Para petinju dunia yang memeluk islam

para petinju yang mualaf

Melihat perjalanan para petinju. sering kali cerita paling menyentuh. justru muncul bukan saat mereka bertarung. tapi ketika mereka menemukan jalan hidup baru.

Salah satunya keputusan beberapa petinju yang akhirnya memeluk Islam.

Dari luar mungkin kelihatannya sederhana. tapi biasa nya langkah itu lahir dari pergulatan panjan.

tekanan hidup. rasa kosong di puncak ketenaran. sampai kebutuhan untuk menemukan ketenangan yang selama ini hilang.

Saya selalu merasa kisah begini punya bobot lebih. Soal nya jadi mualaf bukan proses mudah.

Ada yang di cibir. ada yang kehilangan sponsor. harus memulai ulang hidup di tengah sorotan publik.

Dalam tulisan ini. kita akan melihat bagaimana beberapa petinju akhirnya memilih Islam. sebagai jalan yang mereka rasa paling menenangkan.

Buat saya pribadi. kisah seperti ini bukan cuma soal agama atau prestasi.

Ini cerita tentang orang-orang yang berusaha menemukan diri mereka sendiri. dan itu selalu menarik untuk di ikuti.

1. Muhammad Ali.

Sebagai Cassius Clay muda. dia tumbuh di Louisville dengan kehidupan sederhana dan mimpi yang kelewat besar.

Awal masuk tinju pun unik. gara-gara sepedanya di curi. Dari situ muncul tekad yang bikin hidup nya berubah total.

Prestasi nya melonjak cepat. medali emas Olimpiade 1960.

Dari dulu saya pribadi ngeliat Ali ini seperti sosok yang sudah DI TAKDIRKAN buat jadi besar. bahkan sebelum dunia tahu namanya.

Lompatan besar pertama muncul. ketika dia mengalahkan Sonny Liston tahun 1964. Kemenangan itu sudah gila.

tapi pengumuman beberapa hari setelah nya jauh lebih mengguncang…

Clay mengumumkan bahwa dia masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.

Di Amerika era 60-an. keputusan itu bukan cuma berani. itu semacam bom.

Banyak yang marah. tapi ada juga yang merasa Ali akhir nya menunjukkan siapa diri yang sebenarnya.

saya termasuk yang percaya. bahwa pilihan itu bikin dia semakin utuh sebagai manusia.

Lalu datang momen paling kontroversial. penolakannya untuk ikut perang Vietnam tahun 1967.

Ali berdiri tegak pada keyakinan nya. Islam melarang membunuh orang yang tidak menyakitinya.

Kalimatnya waktu itu sederhana tapi dalam…

“Saya tidak punya masalah dengan orang Vietnam.”

Sikap itu membuatnya kehilangan sabuk juara dan lisensi tinju.

Tak bisa di bayangkan. seorang juara dunia harus berhenti bertarung selama hampir empat tahun. hanya karena mempertahankan iman.

Tapi Ali tetap kukuh. Di situ justru terlihat kekuatan sejati nya.

Ketika di perbolehkan kembali bertinju tahun 1971. dia langsung terjun ke laga-laga maha berat.

Joe Frazier dalam Fight of the Century. lalu trilogi yang selalu disebut orang. sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.

Yang menarik. makin dewasa dan terlihat bagaimana Islam membuat Ali lebih tenang. dia menjalani haji. mulai aktif berdakwah. sering menunjukkan sisi lembutnya. yang selama ini tersembunyi di balik suara lantang seorang juara.

Banyak orang bilang. Ali berubah setelah menjadi mualaf.

tapi menurut saya pribadi. Ali justru menemukan diri nya yang sebenar nya. penuh kasih. prinsip. dekat dengan Tuhan.

Di akhir hidup. Ali harus berjuang melawan Parkinson. Tapi bahkan dalam kondisi tubuh melemah. dia tetap hadir di banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Itu salah satu hal yang bikin saya kagum. ketika tubuh nya tidak lagi bisa berlari atau bertarung. jiwa nya justru terasa makin kuat.

Muhammad Ali wafat pada 3 Juni 2016. para penggemar berduka. Kita bukan cuma kehilangan juara tinju.

tapi seseorang yang menunjukkan. bahwa keberanian terbesar manusia bukan hanya mengalahkan lawan di ring. tapi melawan ke tidakadilan dan ketakutan di dalam diri.

2. Mike Tyson.

Jika ada satu petinju yang hidup nya seperti roller coaster. Mike Tyson lah orangnya.

Dari kecil hidup nya sudah berantakan. ayah pergi. ibu kewalahan. dan lingkungan sekitar nya penuh kekerasan.

