Kematian tragis para petinju legendaris

Kematian tragis para petinju legendaris

Sering kali kita hanya ingat. tangan-tangan yang terangkat tinggi tanda kemenangan.

Padahal. sejarah tinju juga dipenuhi jejak air mata dan tragedi yang bikin dada sesak kalau diingat lagi.

Ada petinju muda yang meninggal saat kariernya baru mau lepas landas. Ada yang terseret gaya hidup liar sampai akhirnya jatuh terlalu dalam.

Yang tak kalah ngeri. kematiannya penuh tanda tanya.

Bahkan kasusnya. sampai sekarang masih bikin orang bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi.

Menurut saya pribadi. kisah seperti ini bukan untuk menakut-nakuti siapa pun.

Justru sebaliknya. ini bentuk penghormatan buat para pejuang yang pernah berdiri gagah di atas ring. Mereka berani mengambil risiko. yang sebagian dari kita bahkan tidak akan sanggup membayangkannya.

Dan meski akhir perjalanan mereka begitu menyayat. cerita mereka tetap hidup sebagai pengingat…..

Bahwa tinju bukan cuma soal kemuliaan. tapi juga tentang harga yang harus dibayar untuk meraihnya.

mari kita sama2 simak. siapa saja mereka yang hidup nya berakhir NGeNes.

1.Carlos Monzón.

ngomongin legenda kelas menengah?? nama Carlos Monzón itu hampir tidak mungkin di lewatkan.

Banyak orang mengenalnya sebagai raja dingin di atas ring.

Monzón mulai serius berlatih tinju sejak muda. Tahun 1959 dia melakukan debut profesional. dan seperti banyak petinju lain, hasil awalnya tak selalu indah.

dia kalah beberapa kali. tapi bukannya mundur. justru makin keras menempa dirinya.

Puncak kariernya datang pada 7 November 1970 di Roma. Waktu itu dia datang sebagai underdog melawan Nino Benvenuti.

Tapi. seperti yang sering terjadi dalam kisah besar. Monzón membalikkan semua prediksi.

Dia menang TKO ronde ke-12 dan meraih gelar WBA dan WBC. Sejak hari itu duniasadar bahwa seorang raja baru baru saja naik takhta.

Setelah memegang sabuk. Monzón bukan tipe juara musiman. Antara 1970 hingga 1977. dia mempertahankan gelarnya 14 kali berturut-turut.

Angka yang bikin banyak petinju modern pun geleng-geleng.

dia menghadapi nama-nama besar seperti Emile Griffith. José Nápoles. sampai rival terberatnya Rodrigo Valdez.

Pertarungan melawan Valdez pada 1976 dan 1977. sering dianggap pertemuan dua karakter keras yang sama2 tidak suka mundur.

Catatan akhirnya luar biasa: 100 kali naik ring, 87 menang (59 KO), 9 seri, dan hanya 3 kalah. semua kalah sebelum dia menjadi juara.

Disini. statistik seperti itu ibarat lukisan mahal. semakin lama di lihat. semakin terasa nilainya.

Tapi di luar. hidup Monzón jauh dari kata stabil. Kalau di atas ring dia tenang dan terkontrol. di kehidupan pribadi ia justru sering kehilangan kendali.

Banyak laporan soal kebiasaan mabuk. pesta liar. sampai kekerasan dalam hubungan.

Dia dua kali menikah. sayangnya hubungan itu sering berakhir dengan konflik besar.

Sebagai penulis. saya selalu merasa ini sisi paling menyedihkan dari banyak atlet besar: mereka bisa tampil sempurna untuk dunia. tapi runtuh di balik pintu rumah mereka sendiri.

Pada 14 Februari 1988. tragedi besar terjadi. Monzón bertengkar hebat dengan istri keduanya Alicia Muñiz.

Pertengkaran itu berakhir sangat tragis. Alicia tewas setelah diduga dipukul. di cekik dan akhirnya dilempar dari balkon lantai dua rumah mereka di Mar del Plata.

Monzón dipenjara dan dijatuhi hukuman 11 tahun.

Kasus ini benar-benar mengguncang Argentina. seorang pahlawan nasional tiba tiba berubah menjadi sosok yang dicaci publik.

