Philadelphia kembali bergemuruh. Suara sorak dan teriakan memecah udara dingin musim gugur di Wells Fargo Center, ketika sosok paling ditunggu dalam dunia tinju Amerika, Jaron “Boots” Ennis, melangkah menuju ring. Malam ini, 12 Oktober 2025 WIB (11 Oktober waktu setempat), bukan sekadar pertarungan biasa — ini adalah awal babak baru dalam karier sang monster dari Philly, yang untuk pertama kalinya naik ke kelas super welter (154 pon) setelah mendominasi divisi welter dengan rekor mengerikan 34-0-1 (30 KO).
Lawannya bukan sosok sembarangan. Dari Angola, datang Uisma Lima (14-1, 10 KO), pemegang sabuk IBO Super Welterweight World Title, petinju bertangan keras yang dikenal dengan gaya agresif dan keberaniannya menghadapi siapa pun, kapan pun. Banyak yang menganggap duel ini sebagai ujian nyata apakah kekuatan dan kecepatan Ennis mampu menembus level baru melawan juara sejati yang punya sabuk dunia di pinggangnya.
Atmosfer malam itu terasa listrik — penuh gairah, penuh ekspektasi. Spanduk bertuliskan “Boots’ New Era” berkibar di setiap sudut arena. Para penggemar Philadelphia datang dengan bangga, sebagian besar sudah mengikuti perjalanan Ennis sejak masa amatir, dan kini siap menyaksikan transformasi sang anak lokal menjadi legenda multi-divisi.
Sebelum partai utama dimulai, serangkaian partai tambahan (undercard) pun tersaji memanas — menampilkan beberapa prospek muda yang siap mencuri perhatian. Ada duel kelas ringan super, pertarungan keras di divisi menengah, hingga aksi cepat dari kelas bantam wanita yang memanaskan suasana menjelang big fight.
🥊 Partai Tambahan 1: Dennis Thompson vs Sean Diaz (Kelas Bantam Super)

Duel pembuka malam itu langsung menghadirkan aksi cepat dan penuh teknik antara dua petinju muda tak terkalahkan — Dennis Thompson (7-0, 5 KO) dari Amerika Serikat melawan Sean Diaz (9-0, 2 KO). Pertarungan ini digelar dalam format 6 ronde dan sejak awal sudah menampilkan intensitas tinggi khas petinju muda yang sama-sama ingin menjaga rekor sempurna.
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1-2: Thompson tampil agresif dengan jab cepat dan kombinasi hook kanan yang beberapa kali menembus pertahanan Diaz. Namun Diaz membalas dengan serangan balik yang cukup akurat, terutama dari sisi kiri tubuh Thompson.
- Ronde 3-4: Duel semakin sengit. Thompson mulai menemukan ritme dengan pukulan lurus yang tajam, sedangkan Diaz bertahan dengan pergerakan kepala dan counter-punch yang licin. Penonton bersorak setiap kali keduanya terlibat adu pukul di tengah ring.
- Ronde 5-6: Tekanan fisik dari Thompson mulai terlihat efektif. Dia terus memotong jarak dan mengurung Diaz di tali ring, mendaratkan kombinasi hook ke tubuh dan uppercut yang keras. Diaz mencoba mencuri poin di akhir ronde, tapi volume pukulan Thompson jauh lebih banyak dan bersih.
Hasil Akhir
Setelah enam ronde penuh yang kompetitif, Dennis Thompson dinyatakan menang angka mutlak (Unanimous Decision).
Ketiga juri memberikan skor dengan margin cukup lebar untuk Thompson, yang kini memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 8-0 (5 KO) dan mulai menancapkan nama sebagai prospek berbahaya di kelas bantam super.
Sementara Sean Diaz harus menerima kekalahan pertamanya, namun performanya tetap mendapat apresiasi tinggi dari penonton karena keberaniannya bertarung terbuka melawan petinju yang lebih eksplosif.
BACA JUGA:Hasil lengkap tinju dunia 4 oktober 2025
🥊 Partai Tambahan 2: Tahmir Smalls vs José Román Vázquez (Kelas Welter)

