Agit Kabayel: Ancaman di Kelas Berat 2025?

Agit Kabayel: Ancaman di Kelas Berat 2025?

Di tengah dominasi nama-nama besar yang seolah menutup ruang bagi pendatang baru,

tiba-tiba muncul sosok yang awalnya nyaris tak diperhitungkan. tapi pelan-pelan bikin semua orang menoleh.

Buat saya pribadi. salah satu cerita paling menarik belakangan ini datang

dari seorang petinju asal Jerman berdarah Kurdi. Agit Kabayel.

Sebelum nya. saya sempat tak terlalu memperhatikan namanya.

tinju kelas berat kan biasanya selalu identik sama raksasa-raksasa populer seperti

Tyson Fury, Deontay Wilder, Oleksandr Usyk, atau Joshua.

Tapi semakin sering saya lihat Kabayel naik ring. makin terasa kalau pria 32 tahun ini punya sesuatu yang berbeda.

tidak cuma rekor 26 kemenangan tanpa kalah,

tapi caranya bertarung nya yang tenang. sabar, dan efektif banget di bagian tubuh lawan.

Kalau boleh jujur nih. Kabayel ini bukan tipikal petinju yang bikin headline karena omongan besar.

Dia lebih ke tipe pekerja sunyi. tidak banyak gaya. apalagi ngaja ribut,

tapi kalau udah di ring. dia tahu persis apa yang harus dilakukan.

Saya masih ingat jelas malam di Riyadh, Desember 2023.

Waktu itu banyak orang yakin Arslanbek Makhmudov bakal menggiling siapa pun yang berdiri di depannya.

Maklum. monster asal Rusia itu punya reputasi ngeri. 17 dari 18 lawan sebelumnya tumbang karena KO.

Tapi malam itu. Kabayel mengubah narasi yang seolah sudah ditulis sebelum pertarungan dimulai.

Di ronde-ronde awal. saya pikir Kabayel bakal main aman.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya. dia nyerang ke tubuh Makhmudov, bagian yang jarang sekali disentuh lawan-lawannya.

Setiap hook-nya ke arah rusuk terdengar seperti dentuman keras yang bikin merinding.

Saya sempat heran juga. kok bisa dia berani main di jarak sedekat itu lawan petinju seganas Makhmudov?

tapi ternyata, justru itulah kunci kemenangan.

Begitu ronde keempat tiba. Makhmudov mulai kehabisan tenaga.

Lalu tiba-tiba… boom! satu hook ke arah kiri rusuk bikin raksasa Rusia itu

jatuh untuk pertama kalinya dalam kariernya.

Penonton langsung berteriak…

Saya sendiri waktu itu spontan bilang dalam hati. gila, ini orang punya strategi jenius.

Dan benar saja. dua kali lagi Makhmudov jatuh sebelum wasit akhirnya menghentikan laga.

Sejak momen itu, saya sadar. Kabayel bukan cuma sekadar petinju Eropa yang cari nama.

Dia punya sesuatu yang real dan menakutkan.

Setelah menghajar Makhmudov. dia lanjut ngalahin Frank Sánchez,

petinju Kuba yang gaya mainnya super teknis dan dikenal sulit disentuh.

Banyak pengamat bilang Sánchez bakal jadi ujian sejati buat Kabayel.

Tapi hasilnya malah sama aja…body shot lagi, dan Sánchez pun tumbang di ronde ketujuh.

Baca juga: Liam paro babak belur, tapi menang lawan david papot lewat angka.

Kalau dilihat sekilas. kemenangannya atas Sánchez tak seheboh KO brutal seperti Wilder,

tapi dari sisi teknik dan kesabaran, itu sangat jozzz.

Di ronde-ronde awal. Kabayel memang kayak nunggu momen. dia tidak terburu-buru,

cuma nembak tubuh Sánchez perlahan. bikin lawannya kehilangan fokus.

Menurut saya. inilah kekuatan utamanya…

dia bukan cuma kuat. tapi juga cerdas membaca situasi.

Buat fans seperti saya. body shot Kabayel itu seperti seni. Dia tahu kapan harus menekan,

kapan mundur setengah langkah, dan kapan tiba-tiba menembakkan pukulan kiri ke ulu hati yang bikin lawan kaku seketika.

Dan yang menarik. semua lawannya tumbang bukan karena dagu kena,

tapi karenastamina mereka dihabisi pelan-pelan.

Lalu datanglah malam besar Februari 2025 melawan Zhilei Zhang.

Ini yang paling dramatis. Zhang bukan petinju kemarin sore.

Tangan kirinya seperti hammer dan saat itu dia baru saja bikin banyak nama besar mundur.

Saya ingat. banyak pengamat bilang Kabayel bakal kesulitan menghadapi

power Zhang yang “bikin ngeri lawan cuma dari pandangan.

Dan benar, di ronde kelima, Kabayel kena.

Pukulan kiri Zhang mendarat telak di wajahnya. Untuk pertama kalinya, dia jatuh di atas kanvas.

