BERITATINJUTERBARU.COM,Kelas terbang super (super flyweight atau 115 pon) adalah divisi yang dikenal dengan kecepatan tinggi, kombinasi pukulan cepat, dan stamina luar biasa. Di masa lalu, kita mengenal nama-nama seperti Roman “Chocolatito” Gonzalez, Juan Francisco Estrada, dan Srisaket Sor Rungvisai sebagai penguasa divisi ini. Kini, di tahun 2025, kita menyaksikan munculnya generasi baru petinju berbakat yang siap merebut tahta.
berikut 10 prospek terbaik kelas terbang super tahun 2025 yang harus Anda pantau.
1. Anthony Olascuaga (Amerika Serikat)
Petinju muda asal Los Angeles ini merupakan salah satu prospek paling menonjol di divisi 115 pon. Setelah tampil mengesankan di kelas terbang (flyweight), Anthony Olascuaga naik ke super fly dan langsung menunjukkan taji.
Dengan rekor profesional yang solid, teknik tinju klasik, dan keberanian bertarung di luar negeri (pernah menantang Kenshiro Teraji di Jepang), Olascuaga telah menunjukkan bahwa ia siap berkompetisi di tingkat dunia. Kekuatan kombinasi, kecepatan tangan, serta kemampuan membaca lawan menjadikannya ancaman serius di divisi ini.
Highlight:
-
Gaya agresif-teknikal
-
Pernah menjadi juara regional WBA
-
Promotor: Golden Boy Promotions
2. Kazuki Anaguchi (Jepang)
Jepang kembali menunjukkan dominasi di kelas-kelas ringan melalui sosok Kazuki Anaguchi. Ia adalah petinju muda yang sangat menjanjikan dengan gaya teknikal dan kontrol ring luar biasa. Meskipun masih minim pengalaman profesional, Anaguchi telah mengalahkan beberapa nama berperingkat di Asia.
Dengan kombinasi jab tajam, pergerakan kaki cerdas, serta ketenangan di bawah tekanan, ia menjadi harapan baru Jepang di kelas super fly. Banyak analis menilai ia bisa menjadi penerus sukses seperti Naoya Inoue jika terus berkembang dengan baik.
Highlight:
-
Disiplin dan gaya khas Jepang
-
Peringkat tinggi WBO Asia Pacific
-
Berasal dari sistem pelatihan keras Jepang
3. David Jimenez (Kosta Rika)
Mewakili Amerika Tengah, David Jimenez telah membuat kejutan dengan serangkaian kemenangan atas petinju tangguh dari Meksiko dan Filipina. Ia memiliki gaya agresif yang mengingatkan pada Ricardo Lopez dengan dorongan maju konstan dan kombinasi tajam.
Setelah bersaing ketat di kelas terbang dan meraih sabuk minor, ia kini menetap di kelas super fly dan menargetkan sabuk dunia dalam waktu dekat. Jimenez adalah contoh petinju kecil yang bertinju besar: mental kuat, kerja keras, dan tidak takut bertarung di kandang lawan.
Highlight:
-
Sangat aktif dan cepat tangan
-
Punya pengalaman tanding internasional
-
Ranking top 15 di WBA
4. Rafael Pedroza (Panama)
Dari tanah legenda Roberto Duran, Rafael Pedroza meneruskan tradisi tinju Panama. Ia adalah petinju gesit dengan pertahanan cerdas dan gaya southpaw yang menyulitkan lawan. Pedroza menunjukkan potensi besar dengan serangkaian kemenangan berkelas atas petinju regional Latin.
Masih muda, namun memiliki jam terbang tinggi. Ia juga menjalin kerja sama dengan pelatih asal Amerika Serikat untuk meningkatkan aspek taktis dan conditioning. Pedroza kemungkinan besar akan masuk eliminator resmi dalam satu tahun ke depan.
Highlight:
-
Gaya southpaw licin
-
Telah bertarung di AS dan Meksiko
-
Salah satu rising star Panama
5. Elijah Flores (Amerika Serikat)
Elijah Flores adalah bagian dari generasi baru petinju muda AS yang menekankan atletisme dan presisi. Ia adalah petinju yang sangat disiplin dan terlatih secara fisik, dengan kombinasi yang tajam dan footwork mumpuni.
Meski usianya masih sangat muda (belum 22 tahun), Flores menunjukkan kematangan luar biasa. Ia sering dibandingkan dengan petinju-petinju seperti Nonito Donaire muda karena kemampuannya menyelesaikan laga dengan cepat namun tetap cermat.
Highlight:
-
Lulusan program elite amatir AS
-
Sudah bertarung 10 ronde sejak usia muda
-
Fokus pada strategi dan efisiensi
6. Yudai Shigeoka (Jepang)
Nama Shigeoka bersaudara mulai menguasai divisi-divisi ringan. Yudai, kakak dari Ginjiro Shigeoka, telah menunjukkan dominasi di divisi mini flyweight, kemudian naik ke light fly dan kini menjajal super flyweight.