Tak heran kalau Tyson kecil. lebih sering berurusan sama polisi di banding guru olahraga.

Di usia 13 tahun saja. catatan tangkapan nya sudah puluhan.

kalau bukan karena tinju. mungkin hidupnya melenceng jauh. Sampai akhirnya dia bertemu Cus D’Amato.

Buat saya pribadi. pertemuan mereka itu semacam TAKDIR BESAR. Cus bukan cuma melatih Tyson. tapi juga membentuk mental nya jadi petarung sejati.

Tyson berubah dari remaja pemarah. menjadi mesin KO yang disiplin dan menakutkan.

Di usia 20. dia sudah jadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah.

Tapi ya… ketenaran yang datang secepat itu kadang jadi pisau bermata dua.

Setelah Cus meninggal. Tyson kehilangan figur yang selama ini menahan diri nya.

Dari sini. hidupnya mulai tak terkontrol. pesta. hubungan bermasalah. uang mengalir seperti air. sampai akhirnya dia masuk ke masa tergelap tahun 1992.

Di penjara itu lah titik baliknya. Tyson yang dulu seperti tak tersentuh. tiba-tiba jadi manusia yang benar-benar harus menghadapi diri nya sendiri.

Dia mulai membaca banyak buku. termasuk tentang Islam.

Dari berbagai wawancara. Tyson mengaku bahwa ajaran Islam tentang kedamaian dan pengendalian diri. membuatnya merasa PULANG.

Di sana dia memutuskan memeluk Islam. mengganti namanya menjadi Malik Abdul Aziz.

Saat keluar penjara pada 1995. Tyson terlihat berbeda. Masih menakutkan di ring. tapi ada ketenangan yang dulu nyaris tidak pernah terlihat.

Saya bisa melihat. ada aura lebih dewasa dalam dirinya.

dia bicara lebih pelan. lebih tertata. beberapa kali menyebut bahwa hidupnya kini lebih di serahkan kepada Tuhan.

Bukan berarti jalannya mulus. Tyson tetap di hantam masalah finansial. konflik manajemen. dan beberapa kontroversi.

Tapi ada perbedaan besar. Tyson tidak lagi hancur seperti dulu. dia punya pegangan.

Dalam beberapa kesempatan. Tyson bilang bahwa Islam membantu nya memaafkan dirinya sendiri.

saya rasa itu penting. mengingat masa lalu nya memang tidak ringan.

Di masa pensiunnya. kita melihat Tyson versi paling manusiawi. dia bicara soal keluarga. penyesalan. tentang bagaimana dia ingin menjalani hidup lebih sederhana.

Ada satu kalimatnya yang menurut saya menggambarkan transformasinya…

“Dulu saya ingin menaklukkan dunia. Sekarang saya hanya ingin menaklukkan diri saya sendiri.”

Kalimat itu menunjukkan. bahwa perjalanan spiritual nya bukan gimmick. tetapi perubahan nyata.

Tyson sekarang lebih aktif dalam kegiatan keagamaan. beberapa kali berangkat umrah. terlihat jauh lebih lembut dari sosok yang dulu menakuti dunia.

Kadang lucu juga melihat perubahan ini. siapa sangka pria yang dulu seperti MONSTER RING. bisa berubah jadi sosok yang menenangkan.

Pada akhirnya. Islam menjadi bagian penting dari hidupnya.

Bukan hanya identitas. tapi sesuatu yang benar-benar mengubah cara dia melihat dunia.

Banyak orang terinspirasi dari perjalanannya, karena Tyson membuktikan satu hal….

tidak ada manusia yang terlalu rusak untuk berubah.

Kini. saat orang menyebut nama Mike Tyson. ingatan mereka bukan cuma tentang KO brutal atau tatapan mengerikan itu.

Ada lapisan baru. perjalanan seseorang yang akhir nya menemukan kedamaian. setelah bertahun-tahun hidup dalam kesengsaraan.

Pandangan saya. di situlah kemenangan terbesar Mike Tyson.

bukan ketika dia mengangkat sabuk juara. tetapi ketika dia berhasil menenangkan hati nya sendiri.

Baca juga: Ellyas pical juara dunia pertama dari indonesia

3. Dwight Muhammad Qawi.

Apakah ada petinju yang hidup nya benar-benar berubah 180 derajat???

Dwight Muhammad Qawi itu salah satu nya. Bukan cuma karena dia pernah jadi juara dunia di dua divisi.

tapi karena titik balik hidup nya. datang di tempat yang biasanya nggak pernah dipikir orang. yaitu PENJARA.

