Malam ini, para pecinta tinju kembali dimanjakan dengan sajian pertarungan sengit yang digelar di Park Community Arena, Inggris, pada 28 September 2025 WIB. Ajang ini menjadi salah satu rangkaian duel bergengsi yang menampilkan talenta-talenta muda berbakat sekaligus petinju berpengalaman yang ingin membuktikan diri di panggung besar.
Dengan sorotan kamera DAZN yang menyiarkan langsung ke seluruh dunia, atmosfer arena begitu hidup sejak bel pertama berbunyi. Riuh sorakan penonton bergema memenuhi stadion, menciptakan suasana yang membakar semangat para petarung untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Salah satu partai yang paling ditunggu di awal gelaran adalah duel di kelas menengah super. Petinju muda asal Inggris berdarah Afghanistan, Taz Nadeem (25 tahun, 6-0, 3 KO), turun menghadapi lawan asal Rumania, Marius Mihai Dumitru (1-4, 1 KO).

Meski catatan rekor keduanya terlihat kontras, nyatanya duel ini berlangsung jauh lebih sengit dari yang dibayangkan, dengan drama knockdown dan serangan brutal yang memaksa wasit mengambil keputusan tegas demi keselamatan salah satu petarung.
Jalannya Duel: Taz Nadeem vs Marius Mihai Dumitru.
Ronde 1–2: Saling Uji Kekuatan
Duel dibuka dengan tempo hati-hati. Taz Nadeem, yang tampil di hadapan publik Inggris, langsung mencoba menguasai ring lewat jab cepatnya. Sementara itu, Marius Mihai Dumitru tak ingin hanya jadi sasaran; ia membalas dengan beberapa kombinasi hook kanan yang sempat mendarat meski tidak terlalu bersih.
Kedua petinju terlihat sama-sama ingin mengukur jarak dan membaca pola lawan. Namun, Nadeem lebih dominan dalam mengendalikan center ring.
Ronde 3: Tekanan Meningkat
Di ronde ketiga, Nadeem mulai meningkatkan agresinya. Ia memaksa Dumitru mundur dengan pukulan ke arah tubuh dan kombinasi jab-straight. Dumitru tetap berusaha bertahan, bahkan sesekali melontarkan counter, tetapi mulai tampak tertekan oleh tempo tinggi dari Nadeem.
Sorakan penonton semakin keras ketika Nadeem beberapa kali mendaratkan hook kiri bersih ke wajah Dumitru.
Ronde 4: Knockdown Pertama
Drama terjadi di ronde keempat. Nadeem memojokkan Dumitru ke sudut ring dan melancarkan kombinasi uppercut kanan dan hook kiri. Dumitru terhuyung, lalu akhirnya jatuh dalam posisi setengah jongkok.

Wasit segera melakukan hitungan. Dumitru masih mampu bangkit di hitungan delapan, tetapi wajahnya menunjukkan tanda-tanda mulai kewalahan.
Ronde 5: Akhir Pertarungan
Memasuki ronde kelima, Nadeem semakin percaya diri. Ia memburu Dumitru dengan variasi serangan ke arah tubuh. Sebuah body shot keras dari tangan kanan Nadeem mendarat telak di ulu hati Dumitru, membuatnya terjatuh untuk kedua kalinya.

Meskipun Dumitru mampu berdiri kembali, gerakannya terlihat goyah dan tidak meyakinkan. Melihat kondisi itu, wasit memutuskan menghentikan pertarungan demi keselamatan.
Hasil Resmi.
Taz Nadeem menang TKO ronde 5 atas Marius Mihai Dumitru.
Dengan kemenangan ini, Nadeem memperpanjang rekornya menjadi 7-0 (4 KO), sementara Dumitru menelan kekalahan kelimanya, kini dengan catatan 1-5 (1 KO).

BACA JUGA: Hasil lengkap oscar collazo+undercardnya
Partai Tambahan 2:
Di kelas super welter, publik Inggris mendapat suguhan menarik ketika Harris Akbar (1-0, 0 KO), yang baru saja memulai karier profesionalnya, menghadapi petinju muda Jack Swallow (3-1, 1 KO). Meski sama-sama masih hijau di level pro, duel ini berlangsung ketat dan penuh tensi selama 4 ronde.
Jalannya Pertarungan.
Ronde pertama dibuka dengan ritme cepat. Akbar yang punya latar belakang amatir cukup solid, tampil disiplin dengan jab panjangnya. Swallow mencoba menekan lewat hook kiri, namun banyak serangannya dimentahkan oleh footwork rapi Akbar.
Memasuki ronde kedua dan ketiga, Swallow berusaha meningkatkan agresi, memotong jarak, dan memaksa Akbar bertarung di dalam. Beberapa pukulannya masuk, tetapi Akbar tetap mampu menjaga ketenangan. Dengan kombinasi satu-dua dan counter hook kanan, ia terus mencetak poin bersih.
Di ronde keempat, Swallow sadar tertinggal angka dan mencoba all-out menyerang. Namun, Akbar bertahan cerdas, menjaga jarak, dan menutup duel dengan kombinasi jab-straight yang efektif.
Hasil Pertarungan.
Setelah 4 ronde penuh, para juri sepakat memberi kemenangan angka:
Harris Akbar menang PTS (Points).