Duel kedua malam itu mempertemukan dua petinju penuh ambisi: Tahmir Smalls (15-0, 11 KO) asal Philadelphia melawan José Román Vázquez (14-1, 6 KO) dari Puerto Riko. Pertarungan ini bukan hanya adu teknik, tetapi juga adu mental antara dua petarung muda yang sama-sama haus pembuktian.
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1-2: Smalls memulai dengan percaya diri di depan publik tuan rumah. Ia menekan sejak awal dengan jab tajam dan kombinasi ke tubuh yang membuat Vázquez sulit menemukan jarak. Petinju Puerto Riko itu lebih banyak bergerak mundur sambil sesekali melepaskan counter kanan.
- Ronde 3: Inilah momen besar bagi Smalls. Dalam pertukaran pukulan di tengah ring, Smalls melepaskan kombinasi hook kanan–uppercut kiri yang mendarat telak di rahang lawan. Vázquez jatuh ke kanvas dengan posisi separuh duduk. Ia berhasil bangkit di hitungan ke-8, tapi jelas terlihat terguncang.
Smalls mencoba menekan lagi, namun lonceng ronde menyelamatkan Vázquez. - Ronde 4-7: Vázquez mulai kembali ke rencana awal — memperlambat tempo, memanfaatkan footwork, dan menjaga jarak. Namun Smalls terus menekan dengan intensitas tinggi, mengandalkan kekuatan dan akurasi pukulannya.
- Ronde 8-10: Smalls tetap dominan dengan kontrol penuh atas ring. Meskipun Vázquez menunjukkan keberanian luar biasa untuk bertahan sampai akhir, perbedaan kekuatan dan volume serangan membuat hasil akhirnya sudah bisa ditebak.

Hasil Akhir
Setelah 10 ronde penuh, juri memberikan kemenangan Unanimous Decision (UD) untuk Tahmir Smalls.
Dengan hasil ini, Smalls memperpanjang rekor sempurnanya menjadi 16-0 (11 KO) dan semakin memperkuat reputasinya sebagai prospek menakutkan di kelas welter.
Sementara Vázquez, meski kalah, mendapat tepuk tangan dari penonton atas daya tahan dan semangat juangnya yang tak pernah padam.
🥊 Partai Tambahan 3: Guido Vianello vs Alexis Barrière

(Perebutan Gelar WBC Continental Americas Heavyweight Title)
Pertarungan kelas berat ini jadi salah satu duel paling panas di bawah partai utama. Dua petinju bertubuh raksasa dan sama-sama bertangan besi naik ke ring dengan ambisi besar:
Guido Vianello (13-3, 11 KO) dari Italia, mantan atlet Olimpiade yang kini berusaha bangkit setelah beberapa kekalahan pahit.
Alexis Barrière (12-0, 10 KO) dari Kanada, petinju muda bertalenta dengan rekor sempurna dan tenaga mematikan di kedua tangan.
Atmosfer di Wells Fargo Center langsung berubah menegangkan begitu lonceng dibunyikan.
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1-2: Barrière membuka dengan hati-hati, mencoba mengukur jarak. Vianello tampil agresif sejak awal, mengandalkan jab keras dan kombinasi kanan-lurusnya. Beberapa kali Barrière mundur ke tali ring akibat tekanan konstan dari petinju Italia itu.
- Ronde 3: Tempo mulai meningkat. Barrière sempat mengenai Vianello dengan hook kiri telak, namun Guido dengan cepat membalas dua pukulan kanan yang membuat penonton berdiri. Duel berubah menjadi baku hantam terbuka.
- Ronde 4: Inilah titik baliknya. Dalam pertukaran serangan di tengah ring, Vianello melepaskan kombinasi kanan kiri ke kepala yang menghantam Barrière tepat di rahang. Petinju Kanada itu jatuh keras ke kanvas, namun berhasil bangkit di hitungan ke-9.
Wasit memberi izin lanjut, tapi Barrière terlihat limbung. - Ronde 5: Vianello tak mau membuang kesempatan. Ia langsung menggempur tanpa henti — jab kanan, uppercut, lalu hook ke dagu. Barrière mencoba bertahan, namun akhirnya terjatuh telentang ke tali ring sambil memegang tali untuk menahan diri agar tak jatuh keluar.
Wasit langsung menghentikan duel tanpa hitungan lanjutan.
Hasil Akhir
🔥 Guido Vianello menang TKO ronde 5, merebut sabuk WBC Continental Americas Heavyweight Title.

