BERITATINJUTERBARU.COM
Tinju adalah olahraga penuh keberanian, keterampilan, dan kekuatan mental. Namun di balik gemerlap sabuk juara dan sorak penonton, terdapat sisi kelam yang tak bisa diabaikan: nyawa yang melayang di atas ring. Dalam sejarah, banyak petinju berbakat yang kehilangan hidupnya saat bertarung, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, fans, dan komunitas tinju.
Berikut ini adalah daftar petinju yang meninggal di atas ring, lengkap dengan profil singkat dan kisah tragis mereka.
1. Jimmy Doyle
-
Asal: Amerika Serikat
-
Meninggal: 25 Juni 1947
-
Penyebab: Cedera otak setelah KO oleh Sugar Ray Robinson
Jimmy Doyle adalah petinju muda berbakat asal California. Dalam usianya yang baru 22 tahun, ia mendapat kesempatan emas menghadapi legenda Sugar Ray Robinson. Namun, di ronde ke-8, Doyle KO dan tak pernah bangun kembali. Tragedi ini membuat Robinson terpukul dan nyaris pensiun dini.
2. Benny “Kid” Paret
-
Asal: Kuba
-
Meninggal: 3 April 1962
-
Penyebab: Pendarahan otak setelah duel brutal vs Emile Griffith
Paret tewas setelah menerima rentetan pukulan brutal di pojok ring oleh Emile Griffith dalam duel perebutan gelar kelas welter WBA. Ia sempat koma selama 10 hari sebelum meninggal. Insiden ini mengejutkan publik dan disiarkan langsung di televisi.
3. Davey Moore
-
Asal: Amerika Serikat
-
Meninggal: 25 Maret 1963
-
Penyebab: Cedera otak setelah pertarungan melawan Sugar Ramos
Davey Moore kalah KO dari Sugar Ramos dan kemudian pingsan di ruang ganti. Ia dinyatakan meninggal beberapa hari kemudian. Tragedi ini menginspirasi Bob Dylan untuk menulis lagu berjudul “Who Killed Davey Moore?”.
4. Kim Duk-Koo
-
Asal: Korea Selatan
-
Meninggal: 17 November 1982
-
Penyebab: Pendarahan otak usai laga lawan Ray “Boom Boom” Mancini
Kim Duk-Koo tewas empat hari setelah pertarungan kejam berdurasi 14 ronde melawan Ray Mancini. Dampaknya sangat besar, menyebabkan perubahan besar dalam dunia tinju: dari pengurangan jumlah ronde menjadi 12, hingga perlindungan medis yang lebih baik di setiap laga.
5. Beethaeven Scottland
-
Asal: Amerika Serikat
-
Meninggal: 1 Juli 2001
-
Penyebab: Cedera kepala setelah KO oleh George Khalid Jones
Pertarungan Scottland vs Jones disiarkan langsung di ESPN. Setelah KO, Scottland sempat berdiri sebelum akhirnya jatuh dan tak sadar. Ia koma selama enam hari sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
6. Patrick Day
-
Asal: Amerika Serikat
-
Meninggal: 16 Oktober 2019
-
Penyebab: Cedera otak parah setelah KO dari Charles Conwell
Patrick Day adalah petinju muda berbakat dan sosok religius yang disukai semua orang di dunia tinju. Ia KO di ronde ke-10 dan tak sadarkan diri. Setelah menjalani operasi otak dan dirawat di ICU, ia meninggal dunia empat hari kemudian.
7. Simiso Buthelezi
-
Asal: Afrika Selatan
-
Meninggal: Juni 2022
-
Penyebab: Cedera otak misterius saat duel berlangsung
Buthelezi menjadi viral setelah dalam laga terakhirnya ia tampak “menyerang lawan imajiner” ke arah sudut kosong. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan mengalami pendarahan otak. Dua hari kemudian, ia meninggal dunia. Kejadian ini mengejutkan dunia.
8. Leavander Johnson
-
Asal: Amerika Serikat
-
Meninggal: 22 September 2005
-
Penyebab: Cedera otak setelah kekalahan dari Jesús Chávez
Setelah mempertahankan gelarnya, Johnson mengalami pendarahan otak akibat serangan tanpa henti dari Chávez. Ia sempat menjalani operasi namun meninggal lima hari setelah pertarungan.
9. Pedro Alcázar
-
Asal: Panama
-
Meninggal: 23 Juni 2002
-
Penyebab: Pendarahan otak setelah menang dalam duel
Uniknya, Pedro tidak KO. Ia menang angka atas Fernando Montiel, namun pingsan sehari kemudian saat sedang jalan-jalan di Las Vegas. Ia tak sadarkan diri dan meninggal dunia. Tragedi ini menunjukkan bahwa efek pertarungan bisa muncul terlambat.
10. Maxim Dadashev
-
Asal: Rusia
-
Meninggal: 23 Juli 2019
-
Penyebab: Cedera otak setelah duel lawan Subriel Matías
Dadashev KO secara teknis di ronde ke-11 setelah pelatihnya melempar handuk. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia muntah dan tak sadarkan diri. Ia dioperasi untuk mengurangi tekanan pada otak, namun meninggal dua hari kemudian.
Mengapa Kasus Kematian Masih Terjadi?
Meski perlindungan medis dan peraturan modern semakin ketat, olahraga ini tetap berisiko tinggi. Kombinasi trauma kepala, dehidrasi, dan stres fisik ekstrem adalah penyebab utama. Banyak pula petinju yang terlalu berani bertarung saat belum pulih 100% atau karena tekanan finansial.
Penutup: Menghargai Mereka yang Gugur
Para petinju ini tak hanya menjadi korban olahraga keras, tetapi juga pahlawan dalam semangat keberanian dan pengorbanan. Mereka berjuang hingga titik darah penghabisan demi impian dan kehormatan. Kita sebagai penggemar tinju harus menghormati warisan mereka dan terus mendorong keamanan di dalam ring.
#TinjuBerisiko #TragediRing #SejarahTinju #PahlawanRing #BoxingLegends
Ikuti terus kisah-kisah legendaris dan sejarah menarik lainnya hanya di www.beritatinjuterbaru.com!