Dalam duel yang berjalan ketat hampir sepanjang laga, craig richards petinju asal Inggris itu menghentikan Dan Azeez di ronde terakhir untuk merebut sabuk IBF International kelas light heavyweight yang kosong.
Pertarungan berlangsung pada Sabtu malam di Legon Sports Stadium Accra Ghana.
sekaligus menjadi momen bersejarah karena menjadi event perdana Matchroom Boxing di benua Afrika.
Sejak ronde awal, laga ini langsung memperlihatkan perbedaan gaya bertinju.
Richards memilih bermain aman, mengandalkan jangkauan tangan dan pukulan tipis.
Sementara Azeez kebalikan nya, terus melangkah maju, memaksa pertukaran pukulan jarak dekat.
Hingga memasuki ronde tengah, pertarungan berjalan relatif seimbang.
Tidak ada knockdown. Kedua nya sama2 disiplin menjaga pertahanan, membuat laga terasa sulit di nilai.
Menjelang ronde ke-12, banyak pengamat di sisi ring menilai duel ini masih terbuka untuk siapa saja.
Namun semua nya berubah di awal ronde terakhir.
Saat mereka saling jotos, Richards lebih dulu mendaratkan pukulan kanan. Azeez mencoba membalas dengan hook kiri, tetapi pertahanan terbuka.
Richards langsung merespons dengan hook kiri telak ke rahang, membuat mouthpiece Azeez terlempar dan tubuh nya terjatuh telentang ke kanvas.
Wasit Michael Alexander tak menunggu lama. Tanpa hitungan, dia langsung melambaikan tangan menghentikan pertandingan pada detik ke 23.
Kemenangan ini membawa Richards memperbaiki rekor nya menjadi 20 menang, 4 kalah, 1 imbang dengan 13 kemenangan KO.
ini mengantarkan nya meraih gelar IBF International light heavyweight.
Sebuah hasil penting, terutama mengingat betapa ketat nya duel tersebut sebelum penentuan terjadi.
Bagi Dan Azeez, kekalahan ini terasa menyedihkan, di usia 36 tahun dia mampu bertahan hingga ronde terakhir dan sebelum nya belum pernah terjatuh sepanjang pertarungan.
Namun satu kesalahan krusial itu cukup untuk mengakhiri.
Usai laga, belum ada pernyataan resmi terkait rencana pertarungan berikut nya bagi kedua petinju.
Fakta yang mungkin kalian belum tahu, mereka ini pernah jadi rekan sparring, bisa di bilang duel ini KAWAN JADI LAWAN.
Baca juga: Hasil WBC grand prix di riyadh, kebangkitan petinju muda
Lanjut di ring terpisah di leeds inggris.
Harapan Callum Simpson untuk segera menembus perebutan gelar dunia kelas menengah super hancur dalam satu malam.
Di hadapan ribuan pendukung nya sendiri, petinju muda Inggris itu justru tumbang secara dramatis dari sosok yang nyaris tak di perhitungkan Troy Williamson, salah satu kisah comeback paling mengejutkan di tahun 2025.
Simpson datang ke laga ini dengan status favorit mutlak.
Dia sedang naik daun, memegang sabuk British Commonwealth dan Eropa, serta di anggap hanya tinggal menunggu giliran setelah peta sabuk dunia berubah pasca pensiun nya Terence Crawford.
Namun semua rencana itu buyar pada ronde ke-10, ketika Williamson mencetak tiga knockdown dan memaksa wasit menghentikan pertarungan.
Padahal hingga menjelang ronde akhir, Simpson masih unggul tipis di kartu penilaian.
Williamson saat ini berusia 34 tahun, bukan nama baru. dia pernah tampil meyakinkan di kelas junior middleweight, tetapi dua kekalahan dari Josh Kelly dan Caomin Agyarko membuat karir nya suram.
di juga sempat naik ke kelas menengah kembali kalah, dan banyak yang mengira masa terbaik nya telah berlalu.
Namun semuanya berubah sejak ia naik ke kelas 168 pon. Kemenangan TKO atas Mark Dickinson pada September lalu menjadi tanda kebangkitan.
dan malam ini itu mencapai puncak nya.
pertarungan berjalan dengan panas sejak bel di tabuh, Williamson aktif dengan jab dan straight kanan, namun Simpson cepat mengambil keputusan lewat Kombinasi dan pukulan lurus membuat nya terlihat nyaman, seolah laga akan berjalan sesuai skenario.
Tapi Williamson tak pernah mundur. Overhand kanan andalan nya terus mengintai.
Di ronde beriku nya, Simpson memang terlihat lebih bersih, tetapi setiap kali dia terlalu berani membuka diri, Williamson selalu membalas dengan pukulan balasan keras.
Memasuki pertengahan laga, duel berubah semakin liar.
Simpson ingin tampil atraktif di depan publik sendiri, sementara Williamson dengan sabar menunggu untuk melepas pukulan yang telak.
Di ronde ke 8 dan 9, arah laga mulai berubah. Williamson semakin sulit di sentuh, bergerak zig zag, mulai menambahkan hook kiri ke dalam serangan nya.
Di akhir ronde dia bahkan mengangkat tangan seolah mengejek lawan nya.
Akhir nya…. semua pecah di ronde ke 10.
Simpson kembali maju menyerang tanpa banyak perhitungan. Sebuah pukulan kanan Williamson mendarat sempurna, menjatuhkan Simpson.
Dia bangkit, tetapi kondisi nya sudah teler.
Williamson gercep, Serangan demi serangan mendarat, pelindung gigi Simpson terlempar, dan dua knockdown tambahan menyusul sebelum wasit Lee Every menghentikan laga.
Simpson harus menerima kenyataan….
tiga sabuk nya raib dalam satu malam, karir yang semula melaju mulus kini memasuki masa2 sulit.
setelah laga, williamson di wawancara..
“Sejak Oktober saya membawa selembar kertas..ujar nya emosional.
Isi nya tertulis…saya akan menjadi juara British, Commonwealth, dan Eropa pada 20 Desember. Saya memimpikan nya, Tidak ada yang lebih percaya pada diri saya selain saya sendiri…
“Kemenangan ini mengubah hidup, Saya hanya ingin anak2 punya kehidupan yang lebih baik dari yang saya alami dulu. Sekarang, saya bisa mewujudkan nya.”
Di Leeds, pada malam yang seharus nya menjadi panggung perayaan Simpson, justru Troy Williamson yang pulang sebagai kebangkitan.
ini seperti kata pepatah, masa lalu belum tentu menentukan masa depan.
#Craigrichards #Danazeez #troywilliamson
Pingback: Leo atang hancurkan yusuf babu di ronde 1