Dan dari situlah dia menemukan Islam. sesuatu yang akhir nya membawanya ke jalan baru.

Di balik jeruji. hidupnya pelan-pelan dibentuk ulang.

Pertama lewat tinju. Di Rahway State Prison ada program olahraga. salah satu pelatih melihat bakat besar yang sebenar nya selama ini tertutup amarah dan masa lalu.

Dwight yang tubuhnya kecil namun padat itu mulai berlatih dengan serius. Tinju jadi tempat pelarian. sekaligus cara untuk meredam luka-luka lama.

Saya melihat. fase ini sebagai masa dia belajar disiplin untuk pertama kali nya.

Tapi yang lebih besar dari tinju adalah hidayah. Di dalam penjara. dia banyak berinteraksi dengan narapidana Muslim.

Dia melihat ketenangan mereka, cara mereka beribadah dan saling mengingatkan.

Dari situ rasa ingin tahunya tumbuh. Lama-lama dia mempelajari Islam. akhirnya memutuskan memeluk nya.

Dia mengganti namanya menjadi Dwight Muhammad Qawi. QAWIA sendiri berarti yang kuat.

Pas banget untuk seorang petarung. yang sedang mencoba menguatkan diri. bukan cuma di fisik tapi di hati.

Setelah bebas. Qawi masuk dunia profesional dengan semangat baru.

Tahun 1978 dia memulai karir nya dan langsung mencuri perhatian karena gaya bertarungnya yang “nggak ada rem.”

Lawannya bisa lebih tinggi. besar. tapi Qawi selalu maju. memaksa duel jarak dekat.

Dia itu seperti tank mini. pendek, tapi tidak mundur selangkah pun.

Puncaknya datang pada 1981. ketika mengalahkan Matthew Saad Muhammad dan jadi juara dunia kelas berat ringan WBC.

Pertarungan itu brutal. banyak orang bilang Qawi tampil seperti orang yang tidak bisa di hentikan.

Dua tahun kemudian. dia naik kelas ke cruiserweight dan merebut sabuk dunia lagi.

Bayangkan. dari seorang napi yang dulu hidupnya nggak jelas. kini dia berdiri sebagai juara di dua kelas berbeda.

Ini Yang sangat menarik. karakter Qawi di luar ring jauh dari gaya bertarungnya.

Kalau di dalam ring dia ganas. di luar justru lembut dan penuh hormat. Banyak yang bilang Islam benar-benar menenangkan hatinya.

dari beberapa wawancara nya. Dia sering bilang bahwa tanpa Islam. dia mungkin sudah kembali ke kriminal atau hancur sebelum sempat mencapai apa pun.

Karir nya memang menurun di akhir 80-an, dan akhirnya dia pensiun.

Tapi kali ini. meninggalkan tinju bukan dengan amarah atau penyesalan. melainkan dengan hati tenang.

Setelah gantung sarung tinju. dia banyak turun ke komunitas Muslim. memberi nasihat ke anak-anak muda yang hidupnya mirip diri nya dulu.

saya sendiri melihat. kisah Qawi selalu punya tempat khusus. dia bukan superstar seperti Ali atau Tyson. tapi justru itulah yang membuat ceritanya lebih REAL.

Qawi pernah bilang….

“Dulu saya bertarung melawan semua orang. Sekarang saya bertarung melawan diri saya sendiri. agar tetap berada di jalan Allah.


jujur..itu salah satu kalimat paling kuat yang pernah keluar dari mulut seorang petinju.

4.Bernard Hopkins.

Ada sesuatu yang selalu membuat saya kagum setiap kali membahas Bernard Hopkins.

Semua orang mengenal nya. sebagai legenda yang super disiplin. mampu bertarung sampai usia 50 tahun.

Tapi yang jarang di bahas orang adalah fondasi spiritual yang menopang semua itu. perjalanan seorang anak jalanan yang menemukan arah hidup lewat Islam.

pada usia 17 tahun. hopkins di jebloskan ke penjara karena masalah. pencurian dan perampokan.

Di balik tembo itulah dia mulai melihat hidup dengan perspektif baru.

Banyak napi Muslim. yang menunjukkan ketenangan dan kedisiplinan yang sebelumnya tidak pernah dia lihat di lingkungan asal nya.

Dari mereka. Hopkins belajar shalat. membaca Al-Qur’an dan memahami arti tanggung jawab.

Bagi saya ini menarik. melihat bagaimana seseorang bisa berubah total. hanya karena menemukan pegangan yang benar.

Pelan-pelan dia memperbaiki diri. Latihan tinju. dia jalani bukan cuma untuk membangun fisik. tapi juga sebagai cara meninju masa lalu nya sendiri.

