Carlos Cañizales Kembali ke Thailand: Misi Menebus Perampokan Gelar yang Pernah Terjadi

Saya selalu percaya. setiap petinju punya satu tempat yang menyimpan kenangan paling pahit. Kadang itu bukan soal kalah KO atau latihan menyiksa. tapi soal dipilihkan takdir yang tidak adil.

Dan untuk Carlos Canizales. Tempat itu bernama Bangkok, Thailand.

Makanya waktu kabar duel ini resmi 4 Desember 2025. di hotel Marriott Marquis Queens Park, Bangkok.

Saya langsung senyum kecil. “Nah, sekarang dia balik bukan sebagai tamu yang tertindas. Dia balik sebagai juara.”

Masih ingat dengan jelas bagaimana pria Venezuela ini. dulu dirampok habis-habisan di negeri yang sama.

Tahun lalu. Panya Pradabsri menang angka mayoritas dalam perebutan gelar WBC 108 lbs yang kosong.

Penonton tahu hasil itu aneh. Jurnalis pun kebanyakan geleng-geleng.

Bahkan Mauricio Sulaiman, si bos WBC. yang jujur saja, biasanya sayang petinju tuan rumah. kali itu ikut tidak terima.

Dari situ saya sadar. kemenangan dalam tinju bukan cuma soal pukulan.

Kadang soal siapa yang lebih dicintai juri. Dan hari itu, Canizales bukan pilihan mereka.

Pembalasan dendam.

Tuhan memang suka bikin plot twist. 1 Agustus 2025, rematch terjadi. dan kali ini di tempat yang jauh berbeda: Caracas, halaman rumah Canizales sendiri.

waktu itu saya nonton secara live. Babak keempat, Canizales tiba-tiba jatuh duluan.

Saya langsung maklum kalau nantinya ini bakal jadi cerita kepahitan kedua.

Tapi bangkitnya dia setelah itu… gila.

Ronde kelima. justru Panya yang dihancurkan. dipaksa menyerah di hadapan ribuan fans Venezuela.

Dan di situlah Canizales kembali berjaya.
Tidak lewat angka. Tidak lewat simpati juri.
Tapi lewat tangan besinya sendiri.

WBC akhirnya memulihkan keadilan. meski telat satu babak cerita.

Baca juga: David benavidez vs anthony yarde november 2025 di arab saudi

Saya sempat mengira akan ada trilogi. duel penutup ala film Rocky.

Tapi yang terjadi malah bikin mikir keras: Panya Pradabsri memutuskan pensiun. hanya beberapa minggu setelah kalah TKO itu.

Anehnya? Saya tidak bisa menyalahkan dia.

Pradabsri sudah menjalani 25 tahun hidupnya untuk tinju. dan walau sering diremehkan, dia punya portofolio yang tidak main-main:

  • Rekor 44-3 (27 KO)
  • Mantan juara dunia dua divisi
  • Satu-satunya petinju yang menghentikan rekor 54-0 Menayothin. yang dulu digadang-gadang sebagai “Mayweather dari Thailand”

Bahkan saat merilis pernyataan pensiunnya. kalimatnya bikin saya terhenti sejenak:

“Sekarang waktunya saya menjaga keluarga saya.”

Kalimat sederhana itu menunjukkan. kalau tinju bukan cuma sabuk dan sorak-sorai.

Ada bahu yang kadang sudah terlalu lelah memikul semuanya.

Jadi… ya. Saya hormati keputusan itu. Meski bagian fans dalam diri saya masih berharap babak terakhir melawan Canizales.

Lawan selanjutnya: Thammanoon Niyomtrong,legenda tak boleh diremehkan.

Nah, di sinilah cerita baru dimulai.

Nama lawan berikut Canizales adalah Thammanoon Niyomtrong. tapi banyak dari kita lebih mengenalnya sebagai Knockout CP Freshmart.

Mantan raja jangka panjang kelas minimumweight. Petinju yang pernah bertahun-tahun menguasai 105 lbs tanpa tersentuh.

Saya ingat masa ketika nama “Knockout” sering muncul di daftar pound-for-pound Asia.

