BAGAIMANA SKOR DIHITUNG DALAM TINJU? PANDUAN LENGKAP UNTUK MEMAHAMI PENILAIAN PERTARUNGAN

 

BERITATINJUTERBARU.COM

BAGAIMANA SKOR DIHITUNG DALAM TINJU? PANDUAN LENGKAP UNTUK MEMAHAMI PENILAIAN PERTARUNGAN

Tinju bukan hanya soal pukul-memukul. Di balik setiap ronde, ada sistem penilaian yang menentukan siapa pemenang—terutama jika pertarungan tidak berakhir dengan KO atau TKO. Namun, tidak sedikit penggemar dan bahkan petinju sendiri yang merasa bingung atau frustrasi dengan hasil keputusan juri. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana skor dihitung dalam tinju profesional, kriteria apa yang dipakai, dan apa saja yang bisa memengaruhi penilaian.


SISTEM PENILAIAN 10-POINT MUST SYSTEM

Sistem yang digunakan di sebagian besar pertandingan tinju profesional adalah 10-Point Must System, artinya:

  • Pemenang ronde mendapat 10 poin.

  • Pihak yang kalah mendapat 9 poin atau kurang, tergantung apa yang terjadi dalam ronde tersebut.

Contoh umum:

  • Jika Petinju A menang tipis di ronde pertama: 10-9

  • Jika Petinju A menjatuhkan lawan satu kali: 10-8

  • Jika menjatuhkan lawan dua kali: bisa 10-7

  • Jika ronde sangat seimbang (jarang terjadi): 10-10

Tiga juri independen menilai setiap ronde. Setelah semua ronde selesai, skor dikalkulasi untuk menentukan pemenang.


KRITERIA PENILAIAN JURI

Komisi olahraga dan badan tinju dunia menyepakati bahwa ada empat kriteria utama yang digunakan juri saat menilai ronde:

  1. Efektivitas Pukulan (Clean Punching)

    • Apakah pukulan mendarat bersih dan efektif?

    • Bukan jumlah pukulan semata, tapi kualitasnya.

    • Pukulan yang mengayun lawan, membuat mundur, atau berdampak besar lebih dihargai.

  2. Agresivitas Efektif (Effective Aggression)

    • Apakah petinju menekan lawan sambil tetap mendaratkan pukulan efektif?

    • Bukan sekadar maju ke depan.

  3. Kontrol Ring (Ring Generalship)

    • Siapa yang mengontrol tempo dan posisi di ring?

    • Petinju yang membuat lawan bermain di alur permainannya.

  4. Pertahanan (Defense)

    • Seberapa baik petinju menghindari serangan?

    • Blok, slip, duck, footwork yang efisien.

Catatan: Tidak semua ronde dinilai dengan pembobotan sama antar kriteria. Terkadang efektivitas pukulan lebih dominan jika ada perbedaan mencolok.


CONTOH NYATA PENILAIAN RONDE

Ronde 1:

  • Petinju A mendaratkan 12 pukulan bersih.

  • Petinju B mendaratkan 8 pukulan, tapi salah satunya membuat lawan goyah.

  • Petinju B tampil lebih agresif dan mengatur posisi ring.

  • Juri bisa memberi ronde untuk Petinju B: 10-9 meski pukulan lebih sedikit.

Ronde 2:

  • Petinju A menjatuhkan Petinju B satu kali.

  • Tanpa knockdown lagi, hasil wajar: 10-8 untuk Petinju A.


SKENARIO SKOR DAN KONTROVERSI

Beberapa hasil skor yang sah bisa terlihat membingungkan. Misalnya:

  • Petinju A menang 7 ronde (10-9), kalah 5 ronde (9-10): total 115-113.

  • Jika ada satu ronde 10-8 karena knockdown, skornya makin tajam.

Pertarungan kontroversial:

  • Canelo vs GGG I (2017): Banyak merasa GGG menang, tapi juri memberi hasil imbang. Salah satu juri memberi 118-110 untuk Canelo, yang dianggap tidak masuk akal.

  • Pacquiao vs Bradley I (2012): Dua juri memberi kemenangan untuk Bradley meski statistik dan publik merasa Pacquiao mendominasi.

Faktor penyebab:

  • Penilaian subjektif.

  • Posisi duduk juri (terbatas sudut pandang).

  • Preferensi gaya (agresif vs teknis).


KENAPA TIDAK GUNAKAN SISTEM KOMPUTER?

CompuBox digunakan untuk statistik, tapi tidak bisa menggantikan juri manusia karena:

  • Tidak menilai kualitas pukulan.

  • Tidak mencakup semua kriteria (hanya hitung pukulan).


SKOR KARTU: BAGAIMANA MENENTUKAN PEMENANG?

Setelah 12 ronde (atau 10, tergantung laga), ketiga juri mengumpulkan skor:

  • Jika semua juri mendukung satu petinju: Unanimous Decision.

  • Jika dua juri mendukung satu petinju, satu juri imbang: Majority Decision.

  • Jika dua juri untuk satu petinju, satu juri untuk lawan: Split Decision.

  • Jika totalnya imbang: Draw (majority, split, atau unanimous draw).


KESALAHPAHAMAN UMUM

  1. Pukulan lebih banyak pasti menang?

    • Tidak selalu. Efektivitas lebih penting dari jumlah.

  2. Knockdown otomatis menang ronde?

    • Tidak jika knockdown ringan dan petinju lainnya mendominasi sepanjang ronde.

  3. Petinju yang agresif pasti menang?

    • Hanya jika agresi tersebut efektif dan menghasilkan pukulan bersih.


PERAN WASIT DALAM PENILAIAN

  • Dalam beberapa pertandingan, wasit bisa menjadi juri (biasanya non-gelar).

  • Namun di laga besar, penilaian dilakukan 3 juri yang duduk di luar ring.


APA YANG MEMBUAT SKOR ADIL?

  • Transparansi: Seperti di Jepang atau beberapa negara Eropa yang menerapkan penilaian terbuka per ronde.

  • Pelatihan Juri: Juri yang sering menonton ulang laga dan dilatih agar konsisten.

  • Tekanan Publik & Promotor: Sayangnya, kadang pengaruh eksternal bisa memengaruhi skor.

Skor dalam tinju bukan sekadar soal berapa pukulan yang masuk. Banyak aspek lain—efektivitas, pertahanan, penguasaan ring, hingga gaya bertarung—yang berperan. Oleh karena itu, memahami cara skor dihitung bisa membantu penonton menikmati pertarungan secara lebih objektif dan bijak.

Skor bisa saja tidak sempurna, bahkan subjektif. Tapi dengan edukasi dan pemahaman, kita bisa menjadi penonton yang lebih kritis dan menghargai kompleksitas “The Sweet Science”.

#penilaiantinju #skorpertinjuan #tinjuinternasional #boxingrules #juri #analisispertarungan #tinju

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top