Saat bebas pada 1988. banyak orang mengira dia akan kembali ke kehidupan lama. Tapi Hopkins yang keluar bukan lagi remaja yang tanpa arah.

Hopkins kalah di partai debut. justru kekalahan itu yang menguatkan nya.

Hidup sederhana. latihan gila-gilaan. menghindari hal-hal yang bisa menjerumuskan. semua itu dia jalani karena memandang tubuh nya sebagai amanah.

Karir nya pun naik. Tahun 1995 dia merebut gelar dunia IBF, lalu mempertahankannya selama satu dekade.

prestasi gila yang sulit di tiru zaman sekarang. Di puncak performanya, tahun 2001. dia mengalahkan Félix Trinidad dan menjadi raja kelas menengah sejati.

Tapi yang bikin saya salut bukan sabuknya. melainkan bagaimana dia tetap rendah hati di tengah popularitas.

Tidak minum alkohol. tidak pesta. tidur teratur. gaya hidup yang konsisten dengan prinsip Islam yang dia yakini.

Dan benar saja. dia tetap kompetitif hingga umur 49 tahun dan memecahkan rekor sebagai juara dunia tertua dalam sejarah.

Setelah pensiun. dia jadi mentor. banyak terlibat di kegiatan sosial. dan hidup jauh lebih tenang di banding masa muda nya.

Yang tersisa dari Hopkins bukan cuma highlight kemenangan atau sabuk juara. tapi kisah seseorang yang benar-benar berubah dari inti dirinya.

Dari remaja tersesat menjadi legenda yang hidup dengan prinsip.

Dari penjara menuju masjid. lalu ke puncak tinju.

Hopkins mengingatkan. bahwa iman kadang datang dari tempat paling gelap. dan saat seseorang memegang nya dengan sungguh-sungguh. hidup nya PASTI akan berubah.

simak pula: Pertanyaan umur seputar tinju, lengkap untuk pemula dan penggemar

5.Eddie Mustafa Muhammad.

Eddie lahir sebagai Eddie Gregory di Brooklyn. kawasan yang selalu menuntut penghuni nya untuk kuat atau tertelan keadaan.

Dari kecil dia sudah menghadapi lingkungan yang penuh tekanan sosial. tak heran bila sisi KERAS begitu melekat dalam diri nya.

Di akhir 1970-an. kariernya mulai stabil. dia mengalahkan petarung-petarung besar.

termasuk Marvin Johnson dan Matthew Saad Muhammad. nama yang kelak berjalan di jalur spiritual serupa.

Puncak kariernya tiba pada 1980. saat dia merebut gelar juara dunia WBA kelas berat ringan.

Orang mulai melihatnya sebagai kekuatan baru. di momen kejayaan inilah. perubahan besar itu datang.

Eddie secara terbuka menyatakan diri nya masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Eddie Mustafa Muhammad. Perubahan nama itu terasa bukan formalitas.

Dia benar-benar membawa makna baru dalam cara hidup dan cara berpikir nya.

Yang menarik. ketertarikan Eddie pada Islam sudah tumbuh sebelumnya.

Dia mulai banyak berdiskusi dengan petinju Muslim lain. membaca Al-Qur’an. dan merasakan ketenangan yang selama ini hilang dalam kehidupan glamor yang dia jalani.

Mungkin inilah momen di mana seseorang sadar. bahwa sukses material tidak selalu menenangkan batin.

Dari situ muncul keinginan untuk hidup lebih tertata dan penuh makna.

Setelah menjadi mualaf. gaya hidupnya berubah drastis. dia meninggalkan malam panjang yang dulu dia nikmati.

eddie lebih disiplin. fokus menjalani hidup yang sehat dan terarah.

Di atas ring. perubahan itu tanpak jelas. Eddie bertarung dengan kesabaran yang sebelumnya tidak dia miliki. lebih taktis.

Banyak yang percaya. bahwa ketenangan spiritual itu. membantu memperbaiki kualitas mental nya sebagai petarung.

Dia sering mengatakan bahwa Islam membuatnya tidak takut kalah.

Baginya. setiap pertandingan hanyalah salah satu bentuk ujian hidup. Kemenangan datang dari kerja keras. tetapi hasil akhir tetap dia serahkan pada Tuhan.

Pola pikir seperti ini. membuat nya jauh lebih stabil. baik sebagai atlet maupun sebagai manusia.

Pensiun tidak membuatnya kehilangan arah. Eddie melanjutkan hidup sebagai pelatih dan manajer. membimbing petinju muda agar tidak mengulang kesalahan masa lalu nya.

