Tony Sims Punya Rencana Besar untuk Daniel Dubois, Tantang Fabio Wardley demi Sabuk WBO

Daneil dubois ganti pelatih baru

Perubahan besar seorang petinju sering kali di mulai bukan dari kemenangan, melainkan dari kekalahan.

Bagi Daniel Dubois, kekalahan kedua nya dari Oleksandr Usyk justru menjadi pembuka babak baru. baik dari sisi teknis, mental, maupun arah karir.

Babak baru itu di mulai pada Agustus lalu, ketika Dubois memutuskan berpisah dengan Don Charles dan menunjuk Tony Sims sebagai pelatih baru nya.

Keputusan tersebut langsung memunculkan spekulasi besar… ke mana arah Dubois selanjut nya?

Kini jawaban nya mulai terlihat jelas. Tony Sims tidak ingin membuang waktu. Target nya ambisius sepenuh nya bernuansa Inggris. pertarungan perebutan gelar WBO kelas berat melawan Fabio Wardley.

Daniel Dubois baru berusia 28 tahun, namun perjalanan sudah di warnai pengalaman ekstrem.

Dia pernah di pandang sebagai masa depan kelas berat Inggris. lalu mengalami kekalahan menyakitkan dari Joe Joyce. bangkit kembali, dan kemudian kembali di hentikan oleh Oleksandr Usyk.

Kekalahan kedua dari Usyk bukan hanya soal teknis di atas ring.

Itu adalah pertarungan yang membuat Dubois dan tim di sekeliling nya harus mengevaluasi ulang segala nya.

Cara bertinju. mempersiapkan diri, hingga siapa yang paling tepat memegang kendali di sudut ring.

Tony Sims datang pada momen itu. Bagi Sims, ini tidak hanya proyek jangka pendek. Ini adalah rekonstruksi total seorang heavyweight yang masih berada di usia emas, tapi sudah terlalu sering di lempar ke api besar.

Nama Tony Sims sendiri bukan nama asing di tinju Inggris.

Dia pernah menjadi sosok penting di balik perjalanan Anthony Joshua menuju gelar IBF, sebuah periode ketika Joshua berkembang dari petinju berbakat menjadi juara dunia.

Namun dalam beberapa tahun terakhir. Sims relatif jarang menangani heavyweight papan atas.

Hingga akhir nya dua nama datang hampir bersamaan Johnny Fisher dan Daniel Dubois.

kehadiran Dubois adalah kesempatan untuk kembali membentuk heavyweight elite bukan dari nol, tapi dari fondasi yang sudah keras dengan pengalaman.

Sims tahu Dubois sudah melewati masa2 laga pemanasan. tak perlu di ulang lagi dari awal.

pilihan Tony Sims mungkin terlihat berisiko. Fabio Wardley adalah juara WBO berusia 30 tahun. sedang berada di puncak setelah kemenangan terbaik dalam karir nya.

Namun itulah alasan Sims menginginkan nya.

Menurut nya..Dubois tidak butuh nama besar untuk comeback. dia sudah menghadapi Anthony Joshua dan Oleksandr Usyk.

Mundur selangkah untuk melawan petinju level menengah justru bisa merusak kata nya..

“Saya ingin Wardley untuk dia,” kata Sims.
..Dia sudah bertarung di level tinggi. Tidak ada guna nya mencari nama hanya untuk balik lagi. Dia sudah melewati semua itu.”

kata sims Wardley bukan batu sandungan melainkan ujian yang tepat.

pendapat saya priadi setuju dengan apa yang di bilang sims. dubois sudah waktu nya duel dengan petarung yang tangguh seperti wardley..ini pasti berjalan dengan serrru.

Baca juga: mantan veteran perang dan manejer tinju tutup usia 103 tahun

Ada alasan lain mengapa laga Dubois vs Wardley sangat menggoda yaitu gaya bertinju.

mereka di kenal sebagai pemukul keras. Bukan petinju defensif, bukan teknisi murni. Ini adalah duel di mana satu kesalahan bisa mengakhiri di dalam ring.

