Daniel Lapin menang atas Lewis Edmondson: Drama Ronde 8 Bikin Geger Dunia Tinju!

Pertarungan dua petinju tak terkalahkan di kelas berat ringan, Daniel Lapin vs Lewis Edmondson, yang berlangsung pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, berakhir dengan kemenangan majority decision (MD) untuk Lapin. Namun bukan hasil akhirnya yang menjadi perbincangan utama, melainkan insiden unik dan kontroversial di ronde kedelapan, saat Lapin dua kali terlihat tergantung di tali ring akibat dorongan brutal dari Edmondson.

Pertarungan ini berlangsung di wembley stadium sebagai bagian dari undercard perebutan gelar dunia. Meski bukan partai utama, duel ini menarik perhatian banyak penggemar dan pakar tinju karena mempertarungkan dua prospek masa depan dengan rekor bersih: Lapin (sebelum laga) dengan 11-0 dan Edmondson dengan 11-0.


Awal Pertarungan: Tempo Lambat Penuh Waspada

Dari ronde pertama hingga ketujuh, pertarungan berlangsung relatif hati-hati. Lapin mengandalkan jangkauan dan pukulan lurusnya, sementara Edmondson mencoba menekan dengan langkah maju dan hook ke arah tubuh. Keduanya saling menghormati kekuatan masing-masing, dan tak ada yang terlihat mendominasi mutlak.

Skor para juri saat itu pun sangat ketat. Laga terkesan teknis, dengan banyak momen feint, clinch, dan pertukaran pukulan terbatas.

Namun, semua berubah di ronde kedelapan.


Ronde 8: Lapin Tergantung di Tali, Wasit Diam Seribu Bahasa

Drama dimulai ketika Lewis Edmondson menyerang agresif di awal ronde kedelapan. Setelah serangkaian pukulan, ia tampak mendorong Daniel Lapin dengan keras ke arah tali ring. Lapin kehilangan keseimbangan dan terjepit di antara dua tali — tubuhnya menggantung dalam posisi yang tampak menyakitkan.

Lapin sempat meringis, dan banyak penonton berspekulasi ia mengalami cedera punggung atau bahu akibat posisi tubuh yang tak alami. Namun, sebelum sempat ada penanganan, wasit meminta duel dilanjutkan tanpa memberi peringatan atau teguran apa pun kepada Edmondson.

Tak sampai di situ, insiden serupa kembali terjadi di sisa ronde: Edmondson sekali lagi mendorong Lapin dengan tenaga penuh. Dan lagi-lagi Lapin tergantung di tali dalam posisi hampir identik. Penonton bersorak tak percaya. Komentator siaran menyebutnya sebagai “adegan gulat dalam ring tinju.”

Meski momen ini tidak menghasilkan knockdown, tapi jelas mencederai sportivitas laga.


Ronde 9-10: Lapin Bangkit, Edmondson Kehilangan Fokus

Setelah dua kali menjadi korban dorongan brutal, Lapin justru tampil lebih agresif di ronde sembilan dan sepuluh. Ia tampak berusaha merebut kembali kendali pertandingan dengan kombinasi jab dan straight kiri-kanan yang lebih aktif.

Sementara Edmondson, mungkin merasa sudah di atas angin, terlihat kurang disiplin. Ia masih terus menekan, tetapi ketepatan pukulannya menurun drastis. Lapin justru mencetak lebih banyak pukulan bersih di dua ronde terakhir.


Hasil Akhir: Majority Decision untuk Lapin

Setelah 10 ronde yang penuh intrik, hasil akhir dari juri:

  • 96–94 untuk Lapin
  • 95–95 imbang
  • 97–93 untuk Lapin

Daniel Lapin dinyatakan menang majority decision dan memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 12-0 (4 KO). Sementara itu, Edmondson harus menelan kekalahan perdana dalam karier profesionalnya.