Dia dikenal tegas. tidak suka alasan. sangat menekankan pentingnya karakter.

Kata eddie. petarung yang kuat adalah mereka yang mampu menaklukkan ego sendiri.

Dan ucapan itu terasa masuk akal. karena dia sendiri sudah membuktikan nya.

Eddie bukan hanya juara dunia di ring. tetapi juga juara dalam menata ulang hidup nya. mungkin itulah sebuah kenangan terbesar nya.

6.Matthew Saad Muhammad.

Hidup nya seperti rangkaian ujian panjang yang tidak pernah berhenti. tapi dia selalu menemukan cara untuk bangkit.

Pada akhirnya. ketenangan yang dia cari bukan datang dari sabuk juara atau sorakan penonton. melainkan dari Islam.

sesuatu yang di temukan setelah hampir seluruh hidup nya terseret berbagai masalah sejak kecil.

Mungkin karena masa kecil yang keras itu. Matthew tumbuh jadi pribadi yang tidak pernah mau kalah.

Dia sering berkelahi. bukan karena sombong. tapi karena itu satu-satu nya bahasa bertahan hidup yang dia tahu.

Dari situlah. mulai belajar tinju. ternyata bakat nya jauh di atas rata-rata.

Gaya bertarung nya brutal. penuh tekad, dan stamina-nya seperti tidak ada habisnya.

Kalau nonton pertarungannya zaman dulu. rasanya kayak lihat orang yang menolak takdir kalah.

Mathhew naik daun sangat cepat.

Pada 1979. dia mengalahkan Marvin Johnson dalam pertarungan epik dan merebut gelar WBC kelas berat ringan.

Duel itu di anggap salah satu pertarungan terbaik dekade 70-an.

Tapi ironis nya. justru di titik itu Matthew mulai mempertanyakan banyak hal. Popularitas datang. uang mengalir, tapi hati nya tetap kosong.

Mungkin sebagian dari kita juga pernah merasakan hal itu…….

kejar ini, kejar itu, tapi tetap merasa ada ruang yang tidak bisa di tutup apa pun.

Di masa pencarian itu. dia makin sering bergaul dengan petinju-petinju Muslim, termasuk Eddie Mustafa Muhammad.

Dari merekalah dia mengenal konsep hidup yang lebih terarah.

Matthew mulai tertarik. mempelajari ajaran ini. akhir nya pada 1979 dia memutuskan masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Matthew Saad Muhammad.

Pilihan itu bukan gimmick. karena hidup nya berubah cukup drastis setelah nya.

Sejak menjadi Muslim. dia terlihat lebih kalem dan lebih sadar diri.

Dia tetap bertarung brutal di ring. tapi di luar matthew mulai banyak bicara soal disiplin. syukur. dan bagaimana iman membantu nya menemukan bagian hidup yang selama ini hilang.

Dia pernah bilang sesuatu yang menurut saya sangat dalam…..

Saya kehilangan segalanya sejak kecil. tapi saya menemukan kedamaian yang tidak bisa dibeli.

Rasanya kalimat itu. yang cuma bisa keluar dari seseorang yang sudah kenyang dihajar hidup.

Kariernya sempat stabil lagi. mempertahankan gelar delapan kali. tapi kemudian datanglah Dwight Muhammad Qawi yang menghentikan dominasinya.

Setelah kekalahan itu. karier Matthew perlahan turun. Seperti banyak petinju lain, masa pensiun nya keras. dia sempat jatuh miskin. bahkan jadi tunawisma.

Banyak orang di posisi nya mungkin sudah patah dan menyalahkan keadaan. tapi Saad Muhammad tidak.

Dia tetap shalat. tetap dekat dengan komunitas Muslim. menganggap setiap cobaan sebagai bagian dari perjalanan iman.

Dia meninggal pada 25 Mei 2014. meninggalkan yang jauh lebih besar dari sabuk juara.

Dia adalah contoh bahwa seseorang bisa bertarung habis-habisan di ring. tapi tetap lembut dan tegar ketika menghadapi kenyataan hidup.

7.Gervonta Davis.

Gervonta Davis. bukan petinju yang bangun pagi lalu tiba-tiba menemukan hidayah.

Perubahan nya datang pelan. melewati jalan yang penuh luka. ego. dan kekacauan yang dia ciptakan sendiri.

Davis tumbuh di lingkungan yang jarang memberi kesempatan kedua.

Orang tuanya tenggelam dalam narkoba. sejak kecil berpindah-pindah rumah seperti barang titipan.