Ada yang masih mengagumi kemampuan tinjunya. tapi banyak juga yang tidak bisa menerima perbuatannya.

Reputasinya runtuh seketika. dan rasanya memang sulit untuk melihatnya sama seperti dulu.

Monzón menjalani hukumannya sampai 8 Januari 1995. Saat sedang mendapatkan izin cuti untuk mengunjungi keluarga. dia mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan kembali ke penjara.

Mobil yang dikendarainya rusak parah. dan Monzón meninggal di tempat. dia tutup usia di umur 52 tahun.

Ironisnya. dia pergi sebelum benar-benar menebus semua dosa masa lalunya.

Saya pribadi melihatnya sebagai kisah manusia yang kompleks. seorang petarung hebat. tapi juga seseorang yang rapuh dan tersesat.

Hingga hari ini. Monzón tetap dianggap sebagai salah satu petinju kelas menengah terbaik yang pernah ada.

Gaya bertarungnya masih sering jadi referensi para pelatih. Tapi di sisi lain. kehidupan pribadinya membuat namanya selalu di bayangi kontroversi.

Baca juga: Profil junaid bonstan,calon bintang masa depan

2.Salvador Sánchez.

Apa yang bikin dia beda??? jelass dia tidak hanya cepat dan kuat. tapi juga pintar.

Banyak pengamat bilang. IQ tinjunya tinggi. mampu membaca gerakan lawan bahkan sebelum lawan itu sadar apa yang dia lakukan.

jujur saja. kalau nonton rekaman pertarungannya, hal itu memang terlihat.

Nama Sánchez makin bersinar. Banyak fans Meksiko langsung membandingkan nya dengan para legenda lain.

Bahkan. ada analis yang bilang gaya Sánchez punya kesempurnaan klasik yang mahal.

biasanya petarung Meksiko dikenal garang. maju terus tanpa banyak hitung-hitungan. Sánchez justru punya keseimbangan. Offense-nya rapi. defense-nya cerdas.

Langkah kakinya ringan. kombinasi pukulannya presisi. daya tahannya tak bisa di ungkap dengan kata2.

Dari kaca mata pribadi saya. dia itu petinju yang bikin lawan kurang fokus. tanpa harus terlihat brutal.

Jarang ada petarung muda yang kualitasnya sudah setenang itu.

Tapi bagian paling menyakitkan dari kisah ini adalah akhir perjalanannya.

Pada 12 Agustus 1982. di usia baru 23 tahun. Sánchez meninggal dalam kecelakaan mobil di Querétaro. dia sedang mengendarai Porsche 928 sport milik nya dan kehilangan kendali.

Berita itu seperti pukulan telak bagi dunia.

Bayangkan….sebulan sebelum nya dia baru mengalahkan Azumah Nelson. dalam pertarungan klasik yang masih dibicarakan sampai sekarang.

Dari seorang juara yang sedang berada di puncak performa… langsung hilang begitu saja.

Meski perjalanannya begitu singkat. catatan karier Sánchez tetap mengesankan.
44 bertarung, 44 menang (32 KO), 1 kalah, 1 seri.

Banyak yang percaya. dan saya termasuk salah satu nya. jika hidup memberinya waktu sedikit lebih panjang. dia bisa saja menjadi salah satu petinju terbesar dalam sejarah.

Namanya mungkin akan berdiri sejajar dengan Muhammad Ali atau Sugar Ray Leonard.

Di Meksiko. dia masih jadi sosok istimewa. Banyak petarung muda menjadikan Sánchez sebagai inspirasi. meski kita tak pernah tahu seberapa jauh kariernya bisa melaju.

3.Diego Corrales.

Hidupnya tidak mudah. dan tinju jadi jalan pelarian sekaligus penyelamat.

Di arena amatir bakatnya sudah kelihatan. sampai akhirnya turun ke ring profesional pada 1996.

Dengan tinggi 1,79 meter untuk kelas ringan dan super bulu. dia punya keunggulan jangkauan yang sering membuat lawan kehilangan arah.

Kalau saya bilang. Corrales itu seperti petarung yang tubuhnya dirakit khusus buat duel jarak menengah.