Gaya bertarungnya menggabungkan agresivitas Jepang dengan penguasaan jarak luar biasa. Ia dikenal memiliki pertahanan yang sangat rapat dan counter-punch mematikan. Banyak pengamat memprediksi bahwa Yudai bisa menjadi juara dunia dua divisi dalam tiga tahun ke depan.
Highlight:
-
Pernah menjadi juara dunia mini flyweight
-
Teknik bertarung sangat efisien
-
Didukung manajemen Watanabe Boxing Gym
7. Andy Dominguez (Meksiko-AS)
Lahir di Meksiko dan dibesarkan di Amerika Serikat, Andy Dominguez mewakili dua kultur tinju besar. Ia adalah petinju dengan gaya campuranβmampu bertarung ofensif ala Meksiko namun juga memiliki kemampuan bertahan dan bergerak cerdas khas Amerika.
Andy dikenal karena mentalitasnya yang “no quit” dan kemampuannya menyesuaikan dengan berbagai gaya lawan. Ia sedang naik daun setelah menang KO atas dua petinju Eropa dan mulai mencuri perhatian di daftar peringkat IBF dan WBC.
Highlight:
-
Petinju dua negara
-
Fleksibel dalam strategi
-
Sering latihan sparring dengan elite
8. Rosendo Hugo Aguilar (Argentina)
Aguilar adalah petinju Argentina dengan gaya keras khas Amerika Selatan: tahan pukul, suka menyerang, dan berani ambil risiko. Ia memiliki pukulan kanan yang keras serta tekanan yang konstan, membuatnya sering memaksa lawan mundur.
Rekornya solid di Amerika Latin dan ia baru-baru ini menandatangani kontrak dengan promotor Eropa. Langkah ini membuka jalur baru untuknya menghadapi lawan-lawan kelas dunia dan memperluas eksposur media.
Highlight:
-
Gaya agresif-berani
-
Mulai menembus pasar Eropa
-
Siap eliminator WBO
9. Bryan Mosinos (Meksiko)
Meksiko tak pernah kehabisan stok petinju tangguh, dan Bryan Mosinos adalah salah satu contohnya. Ia adalah petinju pekerja keras yang memiliki stamina luar biasa dan mampu melepaskan pukulan dari berbagai sudut.
Meski belum memiliki kemenangan atas nama besar, performanya di beberapa laga regional telah membuktikan bahwa ia layak diperhitungkan. Ia juga tengah dalam bimbingan pelatih ternama Nacho Beristain.
Highlight:
-
Volume punch tinggi
-
Disiplin dan fokus
-
Punya basis fans lokal kuat
10. Takeshi Inoue (Jepang)
Bukan petinju baru, namun Takeshi Inoue kini turun ke kelas super fly untuk menghidupkan kembali kariernya. Ia terkenal karena pertarungan kerasnya melawan Jaime Munguia di masa lalu di kelas yang lebih tinggi. Kini, dengan berat badan yang lebih ideal, ia berharap dapat menggunakan pengalamannya untuk menembus kembali elite global.
Walau usianya sedikit lebih tua dibandingkan prospek lainnya, Takeshi memiliki kekuatan mental, pengalaman tanding internasional, serta daya tahan luar biasa.
Highlight:
-
Pernah bertarung di junior middleweight
-
Sekarang tampil lebih cepat di super fly
-
Daya tahan dan pukulan kuat
π 1. Dominasi Global
Tak lagi hanya milik Asia, kelas super fly kini dikuasai oleh talenta dari Amerika Latin, AS, dan Eropa. Promotor global membuka jalan bagi petinju muda dari berbagai belahan dunia.
π₯ 2. Gaya Bervariasi
Ada yang bertipe pressure fighter seperti Aguilar, ada juga yang lebih taktis seperti Anaguchi. Ini menciptakan pertarungan-pertarungan dinamis dan tidak membosankan.
π₯ 3. Promotor Lebih Aktif
Top Rank, Matchroom, dan Golden Boy kini gencar mencari talenta muda di divisi ini karena pergeseran pasar dari divisi welter ke kelas ringan dan super fly.
π 4. Perebutan Sabuk Interim dan Eliminator
Karena para juara dunia cenderung naik kelas, perebutan sabuk kosong atau interim akan jadi jalan pintas utama bagi para prospek naik peringkat.
Tahun 2025 menjadi babak baru bagi kelas terbang super. Generasi baru yang tampil agresif, terlatih, dan lapar prestasi kini mulai mendominasi panggung. Dari Amerika hingga Asia, para petinju muda ini akan menjadi wajah baru perebutan gelar dunia.
Salah satu dari mereka bisa jadi menjadi juara dunia selanjutnya. Pantau terus perkembangan mereka hanya di:
π www.beritatinjuterbaru.com
#ProspekTinju2025 #SuperFlyweight2025 #AnthonyOlascuaga #KazukiAnaguchi #DavidJimenez #BoxRec2025 #KelasTerbangSuper #BeritaTinjuTerbaru