Pertarungan Bruce carrington berikut nya akan menentukan arah hidup nya.
Tapi cerita ini tidak menunggu promosi otomatis dari WBC. Justru, Carrington harus turun ke ring dan membuktikan semua nya dari awal lagi.
lawan nya kali ini adalah Carlos Castro. petinju yang karir nya mungkin tidak berkilau seperti Carrington. tapi punya rekam jejak yang jauh lebih keras dan penuh risiko.
Castro adalah contoh petarung yang sering di lewatkan publik.
namun justru paling berbahaya karena dia bertarung seperti seseorang yang sudah terlalu sering di rampas kesempatan.
Pertarungan ini tidak hanya laga pemanasan. Ini duel yang akan menentukan siapa yang pantas menjadi raja baru di kelas bulu WBC.
pendapat pribadi saya..jarang sekali ada duel perebutan gelar dunia yang latar nya penuh intrik seperti ini.
KENAPA TIBA TIBA GELAR WBC 126 LBS KOSONG?
Situasi kacau ini dimulai dari Stephen Fulton. Setelah di pukul habis-habisan oleh O’Shaquie Foster yang asli nya bukan petinju 126 lbs. Fulton gagal menimbang di batas 130 lbs.
Itu arti nya, dia bukan hanya tak bisa lanjut bersaing di kelas bulu. dia juga tak lagi mampu menyentuh angka itu tanpa berisiko terbakar habis.
Biasa nya WBC akan memberikan upgrade otomatis kepada pemegang gelar interim atau secondary belt.
Dalam hal ini Carrington. Tapi WBC melakukan hal yang jarang mereka lakukan.
mereka memutuskan gelar full WBC featherweight di kosongkan bukan di promosikan.
Di sini saya merasa WBC seperti ingin mengatur panggung demi duel yang lebih menjual.
Carrington adalah rising star. Castro petarung keras yang underrated. di gelar di panggung besar Madison Square Garden sebagai undercard Lopez vs Stevenson. Panggung seperti itu menguntungkan semua pihak.
Jadi ya… mungkin saja WBC punya alasan bisnis.
Bruce Carrington adlaha prospek. Dia punya pukulan yang bersih. Dari 16 kemenangan, sembilan lewat KO. angka yang menunjukkan kekuatan, tapi bukan orang yang liar dan ngawur.
Carrington lebih seperti sniper.. memancing lawan membuat kesalahan baru menembak.
Penampilannya di MSG Theater melawan Mateus Heita cukup menggambarkan mentalitas nya. Heita datang tanpa noda, tapi Carrington meredam nya ronde demi ronde hingga menang angka dan membawa pulang sabuk interim.
perlu di ingat juga ini akan menjadi penampilan ketujuh Carrington di MSG. New York sudah seperti ruang tamu nya.
Secara mental dia di rumah. dia didukung publik sendiri. Secara bisnis, Top Rank jelas punya rencana besar untuk nya.
ini opini pribadi…Carrington punya kemampuan memahami panggung besar. Petinju dengan bakat begitu biasa nya tidak menunggu lama sebelum merebut gelar dunia.
sang lawan..Castro bukan petinju yang di bangun untuk menjadi bintang. Dia bukan anak promotor juga bukan petarung yang tinggal di beri lawan empuk.
Castro adalah petarung yang karir nya di terkam oleh tiga mantan juara dunia. tiga pertandingan itulah satu satu nya kekalahannya.
1. Kalah split decision dari Luis Nery
Pertarungan ini debat nya panjang. Banyak yang bilang Castro menang. Knockdown ronde pertama membuat skor miring. Tanpa itu??? Bisa jadi cerita nya lain.
2. Di hentikan Brandon Figueroa
Tak banyak yang selamat dari pressure Figueroa. Castro sempat memberi perlawanan hebat, tapi tekanan fisik dan volume pukulan terlalu tinggi. Kekalahan itu bukan aib banyak juara dunia pun tumbang di tangan yang sama.
3. Kekalahan kontroversial dari Stephen Fulton
Ini yang paling pahit. Castro menjatuhkan Fulton di ronde lima. banyak jurnalis men score kemenangan untuk Castro. Tapi dua juri memberi Fulton kemenangan tipis. Hasil nya Fulton yang mendapatkan shot perebutan gelar WBC. Castro Di tinggal.
Sebagai pengamat… menurut saya Castro sebenar nya punya kualitas level juara. hanya saja nasib nya sering di sabotase keadaan.
Dia seperti petarung yang selalu naik kereta yang satu menit lebih telat.
sekarang untuk pertama kali nya, kereta itu berhenti tepat di depan nya.
Dari sisi teknis Carrington jelas lebih halus. Kombinasi dan serangan nya lebih bersih. Tapi dia belum pernah menghadapi seseorang dengan pengalaman pertarungan hidup dan mati seperti Castro.
Castro itu tidak buta arah ketika tertekan. Dia bisa meng counter sambil mundur. punya volume pukulan yang tinggi ketika sudah menemukan peluang.
Singkat nya.. Castro adalah petinju yang membuat malam siapa pun menjadi buruk.
Apalagi, Castro sudah mengalami banyak momen di mana dia merasa,harusnya menang tapi tidak beruntung.
Baca juga: Duel jake paul vs joshua tetap jalan, meski ramai di bilang batal
Keunggulan Carrington Lebih cepat adaptasi. Namun ada satu titik lemah kecil yang beberapa analis perhatikan..
Carrington kadang terlalu santai ketika unggul. dia menurunkan tangan memberikan kesempatan lawan masuk.
sedangkan Castro adalah petinju yang akan mengambil semua kekosongan kecil itu. Carrington harus tampil 12 ronde penuh tanpa memberi ruang.
Menurut saya, pertarungan ini bukan hanya perebutan gelar kosong.
Ini pertarungan untuk menentukan siapa yang sebenar nya pantas menyandang identitas ancaman baru di kelas bulu.
Carrington ingin memastikan nama nya satu level dengan Shakur, Lopez, dan bintang muda lain yang lewat di MSG. Castro ingin membuktikan. bahwa dia bukan petinju pelengkap melainkan juara yang tak pernah di beri kesempatan.
KIRA2 SIAPA YANG AKAN MENANG?
Jika semua nya berjalan normal, Carrington seharus nya bisa menang angka. Tapi ini tinju, dan normal tidak selalu terjadi.
Castro punya pengalaman menghadapi petinju kelas dunia. Jika Carrington sedikit saja longgar. Castro bisa membalikkan keadaan. menjadikan nya perang dekat yang menguntungkan Castro.
Jika KO terjadi…… justru saya melihat peluang KO nya ada di tangan Castro ketika Carrington terlalu lengah membuka ronde tengah.
#Brucecarrington #Carloscastro #WBC #kelasbulu










Pingback: Deontay Wilder Main Film Moses the Black