Tidak butuh waktu lama bagi Corrales untuk masuk jajaran elite.

Dari awal sudah kelihatan. dia selalu maju, tidak pernah berhitung terlalu lama. dan bertarung seolah tidak ada rencana cadangan selain menyerang.

Tahun 1999. dia meraih gelar dunia super bulu IBF setelah mengalahkan Roberto García.

Setelah itu. kariernya terus melejit. corales naik ke kelas ringan. meraih sabuk WBO dan makin dikenal sebagai petarung yang tidak pernah memilih-milih lawan.

Lawan bagus??? Dihajar. berbahaya????? Disambut.

Corrales benar-benar petarung old school. KASIH SIAPA SAJA. SAYA GASSS.

bicara soal pertarungan yang membuat nama Corrales abadi. tidak mungkin kita melewatkan duel pada 7 Mei 2005 lawan José Luis Castillo.

Banyak fans menyebutnya “Fight of the Decade”, dan… siapa pun yang nonton langsung tahu alasannya.

Di ronde ke-10. Corrales dijatuhkan dua kali. Mata sudah bengkak. secara logika. pertandingan itu harusnya selesai.

Tapi Corrales bukan petarung yang menyerah karena sakit.

Dia bangkit. menggertak. dan beberapa detik kemudian justru membalikkan keadaan.

Dengan serangan balik yang brutal. corrales menghantam Castillo sampai wasit harus menghentikan pertandingan.

Penonton dan komentator seolah kehilangan suara.

saya pribadi sampai sekarang masih sering merinding kalau ingat momen itu.

Rasanya seperti nonton seseorang kembali dari jurang maut lalu merebut kemenangan dengan tangan sendiri.

Sayangnya. kehidupan Corrales di luar beranakan. dia beberapa kali terlibat kasus. termasuk masalah hukum yang membuatnya harus mendekam di penjara terkait kekerasan rumah tangga.

Ada isu alkohol. gaya hidup berisiko, dan lingkaran pergaulan yang sulit dia kontrol.

Tapi meskipun hidup pribadinya begini. setiap kali dia naik ring, diego memberikan semuanya.

Fans sering bilang, “kalau Corrales tanding, siap-siap saja lihat drama. Dan itu benar.

Pada 7 Mei 2007—tepat dua tahun setelah kemenangan legendarisnya atas Castillo tragedi menimpa.

Corrales mengalami kecelakaan fatal di Las Vegas saat mengendarai motor sport Suzuki 750 dengan kecepatan tinggi tanpa helm.

Dia kehilangan kendali. menabrak mobil. dan meninggal seketika.

Usianya baru 29 tahun. penggemar kehilangan cahaya yang selama ini menyulut emosi setiap kali dia tampil.

Saya merasa ironis..lelaki yang berkali-kali lolos dari kekalahan di atas ring. justru tewas di jalan raya.

Corrales adalah definisi dari seorang pejuang sejati.

hidup dengan berani. sayangnya… juga pergi dengan cara yang mencerminkan betapa liar dan keras hidup yang dia lakoni.

4.Billy Collins Jr.

Ada banyak tragedi dalam tinju. tapi ada satu cerita yang rasanya selalu bikin orang berhenti kalau namanya disebut.

Billy Collins Jr. Bukan karena dia kalah di ring. tapi karena karier dan hidupnya dirampas oleh kecurangan paling kejam yang pernah terjadi di olahraga ini.

Saya sendiri merasa. kisah Collins Jr bukan cuma tragedi.

tapi juga pengingat betapa rapuhnya masa depan seorang petinju. ketika orang-orang di sekitar nya bermain curang.

Awal kariernya penuh harapan. Collins Jr datang dari keluarga petinju dan mewarisi semangat itu.

Banyak orang percaya. cepat atau lambat sabuk dunia pasti bakal mampir ke pinggangnya.

Tapi semua optimisme itu. di patahkan pada sebuah malam yang seharusnya jadi batu loncatan besar dalam kariernya.

Malam 24 Maret 1983 di Madison Square Garden menjadi titik balik paling kelam.

