romero memenuhi kewajiban mandatory. sebuah hak yang sudah lama dia perjuangkan.

Bagi saya pribadi.. respons seperti ini justru hal yang seharus nya lebih sering terjadi.

Banyak petinju ranking atas memilih diam dan menunggu. padahal federasi tinju modern sarat dengan manuver bisnis. penundaan. dan keputusan yang tidak selalu adil.

Sikap Giyasov. setidak nya menunjukkan bahwa tidak semua petinju mau tunduk pada permainan komersial yang sering merugikan mereka.

Pertarungan antara petinju yang bekerja keras mendaki ranking. dengan juara yang sibuk mengejar duel duel besar di luar kewajiban selalu menjadi isu tak sedap.

Namun dalam kasus ini. tensi meningkat karena alasan penundaan Romero di nilai semakin NGAWUURR dari waktu ke waktu.

Pantas saja jika giyasov marah..

Baca juga: Profil lengkap cain sandoval, petinju 23 tahun rekor nya sudah mentereng

Kabar yang beredar. WBA lebh dulu menerima surat dari kubu Romero yang berisi permintaan untuk di berikan special exemption.

Bahasa kasar nya…Romero meminta izin untuk menunda kewajiban mandatory nya demi mengejar pertarungan yang di anggap lebih besar.

Tapi sampai hari ini. tidak ada satu pun pertarungan alternatif itu yang benar-benar nyata.

Tidak ada kontrak duel dengan Devin Haney. Tidak ada kesepakatan resmi dengan Manny Pacquiao. dan juga belum ada pengumuman yang sahih mengenai rencana2 besar yang di jadikan alasan oleh Romero.

Justru yang berkembang di media adalah.. rumor bahwa Pacquiao mulai menjajaki peluang bertemu Floyd Mayweather Jr dalam sebuah rematch yang akan mengguncang jagat raya ini.

Jika itu benar dan terjadi. maka alasan Romero menjadi semakin rapuh.

Bagaimana mungkin mandatory di tunda demi sesuatu yang bahkan belum memiliki kepastian??? bukan begitu kawan??

sementara penantang wajib sudah menunggu lebih dari setahun…ya tuhaaan..

Dalam sudut pandang saya. kesan bahwa Romero mengulur waktu sulit untuk di nafikan. da berada di puncak perhatian dan sangat jelas ingin mengejar pertarungan dengan nilai komersial tinggi.

Itu yaa sah2 saja. setiap petinju tentu ingin mendapatkan bayaran besar. Tetapi menjadi juara berarti bersedia mengikuti aturan yang mengatur posisi tersebut. kalo mau se enak nya sendiri yaaa jadi pengusaha saja jangan petinju.

Surat yang di kirimkan Giyasov dan tim nya ke WBA bukan keluhan kosong.

Dokumen itu benar benar di susun dengan teliti. tidak asal ngetik. memuat pasal2 regulasi WBA. alasan hukum. sejarah interaksi mereka dengan federasi. serta berbagai ke tidakonsistenan yang mereka temui.

Bahkan beberapa poin nya menunjukkan. betapa sering nya mereka menerima jawaban yang berubah ubah dari pihak WBA terkait alasan penundaan Romero. ini yang bikin tambah esmosii..

Awal nya. tim Giyasov di beritahu bahwa Romero tidak bisa menjalani mandatory karena alasan medis.

Kemudian bergeser menjadi alasan rencana pertarungan dengan Manny Pacquiao. Setelah itu muncul lagi alasan berbeda mengenai negosiasi lain yang sifatnya spekulatif.

Bagi saya.. situasi seperti ini benar2 memperlihatkan bagaimana federasi tinju sering kali terjebak dalam tumpukan kepentingan.

Tim Giyasov kemudian mengutip peraturan yang menyatakan bahwa pertarungan yang tidak resmi. bahkan tidak memiliki kontrak. tidak bisa menjadi dasar bagi seorang juara untuk lolos dari mandatory.

Kutipan itu menunjukkan. bahwa mereka tidak hanya mengandalkan argumen emosional. tetapi memaksa WBA menghadapi peraturan mereka sendiri yang selama ini sering di anggap fleksibel.

ini seperti maju kena..mundur kena..kayak di film.

Sejak Februari 2024. nama Giyasov nangkring di posisi mandatory challenger. Itu berarti sudah dua tahun menunggu. karena sistem ranking WBA memperbarui peringkat dengan lambat sementara para juara sering diberi kelonggaran.

Bahkan dua kali dia di minta bersabar..

pertama untuk memberi kesempatan Eimantas Stanionis mengejar unifikasi. dan kedua untuk memberi ruang bagi Romero menjalani pertarungan sukarela.