Kekuatannya tidak gaeang seperti monster KO. tapi efisiensinya itu yang bikin dia berbahaya.

Tidak banyak gerak teatrikal, tapi tiap pukulan bernilai.

Dan satu lagi:
dia bertarung di rumahnya sendiri.

Kalau ada tempat di dunia. yang bisa menghidupkan kembali karier petinju yang hampir tenggelam, jawabannya ya Bangkok.

Saya melihat duel ini bukan sekadar mempertahankan sabuk.
Ini lebih seperti misi emosional.

Dulu Canizales:

✅ datang ke Bangkok
✅ bertarung bagus
❌ dipulangkan tanpa sabuk

Sekarang:

✅ datang ke Bangkok lagi
✅ bertarung sebagai juara WBC 108 lbs
🔥 ingin membuktikan bahwa kemenangan kemarin bukan kebetulan

Ada rasa belum selesai dalam matanya waktu wawancara terakhir.

Seolah dia masih punya sisa marah untuk para juri yang pernah merampok keringatnya.

Dan menghadapi Niyomtrong?
Ini seperti Lambang:

  • Kamu hadapi orang Thailand lagi
  • Di tanah Thailand lagi
  • Dengan penonton yang akan berusaha mengintimidasi lagi

Buat saya. kemenangan kali ini bakal jadi pembersihan total untuk semua luka lama.

Apa yang bisa terjadi di ring? Opini saya pribadi.

✔ Canizales punya momentum positif dan gaya agresif yang lebih cocok di 108 lbs.
✔ Niyomtrong walau berbahaya, sudah bukan di puncak usia emasnya.
✔ Kecepatan tangan Canizales sekarang terlihat makin efisien.
✘ Tapi saya tetap waspada — faktor juri Thailand itu kadang mengerikan.

Kalau duel selesai sampai 12 ronde. saya takut déjà vu terjadi lagi.
Canizales harus cari KO.atau setidaknya dominasi jelas dari awal.

Kalau saya harus nebak?

Canizales menang TKO di ronde 9
(dengan catatan tidak boleh ragu menyerang sejak bel pertama)

Karena kalau dia santai sedikit saja. Niyomtrong punya IQ ring tinggi yang bisa membalikkan keadaan secara perlahan.

Jujur, kelas ringan di bawah 112 lbs sering disepelekan penonton. Katanya pukulan kurang “nendang”. Tapi justru:

  • Teknik paling disiplin banyak muncul dari sini.
  • Aksi cepat, tanpa jeda.
  • Drama di setiap ronde.

Dan duel tanggal 4 Desember nanti. bisa jadi bukti ke dunia bahwa divisi 108 lbs layak diperhatikan.

Dua mantan raja kecil bertarung memperebutkan tahta. Cerita panjang yang saling bertabrakan.

Bahkan WBC memilih pertarungan ini sebagai bagian dari konvensi tahunan ke-63 mereka.

Itu artinya pertandingan ini bukan sekadar pelengkap acara — ini sorotan utama.

Saya merasa, kemenangan nanti kalau terjadi. bakal jadi pelukis garis tebal dalam karier Canizales.

Sebab dia akan pulang dari Bangkok dengan pesan:

“Aku dulu dirampok di sini.
Tapi sekarang akulah pemilik kunci kerajaan.”

Kadang hidup memang berputar luar biasa lucu.

Dan saya… saya akan duduk di depan layar. menikmati setiap detik, berharap keadilan kali ini datang bukan dari kartu juri. tapi dari kepalan tangan yang tidak bisa dibantah siapapun.

Duel ini bukan hanya duel tinju.
Ini penyelesaian babak hidup.

Saya sudah tidak sabar menantinya..

#CarlosCanizales #ThammanoonNiyomtrong #TinjuDunia #WBC108lbs #BangkokFight #BoxingNews #CanizalesVsNiyomtrong #WBCConvention #FightPreview #TinjuInternasional #BoxingStories

1 komentar untuk “Carlos Cañizales Kembali ke Thailand: Misi Menebus Perampokan Gelar yang Pernah Terjadi”

  1. Pingback: Anthony Joshua Siap Bawa Tinju Dunia ke Ghana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top