Jujur, saya sudah lama merasa kalau Anthony Joshua memang ditakdirkan buat sesuatu yang lebih dari sekadar sabuk dan rekor.
Petinju Inggris berdarah Nigeria itu selalu punya aura yang lebih… personal.
Ada semacam panggilan batin di dalam dirinya, terutama soal Afrika. Dan akhirnya, Desember nanti, tepatnya tanggal 20.
Joshua bakal benar-benar membawa semangat tinju dunia ke benua kelahirannya — Ghana.
Yang menarik, kali ini Joshua tidak hanya datang sebagai petinju. Dia datang sebagai promotor.
Bareng Matchroom Boxing, dia bakal menggelar event besar di Legon Sports Stadium Accra. dan kabarnya, nggak menutup kemungkinan Joshua sendiri juga akan tampil bertarung di sana.
Buat saya pribadi. ini bukan sekadar rumor, ini kayak kisah yang memang harus terjadi.
Langkah besar dari mimpi lama.
Sejak lama Joshua sering bicara soal impiannya bertarung di tanah Afrika.
Dalam beberapa wawancara, dia bahkan menyebut “ingin merasakan energi yang sama seperti yang dialami Muhammad Ali di Zaire tahun 1974.”
Dan saya bisa paham kenapa.
Buat orang seperti AJ, yang selalu dianggap living legend modernisasi tinju Inggris.
pulang ke akar leluhur adalah momen spiritual. Sebuah cara untuk menyambung tali yang mungkin dulu sempat putus.
Jadi, ketika kabar ini muncul, saya tidak begitu kaget. Tapi yang bikin deg-degan: apakah benar dia juga akan naik ring?
Event besar, atmosfer baru.
Yang sudah pasti, acara ini bakal meriah. Di laga utama, akan tampil dua petinju Inggris yang sama-sama berbahaya di kelas light heavyweight: Craig Richards vs Dan Azeez.
Pertarungan ini sudah cukup bikin gembar-gembor, apalagi mereka berdua dikenal punya rivalitas lama dari level domestik.
Lalu ada Nishant Dev. bintang baru asal India yang mulai naik daun
setelah tampil impresif di ajang amatir.
Dan satu nama lagi, Leo Atang, petinju kelas berat muda yang katanya bakal jadi salah satu proyek jangka panjang Matchroom.
Tapi tetap saja. yang jadi magnet utama di sini adalah satu nama: Anthony Joshua.
Menurut bocoran dari BoxingScene dan beberapa media Inggris. Joshua masih mempertimbangkan untuk ikut naik ring,
walaupun belum ada pengumuman resmi dari mulutnya sendiri.
Promotor Eddie Hearn juga udah kasih sedikit petunjuk. Dalam wawancara bareng Boxing Social.
Dia bilang, “Mungkin saja Joshua bertarung tahun ini… tapi kalaupun iya, itu bukan duel besar, bukan pay-per-view, dan bukan pertarungan headline.”
Hearn menegaskan kalau langkah kali ini bukan tentang uang atau gengsi,
tapi lebih ke arah “pemanasan” . cara buat Joshua kembali merasakan bertarung setelah absen panjang.
“Kami cuma ingin AJ tetap aktif, bekerja dalam diam. memperbaiki hal-hal kecil yang selama ini dia pelajari. Ini soal membangun kesiapan penuh untuk taruhan besar nanti,” kata Hearn.
Kalimat “bekerja dalam diam” itu menurut saya menarik banget.
Karena AJ memang dikenal perfeksionis. Dia bukan tipe petinju yang asal naik ring. Kalau dia tampil, dia pengen tampil sempurna.
Baca juga: Carlos canizales kembali ke thailand menerima tantangan thammanon niyomtrong
Setelah 16 bulan tanpa pertarungan besar
Terakhir kali kita lihat Joshua di ring adalah september 2024, dan sejak itu dia lebih banyak diam.
Banyak spekulasi, banyak gosip soal siapa pelatih barunya. bagaimana kondisi mentalnya setelah dua kekalahan dari Usyk,
dan kalah KO brutal dari daniel dubois.
Tapi Hearn tampaknya mau mengatur ulang kariernya.
“Kalau nanti dia bertarung tahun ini, itu bukan untuk headline. Ini buat kami. Buat AJ. Biar dia bisa kerja tenang tanpa tekanan 80 ribu penonton,” tambah Hearn lagi.
