Sebelum Kieron Conway dan George Liddard jadi sorotan utama. undercard duluan yang buka panggung.
Dan jujur.. deretan laga pemanasan ini malah jadi yang panas beneran.
Banyak drama. kejutan. dan beberapa nama muda nunjukin kalau mereka serius mau naik pangkat.
1. Jermaine vs mario.
Pertarungan pembuka langsung diisi Jermaine Dhliwayo. anak muda Inggris yang belakangan mulai sering di bahas di media lokal.
Masih 23 tahun. tapi kalau nonton cara bertarung. kesan nya udah kayak pemain lama.
Saya pribadi suka cara dia nyusun serangan. nggak buru-buru. tapi juga tak ragu kalau lihat kesempatan.
Dhliwayo ini petinju counter-puncher yang gerakan nya efisien banget.
Lawan nya. Mario Victorino Valdebenito dari Meksiko. dateng bukan untuk liburan.
Tapi di laga itu. Dhliwayo kayak punya rencana jelas.
Sampai akhir nya satu body shot mendarat bersih . dan penonton langsung kegirangan.
Valdebenito roboh. wasit hitung dan selesai.
Dhliwayo menang KO dan menaikkan rekor nya menjadi 7-0.
Kalau menurut saya. kemenangan ini bukan cuma nunjukin kekuatan Dhliwayo. tapi juga kedewasaan taktik nya. Dia nggak ngejar KO – KO justru datang sendiri.
2. Adam Maca vs Juan Alberto Batista.
Partai berikut nya gantian Adam Maca. remaja 18 tahun dari Brighton yang lagi naik daun.
Saya sendiri awal nya penasaran. biasa nya petinju belia masih suka emosian di atas ring. Tapi Maca nunjukin sesuatu yang beda. Tenang dan jab kiri nya enak banget di lihat.
Lawan yang dia hadapi. Batista dari Argentina, punya pengalaman tanding di banyak negara Eropa.
Walaupun rekor nya kurang meyakinkan. dia petarung yang jarang nurun mental.
Awal laga Maca main hati-hati. baca dulu arah pergerakan lawan. Tapi makin lama, makin keliatan kalau Batista mulai keteteran.
Kombinasi pukulan ke tubuh dan wajah bikin posisi Batista makin susah.
Kemudian wasit harus menghentikan pertarungan. TKO buat Maca.
Pengamatan saya. Maca punya sesuatu yang jarang ada di petinju muda. Kalau dia terus berkembang. bukan nggak mungkin dalam setahun dia udah mulai naik level di kartu pertandingan besar.
3.Taylor Bevan vs Lukas Ferneza
Lanjut. giliran Taylor Bevan naik ring. Banyak yang sengaja dateng lebih awal cuma buat nonton dia dan saya bisa ngerti kenapa.
Bevan itu simpel.. maju.Hajar. Gaya agresif yang kalau tidak hati-hati bisa bikin lawan tenggelam.
Ferneza sang lawan bukan petinju yang gampang di jatuhin.
Dia sering jadi TES KENYATAAN buat petinju muda Inggris. Tapi kali ini Bevan nunjukin kalau dia udah mulai naik kelas.
Namun…kali ini bevan bringas sejak awal. Dan di momen krusial. hook kiri Bevan mendarat telak dan Ferneza jatuh.
Wasit liat kondisi. dan pertandingan di hentikan. Bevan menang TKO dan memperpanjang rekor nya jadi 6-0 dengan 6 KO.
Saya rasa ini kemenangan yang bikin promotor mulai mikir…kayak nya dia sudah siap naikin level.
Baca juga: Profil Reshat mati, calon bintang 2025
4.Emmanuel Buttigieg vs Christian Schembri
Laaaa….yang ini tonenya lain. Buttigieg masih 20 tahun. ketemu petinju kawakan Christian Schembri.
Ini tpertandingan yang bukan soal KO. tapi soal mental. apakah anak muda bisa mikir jernih kalau di tekan.
Awal laga Buttigieg kontrol ring dengan tenang. Tapi Schembri tentu nggak diem aja. Dia coba bikin laga jadi rusuh. banyak clinch, dan maksa jarak melekat.
Kalau saya bilang. ini fase yang sering bikin petinju muda panik.tapi Buttigieg nggak kebawa emosi.
seiring ronde berjalan. kontrol nya makin tak tak terkendali. Akhirnya pertandingan selesai sampai habis.
juri kasih kemenangan angka mutlak buat Buttigieg. Tanpa KO. tapi penuh pelajaran.
Kadang justru laga begini yang paling penting buat perkembangan karier.
Main Event: George Liddard vs Kieron Conway.
ini dia acara utama yang bikin York Hall kayak mau runtuh.
George Liddard. si anak muda yang belakangan sering banget di perbincangkan. bertemu mantan juara sekaligus petarung berpengalaman. Kieron Conway.
Begitu mereka naik ring. Rasa nya kayak semua orang tau kalau malam itu salah satu bintang baru mungkin lahir.
Dari pertarungan. Conway awal nya main sedikit ragu2.
Pengalaman keliatan banget dia pake footwork buat redam tekanan Liddard.
Tapi Liddard bukan yang gampang di bendung. Pelan-pelan dia maju. rebut center ring. dan mulai mendaratkan kombinasi yang makin lama makin bikin Conway kelimpungan.
Di pertengahan laga. kondisi mulai berubah. Liddard makin nyaman. Conway makin kesulitan. Penonton makin tegang.
Moment besar terjadi saat Liddard akhir nya menjatuhkan Conway.
Dia bangun lagi. tapi keliatan banget kalau tubuh nya udah habis.
Dan ketika pukulan-pukulan berikut nya masuk bersih. sudut Conway lempar handuk. Pertarungan selesai.
Liddard menang TKO. rekor masih sempurna.
Dari sudut pandang penggemar tinju. saya merasa ini salah satu malam di mana kita bisa bilang…
Hmm, kelihatan nya masa depan tinju Inggris aman.
#TinjuDunia #GeorgeLiddard #KieronConway #HasilTinju2025 #YorkHall #BoxingUK #TaylorBevan










Pingback: Sejarah Sabuk WBA: Awal Mula Gelar Tinju Dunia