Kemenangan ini menjadi kebangkitan besar bagi petinju Italia tersebut, yang kini memperbaiki rekornya menjadi 14-3 (12 KO) dan menegaskan dirinya masih layak bersaing di jajaran atas kelas berat dunia.
Sementara Alexis Barrière harus menelan kekalahan pertama dalam kariernya — pahit, tapi jadi pelajaran besar untuk kembali lebih kuat.
🥊 Partai Utama: Jaron “Boots” Ennis vs Uisma Lima
(Perebutan Gelar Dunia IBO & WBA Interim Super Welterweight)
Sorotan dunia tinju tertuju ke Wells Fargo Center, Philadelphia, malam 12 Oktober 2025 WIB, ketika bintang besar Amerika Jaron “Boots” Ennis (34-0-1, 30 KO) menjalani debutnya di kelas Super Welter (154 lbs). Lawannya bukan sembarangan — Uisma Lima (14-1, 10 KO), juara dunia IBO asal Angola yang datang dengan reputasi keras dan keberanian tinggi.
Bagi Ennis, ini adalah langkah baru menuju kejayaan multi-divisi. Bagi Lima, ini momen pembuktian melawan salah satu nama paling ditakuti di dunia tinju modern. Tapi hanya butuh satu ronde untuk menjawab semua keraguan.
Jalannya Duel
Bel ronde pertama baru berbunyi, dan Ennis langsung menggempur tanpa jeda. Ia maju cepat, melempar jab kiri eksplosif yang memaksa Lima mundur. Tak butuh waktu lama, kombinasi kanan–kiri Ennis menembus pertahanan juara Angola itu.
📍 Satu menit pertama, pukulan kanan keras ke rahang membuat Lima terjatuh untuk pertama kalinya. Ia bangkit di hitungan ke-8, tapi wajahnya menunjukkan kepanikan.
Begitu duel dilanjutkan, Ennis seperti predator haus darah. Ia menghujani lawan dengan kombinasi cepat dan akurat — satu hook kanan ke dagu, lalu uppercut kiri yang membuat Lima kembali tersungkur untuk kedua kalinya.
Wasit memberi hitungan, dan Lima berdiri lagi, tapi jelas kehilangan orientasi. Ennis tak membuang kesempatan: rentetan pukulan telak ke kepala dan tubuh membuat wasit akhirnya menghentikan pertarungan di pertengahan ronde pertama (TKO).
Hasil Akhir
🔥 Jaron “Boots” Ennis menang TKO ronde 1 atas Uisma Lima.
Dengan hasil itu, Ennis resmi merebut sabuk dunia IBO Super Welterweight dari tangan Lima, sekaligus menyandang gelar WBA Interim Super Welterweight Champion.

Kini catatan rekornya menjadi 35-0-1 (31 KO), sementara Uisma Lima (14-2, 10 KO) kehilangan sabuknya di tangan salah satu penantang paling berbahaya di muka bumi.
Kemenangan ini bukan cuma sekadar hasil — tapi pernyataan keras dari Ennis, bahwa kekuatan dan kecepatan khasnya tetap menakutkan bahkan setelah naik kelas. Penampilan ini membuat banyak pihak mulai membandingkan Boots dengan para legenda multi-divisi seperti Terence Crawford, Roy Jones Jr, dan Thomas Hearns.
Hasil tinju di sheffield arena inggris.
Sementara itu, di sisi lain samudra Atlantik, Sheffield Arena, Inggris, juga menjadi saksi pertarungan keras antara dua petinju kelas berat yang sama-sama dikenal tangguh: Arslanbek Makhmudov dari Kanada berdarah Rusia menghadapi petinju tuan rumah penuh karisma, David “White Rhino” Allen.
Duel ini bukan perebutan gelar dunia, namun atmosfernya tak kalah panas. Keduanya memiliki gaya bertarung agresif dan sama-sama ingin membuktikan diri masih relevan di kancah elite kelas berat dunia. Dengan kapasitas gedung penuh penonton, laga ini menjadi salah satu tontonan paling menarik di akhir pekan.
Berikut laporan lengkap jalannya pertarungan Arslanbek Makhmudov vs David Allen yang berlangsung sengit hingga ronde terakhir di Sheffield Arena, Inggris.
🥊 Partai Utama: Arslanbek Makhmudov vs David Allen