Dari ronde pertama. penonton sudah melihat ada sesuatu yang janggal. Pukulan Luis Resto terasa terlalu brutal. bahkan untuk level profesional.

Wajah Collins Jr babak belur dengan cara yang TAK NORMAL.

bengkaknya ekstrem. matanya hampir tertutup.

Sampai 10 ronde. Collins Jr tetap berusaha bertahan. Mentalnya luar biasa. Tapi begitu bel terakhir berbunyi. semua mulai sadar ada yang salah.

Momen yang membongkar semuanya terjadi ketika ayah Collins. yang juga mantan petinju, menjabat tangan Resto.

sarung tangan itu terasa tipis. Seperti bukan semestinya.

Ternyata kecurigaan itu benar. Investigasi mengungkapkan bahwa bantalan sarung tangan Resto sengaja dikeluarkan oleh pelatihnya Panama Lewis.

Di luar nalar. seorang anak 22 tahun dipaksa menerima pukulan hampir setara kepalan tangan kosong selama 10 ronde penuh.,,GILA!!!

Apa yang terjadi di ring malam itu tidak lagi bisa disebut pertandingan. Itu penganiayaan.

Dampaknya. Menghancurkan. Mata kanan Collins rusak secara permanen. Dokter menyatakan dia tidak boleh bertarung lagi.

Dalam satu malam. karier yang sedang meroket berubah menjadi cerita duka tanpa babak berikutnya.

setelah kariernya dicabut paksa. hidup Collins makin terjun bebas. dia mulai tenggelam dalam depresi dan alkohol.

Wajar sebenarnya. karena masa depan yang sudah terasa dekat tiba-tiba dicabut oleh tindakan curang orang lain.

Rasa sakit seperti itu nggak cuma fisik. tapi mental nya juga.

Setahun setelah kejadian itu. media kembali dikejutkan kabar buruk. Collins Jr meninggal dalam kecelakaan mobil pada 6 Maret 1984.

Banyak orang termasuk saya sendiri. merasa tragedi itu tidak bisa di lepaskan dari skandal sarung tangan itu.

Dia seolah tak pernah benar-benar pulih. meski tubuhnya sudah jauh dari ring.

Umurnya baru 22 tahun. Sebaya dengan mimpi juara dunia yang tidak pernah sempat dia wujudkan.

perbuatan buruk tersebut. akhirnya menyeret Resto dan Panama Lewis ke penjara. dan mereka di usir seumur hidup dari gelanggang profesional.

Tapi hukuman itu terasa kecil. dibandingkan hilangnya satu bakat besar yang seharusnya punya masa depan cerah.

Bagi fans tinju. Collins Jr tetap di ingat sebagai korban dari ambisi but.

pemuda yang karier dan hidupnya diremukkan bukan oleh lawan. tapi oleh pengkhianatan terhadap sportivitas.

5.Arturo Gatti.

Setiap kali nama Arturo “Thunder” Gatti muncul. rasanya langsung kebayang suasana arena yang membahana setiap dia naik ring.

Gaya fight-nya memang begitu. buas, keras, nekat, dan penuh energi.

Tapi di balik gemuruh itu semua. hidup Gatti justru menutup bab terakhir dengan cara yang jauh lebih gelap dari apa pun yang pernah dia alami di ring.

tahun 1995 dia sudah mengangkat sabuk IBF Super Featherweight. Dari situ jalannya makin terbuka lebar.

Tapi terus terang. sabuk juara itu bukan hal utama yang membuat namanya melambung.

Orang mencintai Gatti karena caranya berduel. karena setiap pertarungan. itu rasanya seperti nonton film aksi tanpa jeda.

Ada beberapa lawan yang akhirnya seperti benang merah dalam hidupnya.

Gabriel Ruelas misalny.laga brutal mereka di 1997 masih sering diputar ulang oleh fans hardcore.

Lalu ada Ivan Robinson. Dua kali Gatti kalah. tapi duel-duel itu dinobatkan sebagai Fight of the Year.

Bahkan saat kalah pun. Gatti tetap jadi bintang. Nggak banyak petinju yang punya karisma seperti itu.

Dan tentu saja. trilogi yang bikin namanya melekat sampai sekarang…..