Dengan hasil ini, rekornya kini menjadi 2-0 (0 KO), sementara Jack Swallow harus menerima kekalahan pertama dalam kariernya, turun ke 3-1 (1 KO).
Analisis
Meski belum bisa mencetak kemenangan KO, performa Akbar menunjukkan bahwa ia punya dasar teknik solid, stamina prima, dan mental bertanding yang kuat. Ini menjadi pondasi bagus untuk membangun karier jangka panjang di divisi super welter yang kompetitif.
Partai Tambahan 3:
Masih di kelas super welter, giliran Amaar Akbar (8-0, 1 KO) naik ring menghadapi petinju asal Meksiko, Eduardo Vera Sanchez (2-11-2, 0 KO). Meski secara catatan rekor terlihat timpang, Vera Sanchez dikenal tangguh dan jarang kalah cepat, sehingga menjadi ujian ketahanan bagi Akbar.
Jalannya Pertarungan.
Sejak ronde pertama, Amaar langsung mengontrol jalannya laga dengan jab cepat dan kombinasi ringan. Ia tidak terburu-buru mencari KO, melainkan fokus menjaga tempo serta mengoleksi poin lewat pukulan bersih ke arah wajah dan tubuh lawan.
Vera Sanchez mencoba sesekali melakukan tekanan, tetapi serangannya lebih banyak dipatahkan. Akbar memanfaatkan footwork rapi untuk menghindar lalu membalas dengan counter hook kanan.
Ronde demi ronde berlangsung dengan pola yang sama: Akbar dominan, sementara Vera Sanchez hanya mampu bertahan dan sesekali menyerang balik tanpa hasil berarti. Publik sempat berharap Akbar bisa menyelesaikan laga lebih cepat, namun strategi bertinju aman dipilih untuk memastikan kemenangan.
Hasil Pertarungan.
Setelah 6 ronde penuh, juri sepakat memberikan kemenangan angka mutlak kepada Amaar Akbar.
Amaar Akbar menang PTS atas Eduardo Vera Sanchez.

Dengan hasil ini, Amaar memperpanjang rekor sempurnanya menjadi 9-0 (1 KO), sedangkan Vera Sanchez kini mencatatkan 2-12-2 (0 KO).
Analisis
Kemenangan ini menegaskan bahwa Amaar Akbar masih berada di jalur yang tepat sebagai prospek masa depan di divisi super welter. Meski daya pukulnya masih jadi tanda tanya, teknik dasar, kontrol tempo, dan stamina Amaar terus memperlihatkan konsistensi.
Duel Kelas Berat: Nelvie Tiafack vs Ramiro Edwin Robles.
Di venue berbeda, tepatnya Theatre St-Denis, Kanada, tersaji duel kelas berat yang mempertemukan prospek asal Jerman, Nelvie Tiafack (26 tahun, 1-0, 1 KO) melawan petinju tak terkalahkan dari Amerika Serikat, Ramiro Edwin Robles (8 tahun, 5-0, 3 KO). Laga ini cukup dinantikan karena keduanya masih muda dengan rekor bersih, sehingga menjadi ujian sesungguhnya bagi keduanya.
Jalannya Pertarungan
Sejak bel awal, duel berlangsung dengan tempo tinggi untuk ukuran kelas berat.
- Ronde 1–2: Ramiro Robles berusaha tampil agresif dengan tekanan cepat, memanfaatkan kombinasi hook kiri dan overhand kanan. Namun, Tiafack mampu menjaga jarak dengan jab keras sambil sesekali melancarkan uppercut.
- Ronde 3: Momentum mulai bergeser. Tiafack lebih percaya diri, mengurung Robles di tali ring, mendaratkan kombinasi body shot yang membuat lawan mundur.
Memasuki ronde 4, Tiafack tampil dominan. Ia mendaratkan rangkaian pukulan hook kiri–kanan yang membuat Robles kesulitan membalas. Meski tidak terjatuh, Robles terlihat kelelahan dan menerima banyak pukulan telak di kepala maupun tubuh.
Hasil Pertarungan
Setelah ronde ke-4 selesai, pelatih Ramiro Edwin Robles naik ke apron dan memberi isyarat kepada wasit untuk menghentikan laga.
Keputusan resmi: Nelvie Tiafack menang RTD (retired) atas Ramiro Edwin Robles setelah ronde 4.