Statistik Ring: Lapin Lebih Efisien

StatistikDaniel LapinLewis Edmondson
Total Pukulan468501
Mendarat172148
Akurasi36,7%29,5%
Jab Mendarat8445
Power Punch88103

Dari statistik terlihat Lapin unggul dalam akurasi dan jumlah pukulan mendarat, terutama jab bersih yang jadi senjatanya untuk menahan tekanan Edmondson.


Reaksi Dunia Tinju: “Wasit Tidak Bertindak”

Kemenangan Lapin tidak lepas dari kontroversi. Banyak analis dan penggemar menilai Edmondson seharusnya mendapat penalti atau setidaknya peringatan akibat dua kali mendorong Lapin secara tidak sah.

“Dalam situasi seperti itu, seorang wasit seharusnya mengambil tindakan. Ini bukan MMA,” ujar Roy Jones Jr di siaran pasca-pertarungan.

“Lapin jelas mengalami tekanan fisik dan mental akibat insiden itu. Tapi ia menunjukkan karakter luar biasa dengan tetap bertarung dan bahkan membalikkan laga,” tambah analis BT Sport, Carl Froch.


Lapin: “Saya Tak Akan Mundur!”

Dalam wawancara usai laga, Daniel Lapin menyuarakan kemarahan halus atas perlakuan lawannya.

“Saya tidak tahu itu bagian dari strategi atau emosi. Tapi dua kali saya didorong hingga tergantung di tali, itu jelas bukan tinju. Saya bangga karena saya tidak menyerah dan tetap menyelesaikan laga. Ini kemenangan untuk tim saya dan untuk mereka yang percaya pada disiplin.”

Lapin juga meminta wasit lebih tegas di laga-laga mendatang, terutama di level profesional di mana keamanan petinju harus menjadi prioritas.


Edmondson: “Saya Tetap Yakin Saya Menang”

Lewis Edmondson, meski kalah, tampak tidak menyesal. Ia mengklaim bahwa gaya bertarungnya memang keras dan tidak berniat melukai Lapin secara ilegal.

“Saya yakin saya menang. Saya memberikan tekanan, saya mendesak, dan saya tidak pernah mundur. Itu bukan dorongan — itu bagian dari kontak fisik. Kalau dia tidak kuat, ya bukan salah saya.”

Pernyataan ini menuai pro dan kontra, terutama dari penggemar tinju Inggris dan Ukraina yang sama-sama membela jagoannya.


Apa Selanjutnya untuk Lapin dan Edmondson?

Dengan kemenangan ini, Daniel Lapin bisa masuk ke dalam 15 besar peringkat WBA atau WBC, membuka jalan menuju laga eliminator atau perebutan sabuk minor.

Nama-nama seperti Joshua Buatsi, Callum Smith, atau bahkan Ali Izmailov bisa menjadi lawan realistis berikutnya. Lapin mungkin juga bisa menjajaki pertarungan dengan Radivoje Kalajdzic atau Lyndon Arthur untuk memperbesar namanya di Eropa.

Sementara itu, Edmondson masih muda dan kuat. Satu kekalahan bukan akhir karier. Ia bisa bangkit dengan menghadapi petinju kaliber menengah dan membangun kembali momentumnya, selama ia memperbaiki pendekatannya dalam ring.


Kesimpulan: Lapin Menang, Tapi Kontroversi Tak Terhindarkan

Pertarungan antara Daniel Lapin vs Lewis Edmondson akan dikenang bukan hanya karena hasil akhirnya, tapi karena drama luar biasa di ronde 8. Meski akhirnya menang, Lapin harus menghadapi momen nyaris traumatis akibat dorongan ilegal yang membuatnya tergantung di tali ring — dua kali.

Lapin tetap menunjukkan mental juara dan membuktikan bahwa kekuatan sejati bukan hanya soal pukulan, tapi juga soal bertahan saat dunia tampak tidak adil. Dan itu membuatnya pantas menerima kemenangan ini.

#tinjudunia #tinjuhariini #tinju2025 #daniellapin #lewisedmondson #tinju

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top