Gatti vs Micky Ward.

Tiga pertarungan yang kalau ditonton ulang bikin kita ikut capek padahal cuma duduk.

mereka saling gebuk tanpa ampun. tapi yang paling indah adalah hubungan mereka setelah itu.

Dari lawan jadi sahabat. Itu momen yang jarang ditemukan dalam olahraga yang keras seperti tinju.

Tak heran kalau Gatti dijuluki “Blood and Guts Warrior”.

Tapi dunia nyata tidak seindah ring tinju. Setelah pensiun. kehidupan Gatti makin gak karuan.

masalah rumah tangga. dan konflik dengan istrinya Amanda Rodrigues sering menghiasi tabloit.

Banyak mantan petinju memang kesulitan setelah gantung sarung tangan. tapi Gatti ini seperti kehilangan arah sepenuh nya.

Dan lalu datang tragedi yang masih bikin bulu kuduk berdiri sampai sekarang.

Tanggal 11 Juli 2009. Gatti ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Brasil. saat sedang liburan keluarga.

Kabar kematian nya membuat seluruh komunitas tinju geger.

Polisi Brasil langsung menangkap istrinya. di tuduh mencekik Gatti menggunakan tali tas. Kasusnya dianggap jelas… sampai tiba-tiba tidak jelas.

Beberapa minggu kemudian. Amanda dibebaskan. Otopsi kedua menyimpulkan bahwa Gatti mungkin bunuh diri.

Tapi kalo boleh jujur. saya pribadi tidak PERCAYA. banyak orang termasuk Micky Ward. langsung menolak teori itu mentah-mentah.

Mereka yakin Gatti bukan orang yang mudah menyerah. Apalagi kalau mengingat sifatnya selama ini.

misteri kematiannya masih menggantung. Banyak yang percaya ada kejanggalan dalam penyelidikan.

Ada yang bilang bukti fisik nya tidak cocok. tak sedikit menduga ada sesuatu yang di sembunyikan.

Kasus Gatti seperti puzzle yang sengaja di buang satu keping pentingnya.

Namun arturo Gatti tetap hidup di hati para penggemar. Pada 2013.d ia masuk International Boxing Hall of Fame—pengakuan tertinggi yang seharusnya dia lihat dengan matanya sendiri.

6.Hector Camacho.

Dari awal 80-an. dia sudah mencuri perhatian. Bukan hanya karena skill. tapi karena cara dia membawa diri.

Jika petinju lain masuk ring dengan jubah biasa. Camacho bisa datang dengan outfit yang bikin penonton mikir…

Ini ring tinju apa panggung konser sih????

Tapi di balik penampilan hebohnya. dia memang petarung SUPER. Sabuk juara di tiga divis. super featherweight. lightweight. dan light welterweigh.

itu tidak datang dari gimmick atau gaya bicara saja.

Camacho punya teknik. punya kecepatan. dan punya insting yang membuatnya berbahaya untuk siapa saja.

Termasuk ketika dia mengalahkan Sugar Ray Leonard tahun 1997. salah satu kemenangan yang paling sering di ingat orang.

Hanya saja. Camacho punya sisi gelap yang nggak pernah benar-benar hilang.

Semakin besar namanya. semakin liar juga kehidupan di luar. Sering pesta. berurusan dengan narkoba. dan berada di lingkungan yang bikin orang bilang..

Ini cepat atau lambat pasti ada masalah.

Dan benar saja. Kasus kekerasan. kasus hukum. perkelahian di jalan, semua pernah singgah di hidupnya.

Orang-orang terdekatnya bilang. Camacho itu jenius di ring. tapi kurang disiplin di luar.

Sulit untuk membantahnya. Kalau saja hidupnya lebih tertata. kariernya bisa jauh lebih panjang dan jauh lebih besar.

Sampai akhirnya tragedi itu datang…..

Tanggal 20 November 2012. Camacho berada di mobil bersama seorang temannya di Puerto Rico.

Tiba-tiba orang tak dikenal melepaskan tembakan. Camacho kena tembak di wajah. dia langsung di larikan ke rumah sakit dan sempat memberikan respons kecil.

seolah ada harapan bahwa dia mungkin bisa bertahan. Tapi kondisi itu cepat memburuk.