Saya sempat berpikir. ah..ini mungkin akhirnya. Tapi anehnya. Kabayel bangkit dengan ekspresi tenang banget,

kayak orang yang baru aja tersandung, bukan dijatuhkan.

Ronde keenam. situasi berbalik drastis. Kabayel kembali ke cara lamanya…

serang tubuh. Satu-dua hook ke arah perut Zhang bikin si raksasa mulai sempoyongan.

Dan tiba-tiba. pukulan lurus ke ulu hati bikin Zhang terjatuh, berguling kesakitan.

Wasit hitung sampai sepuluh, dan… tamat. Zhang kalah KO.

Gilaaa!!. momen itu bikin saya kagum. Bukan cuma karena hasilnya, tapi karena caranya.

Kabayel kalah dulu. tapi malah bangkit dan menang KO.

Itu mental juara sejati. Banyak petinju kalau sudah jatuh sekali, fokusnya buyar.

Tapi Kabayel malah makin tajam.

Kemenangan itu bikin dia resmi jadi juara WBC Interim Heavyweight.

Dan jujur saja, gelar itu tidak datang dari keberuntungan.

Dia menumbangkan tiga nama besar yang belum pernah kalah sebelumnya ,

Makhmudov, Sánchez, dan Zhang — semuanya lewat body shot.

Di mata saya. gaya bertarungnya ini yang bikin dia berbahaya.

Tak banyak petinju kelas berat yang mau repot-repot main ke tubuh.

mayoritas cuma kejar kepala. berharap dapat satu pukulan telak.

Tapi Kabayel beda. dia sabar merusak dari bawah, dan hasilnya selalu efektif.

Kalau kita bandingkan sama Tyson Fury. Fury unggul di fleksibilitas dan pengalaman, tapi belum pernah diuji lawan spesialis body shot seperti ini.

Usyk juga punya teknik tinggi. tapi kalau tubuhnya terus dihajar, bisa bahaya.

Joshua? Power-nya besar. tapi stamina sering drop.

Wilder? Semua orang tahu. kalau tubuhnya kena, dia mulai kehilangan tenaga buat nyari KO.

Jadi kalau ditanya, siapa yang punya potensi nyusahin semuanya?? ya, Kabayel ini.

Tapi saya juga realistis. Jalan menuju sabuk dunia penuh itu tidak segampang membalikkan tangan.

Ada politik, jadwal, dan urusan promotor.

Tapi kalau ngelihat konsistensi Kabayel. saya rasa waktunya tinggal menunggu.

Dia bukan tipe petinju yang cuma numpang lewat. dan performa terakhirnya jelas bikin WBC harus memperhitungkan dia.

Yang bikin saya makin respect. Kabayel ini tidak sombong.

Setelah menang lawan Zhang pun. dia nggak banyak gaya.

Dia cuma bilang kalau masih banyak yang harus dibuktikan.

Buat saya. itu tanda kedewasaan seorang petinju sejati.

Kalau melihat perjalanan kariernya. dari debut tanpa pengalaman amatir, sampai mengalahkan tiga lawan tak terkalahkan, itu bukan kebetulan.

Itu hasil kerja keras. latihan panjang, dan keyakinan yang tak mudah goyah.

Dan mungkin, di situ letak kekuatannya. dia datang bukan dari program elite,

bukan juga dari akademi tinju besar.

Dia berasal dari keluarga sederhana di Jerman. berdarah Kurdi, dan tumbuh di lingkungan yang keras. Tapi justru dari situ dia belajar bertahan.

Sekarang, setelah 26 kemenangan. (18 di antaranya KO), saya rasa sudah waktunya berhenti menganggapnya sebagai underdog.

Karena kalau kita lihat performanya. dia bukan hanya bagian dari kelas berat modern, dia ancaman serius.

Kalau nanti dia dapat kesempatan lawan juara dunia penuh. saya pribadi nggak akan kaget kalau hasilnya berujung sama seperti biasanya…

body shot, lalu lawan tumbang.

Agit Kabayel mungkin bukan petinju paling flamboyan. tapi kadang justru dari yang tenang seperti inilah lahir legenda baru.

Buat saya pribadi. kisah Kabayel ini lebih dari sekadar statistik.

Ini cerita tentang kesabaran dan strategi. bahwa kemenangan bukan soal seberapa keras pukulan,

tapi seberapa kuat bertahan. jatuh, lalu bangkit lagi.

Dan itulah kenapa. kalau ada yang tanya siapa petinju paling berbahaya yang belum juara dunia penuh saat ini.??

saya sama sekali tidak ragu jawab….Agit Kabayel.

#AgitKabayel #TinjuDunia #KelasBerat #WBCInterim #BoxingNews #HeavyweightBoxing #JuaraTinju #RajaKelasBerat

1 komentar untuk “Agit Kabayel: Ancaman di Kelas Berat 2025?”

  1. Pingback: Danny Garcia Sang juara dunia 2 divisi dari Philadelphia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top