Ellyas Pical: Legenda Tinju Indonesia yang Menggetarkan Dunia


 BERITATINJUTERBARU.COM

Nama Ellyas Pical tidak bisa dilepaskan dari sejarah olahraga Indonesia. Ia adalah petinju pertama dari Indonesia yang merebut gelar juara dunia, sosok yang lahir dari kampung nelayan dan menembus panggung tinju profesional dunia. Dengan gaya bertarung khas kidal dan pukulan kiri maut, ia mendapat julukan “The Exocet”, seperti rudal yang menghancurkan musuh dari jarak jauh.

Artikel ini menyajikan profil lengkap Ellyas Pical—mulai dari masa kecil, perjalanan menuju puncak, duel-duel besar yang ia jalani, termasuk kekalahannya dari Khaosai Galaxy, hingga kehidupannya setelah pensiun. Semua ditulis secara SEO-friendly dan bebas dari pelanggaran konten Google.


Masa Kecil dan Asal Usul

Ellyas Pical lahir pada 24 Maret 1960 di Saparua, Maluku Tengah. Ia tumbuh di lingkungan sederhana dengan latar belakang keluarga nelayan. Sejak kecil, Ellyas sudah terbiasa dengan kerja keras dan kedisiplinan. Sebelum mengenal tinju, ia sempat bergelut dengan berbagai aktivitas fisik untuk membantu keluarganya.

Bakat bertinju mulai terlihat ketika ia mengikuti kejuaraan-kejuaraan lokal di Maluku dan kemudian pindah ke Jakarta untuk mengejar karier profesional. Dari sinilah jalan menuju kejayaan mulai terbuka.


Awal Karier Profesional

Ellyas Pical memulai karier profesionalnya pada tahun 1982. Ia langsung menarik perhatian karena memiliki gaya southpaw (kidal) yang cukup langka di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam tahun-tahun awalnya, ia mencatat kemenangan demi kemenangan yang membawa namanya melambung cepat di kalangan penggemar tinju nasional.

Pertarungan-pertarungan awalnya kebanyakan digelar di Indonesia, terutama Jakarta, dan sebagian besar berakhir dengan kemenangan KO yang mengesankan. Ellyas dengan cepat dikenal sebagai bintang baru di dunia tinju Asia.


Meraih Gelar Juara Dunia IBF

Puncak karier Ellyas Pical terjadi pada 3 Mei 1985 saat ia menghadapi Ju-Do Chun, petinju Korea Selatan pemegang gelar juara dunia kelas bantam super versi IBF. Pertarungan ini digelar di Istora Senayan, Jakarta, dan menjadi momen sejarah bagi Indonesia.

Dengan dukungan penuh publik tuan rumah, Ellyas berhasil mengalahkan Ju-Do Chun lewat kemenangan TKO di ronde ke-8. Kemenangan ini menjadikannya petinju Indonesia pertama yang menyandang gelar juara dunia dan mengangkat harga diri bangsa di kancah internasional.


Julukan “The Exocet”

Julukan “The Exocet” diberikan oleh media asing karena pukulan kiri Ellyas yang sangat mematikan—mirip rudal Exocet dari Prancis yang terkenal karena akurasi dan daya hancurnya. Gaya bertarung Ellyas yang ofensif, disiplin, dan pantang menyerah menjadikannya lawan berat bagi siapa pun di kelas bantam super.


Duel-Duel Penting

Beberapa pertarungan paling bersejarah dalam karier Ellyas antara lain:

  • vs Ju-Do Chun (1985) – Momen penobatan sebagai juara dunia IBF.

  • vs Cesar polanco 2 (1986) – Pertahanan gelar yang sukses lewat kemenangan KO.

  • vs Khaosai Galaxy (1987) – Salah satu duel paling monumental meskipun berakhir dengan kekalahan.


Kekalahan dari Khaosai Galaxy: Laga Bersejarah

Pertarungan melawan Khaosai Galaxy, petinju legendaris asal Thailand, merupakan duel yang sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta tinju. Pertarungan ini berlangsung pada 25 Oktober 1987 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Khaosai Galaxy saat itu dikenal sangat tangguh dengan rekor kemenangan impresif dan dominasi di kelas bantam super versi WBA. Ellyas, sebagai juara IBF, ingin membuktikan dirinya sebagai yang terbaik di divisi tersebut.

Pertarungan berlangsung keras. Ellyas sempat memberikan tekanan, namun dominasi Galaxy mulai terasa di paruh kedua laga. Pada ronde ke-14, Galaxy melancarkan kombinasi pukulan yang membuat wasit menghentikan laga dan memberi kemenangan TKO untuk Khaosai Galaxy.

Meski kalah, pertarungan itu menunjukkan keberanian luar biasa Ellyas. Ia tidak hanya melawan petinju kuat, tapi juga membawa nama bangsa dalam laga unifikasi gelar dunia.


Rekor Karier

Dalam catatan BoxRec, rekor profesional Ellyas Pical adalah

  • Menang: 20 (11 KO)

  • Kalah: 5

  • Seri: 1

Rekor ini mencerminkan kiprah yang sangat mengesankan, terutama mengingat betapa jarangnya petinju Asia Tenggara yang bisa menembus level dunia di era 1980-an.


Kehidupan Setelah Tinju

Setelah pensiun dari ring pada awal 1990-an, Ellyas sempat menghadapi masa-masa sulit. Ia terlibat kasus narkoba pada 2005 yang membuatnya harus menjalani proses hukum. Namun dari keterpurukan itu, ia bangkit dan menjadi inspirasi banyak orang.

Ellyas kini aktif membimbing generasi muda dalam olahraga, terutama tinju. Ia juga sering hadir dalam acara-acara motivasi dan keolahragaan, membagikan kisah hidupnya yang penuh jatuh bangun.

Ellyas Pical adalah pionir. Tanpa dirinya, mungkin nama Indonesia tidak akan dikenal dalam dunia tinju seperti sekarang. Kehadirannya membuka jalan bagi nama-nama seperti Chris John dan Daud Yordan.

Ia bukan hanya ikon tinju, tetapi juga simbol harapan bahwa anak Indonesia, betapapun sederhana latar belakangnya, bisa bersaing di panggung dunia.

Kisah Ellyas Pical adalah cerita tentang mimpi yang menjadi nyata. Dari kampung nelayan di Saparua hingga ring kejuaraan dunia, ia telah menunjukkan arti dari ketekunan, semangat, dan nasionalisme.

Ellyas bukan sekadar legenda tinju Indonesia—ia adalah inspirasi sepanjang masa. Sosoknya akan terus dikenang sebagai juara sejati yang memperjuangkan kehormatan bangsa dengan tangan kosong dan keberanian luar biasa.


#EllyasPical #TinjuIndonesia #JuaraDunia #LegendaOlahraga #KhaosaiGalaxy #SejarahTinju #IBFChampion #TheExocet #PetinjuIndonesia #BoxingLegend

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top