(Kelas Berat – 12 Ronde Non-Gelar, Sheffield Arena, United Kingdom)
Sabtu malam 12 Oktober 2025 waktu Inggris, suasana di Sheffield Arena benar-benar memanas. Ribuan penonton memadati arena untuk menyaksikan duel keras antara Arslanbek “Lion” Makhmudov (20-2, 19 KO) asal Kanada berdarah Rusia, melawan petinju tuan rumah yang dikenal tangguh dan tak kenal menyerah, David “White Rhino” Allen (24-7-2, 19 KO).
Keduanya dikenal sebagai puncher sejati — sama-sama berani bertukar pukulan tanpa banyak langkah mundur. Dari awal, tensi duel sudah tinggi. Tak ada ronde santai.
Jalannya Duel
📍 Ronde-ronde awal (1–3) berlangsung keras. Makhmudov tampil dominan dengan jab keras dan kombinasi kanan yang menggoyang Allen beberapa kali. Tapi petinju asal Doncaster itu menolak mundur — ia terus menembus tekanan dengan body shot dan uppercut pendek yang mengenai sasaran.
Memasuki ronde 4 hingga 6, pertarungan berubah menjadi adu ketahanan. Kedua petinju saling bertukar pukulan di tengah ring, membuat penonton bersorak setiap kali salah satu berhasil mendaratkan pukulan bersih.
Namun tensi semakin memanas di ronde ke-7, ketika wasit memperingatkan Makhmudov karena beberapa kali memukul sambil mendorong lawan,Makhmudov kehilangan satu poin akibat melakukan dorongan keras saat clinch yang dianggap berlebihan.
Allen justru semakin percaya diri. Ia mulai menekan balik, memanfaatkan stamina Makhmudov yang mulai menurun. Tapi pukulan kanan dari petinju berpostur raksasa asal Kanada itu masih terlalu berbahaya untuk diabaikan.
📍 Ronde ke-12 menjadi babak paling dramatis. Kedua petinju jelas sudah kehabisan tenaga — napas memburu, langkah kaki berat. Makhmudov, yang unggul tipis di poin, justru kembali kehilangan kendali. Ia mendorong Allen sambil memeluk, membuat sang lawan hampir terjatuh ke tali ring. Wasit tanpa ragu kembali mengurangi satu poin karena dianggap mengabaikan instruksi.
Meski begitu, Allen tak mampu memanfaatkan situasi. Ia bertahan hingga akhir ronde, namun damage yang diterima sepanjang laga membuat wajahnya lebam parah.

Hasil Akhir
Setelah 12 ronde keras tanpa jatuhan, para juri akhirnya memberikan keputusan unanimous decision (UD) untuk Arslanbek Makhmudov.
💥 Skor juri: 115–111, 114–112, dan 115–111 untuk kemenangan Makhmudov.
Dengan hasil ini, Makhmudov memperbaiki rekornya menjadi 21-2 (19 KO) dan membuktikan bahwa ia masih salah satu petinju paling kuat secara fisik di divisi berat. Namun, dua kali kehilangan poin malam itu menjadi catatan penting — bahwa emosi dan ketidaksabaran bisa menjadi kelemahan serius saat melawan lawan yang lebih tenang.
Sementara itu, David Allen (24-8-2, 19 KO) menuai respek besar dari publik Inggris berkat ketangguhan dan semangat juangnya yang luar biasa. Meski kalah, ia sukses memaksa Makhmudov bertarung 12 ronde penuh — sesuatu yang jarang terjadi.
🥊 Partai Tambahan: Hamza Uddin vs Paul Roberts (Kelas Terbang – Perebutan Gelar BBBofC English)

Sebelum partai utama berlangsung, Sheffield Arena sudah memanas oleh duel menarik di kelas terbang antara Hamza Uddin (5-0, 2 KO) — prospek muda sensasional asal Inggris keturunan Pakistan — menghadapi Paul Roberts (7-6, 2 KO) dalam perebutan gelar BBBofC English Flyweight yang saat ini berstatus lowong.
Ronde Awal: Uddin Tampil Seperti “Pangeran Hamed”
Sejak bel berbunyi, Uddin tampil percaya diri. Gerak kakinya cepat, tubuhnya lentur, dan gaya bertarungnya mengingatkan publik pada legenda “Prince” Naseem Hamed — flamboyan, eksplosif, dan sangat atraktif. Roberts mencoba menekan di ronde pertama dengan jab kanan panjang, tapi Uddin dengan mudah menghindar sambil sesekali membalas lewat hook kiri cepat yang mendarat bersih di badan lawan.
Di ronde kedua dan ketiga, Uddin mulai mengukur jarak dengan lebih sabar, mempermainkan tempo dan memancing Roberts membuka pertahanan. Kombinasi kiri-kanan ke tubuh mulai masuk, membuat Roberts tampak kehilangan napas setiap kali diserang di area rusuk.
Ronde Kelima: Serangan ke Ulu Hati yang Mematikan
Ronde kelima menjadi akhir dari perlawanan Roberts. Uddin melakukan kombinasi cepat — jab kanan palsu lalu body shot kiri keras tepat ke ulu hati. Roberts langsung terjatuh berlutut, menahan rasa sakit sambil memegangi perutnya. Wasit mulai menghitung, dan Roberts berdiri di hitungan delapan.