Saat itu WBA menjanjikan bahwa pertarungan selanjut nya untuk sabuk WBA akan melibatkan Giyasov tanpa syarat dan pengecualian.

Namun yang terjadi tidak demikian. Ketika waktu mandatory tiba. justru Romero yang meminta kelonggaran baru dan WBA seolah mempertimbangkan nya.

Dari kacamata bolong saya..kalau janji seperti ini bisa di langgar seenak nya. maka ranking mandatory tidak lagi memiliki makna.

itulah yang coba di pertahankan oleh tim Giyasov. mereka ingin federasi mengikuti aturan yang mereka buat sendiri.

Gampang nya..elu yang bikin garis. jangan di hapus begitu saja.

Saat ini Romero berada pada titik krusial. dia baru menjuarai WBA. namanya sedang naik, dan dia memiliki peluang untuk menghasilkan uang besar.

Pertarungan melawan Haney atau Pacquiao jelas akan mendatangkan keuntungan yang jauh lebih besar di banding menghadapi Giyasov.

Dari segi bisnis. saya bisa memahami keinginan nya. Tetapi dari etika sebagai juara Itu cerita lain.

Menjadi juara bukan hanya tentang popularitas atau uang. Jabatan itu datang dengan tanggung jawab. Federasi wajib memastikan juara mempertahankan sabuk melawan penantang terbaik yang sudah menunggu lama.

Jika mandatory bisa di kalahkan oleh duel ga jelas. maka peraturan akan kehilangan wibawa.

Justru di titik ini saya menilai.. bahwa keberanian Giyasov untuk menekan WBA adalah langkah yang akan membantu petinju lain di masa depan.

Ketika satu penantang berani melawan sistem. efek nya sering kali terasa ke seluruh divisi.

ini yang di namakan jentel man sejati. ga ngurus mau di kabulkan atau tidak. yang penting aturan mu yaa harus di tegak kan se adil2 nya.

Di bagian akhir surat nya. tim Giyasov menulis bahwa jika WBA tetap memberikan izin pengecualian bagi Romero. mereka akan mempertimbangkan untuk meninggalkan jalur WBA sepenuh nya dan mengejar gelar di federasi lain.

Pernyataan lumayan halus. tapi sebenar nya sebuah ancaman serius. Tidak banyak petinju mandatory berani memberikan ultimatum seperti itu. terutama kepada federasi sebesar WBA.

Bagi saya.. ini langkah yang sangat berani. Giyasov bukan superstar besar yang bisa memaksa federasi tunduk.

Namun dia punya reputasi sebagai petinju disiplin. patuh aturan dan didukung manajemen kuat seperti Vadim Kornilov yang terkenal tidak takut menantang otoritas.

WBA tentu sadar bahwa kehilangan mandatory challenger bukan hanya merusak citra mereka. tetapi juga merusak validitas divisional ranking yang mereka bangun.

Walaupun tidak sering bicara di media. Giyasov sebetul nya sudah lama menunjukkan minat menghadapi Romero.

Bagi seorang petinju yang sudah mendaki ranking tanpa promosi besar besaran. kesempatan meraih gelar dunia adalah puncak dari seluruh perjalanan profesional nya.

dia datang dari tradisi tinju amatir Uzbekistan yang sangat kuat. bekerja keras di setiap pertarungan. tidak pernah menolak lawan mana pun.

Tidak ada yang lebih pantas selain memberi Giyasov kesempatan yang sudah dia perjuangkan.

Inilah yang membuat pertarungan ini semakin besar. dunia bisnis dan dunia olahraga murni.

WBA berada di tengah2. harus memilih jalan yang menurut saya akan sangat menentukan bagaimana mereka di pandang ke depan.

Sekarang semua sorotan beralih ke WBA. Mereka harus menentukan apakah regulasi akan ditegakkan atau apakah kepentingan komersial Romero akan di beri prioritas.

Jika mereka memihak Romero dengan alasan spekulatif sementara mandatory sudah menunggu terlalu lama.

saya rasa kritik terhadap WBA akan semakin lantang keras.

Namun jika mereka menolak dan memerintahkan pertarungan segera. itu akan menjadi langkah besar menuju transparansi dan keadilan dalam olahraga.

#Giyasov #RollyRomero #WBAMandatory #TinjuDunia #Welterweight

1 komentar untuk “Shakhram giyasov desak WBA, saat nya Rolly Romero penuhi kewajiban atau tinggalkan gelar”

  1. Pingback: Debut Brutal Ben Whittaker, Malam Ketika Birmingham Geger - beritatinjuterbaru.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top