Analisis
Kemenangan ini menjadi sangat berharga bagi Tiafack, yang kini memperbaiki rekornya menjadi 2-0 (1 KO). Ia menunjukkan kombinasi teknik, daya tahan, dan agresivitas yang menjanjikan. Sementara itu, Robles menelan kekalahan pertama dalam kariernya (5-1, 3 KO) meski tampil berani di awal laga.
Tiafack semakin menegaskan dirinya sebagai salah satu prospek menarik di divisi kelas berat Eropa, dan kemungkinan besar akan mendapat laga lebih besar dalam waktu dekat.
Tonton disini full card nya oleh DAZN:
Duel Kelas Welter: Mazlum Akdeniz vs Anthony Soto.
Masih dari Montreal, Kanada, tersaji duel seru kelas welter antara bintang lokal tak terkalahkan Mazlum Akdeniz (28 tahun, 21-0, 8 KO) melawan petinju asal Amerika Serikat, Anthony Soto (24 tahun, 13-0-1, 8 KO). Pertemuan ini sangat dinantikan karena mempertemukan dua petinju dengan rekor tak bercacat.
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1–3: Sejak bel awal, Mazlum tampil penuh percaya diri. Dengan dukungan publik tuan rumah, ia segera menguasai ring menggunakan jab keras dan kombinasi cepat ke arah kepala. Soto beberapa kali mencoba menyerang balik, namun pertahanannya mulai terbuka akibat tekanan konstan dari Akdeniz.
- Ronde 4: Titik balik laga. Mazlum Akdeniz mendaratkan pukulan bersih tepat di tengah ring—sebuah kombinasi hook kanan diikuti straight kiri yang telak menghantam rahang Soto. Soto goyah dan tidak mampu memberikan respons meyakinkan. Melihat situasi berbahaya, wasit segera menghentikan laga.
Hasil Pertarungan
Keputusan resmi: Mazlum Akdeniz menang TKO ronde 4 atas Anthony Soto.

Analisis
Kemenangan ini memperpanjang rekor sempurna Akdeniz menjadi 22-0 (9 KO), sekaligus membuktikan kualitasnya sebagai salah satu prospek kuat divisi welter. Ia tampil dominan, tajam, dan mampu mengakhiri laga dengan cara meyakinkan.
Bagi Anthony Soto, kekalahan ini terasa pahit karena menjadi yang pertama dalam kariernya (13-1-1, 8 KO). Namun, usianya masih muda dan ia punya kesempatan bangkit di laga-laga berikutnya.
Duel Kelas Menengah Wanita: Tamm Thibeault vs Cristina Mazzotta.
Petinju wanita asal Kanada, Tammara Thibeault (28 tahun, 3-0, 2 KO), kembali menunjukkan kualitasnya di depan publik sendiri saat menghadapi petinju Italia, Cristina Mazzotta (1-0, 0 KO).
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1: Sejak bel pertama, Thibeault langsung mengambil inisiatif serangan. Dengan tinggi badan dan jangkauan yang lebih unggul, ia melontarkan kombinasi jab dan straight keras yang membuat Mazzotta kesulitan keluar dari tekanan.
- Di pertengahan ronde, Thibeault mendaratkan rangkaian pukulan kombinasi lurus ke arah wajah dan tubuh lawannya. Mazzotta mundur terpojok, lalu menerima pukulan telak yang membuatnya jatuh di sudut ring.
- Wasit dengan cepat menghentikan laga setelah melihat Mazzotta tidak mampu merespons dengan baik.

Hasil Pertarungan
Keputusan resmi: Tamm Thibeault menang TKO ronde 1 atas Cristina Mazzotta.

Analisis
Kemenangan cepat ini memperpanjang rekor Thibeault menjadi 4-0 (3 KO), sekaligus memperkuat statusnya sebagai salah satu rising star di divisi menengah wanita. Gayanya agresif, teknis, dan penuh percaya diri menjadi senjata utama yang mematikan.
Cristina Mazzotta harus mengakui keunggulan lawan jauh lebih berpengalaman. Meski kalah cepat, ia masih berpeluang bangkit di laga berikutnya, mengingat duel ini baru laga keduanya di level profesional.
Partai Utama: Kim Clavel vs Sol Cudos.
Pertarungan puncak mempertemukan sang juara bertahan asal Argentina, Sol Cudos (28 tahun, 10-0, 3 KO), melawan petinju tuan rumah berpengalaman, Kim Clavel (35 tahun, 21-2, 3 KO). Laga ini digelar untuk mempertahankan gelar IBF minimum wanita yang sebelumnya dipegang oleh Cudos.
Jalannya Pertarungan
- Ronde 1-3: Clavel tampil percaya diri di hadapan pendukungnya. Dengan kecepatan tangan serta pergerakan kaki yang lincah, ia mendominasi awal laga, membuat Cudos kesulitan mendekatkan jarak.
- Ronde 4-6: Sol Cudos mulai meningkatkan tempo. Ia beberapa kali mendaratkan hook ke tubuh dan jab keras, tetapi Clavel tetap tenang, memanfaatkan pengalaman dengan kombinasi cepat dan keluar masuk jarak.
- Ronde 7-9: Intensitas meningkat, kedua petinju saling jual beli pukulan di tengah ring. Meski Cudos lebih agresif, Clavel terlihat lebih akurat dengan counter punch yang membuat lawannya frustasi.
- Ronde 10: Ronde terakhir berlangsung sengit, Cudos berusaha keras mempertahankan sabuknya, tetapi Clavel tetap disiplin dan menutup dengan pukulan bersih yang meyakinkan para juri.
Hasil Pertarungan
Setelah 10 ronde penuh, ketiga juri memberikan skor untuk Kim Clavel, yang akhirnya keluar sebagai pemenang lewat keputusan mutlak (UD).