Namun, saat duel dilanjutkan, Uddin kembali melancarkan serangan identik — dua kali lagi hook kiri ke arah badan yang sama. Roberts ambruk dua kali berturut-turut, wajahnya pucat dan nafas tersengal. Setelah knockdown ketiga di ronde yang sama, wasit tanpa ragu menghentikan pertarungan, menandai kemenangan TKO ronde 5 untuk Hamza Uddin.
Kemenangan Meyakinkan Sang Prospek
Dengan kemenangan ini, Hamza Uddin resmi menjadi juara BBBofC English Flyweight, sekaligus memperpanjang rekornya menjadi 6-0 (3 KO). Ia membuktikan diri bukan sekadar petinju muda potensial, tapi calon bintang baru yang bisa menjadi wajah baru tinju Inggris di masa depan.
Penonton di Sheffield Arena bersorak, sementara Uddin meniru gaya selebrasi Naseem Hamed — melompat ke tali ring sambil tersenyum lebar. Sebuah malam sempurna bagi petinju muda yang kini mulai diperhitungkan di kancah nasional.
Malam 12 Oktober 2025 menjadi salah satu hari bersejarah dalam kalender tinju dunia. Dua panggung besar.
Di Amerika, Jaron “Boots” Ennis menegaskan bahwa dirinya bukan sekadar sensasi lama di kelas welter. Naik ke kelas super welter dengan status menantang juara IBO dari Angola, Uisma Lima, Ennis membuktikan dirinya tetap berbahaya di kelas baru. Dengan kekuatan yang luar biasa, ia menjatuhkan Lima dua kali di ronde pertama sebelum wasit menghentikan duel. Hasil TKO brutal di ronde pembuka memastikan bahwa Boots Ennis kini juga menyandang gelar WBA Interim Super Welterweight, membuka bab baru dalam kariernya menuju dominasi global.
Di partai tambahan, petinju muda seperti Dennis Thompson, Tahmir Smalls, dan Guido Vianello juga menunjukkan performa impresif. Terutama Vianello, yang menumbangkan Alexis Barriere dengan kekuatan destruktif khas petinju Italia—membuktikan dirinya masih punya tempat di peta kelas berat dunia.
Sementara itu di Sheffield, atmosfer yang berbeda namun tak kalah intens mewarnai malam. Hamza Uddin, petinju muda Inggris yang berusia 22 tahun, tampil seperti bayangan “Prince Naseem Hamed”. Ia menghancurkan Paul Roberts dengan tiga kali knockdown lewat serangan body shot mematikan di ronde kelima, merebut gelar BBBofC English Flyweight dengan gaya yang spektakuler.
Kemudian di partai utama, duel Arslanbek Makhmudov vs David Allen menjadi tontonan keras khas kelas berat. Dua raksasa itu saling menghantam selama 12 ronde, hingga kelelahan dan napas berat jadi saksi betapa besar harga yang harus dibayar demi kemenangan. Makhmudov sempat dua kali dipotong poin karena pelanggaran, namun tetap unggul secara teknis dan tenaga hingga wasit mengumumkan kemenangan angka mutlak (UD) untuk petinju asal Rusia tersebut.
Malam itu menegaskan satu hal — tinju dunia sedang memasuki era baru, di mana kekuatan muda seperti Ennis, Uddin, dan Thompson siap menggantikan generasi lama. Dari Philadelphia hingga Sheffield, dunia tinju kembali menunjukkan keindahan brutalnya: keras, tak terduga, dan penuh kejutan.
#HasilTinju #TinjuDunia #JaronEnnis #UismaLima #ArslanbekMakhmudov #DavidAllen #HamzaUddin #GuidoVianello #TahmirSmalls #TinjuHariIni #BoxingNews #DAZNBoxing #WBABoxing #IBOBoxing #BBBofC