Tinju muncul sebagai satu-satunya ruang aman. Calvin Ford. pria yang jadi mentor utamanya melihat potensi besar di bocah yang pemarah itu.

Begitu masuk dunia profesional. Davis seperti roket. Bukan hanya karena talenta. tapi karena dia bertarung seperti orang yang merasa hidup nya di pertaruhkan setiap ronde.

publik menyukainya. KO demi KO mengangkat nama nya.

dalam waktu singkat. dia sudah mengoleksi gelar juara dunia di beberapa divisi.

Tapi biasa nya. makin terang lampu sorot. makin terlihat retakan dalam seseorang.

Keberhasilan tidak otomatis mengikis sisi liar Davis. Masa lalunya masih menempel kuat. dan beberapa kali terseret kasus hukum.

Setiap kali muncul berita buruk tentangnya, terasa seperti konfirmasi bahwa TANK memang tidak akan pernah berubah.

Bahkan sebagian penggemar. mulai menganggap nya bakat besar yang kelak akan hancur oleh diri nya sendiri.

menurut saya. seseorang harus menyentuh dasar dulu sebelum tahu arah naik nya.

Sekitar 2021. Davis mulai menunjukkan perubahan kecil. tidak di umumkan besar-besaran. Hanya potongan momen.

Dia hadir di acara keagamaan. mulai bergaul dengan komunitas Muslim. terlihat lebih sering merenung. Seperti orang yang sedang mencoba memahami diri nya sendiri.

Lalu pada 2022. dia memutuskan memeluk agama Islam. dia memilih nama Abdul Wahid.

nama yang melambangkan mengingat satu-satu nya tempat bergantung. dari situ. arah hidup nya mulai berubah.

Bukan tiba-tiba jadi sempurna. tapi jelas dia bicara lebih kalem. Latihan lebih disiplin.

Davis pernah menulis sesuatu yang sederhana namun jujur…..
“Allah memberi saya kesempatan kedua.”

Di tengah karier yang selalu di kelilingi drama. kalimat itu terdengar seperti pengakuan jujur bahwa dia lelah melawan dirin ya sendiri.

Orang-orang terdekat nya mengatakan Davis kini lebih banyak beramal tanpa ingin diketahui.

Masjid bukan lagi tempat singgah sesekali. tapi bagian dari rutinitas nya.

yang paling terasa. dia mulai menjaga diri dari hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan nya. sesuatu yang tidak mudah untuk seorang superstar dengan gaya hidup serba terbuka.

Dari pengamatan saya. transformasi nya membuatnya lebih manusiawi.

Bahwa di balik pukulan mematikan. ada seseorang yang sedang belajar memperbaiki diri. Tidak sempurna. tapi sedang mencoba.

Jika dia terus berada di jalur ini. Davis bisa lebih dari daftar KO. dia bisa di kenang sebagai contoh bahwa perubahan itu mungkin. bahkan untuk seseorang yang masa lalunya dipenuhi kekacauan.

Dari jalanan kasar Baltimore menuju cahaya Islam. mungkin itu yang membuatnya begitu menarik.

Dia tidak sedang berusaha menjadi malaikat. davis hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin.

8.Devin Haney.

Saat banyak petinju muda di Amerika sibuk mengejar hingar-bingar dan drama. Haney justru berjalan dengan lebih hening.

Tidak butuh waktu lama. untuk melihat bahwa semua itu berasal dari satu sumber….

keyakinan nya pada Islam.

Haney memutuskan untuk memeluk Islam. secara terbuka ketika kariernya sedang naik. tidak ada deklarasi berlebiha. hanya ketenangan seorang pemuda yang tahu apa yang dia cari.

sejak 2021. Haney semakin vokal menyebutkan bahwa iman nya menjadi alasan bisa tetap tenang di tengah tekanan besar.

Ada satu momen unik. setiap selesai bertarung. dia mengucapkan “Alhamdulillah” dengan wajah datar khasnya.

Tidak di buat-buat. hanya refleks dari seseorang yang merasa kemenangan itu bukan semata hasil tangan nya sendiri.

Hal-hal sederhana seperti itu. membuat publik mulai melihat Haney bukan hanya atlet. tapi pribadi dengan pondasi yang kokoh.

Ketika dia terbang ke Australia dan menaklukkan George Kambosos Jr. untuk menjadi juara dunia tak terbantahkan. banyak orang menganggap itu titik puncak kariernya.

Tapi ada yang lebih menarik dari sabuk. bagaimana dia menjalani nya.

sikapnya yang terlalu tenang itu. membuat sebagian orang salah paham. seolah dia tidak punya karisma.