Empat hari kemudian. keluarga memutuskan untuk menghentikan alat bantu pernapasan. Dunia kehilangan salah satu karakternya yang paling flamboyan dan penuh warna.

Yang menyedihkan. banyak orang menduga bahwa gaya hidup Camacho sendiri yang menyeretnya ke akhir tragis itu.

Lingkungan gelap. pergaulan berisiko. dan hubungan lama dengan narkoba jadi titik-titik yang menghubungkan teka-teki kematiannya.

Investigasi bertahun-tahun dilakukan. tapi rasa penasaran dan dugaan publik nggak pernah benar-benar hilang.

Tapi buat saya pribadi. kisah Camacho juga jadi pengingat. terkadang, bakat besar datang dengan bayangan besar pula.

Dan kalau bayangan itu tidak bisa dikendalikan. seseorang yang seharusnya jadi legenda abadi bisa berakhir dengan cara yang paling menyakitkan.

7.Edwin Valero.

Yang bikin cerita Valero begitu membekas bukan cuma statistik KO-nya. Justru karena perjalanan hidupnya bergulir seperti film yang berubah dari aksi brutal jadi tragedi kelam.

Semakin kita gali. itu terasa kalau ada sisi manusia yang hancur pelan-pelan di balik semua keganasannya.

Begitu dia masuk dunia profesional pada 2002. hampir semua penonton langsung paham.

ini bukan petinju biasa. Gayanya itu lho… seperti longsor kecil yang tak mau berhenti.

Kadang saya sampai miki. Ini orang nggak punya tombol rem apa ya??

Setiap lawan dia tekan terus tanpa ampun. seolah ingin memastikan mereka nggak bangun sebelum hitungan wasit selesai.

Sebagai southpaw. pukulan kirinya punya reputasi yang mirip martil.

Banyak komentator membandingkannya dengan MIKE TYSON versi lebih ringan. dan kalau melihat cara dia menghancurkan lawan. perbandingan itu memang ada benarnya.

Puncaknya datang saat dia meraihnya gelar WBA super featherweight pada 2006.

Empat tahun kemudian. naik kelas dan langsung merebut sabuk WBC lightweight. Semuanya berlangsung cepat. hampir se cepat cara dia memukul habis lawannya.

Tapi di balik semua itu. Ada sesuatu yang makin lama makin menonjol.

Banyak orang mungkin lupa kalau Valero ini sebenarnya sudah memulai karier dengan BOM WAKTU.

Dia pernah mengalami kecelakaan motor parah pada 2001. yang membuat dokter khawatir soal cidera kepalanya. Bahkan Amerika Serikat sempat menolak memberi izin bertarung karena alasan medis.

Beberapa tahun kemudian. kekhawatiran itu seperti terbukti.

Valero mulai terseret berbagai masalah. kekerasan, perkelahian, gaya hidup yang urakan.

Saya sendiri kadang bertanya2. “Kalau saja dia dapat bantuan profesional lebih cepat. apa hidupnya bakal berbelok ke arah lain?”

Sayangnya. yang terjadi adalah spiral tak terkendali.

Puncak tragedinya datang pada April 2010. di kejutkan kabar bahwa Valero ditangkap karena dugaan membunuh istrinya di sebuah hotel.

Berita ini saja sudah cukup bikin publik terpukul. Tapi lebih tragis lagi. kurang dari 24 jam setelah ditahan. Valero ditemukan meninggal setelah gantung diri di dalam sel.

Seorang petinju yang tak pernah kalah di atas ring. justru kalah oleh pertarungan melawan dirinya sendiri.

Dan itu terasa lebih menyakitkan daripada KO mana pun yang pernah dia berikan.

Bagi saya pribadi. kisah Valero selalu terasa seperti dua buku yang dijahit jadi satu.

pertama. penuh kejayaan. kedua penuh luka. kita semua tahu buku mana yang menutup kisah hidupnya.

Namun apa pun itu. nama Edwin “El Inca” Valero akan terus dibicaraka sebagai legenda. cerita tentang betapa rapuh nya manusia meski terlihat begitu kuat di mata orang lain.

