BERITATINJUTERBARU.COM
Manny Pacquiao Kembali! Siap Tantang Mario Barrios untuk Gelar WBC di Usia 46 Tahun
Tanggal 19 Juli 2025 menjadi momentum paling mengejutkan sekaligus emosional dalam dunia tinju profesional. Setelah hampir empat tahun pensiun, legenda hidup asal Filipina, Manny “Pacman” Pacquiao, resmi mengumumkan comeback-nya di atas ring untuk menghadapi juara interim kelas welter WBC, Mario Barrios.
Langkah gila? Atau strategi penuh perhitungan untuk menutup karier dengan kejayaan?
Dalam artikel eksklusif ini, kita akan membedah secara mendalam alasan di balik comeback Pacquiao, profil lawan yang akan dihadapinya, prediksi para analis, komentar para legenda tinju dunia, hingga potensi dampaknya terhadap sejarah tinju dunia.
Pacquiao, 46 Tahun dan Belum Selesai
Siapa sangka, setelah menjajal dunia politik sebagai senator dan sempat mencalonkan diri sebagai presiden Filipina, Manny Pacquiao kembali lagi ke dunia yang membesarkan namanya: dunia tinju. Meski usianya telah menginjak 46 tahun, semangat dan ambisinya tampak masih menyala.
“Saya belum selesai. Hati saya masih di atas ring. Saya ingin meraih sabuk dunia sekali lagi, untuk rakyat saya, untuk semua yang percaya bahwa mimpi tak mengenal usia,” ujar Pacquiao dalam konferensi persnya di Manila.
Pacquiao terakhir bertarung pada Agustus 2021, kalah angka dari Yordenis Ugas. Banyak yang menduga itu adalah pertarungan terakhirnya. Tapi seperti biasa, Pacquiao selalu membawa kejutan.
Mario Barrios: Lawan yang Tak Bisa Diremehkan
Sementara itu, lawannya Mario “El Azteca” Barrios bukan nama sembarangan. Petinju asal San Antonio, Texas ini adalah mantan juara dunia kelas ringan junior dan kini pemegang sabuk interim WBC di kelas welter. Rekornya solid: 29 menang (18 KO) dan hanya 2 kalah, salah satunya dari Gervonta Davis.
Dengan postur tinggi dan jangkauan panjang, Barrios adalah lawan yang jauh lebih muda dan aktif secara fisik. Ia bahkan baru saja meraih kemenangan impresif atas Yordenis Ugas — lawan terakhir Pacquiao sebelum pensiun.
“Pacquiao adalah legenda, tapi saya adalah masa depan. Saya akan buktikan 19 Juli bahwa ini bukan masanya dia lagi,” kata Barrios dengan percaya diri.
Tanggapan Para Pengamat dan Analis Tinju
Comeback Pacquiao ini memicu gelombang komentar dari berbagai pengamat tinju dunia. Sebagian memuji keberaniannya, tapi tak sedikit juga yang mempertanyakan kebijaksanaan keputusan tersebut.
Teddy Atlas, pelatih veteran dan analis ESPN, berkata:
“Saya hormat pada Manny, tapi ini adalah olahraga yang kejam. Usia 46 tahun di kelas welter? Itu nyaris bunuh diri. Tapi kalau ada satu orang di dunia yang bisa melawan logika, itu adalah Pacquiao.”
Sementara Max Kellerman mengungkapkan rasa antusias sekaligus kekhawatirannya:
“Ini seperti film Rocky di dunia nyata. Tapi saya berharap Pacquiao tidak hanya mencari kejayaan masa lalu. Barrios adalah lawan berbahaya dan muda.”
Legenda Tinju Dunia Angkat Bicara
Beberapa legenda tinju dunia pun ikut memberikan pendapat mereka terhadap pertarungan ini.
Oscar De La Hoya:
“Saya pernah satu ring dengan Manny. Saya tahu betapa gilanya daya tahannya. Tapi melawan petinju muda seperti Barrios? Ini akan jadi malam yang panjang. Tapi jangan pernah hitung Pacquiao habis.”
Mike Tyson:
“Manny Pacquiao itu berbeda. Dia bukan manusia biasa. Tapi tubuh tetaplah tubuh. Dia harus berhati-hati.”
Floyd Mayweather Jr., rival legendaris Pacquiao, memilih komentar diplomatis:
“Dia petarung hebat. Kalau dia merasa masih bisa bersaing, kita harus menghormatinya. Tapi saya tidak akan pernah kembali ke ring. Saya sudah selesai.”