Analisis
- Kim Clavel berhasil merebut gelar IBF minimum wanita di usia 35 tahun, membuktikan pengalaman dan disiplin strategi mampu mengalahkan agresivitas petinju muda.
- Sol Cudos, yang sebelumnya tak terkalahkan, harus menerima kekalahan pertama dalam kariernya sekaligus kehilangan sabuk dunia. Namun, usianya yang masih 28 tahun memberi peluang besar untuk bangkit dan merebut kembali gelar di masa depan.
Dengan hasil ini, Kim Clavel kini resmi menjadi juara dunia IBF minimum wanita, sebuah pencapaian gemilang bagi kariernya yang panjang di dunia tinju.
Pertarungan tinju pada 28 September 2025 WIB menghadirkan dua panggung berbeda, yakni di Park Community Arena, Inggris dan Theatre St-Denis, Kanada. Kedua event ini menghadirkan drama, kejutan, hingga perebutan gelar dunia yang bersejarah.
Dari Inggris (Park Community Arena)
- Taz Nadeem vs Marius Mihai Dumitru
Nadeem tampil dominan dengan kombinasi cepat. Setelah dua kali menjatuhkan Dumitru, duel dihentikan wasit di ronde 5. Nadeem menang TKO. - Harris Akbar vs Jack Swallow
Pertarungan 4 ronde penuh berjalan ketat, namun Akbar lebih efektif dalam serangan. Akbar menang PTS. - Amaar Akbar vs Eduardo Vera Sanchez
Duel 6 ronde penuh dengan kontrol mutlak dari Amaar. Amaar Akbar menang PTS.
Dari Kanada (Theatre St-Denis)
- Nelvie Tiafack vs Ramiro Edwin Robles
Laga kelas berat berlangsung keras. Setelah ronde 4, pelatih Robles menghentikan duel. Tiafack menang RTD. - Mazlum Akdeniz vs Anthony Soto
Akdeniz menunjukkan kekuatan dominan, mengakhiri laga dengan TKO di ronde 4. Akdeniz menang TKO. - Tamm Thibeault vs Cristina Mazzotta
Thibeault terlalu tangguh untuk Mazzotta. Kombinasi lurus membuat Mazzotta tumbang di ronde 1. Thibeault menang TKO. - Partai Utama: Sol Cudos vs Kim Clavel (IBF Minimum Wanita)
Clavel tampil disiplin dan cerdas sepanjang 10 ronde. Dengan kemenangan UD, ia merebut sabuk dunia IBF minimum wanita dari tangan Sol Cudos.
Hari ini benar-benar memperlihatkan drama tinju dunia:
- Dari Inggris, Taz Nadeem melanjutkan rekor tak terkalahkan dengan kemenangan meyakinkan, sementara dua saudara Akbar, Harris dan Amaar, juga tampil solid dengan kemenangan angka.
- Dari Kanada, bintang lokal bersinar terang: Mazlum Akdeniz dan Tamm Thibeault sama-sama menang TKO. Sementara Nelvie Tiafack dari Jerman melanjutkan kiprahnya di kelas berat dengan kemenangan RTD.
- Puncaknya, Kim Clavel menjadi sorotan terbesar malam ini dengan merebut gelar dunia IBF minimum wanita, sekaligus menghentikan rekor sempurna Sol Cudos.
Secara keseluruhan, 28 September 2025 menjadi malam bersejarah, terutama bagi penggemar tinju Kanada yang menyaksikan juara baru lahir di depan mata.
#TinjuHariIni #HasilTinju #KimClavel #SolCudos #MazlumAkdeniz #TammThibeault #TazNadeem #BoxingNews #FightNight










Pingback: Hasil tinju dunia united kingdom 4 oktober 2025