8.Sonny Liston.

Nama Sonny Liston. selalu membawa nuansa gelap setiap kali di bahas. Bukan karena dia buruk sebagai petinju. justru sebaliknya.

di era ke emasannya. banyak orang menganggap dia sebagai monster paling menakutkan di divisi kelas berat.

Dari cerita-cerita yang beredar. masa mudanya penuh kerja kasar. kemiskinan dan ayah yang temperamen nya lebih keras dari pukulan jab.

Nggak heran dia tumbuh dengan mental bertahan hidup. bukan mental anak baik-baik.

ya… seperti banyak kisah kelam lainnya. jalan hidupnya sempat masuk ke dunia kriminal. Ironisnya. justru dari balik penjara itulah orang mulai menyadari kalau Sonny punya bakat yang bisa mengguncang jagat.

Begitu dia masuk dunia profesional sekitar tahun 1953. semuanya seperti berubah cepat.

Tubuhnya besar. tangannya panjang, dan pukulannya… jangan ditanya.

Kalau saya bilang lawan-lawannya waktu itu pasti tidur lebih cepat dari jam tidur mereka sendiri, itu bukan bercanda.

Aura Liston itu dingin. ada rasa ngeri yang otomatis menyebar ke penonton dan lawannya.

Puncak kegarangan nya terjadi saat dia merobohkan Floyd Patterson pada 1962.

Satu ronde saja cukup untuk mengambil sabuk juara dunia kelas berat.

Tahun berikut nya di rematch. hasilnya sama saja. KO cepat. seolah Patterson datang ke ring cuma untuk menyapa penonton lalu pulang.

Tapi…raksasa pun bisa tumbang. untuk Liston. kejatuhan itu datang dari anak muda kurus yang baru naik daun.

Cassius Clay aka Muhammad Ali. Duel mereka tahun 1964 itu salah satu momen paling tidak masuk akal.

Liston yang di gadang-gadang bakal menang mudah justru di buat menyerah.

Setahun kemudian. tambah bikin heboh karena “phantom punch” Ali. pukulan yang sampai hari ini masih di pertanyakan.

itu beneran kena atau cuma angin lewat???

Di luar tinju. Dia dikenal dekat dengan mafia, suka berjudi. dan sering tenggelam dalam dunia yang gelap-gelap. hal yang tanpa dia sadari menanam banyak musuh dan masalah.

Ada yang bilang kariernya di pengaruhi tangan-tangan lain. ada juga teori bahwa beberapa pertarungannya sudah DI ATUR.

Yang pasti…reputasinya terus memudar setelah kehilangan gelar.

Dia masih bertarung sampai akhir 60-an, menang beberapa kali. tapi tidak pernah lagi terlihat seperti monster yang pernah membuat semua orang gentar.

Lalu datanglah tragedi penutup kisahnya.

Awal 1971. Liston ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Las Vegas.

Tubuhnya sudah membusuk. artinya dia sudah meninggal beberapa hari sebelum di temukan. Laporan resmi menyebut overdosis heroin.

Tapi banyak yang tidak percaya. Liston dikenal takut jarum suntik. dan itu bukan rahasia.

Jadi bagaimana mungkin dia mati karena heroin???

Mulai dari situ. teori demi teori muncul. Ada yang bilang mafia terlibat. ada yang curiga dia di bunuh karena urusan kriminal. ada juga yang merasa kasusnya sengaja di tutup cepat-cepat.

Sampai hari ini. kematian Sonny Liston masih jadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah.

Kadang saya merasa. tinju itu punya dua wajah. Satu yang bersinar terang dengan sabuk emas. Tapi di baliknya ada sisi gelap yang sama kuat nya.

Dan mungkin itulah mengapa. cerita ini masih di bicarakan sampai sekarang.

#Tinju #PetinjuLegendaris #KematianTragis #SejarahTinju #BoxingHistory #LegendaTinju

2 komentar untuk “Kematian tragis para petinju legendaris”

  1. Pingback: Gervonta Tank Davis perusak rekor tak terkalahkan

  2. Pingback: Para Raja Kelas Berat Bertukar Tahta (2015–2025)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top