Duel yang di tunggu2 telah usai.
Partai–partai pendahulu justru tampil lebih panas dari main event. David Benavidez membuktikan bahwa dia tetap raja nya.
Kemenangan TKO atas Anthony Yarde bukan cuma angka di statistik. tapi pernyataan keras bahwa Benavidez masih punya daya bunuh yang menakutkan di divisi baru ini.
Bagi saya.. yang menarik dari laga ini bukan hanya hasil akhir nya..
tapi cara Benavidez menghadapi tekanan terselubung.
Semua orang bicara tentang performa luar biasa Devin Haney dan Jesse “Bam” Rodriguez di partai sebelum ini.
bahkan sebagian fans menyebut duel Benavidez vs Yarde bukan PEOPLE MAIN EVENT. Itu jelas menjadi beban. tapi Benavidez tampil seperti petarung yang sudah kenyang tekanan sejak lahir.
Awal laga agak datar. Dua ronde pertama terasa seperti kedua nya masih terlalu sopan satu sama lain.
Menurut saya… ini sudah terlihat sejak konferensi pers.. tidak ada provokasi hanya saling respek.
Bagus secara sportivitas. tapi di tinju seringkali KURANG SERU SAJA.
Namun ketika masuk ronde kedua. Benavidez mulai masuk ke mode sebenar nya….
maju. dan memaksa Yarde bertarung sambil mundur. Itu cara klasik Benavidez. Yarde sudah pasti tahu itu. tapi sulit di hindari.
Yarde bukan petinju pengecut. Dia sempat mendaratkan beberapa pukulan kanan yang cukup lumayan bersih.
Pengamatan saya.. itu menunjukkan bahwa sebenar nya Yarde punya modal untuk menyulitkan Benavidez jika berani mengambil lebih banyak risiko.
Tapi taktik bertarung Yarde malam itu kembali lagi ke kebiasaan lama….
bertahan di tali ring. menunggu+berharap Benavidez masuk terlalu dekat untuk melepaskan counter.
Sayang nya…cara itu permainan favorit Benavidez.
Di ronde keempat dan kelima. si monster mexico terlihat semakin bringas. Tekanan. pukulan ke badan dan kombinasi pelan–pelan membuat Yarde kehabisan oksigen.
Dari sini saya sudah merasa…ini tinggal tunggu waktu.
Yarde sempat punya momen bagus di ronde enam. Ada satu pukulan yang jelas terlihat membuat Benavidez mengangguk tanda….oke..saya kena.
Tapi setelah kejadian itu. Benavidez kembali melakukan hal yang selalu bikin kita ikut semangat.
grind. tekan. hantam sampai lawan melemah.
Yarde mulai bocor. hidung berdarah. ada luka di bagian atas mata.
Dokter sempat memberi pengecekan sebelum ronde tujuh di mulai. tapi pertarungan berjalan lagi.
Kalo saya bilang. di sini Yarde sudah masuk mode bertahan sepenuh nya.
Tak butuh lama. Benavidez menghajar Yarde sampai jatuh.
Ada satu pukulan yang telat ketika Yarde sudah di kanvas. sehingga Benavidez mendapat pengurangan dua poin.
Karena apa?? tangan kanan sang juara di apit alias di pegang erat2.
ini yang menyebabkan benavidez sedikit emosi. terus melepas uppercut beberapa kali.
Satu menit kemudian. Yarde kembali di paku di tali ring dan double left hook membuat wasit menyudahi semua nya karena wasit GERCEP masuk. agar yarde tidak semakin NYONYORRR.
Yarde kembali terulang dengan posisi yang sama.melawan petinju elite. dia bagus… tapi belum cukup elite untuk menang.
Dari pandangan pribadi. ini kekalahan yang menyakitkan karena Yarde sebenar nya. punya kemampuan. tapi kurang JIWA NEKAT untuk memaksa pertarungan berubah.
Dengan kemenangan ini. Benavidez mempertahankan gelar WBC light heavyweight dan mencatat kemenangan ketiga beruntun di 175.
hmmmm…ini makin menghapus cemoohan orang.. bahwa Benavidez besar karena dia bully di 168.
Faktanya??? Dia masih mengerikan di 175.
Lawan ideal seharus nya Dmitry Bivol untuk unifikasi. Secara karir. itu yang paling logis.
Baca juga: Devin haney rebut gelar WBO dari norman jr
Kalau melihat perjalanan Benavidez beberapa tahun terakhir..
saya pribadi merasa inilah versi terbaik dari diri nya. Banyak petinju berubah gaya ketika naik kelas. ada yang lebih hati-hati. juga yang kehilangan power. ada pula yang justru gugup melawan petarung yang lebih besar.
Benavidez termasuk orang yang tidak terpengaruh perubahan kelas sama sekali.
Dia tidak jadi lebih berhati-hati..justru semakin terlihat MONSTER NYA.
Dan itu terlihat jelas melawan Yarde.