Dan kalau saya pikir-pikir, ini langkah yang sangat masuk akal.
Petinju sekelas Joshua sudah melewati masa euforia. Sekarang yang dia butuhkan justru ketenangan dan arah baru.
Ada satu hal lain yang bikin event ini terasa spesial:
Ghana baru saja mencabut larangan tinju profesional. yang sempat diberlakukan setelah dua kematian tragis di ring.
Federasi Tinju Ghana (GBF) akhirnya kembali memberi izin
setelah menandatangani protokol keselamatan dan medis baru. hasil kerja bareng Kementerian Olahraga dan otoritas kesehatan.
Artinya, event ini bukan hanya ajang tinju. tapi juga gambaran nyata kebangkitan olahraga tinju Ghana.
Dan di sanalah Joshua akan berdiri.
Sebagai promotor.
Sebagai panutan.
Dan, mudah-mudahan, sebagai petinju yang kembali menyulut semangat Afrika untuk mencintai tinju lagi.
Kalau Joshua benar naik ring… siapa lawannya?
Nah, ini bagian yang masih penuh tanda tanya.
Kalau Hearn bilang bukan “big name,” maka kita bisa prediksi ini bakal lawan yang aman
semacam uji coba ringan, mungkin melawan petinju kelas menengah ke bawah yang bisa memberi AJ beberapa ronde pemanasan.
Bukan untuk rekor. tapi untuk keseimbangan duel setelah joshua absen lama.
Kalau saya boleh menebak. mungkin semacam petinju Eropa Timur yang punya daya tahan kuat tapi tidak terlalu berbahaya.
Karena jelas, rencana besarnya bukan di Ghana ini. rencana besar itu adalah duel super tahun depan.
Bisa jadi Tyson Fury, Zhilei Zhang, atau bahkan Deontay Wilder kalau kondisi cocok.
Bagi sebagian orang, ini mungkin cuma event biasa. Tapi buat saya pribadi, langkah Joshua ke Ghana adalah cerminan yang kuat.
Dia bukan cuma datang bawa bisnis. Dia datang membawa pengakuan.
Afrika sudah melahirkan banyak legenda tinju. dari Azumah Nelson, Ike Quartey, hingga Samuel Peter.
Tapi sudah lama benua ini tidak punya sorotan besar dari dunia.
Dan Joshua, dengan pengaruh globalnya. bisa jadi jembatan yang menghubungkan generasi lama dan baru.
Kalau dia benar-benar bertarung di sana, bahkan cuma enam ronde sekalipun,
itu akan jadi momen bersejarah.
Saya jadi ingat kata-kata lama yang sering diulang AJ di banyak wawancara:
“Tinju bukan tentang siapa yang paling keras memukul. Tapi siapa yang mau terus belajar bahkan ketika orang sudah memujanya.”
Dan itu cocok banget sama fase kariernya sekarang.
Setelah semua puncak dan jatuhnya. Joshua sekarang seperti sedang belajar ulang arti bertarung.
Bukan untuk headline.
Bukan untuk angka gila di pay-per-view.
Tapi buat dirinya sendiri.
Kalau nanti dia benar-benar melangkah ke atas ring di Accra,
saya yakin sorak penonton bukan cuma untuk petinju Inggris yang pernah jadi juara dunia.
tapi untuk seorang anak Afrika yang akhirnya pulang.
Kadang perjalanan petinju bukan soal sabuk di pinggang, tapi soal menutup lingkaran kehidupan.
Joshua mulai kariernya dengan mimpi besar. mencapai langit, lalu jatuh, lalu pelan-pelan bangkit lagi.
Dan sekarang, di Ghana, dia seperti kembali ke titik awal.
tapi dengan kepala yang lebih tenang, hati yang lebih dewasa, dan tujuan yang lebih jernih.
Entah dia bertarung atau tidak. Anthony Joshua sudah menang, setidaknya dalam hal menemukan kembali dirinya.
#AnthonyJoshua #TinjuDunia #MatchroomBoxing #GhanaBoxing #CraigRichards #DanAzeez #BoxingAfrica #AJReturns #EddieHearn #BoxingNews #TinjuInternasional