Strategi dan Tantangan yang Dihadapi Pacquiao
Kembali ke ring di usia kepala empat bukan perkara mudah. Kecepatan refleks, daya tahan, dan kekuatan pukulan cenderung menurun. Namun Pacquiao dikenal sebagai salah satu petinju dengan disiplin latihan paling ekstrem. Kabarnya, dalam dua bulan terakhir ia telah menjalani pemusatan latihan di General Santos dengan intensitas tinggi bersama pelatih lamanya, Buboy Fernandez dan Freddie Roach.
“Dia masih cepat. Masih berbahaya. Tapi yang paling penting, dia lapar,” kata Roach kepada media.
Namun tantangan utamanya bukan hanya usia. Barrios punya jangkauan lebih panjang, kaki yang lincah, dan tak takut bermain agresif. Kunci Pacquiao ada pada kombinasi cepatnya, gerakan lateral, dan kemampuan mengatur ritme. Apakah itu masih ada?
Apa Kata Netizen dan Dunia Maya?
Di dunia maya, berita comeback ini langsung trending. Tagar #PacquiaoComeback dan #PacquiaoBarrios menjadi topik panas di X (Twitter) dan Instagram. Beragam reaksi muncul, dari euforia hingga kekhawatiran.
Sebagian penggemar menulis:
“This is why Pacquiao is GOAT! No fear, just heart.”
“Please win this one, Manny. One last hurrah.”
“Too old. He should stay retired.”
Apa yang Dipertaruhkan di 19 Juli 2025?
-
Sabuk WBC: Ini bukan hanya comeback seremonial. Pertarungan ini memperebutkan gelar juara interim WBC, yang bisa menjadi pintu menuju pertarungan unifikasi atau pertarungan besar lainnya.
-
Warisan Sejarah: Bila menang, Pacquiao akan menorehkan rekor sebagai petinju tertua dalam sejarah yang merebut gelar dunia di kelas welter.
-
Faktor Emosional: Bagi rakyat Filipina, Pacquiao lebih dari sekadar petinju. Ia adalah simbol harapan, kerja keras, dan kemenangan atas keterbatasan.
Prediksi Pertarungan: Siapa yang Akan Menang?
Jika pertarungan ini terjadi pada tahun 2015, tak ada keraguan Pacquiao akan menang dengan mudah. Tapi ini 2025. Perbedaan usia lebih dari 15 tahun membuat pertarungan ini menjadi misteri.
Keunggulan Pacquiao:
-
Pengalaman di laga besar
-
Kecepatan kombinasi (jika masih ada)
-
Motivasi luar biasa
Keunggulan Barrios:
-
Muda, segar, aktif
-
Postur tinggi
-
Momentum kemenangan
Sebagian besar prediksi mengunggulkan Barrios menang angka atau TKO di akhir ronde. Tapi Pacquiao dikenal mampu mengubah takdir dengan satu pukulan atau strategi tak terduga.
Apa Selanjutnya Jika Pacquiao Menang?
Jika Pacquiao berhasil menang, dunia akan kembali geger. Kemungkinan pertarungan besar melawan juara sejati WBC atau unifikasi bisa menjadi kenyataan. Nama seperti Terence Crawford, Jaron Ennis, atau bahkan Keith Thurman bisa masuk daftar.
Namun jika kalah, ini akan menjadi salam perpisahan terakhir Pacquiao dengan dunia tinju.
Apapun hasilnya nanti, satu hal yang pasti: Manny Pacquiao telah menulis bab terakhir dalam buku kariernya dengan tinta keberanian. Di saat sebagian besar petinju seangkatannya telah lama pensiun, dia masih ingin berdiri, berjuang, dan menginspirasi.
Tanggal 19 Juli 2025 bukan sekadar pertarungan tinju. Itu adalah pertarungan antara waktu dan semangat, antara masa lalu dan masa depan.
Dan seperti biasa, Pacquiao memilih untuk melawannya dengan senyuman dan sepasang sarung tinju.
Untuk kabar terbaru seputar dunia tinju, analisis pertandingan, dan berita-berita eksklusif lainnya, jangan lupa kunjungi:
👉 www.beritatinjuterbaru.com
Dapatkan berita cepat, tajam, dan terpercaya setiap hari!
Pingback: manny pacquiao mengenang saat miskin di hall of fame 2025