Amerika Serikat kembali di guncang wacana perubahan besar.
Kali ini bukan soal pertarungan megabintang atau duel lintas generasi, melainkan soal aturan main yang selama puluhan tahun nyaris tak tersentuh.
Nama Mike Tyson ikut berada di garis depan perubahan tersebut.
Mantan juara dunia kelas berat itu secara terbuka mendukung Muhammad Ali American Boxing Revival Act (H.R. 4624), sebuah rancangan undang2 bipartisan yang bertujuan memperbarui sistem tinju profesional di Amerika Serikat.
Inti nya simpel, tapi dampak nya bisa sangat besar, standar bayaran minimum petinju dan perlindungan kesehatan yang lebih jelas.
Apa Itu Ali Act Versi Baru????
Undang2 ini merupakan pengembangan dari Muhammad Ali Boxing Reform Act tahun 2000, yang dulu di buat untuk melindungi petinju dari praktik tidak adil promotor dan badan tinju.
Beda nya, versi terbaru ini mencoba menjawab masalah yang selama 25 tahun terakhir makin nyata.
petinju bertarung lebih keras, risiko cidera makin tinggi, tapi perlindungan dan kepastian finansial sering tertinggal.
Dalam draf yang didukung Mike Tyson, ada dua poin utama yang langsung menarik perhatian….
Bayaran minimum 150 dolar AS per ronde.
Jaminan kesehatan hingga 25.000 dolar AS untuk cedera akibat pertarungan.
Bagi petinju kelas dunia, angka ini mungkin terlihat kecil. Namun bagi petinju level awal dan menengah, yang jumlah nya jauh lebih banyak, ini bisa menjadi perbedaan antara bertahan hidup atau tenggelam dalam utang medis.
Baca juga: Timothy bradley tantang jake paul sekalian sama pelatih nya
Kenapa Mike Tyson Ikut Bicara?
Menurut saya, dukungan Mike Tyson bukan hanya ikut ikutan.
Dia adalah contoh nyata petinju dari era lama yang tahu betul betapa keras nya dunia ini di balik gemerlap lampu ring.
Dalam surat nya kepada Komite DPR AS bidang Pendidikan dan Ketenagakerjaan, Tyson menekankan satu hal penting, petinju seharus nya tidak di paksa memilih antara karir dan kesehatan.
dia juga menegaskan bahwa aturan ini tidak mematikan sistem lama, melainkan memberi pilihan baru.
Petinju yang nyaman dengan struktur saat ini tetap bisa bertahan, sementara yang ingin jalur berbeda mendapatkan alternatif.
Kata kuncinya jelas,, opsi tambahan, bukan paksaan.
Kalau di lihat sepintas, publik mungkin hanya fokus pada angka bayaran.
Tapi pengamatan saya, efek terbesar nya justru ada pada psikologi dan posisi tawar petinju.
Dengan ada nya standar minimum, Petinju muda tidak mudah di tekan kontrak murah, Promotor di paksa lebih transparan, Cidera tidak lagi otomatis berarti kebangkrutan pribadi.
Banyak petinju level bawah bertarung demi eksposur, bukan uang.
Dalam sistem lama, mereka sering di OBONG terlalu cepat. RUU ini mencoba memutus cara tersebut.
Salah satu poin paling kontroversial adalah di perkenalkan nya Unified Boxing Organizations (UBO).
Organisasi ini akan beroperasi di luar badan tinju tradisional, tetapi tetap berada di bawah pengawasan komisi atletik negara bagian.
Arti nya….Tidak menggantikan WBC, WBA, IBF, atau WBO. tapi Menjadi jalur alternatif bagi petinju dan promotor Memberi fleksibilitas matchmaking dan struktur karir.
Pendapat saya pribadi, ini seperti jalur kedua dalam tinju.
Bisa jadi berantakan, tapi juga bisa membuka peluang baru, terutama bagi petinju yang selama ini terjebak di sistem lama.
Laga UBO pertama di jadwalkan bulan depan di bawah bendera Zuffa Boxing League, proyek tinju yang terkait dengan Dana White. Pertarungan ini kabar nya akan disiarkan melalui Paramount+, menandakan bahwa konsep ini tidak main2.
Jika sukses, bukan tidak mungkin UBO akan menjadi hal baru bagi petinju muda yang ingin jalur cepat tanpa terlalu banyak birokrasi sabuk.
Pro dan Kontra yang Pasti Muncul, Sebagai pengamat, saya melihat undang undang ini hampir pasti menuai perdebatan…
Promotor besar mungkin merasa terancam.
Badan tinju lama bisa kehilangan pengaruh. Tapi di sisi lain, petinju mendapat perlindungan yang lebih manusiawi.
Tinju adalah olahraga keras, tapi bukan berarti sistem nya harus kejam.
Di sinilah Ali Act versi baru mencoba menyeimbangkan idealisme dan realitas bisnis.
Apakah Ali Act ini akan lolos sepenuh nya?? Itu masih tanda tanya. Namun yang pasti dukungan figur sebesar Mike Tyson membuatnya sulit di abaikan.
bagi saya terlepas dari pro dan kontra, wacana ini membuka percakapan penting..
apakah tinju modern masih layak di jalankan dengan aturan lama?
Jika jawaban nya tidak, maka perubahan cepat atau lambat memang tak terhindarkan.
#Miketyson #MuhammadAliact #tinjuamerika










Pingback: Joshua Jawab Fury soal Licensed to Kill Jelang Lawan Jake Paul