…Ini pertarungan besar untuk fans Inggris, ujar Sims.
bukan cuma Inggris..ini pertarungan bagus untuk siapa pun yang suka tinju. Mereka berdua puncher. Itu bisa jadi laga luar biasa…

Duel domestik kelas berat selalu punya daya tarik khusus. Tambahkan sabuk WBO, dan nilai nya melonjak berkali kali lipat.

Sejak bergabung sekitar tiga hingga empat bulan lalu, Dubois belum mendapatkan tanggal pertarungan. Namun menurut Sims, justru periode tanpa jadwal inilah yang dimanfaatkan untuk membenahi secara detail.

Fokus nya bukan fisik semata, melainkan teknik dan kebiasaan bertinju.

Dubois petinju yang mengandalkan kekuatan alami. Sims ingin lebih dari itu.

dia ingin Dubois menjadi petinju yang tahu kapan memukul juga bagaimana mengatur serangan balik yang sempurna.

“Kami hanya menunggu tanggal,” jelas Sims.
“Sambil menunggu, kami fokus ke teknis. Begitu ada tanggal, dia bisa masuk full camp dengan dasar yang sudah lebih baik.”

Pendekatan ini mencerminkan filosofi Sims membangun petinju dari dalam tidak hanya memoles bentuk luar.

pengamatan penulis, sims ini bukan pelatih bukan kaleng2, dia pinter membaca anak asuh nya, apa yang kurang dan harus gimana saat terpojok dalam tekanan lawan. kalo dubois berlatih serius di bawah asuhan nya kemenangan nya di depan mata.

sedangkan Fabio Wardley bukan juara instan. Status nya sebagai pemegang sabuk WBO datang setelah kemenangan terbesar pada Oktober lalu. ketika dia menumbangkan Joseph Parker.

Kemenangan itu tidak hanya mengangkat nama nya, tapi juga pengakuan.

Wardley kini bukan hanya penantang dia adalah juara sah.

Usia nya 30 tahun, berada di masa passs sebagai heavyweight. semua itu membuat nya menjadi target berbahaya.

sekarang sims punya 2 anak didik..

Johnny Fisher sendiri baru saja meraih kemenangan pertama nya di bawah arahan Sims, ketika bertarung di Monte Carlo.

Dia sempat terluka di ronde pertama, namun bangkit dan menghentikan Ivan Balaz di ronde ke empat.

Itu menjadi bukti awal bahwa pendekatan Sims bekerja bahkan dalam situasi sulit.

Setelah berpisah dengan Don Charles, Dubois juga menambah elemen penting dalam tim nya dengan menunjuk Sam Jones sebagai penasihat.

Jones di kenal luas sebagai sosok yang piawai dalam mengatur arah karir, negosiasi, dan strategi di luar ring. Kehadiran nya memberi Dubois lapisan tambahan dalam pengambilan keputusan besar.

Sementara membangun Dubois, Sims tidak berhenti di satu proyek.

Pada hari Sabtu, dia juga akan memimpin Craig Richards dalam duel sesama Inggris di kelas berat ringan melawan Dan Azeez.

Itu menunjukkan betapa Sims kini kembali berada di pusat aktivitas tinju Inggris menangani berbagai level, dari penantang hingga juara.

Jika pertarungan melawan Wardley benar benar terwujud, ini akan menjadi momen krusial dalam karir Daniel Dubois.

Menang berarti kembali ke puncak, dengan sabuk WBO.
Kalah berarti pertanyaan besar tentang batas tertinggi.

Tony Sims tanpak nya sadar akan risiko itu tapi menyambut nya.

kata nya inilah jalan yang seharus nya di tempuh Dubois sejak awal. menghadapi yang terbaik, di waktu yang tepat, dengan persiapan yang full 100%.

Harapan penulis, duel mereka akan terjadi di tahun 2026 agar pecinta tinju betul2 di suguhi pertarungan yang sangat berkelasss.

#Danieldubois #Fabiowardley #Tonysims #WBO

1 komentar untuk “Tony Sims Punya Rencana Besar untuk Daniel Dubois, Tantang Fabio Wardley demi Sabuk WBO”

  1. Pingback: pasti menang, lawrence okolie vs ebenezer tetteh di lagos

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top