CARA PETINJU MENURUNKAN BERAT BADAN MENJELANG PERTARUNGAN: DIET EKSTREM ANTARA ILMU DAN BUDAYA

 BERITATINJUTERBARU.COM

Dalam dunia tinju profesional, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan pukulan dan ketahanan fisik di atas ring. Salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh setiap petinju adalah menurunkan berat badan demi memenuhi batas kelas berat. Proses ini bukan hanya perkara fisik, tapi juga mencakup aspek mental, budaya, bahkan spiritual bagi sebagian petinju.

Artikel ini akan membahas secara mendalam cara petinju menurunkan berat badan menjelang pertarungan, dari teknik ekstrem yang kontroversial hingga pendekatan ilmiah yang terus berkembang. Kita juga akan menelusuri budaya “weight cutting” dalam dunia tinju dan bagaimana praktik ini memengaruhi karier, kesehatan, hingga kelangsungan hidup seorang petinju.


1. Latar Belakang: Mengapa Harus Menurunkan Berat Badan?

Tinju profesional diatur dalam kelas-kelas berat tertentu, mulai dari strawweight (47,6 kg) hingga heavyweight (tanpa batas atas). Dalam banyak kasus, petinju secara alami memiliki berat badan di atas batas kelas yang ingin mereka ikuti. Mengapa?

Karena mereka percaya bahwa:

  • Setelah berhasil menurunkan berat badan (cut weight), mereka dapat mengisi kembali (rehydrate) tubuh dan masuk ke ring dengan keunggulan ukuran dan kekuatan.

  • Petinju dengan postur lebih besar di kelas bawah dianggap punya keuntungan fisik.

Contoh klasik adalah Manny Pacquiao yang bertarung di 8 divisi berbeda, atau Gervonta Davis yang dikenal mampu turun dan naik kelas dengan cepat namun tetap tajam dan eksplosif.


2. Proses Menurunkan Berat Badan: Antara Sains dan Siksaan

a. Tahap Awal: Diet Terukur dan Kalori Defisit

Pada 6-8 minggu sebelum pertarungan, petinju akan mulai mengatur pola makan:

  • Kalori defisit (kurang dari kebutuhan harian)

  • Protein tinggi untuk menjaga massa otot

  • Mengurangi karbohidrat kompleks dan gula

  • Menghindari garam, karena natrium bisa menahan air dalam tubuh

  • Konsumsi sayur dan air putih dalam jumlah besar

Contoh menu:

  • Sarapan: Putih telur, oatmeal, buah

  • Makan siang: Ayam panggang, brokoli, nasi merah

  • Malam: Ikan kukus, sayur rebus

Tujuannya adalah menurunkan berat lemak secara perlahan, bukan kehilangan cairan atau massa otot.


b. Latihan Ganda dan Pengurasan Lemak

Latihan dilakukan 2-3 kali sehari, kombinasi dari:

  • Lari pagi (roadwork) untuk daya tahan

  • Shadowboxing dan sparring untuk teknik

  • Latihan beban ringan dan repetisi tinggi untuk membakar kalori

  • Skipping dan padwork untuk koordinasi

Beberapa petinju elite membakar hingga 4.000-6.000 kalori per hari di puncak kamp latihan.


c. Pekan Terakhir: Weight Cut Ekstrem

Di minggu pertarungan, fokus bergeser dari pembakaran lemak ke pengurangan cairan (dehidrasi). Inilah fase paling kontroversial dan berbahaya.

Beberapa teknik yang digunakan:

  • Sauna suit (jaket karet) saat latihan

  • Berendam air panas selama 20-30 menit

  • Mengurangi konsumsi air secara bertahap

  • Tidak makan atau minum hingga timbang berat

Tujuannya adalah membuang air dalam tubuh sebanyak mungkin. Dalam waktu 3 hari, petinju bisa kehilangan hingga 5-8 kg berat air.

⚠️ Risiko: Dehidrasi ekstrem dapat menyebabkan pingsan, disorientasi, hingga gagal ginjal.


3. Ilmu di Balik Weight Cutting

Dalam beberapa tahun terakhir, metode menurunkan berat badan petinju mulai diawasi secara lebih ilmiah. Banyak tim kini melibatkan ahli gizi, dokter, dan fisiolog olahraga.