Mungkin sebagian fans melihat hasil ini dan berkata…
Ya wajar.. Yarde memang bukan level Benavidez. Tapi kalau kita jujur.. Yarde sebenar nya bukan petinju kacangan.
Dia sudah dua kali sampai di pertarungan perebutan gelar dan sempat menyulitkan Sergey Kovalev dan Artur Beterbiev. dua monster rusuh di light heavyweight.
Cuma….seperti yang saya bilang sebelum nya. masalah Yarde bukan tak mampu… tapi tak tuntas.
Dia punya kemampuan untuk membuat petarung top merasa tidak nyaman. tapi tidak punya satu GEAR EKSTRA di momen penentuan.
Di sini….petinju sering terpecah dua..
ada yang bertarung dengan skill. dan ada yang bertarung dengan keputusan.
untuk yarde. ketika dia harus memaksakan tren permainan agar bergeser dan membuka peluang. Tapi berkali-kali dia justru membiarkan Benavidez mengatur irama.
Bagi saya pribadi…dari ronde keempat saja situasi ini sudah terlihat jelas.
Yarde masih bisa membalas. mendaratkan pukulan yang bagus,. tapi cara laga nya menunjukkan. dia lebih mengikuti arus pertarungan dari pada menciptakan nya.
Dan ketika melawan petarung seperti Benavidez yang stamina seperti mesin diesel.
…ikut arus sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Jadi ketika Benavidez naik ring. mau tidak mau orang sudah menunggu…
Bisa nggak nih dia tampil lebih gila dari tiga laga sebelumnya???
Itu tekanan level elite. Benavidez menjawab nya.
Saya pribadi justru suka cara Benavidez menang. Dia tidak langsung tampil liar dari ronde satu dan menghabiskan tenaga terlalu cepat.
Dia membangun perlahan, membaca Yarde. mengunci corner. menghajar badan. lalu menggali hasil di ronde tujuh.
Itu bukan kemenangan karena baku hantam buta…tapi kemenangan karena proses.
Kalau kita flashback ke masa Benavidez di 168 lbs. gaya bertarung nya lebih liar. tapi kadang kurang disiplin. Ada momen-momen di mana dia bertarung seperti..
Gas dulu.. mikir nanti.
Di 175 lbs seperti nya dia lebih dewasa. Stamina masih sama gila. power tetap terasa. tapi pengambilan keputusan jauh lebih tua dari umur nya.
Perlu di ingat,… ini semua terjadi setelah
drama gelar WBC 168 yang di cabut karena gagal timbang. janji-janji WBC untuk memaksa mandatory lawan Canelo yang tidak pernah terjadi.
karir yang harus mulai ulang di divisi baru.
Banyak petinju runtuh mental di fase seperti ini.
Benavidez justru memanfaatkan untuk menjadi lebih GENEDENG dari sebelum nya.
Due selanjut nya..Kita bicara santai saja.. lawan yang paling pantas di buat adalah Benavidez vs Dmitry Bivol.
itu bisa menjadi salah satu pertandingan terbaik dalam satu dekade terakhir.
Bivol petinju teknis paling bersih di 175. benavidez campuran kedua nya.
kalau akhir nya duel itu terjadi. kunci ada pada stamina dan kecepatan membaca serangan.
Bivol jarang sekali terpancing untuk bertarung keras. bahkan Canelo dibuat marah saat melawan nya.
Tapi Benavidez bukan petinju yang mudah. Kalau di paksa menang angka pun dia mau.
yang tak kalah MENCENGANGKAN..Benavidez justru melempar pengumuman kontroversial..
“May 2, me versus Zurdo Ramirez. I’m going up to cruiserweight.”
Kalau ini benar terjadi. maka
Benavidez naik ke divisi ketiga. menghadapi lawan besar dan lebih keras pukulan nya. sekaligus menantang diri nya di arena tak di kenal.
Sebagai penulis..bagi saya ini langkah yang lumayan nekat. Tinju saat ini terlalu banyak menunggu. politik. terlalu banyak sudah di umumkan tapi belum jadi. Seorang petarung yang bilang..
Saya naik sekarang juga. lawan siapa saja…itu langka.
Kalau Benavidez menang. dia resmi naik kelas ke kasta baru petarung hebat era modern.
Kalau misal nya kalah???
Dia tetap petarung yang berani ambil risiko.
kita sebagai pecinta tinju. selalu lebih menghargai itu. dari pada rekor bersih tapi tanpa tantangan.
Benavidez tetap menunjukkan DNA lama:
Naik ring.. lawan siapa pun. buktikan di sana.mDan petinju seperti ini tidak pernah salah zaman.
Kalau dia terus di jalur ini???
Tidak perlu menunggu era berikut nya. Dia bisa jadi legenda sekarang.
#Benavidezyarde #Tinjudunia #Hasiltinjuterbaru #Tinjudunia2025










Pingback: Kisah lengkap, Rivalitas Humberto gonzalez vs michael carbajal