Tapi kalau melihat lebih dekat. itu bukan dingin… hanya seseorang yang terbiasa menahan diri.

Di sinilah Islam terasa paling KETARA. cara Haney mengelola ego.

Haney sering mengatakan. bahwa puasa Ramadhan melatih mental nya lebih keras dari sparring mana pun.

Dia tetap latihan. bukan untuk terlihat hebat. tetapi karena bagi nya itu bagian dari proses mendewasakan diri.

Haney pernah berkata. bahwa rasa lapar membuat nya lebih fokus. bukan sebalik nya.

Yang menarik dari Haney. bukan hanya keberhasilan nya sebagai juara dunia undisputed. tetapi bagaimana dia menghidupkan keyakinan itu tanpa merasa harus menggurui siapa pun.

dia tidak pernah memaksa orang lain mengikuti pandangan nya. hanya berjalan lurus. orang-orang datang sendiri karena melihat ketenangan itu.

Di Amerika. negara yang jarang sekali menampilkan atlet Muslim muda sebagai tokoh publik. Haney muncul sebagai contoh baru.

Banyak anak muda Muslim menjadikannya panutan. bukan karena sabuk juaranya. tapi karena cara dia menata hidup.

Haney masih sangat muda. Perjalanan karir nya mungkin masih panjang. dan kemenangan maupun kekalahan akan datang silih berganti.

Tapi apa pun yang terjadi nanti. fondasi spiritual yang dia tanam sejak dini sudah menempatkan nya di jalur yang jelas.

9.Anthony Small.

Di awal 2000-an. Small muncul sebagai petinju dengan gaya lincah dan aura entertainer.

Dia punya kombinasi kecepatan dan keluwesan yang mengingatkan pada legenda-legenda seperti Ali atau Sugar Ray Leonard.

Bahkan julukannya saja sudah jelas. Sugar Ray Clay Jones Jr.

Sebagian orang mungkin menganggap julukan itu terlalu besar. tapi kalau lihat cara dia bergerak di atas ring. rasanya wajar saja.

tahun 2009 menjadi titik tertinggi nya saat dia menyatukan gelar British dan Commonwealth.

Secara teknis. dia memang petinju bagu. tapi ada sisi lain yang tidak terlihat kamera…

kegelisahan besar soal arah hidup.

Setelah mencapai puncak itu. small mulai merasakan kehampaan yang kerap dialami atlet besar.

Ketenaran membawa banyak hal. tapi tidak menjawab kekosongan batin.

Dari sinilah ketertarikan nya pada Islam muncul. dia membaca. mendengar ceramah. berdiskusi. lalu akhir nya memutuskan untuk masuk Islam sekitar tahun 2009.

Di titik ini. perubahan besar terjadi. Small seolah meninggalkan kehidupan glamor nya begitu saja.

Janggutnya di biarkan panjang. pakaian nya berubah. ucapan nya lebih di tata. dan kegiatan nya bergeser dari dunia hiburan ke masjid serta kajian.

perubahan seperti itu selalu bikin saya berpikir….

orang-orang tidak akan rela mengubah hidup sedrastis itu. kalau mereka tidak benar-benar menemukan sesuatu yang kuat. bagi Small. sesuatu itu adalah Islam.

Setelah menjadi Muslim. Small merasa dunia tinju tidak lagi sejalan dengan prinsip yang dia yakini.

Dia mundur dari karier profesional. mulai bersuara tentang keadilan bagi umat Islam serta kebijakan luar negeri Inggris.

Cara dia menyampaikan pendapat memang keras dan tidak selalu diplomatis. sehingga media segera menjadikan nya sasaran.

Di Inggris. apa pun yang terdengar terlalu ekstrem langsung mendapat perhatian aparat. Small akhir nya beberapa kali di tahan. di tuduh terlibat kelompok terlaran. meski tidak pernah terbukti di pengadilan.

Namun stigma terlanjur melekat. Dari mantan juara yang disegani. dia berubah menjadi figur kontroversial.

Mau tidak mau. kasus seperti ini membuat publik terbelah.

Ada yang menuduh nya terlalu provokatif. ada yang menganggap nya korban framing media.

Pendapat saya pribadi. Small memang tipe orang yang kalau percaya sesuatu. dia akan memegang nya habis-habisan. apa pun risiko nya.

Terlepas dari kontroversi nya. kehidupan spiritual Small berjalan stabil.

Dia mengatakan Islam membuat nya meninggalkan kebiasaan buruk dan cara hidup yang nyaris menghancurkan nya.

Dari dunia pesta menuju dunia kajian. perubahan ini luar biasa besar.