Konsep penting:

  • Water Loading: Minum air dalam jumlah besar (hingga 6-7 liter/hari) 5 hari sebelum timbang badan, lalu menghentikannya 1 hari sebelum timbang. Ini membuat tubuh terus membuang air secara alami.

  • Sodium Manipulation: Mengurangi asupan garam secara bertahap agar tubuh tidak menahan air.

  • Carb Depletion & Glycogen Cut: Menghindari karbohidrat, karena 1 gram karbo menyimpan 3-4 gram air dalam otot.

Setelah timbang berat, petinju akan:

  • Minum minuman rehidrasi khusus (biasanya mengandung sodium, potasium, dan gula)

  • Makan karbohidrat cepat serap seperti pasta, nasi, kentang

  • Mengisi kembali berat badan hingga 6-10 kg dalam waktu 24-30 jam


4. Budaya Weight Cutting: Tradisi atau Masalah?

a. Budaya Kekerasan terhadap Diri

Di banyak sasana tinju, terutama di Amerika Latin dan Asia, menurunkan berat badan secara ekstrem dianggap sebagai “ritual keberanian”. Seorang petinju yang bisa menahan lapar dan haus dianggap “sudah siap bertarung”.

Namun, budaya ini punya sisi kelam:

  • Petinju muda diajarkan teknik yang tidak aman

  • Banyak kasus di mana petinju kolaps di ruang timbang

  • Ada kematian karena gagal ginjal atau serangan jantung

Contoh kasus:

  • Frankie Leal (Meksiko) meninggal pada 2013, diketahui berat badannya turun drastis seminggu sebelum laga.


b. Sistem yang Melegalkan

Regulasi tinju profesional saat ini masih memperbolehkan 1 kali timbang berat, biasanya 24-30 jam sebelum pertarungan. Ini memberikan waktu bagi petinju untuk naik berat kembali, dan memperbesar keuntungan bagi yang ahli dalam weight cut.

Bandingkan dengan MMA (UFC) yang mulai:

  • Melakukan timbang pagi hari

  • Melarang rehidrasi IV (infus)

  • Menggencarkan edukasi soal bahaya weight cut ekstrem


5. Perbandingan Petinju dan Metodenya

Nama Petinju Gaya Weight Cut Catatan
Manny Pacquiao Naik-turun kelas cepat Disiplin diet dan latihan keras
Gervonta Davis Turun banyak kg jelang laga Sering overweight saat timbang
Julio Cesar Chavez Jr Gagal weight cut berulang Karier menurun karena pola diet buruk
Shakur Stevenson Sains dan nutrisi modern Selalu tampil fit, berat stabil
Bernard Hopkins Ketat dan disiplin Longevity luar biasa di usia 40-an

6. Sisi Gelap Weight Cutting

Beberapa masalah yang bisa muncul:

  • Kerusakan ginjal kronis

  • Dehidrasi otak → risiko gegar otak lebih tinggi

  • Gangguan elektrolit → jantung tidak stabil

  • Gangguan mental → stres, depresi, gangguan makan

Banyak petinju muda mengalami bulimia, binging, atau mengalami yo-yo weight gain setelah pensiun.


7. Masa Depan: Perubahan dan Harapan

Beberapa solusi yang mulai diterapkan:

  • Timbang berat dua kali: Sehari sebelum dan hari pertarungan

  • Tes gravitasi urin untuk mengecek dehidrasi

  • Kelas berat tambahan untuk mengurangi perbedaan ukuran drastis

  • Edukasi gizi dan ilmu olahraga sejak dini


8. Kesimpulan: Ilmu, Budaya, dan Risiko

Weight cutting adalah seni gelap dalam dunia tinju. Antara keinginan untuk mendominasi kelas, warisan budaya petinju jalanan, dan kemajuan ilmu nutrisi modern, praktik ini terus menjadi perdebatan. Satu hal yang pasti, tanpa manajemen yang baik, menurunkan berat badan bisa menjadi senjata makan tuan.

Sebagai penikmat dan pecinta tinju, kita patut memberi apresiasi lebih kepada petinju yang tetap sehat dan profesional dalam menjaga tubuhnya, daripada hanya mengandalkan keunggulan ukuran melalui risiko ekstrem.

#WeightCutting #PetinjuProfesional #TinjuDunia #DietPetinju #NutrisiTinju #BeritaTinjuTerbaru #BeratBadanPetinju #PetinjuElite #KesehatanPetinju

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top