Small sering menyebut. bahwa hidup tanpa arah jauh lebih melelahkan di banding hidup dengan keyakinan yang jelas.

“Saya kehilangan popularitas, tapi mendapat kedamaian,” katanya.

kalau mendengar ucapannya. terasa sekali bahwa dia tidak sedang berusaha terdengar bijak. itu murni pengakuan pribadi dari seseorang yang banyak jatuh bangun dalam hidup.

Bagi saya. dia adalah gambaran betapa rumit dan manusiawi nya perjalanan spiritual seseorang.

Islam tidak mengubah nya menjadi sosok yang sempurna. tetapi memberikan arah yang dia cari sejak lama.

Dan itu cukup untuk membentuk cerita hidup. yang tidak kalah menarik dari ketika dia masih berdiri di tengah sorotan arena tinju.

10.Ruby Jesiah Mesu.

Dari luar. hidup nya dulu terlihat serba glamor. latihan keras. aktif di sosial media, dan menikmati gaya hidup khas Barat yang bebas.

tapi kalau mengikuti perjalanan nya dari dekat. terasa ada masa ketika Ruby sebenar nya sedang mencari sesuatu. yang lebih dalam dari pada menang pertandingan atau tampil berkilau di panggung olahraga.

Ruby tumbuh di Belanda dan sejak remaja akrab dengan dunia bela diri.

Kickboxing. tinju. semuanya dia lahap. dari situlah karier nya mulai naik.

Tapi seiring kesuksesan datang. Ruby sering merasa seperti ada kekosongan dalam hati nya.

Saya pribadi merasa. banyak atlet dunia juga pernah ada di fase it. terlihat hebat di luar. tapi di dalam seperti nggak benar-benar PULANG.

Dari situ perjalanan spiritual Ruby mulai. dia bertemu banyak teman Muslim. melihat cara hidup mereka yang tenang. disiplin. jauh dari hiruk-pikuk pencitraan.

Lama-lama, ruby merasakan ketenangan yang selama ini dia cari.

Dan ketika dia mengucapkan syahadat. Ruby seperti menemukan versi terbaik dari diri nya sendiri.

Yang menarik. perubahan itu tidak hanya soal keyakinan. Ruby mulai menutup aurat. mengurangi gaya hidup lama nya. lebih fokus pada kualitas diri.

Banyak orang kaget. bahkan ada yang tak setuju.

Namanya juga hidup di Barat. keputusan seperti itu pasti menimbulkan reaksi. Tapi Ruby tetap teguh.

Dia bilang. hidup nya bukan lagi soal bagaimana orang melihat. tapi lebih menjaga hubungan nya dengan Tuhan.

Di dunia olahraga. keputusan berhijab tentu membawa tantangan. Ada pertanyaan soal aturan. soal kenyamanan.

apakah dia bisa tetap bertanding. Tapi Ruby melangkah dengan yakin.

Pengamatan saya. di situlah letak “pukulan” terkuat nya. bukan di ring. tapi dalam mempertahankan prinsip nya.

Ruby kini lebih dikenal bukan hanya karena kemampuan bertinju. tapi karena keberanian mengambil jalan yang mungkin tidak populer.

Dia sering membagikan perjalanan spiritual nya di media sosial. memberi inspirasi bagi wanita Muslim lainnya di Eropa.

Dan jujur saja. ini tipe cerita yang makin jarang…..

seorang atlet yang mengutamakan hati dari pada glamor.

Bagi nya. Islam bukan sangkar. tapi cara untuk menjadi lebih fokus. lebih kuat secara mental dan lebih damai.

Kalau melihat perjalanan para petinju mualaf ini dari atas. terasa sekali bahwa pola mereka mirip-mirip.

sukses. gelap. lalu menemukan terang di tempat yang tidak mereka duga.

Ada yang datang dari jalanan keras. juga datang dari ketenaran yang melelahkan.

Satu hal yang selalu saya rasakan ketika membaca kisah mereka.

Islam datang bukan sebagai pelarian. tapi sebagai jawaban.


Jawaban untuk kekosongan. kegelisahan. rasa ingin menemukan makna hidup. yang lebih besar dari sabuk juara dan sorakan penonton.

Bukan untuk pamer.
Bukan untuk sensasi.
Tapi untuk damai.

hikmahnya sederhana…

siapa pun bisa berubah. Bahkan orang-orang yang kita pikir hidupnya sudah “lengkap” sekalipun.

Di balik otot kuat dan pukulan mematikan. selalu ada hati yang butuh kedamaian. para petinju ini sudah menemukannya.

#tinjudunia #petinjumuslim #muhammadAli #miketyson #petinjumualaf

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top