Para penggemar tinju di seluruh dunia. bakal kembali bergemuruh. Di bawah cahaya megah Allegiant Stadium, Las Vegas. akan ada duel balas dendam yang rasanya sudah lama ditunggu.
Serhii Bohachuk. petinju Ukraina yang dikenal buas dan agresif. akan kembali berhadapan dengan satu-satunya orang yang pernah membuatnya tersungkur: Brandon “The Cannon” Adams.
Pertarungan ini jadi salah satu suguhan panas. di bawah kartu utama Canelo Alvarez vs Terence Crawford.
Buat saya pribadi. justru duel inilah yang diam-diam punya cerita paling menarik malam itu.
Bohachuk bukan nama baru buat penggemar tinju. Dari gaya bertarungnya saja sudah kelihatan: maju terus. tanpa takut, dengan kombinasi pukulan yang seolah tak ada tombol “pause”-nya.
Lahir di Donetsk Oblast Ukraina, 24 April 1995. dia sudah akrab dengan dunia olahraga sejak kecil. Posturnya yang tinggi dan ramping bikin dia menonjol sejak masa amatir.
Begitu hijrah ke Amerika Serikat. orang-orang langsung tahu kalau bocah ini beda. dia dapat julukan “El Flaco”. si kurus, justru dari tubuh kurus itulah lahir. salah satu pukulan paling mematikan di kelas super welter.
Debut profesionalnya. datang pada 3 Februari 2017 di Orange California. Lawannya saat itu Matt Murphy. cuma bertahan dua ronde sebelum dipaksa mencium kanvas.
Dari situ, perjalanan panjang dimulai. Satu demi satu lawan tumbang. sebagian besar lewat KO. dan nama Bohachuk pelan-pelan naik ke radar para promotor besar.
Banyak yang bilang. dia adalah “next big thing” dari Eropa Timur.
dan saat itu saya pun sebagai fans tinju mengiyakan. Gaya mainnya berani. power-nya luar biasa. dan punya aura “pemburu” sejati.
Tapi semua petinju hebat pasti punya momen penguji. Buat Bohachuk, itu datang di tahun 2021. tepatnya 4 Maret di Los Angeles.
Malam yang seharusnya. jadi ajang pamer kekuatan malah berubah jadi malam paling pahit dalam kariernya. Lawannya waktu itu adalah Brandon Adams. petinju asal California yang secara fisik kalah tinggi dan kalah jangkauan. tapi punya kecerdikan dan kesabaran di atas rata-rata.
Bohachuk sempat menguasai ronde-ronde awal. dia menekan tanpa beban. Tapi Adams tidak panik. dia menunggu dan membaca.
Dan begitu melihat sedikit kelemahan. dia mengayunaka satu pukulan keras menghantam wajah Bohachuk dengan sempurna. Petinju Ukraina itu jatuh di ronde ke 8.
Dia mencoba bangkit. tapi kaki nya bergetar. Wasit tak punya pilihan selain menghentikan laga.
Adams menang TKO. dan malam itu, rekor sempurna Bohachuk lenyap begitu saja.
Kekalahan itu bukan cuma soal sabuk yang hilang. Itu soal harga diri. Karena bagi petinju seagresif Bohachuk. kalah dengan cara seperti itu. ibarat ditampar keras di depan dunia.
Tapi kalau kita lihat sisi positifnya. justru di situlah titik balik kariernya dimulai. dia nggak ngedumel. tidak nyalahin siapa-siapa. Bohachuk justru mengakui bahwa dirinya terlalu terbuka. dan terlalu mengandalkan power. Dari situ dia mulai berubah.
Sejak kekalahan dari Adams. gaya Bohachuk lebih disiplin. dia tetap liar. tapi lebih sabar. dia mulai memadukan tekanan dengan pertahanan yang rapi. tidak asal maju seperti dulu.
Hasilnya? Bohachuk kembali ke jalur kemenangan. menumpas lawan satu per satu. dan merebut sabuk WBC Interim Super Welterweight.
Kalau kita lihat highlight-nya setelah 2021. semua kemenangan terlihat jauh lebih matang. Power masih ada. tapi kini dia tahu kapan harus menahan diri. dan kapan saatnya berontak.
Brandon Adams juga terus berkembang. Lahir di Los Angeles, 31 Juli 1989. Adams tumbuh di lingkungan yang menuntutnya untuk punya mental strong sejak muda.
Tinju jadi jalan keluar yang menyelamatkannya. Julukannya, “The Cannon”. datang bukan tanpa alasan. dia punya pukulan counter yang cepat dan tajam. dan ketika sudah menemukan timing. satu pukulan saja bisa mengubah segalanya. seperti yang dia lakukan pada Bohachuk.
Adams pertama kali naik ring profesional pada 2011. melawan Erin Beach di Commerce California. Kemenangan lewat angka. membuatnya dikenal sebagai petinju yang rapi. bukan tukang rusuh di atas ring.
Tapi perjalanan Adams juga kurang mulus. Di 2014, dia kalah dari Willie Monroe Jr. lewat keputusan juri. dan kekalahan itu jadi pelajaran besar baginya.
Monroe waktu itu tampil jenius. banyak gerak. jab aktif, dan membuat Adams bingung. Dari situ dia belajar:
Kadang untuk menang. bukan soal pukulan keras. tapi soal kesabaran dan membaca momentum.
Makanya. saat menghadapi Bohachuk di 202. Adams sudah tahu caranya menghadapi petinju tipe agresor. dia nggak terpancing, nggak coba adu keras, tapi menunggu momen yang pas untuk membalas.
Dan momen itu datang tepat waktu. Itulah kenapa saya bilang. rematch kali ini bukan hanya pertarungan biasa. Ini adalah duel dua karakter tinju. yang saling berlawanan:
Agresi tanpa henti. melawan kesabaran dan perhitungan.
Kalau kita bandingkan. gaya Bohachuk itu seperti ombak besar. datang terus, menggulung lawan dengan tekanan konstan. Dia senang bertarung jarak dekat. mengincar tubuh dan kepala lawan tanpa henti. Tapi ombak juga bisa pecah. kalau kena batu karang yang kokoh. dan di sinilah Adams bisa berperan.
Dengan gaya counter-puncher-nya. dia seperti karang yang menunggu gelombang lewat. lalu membalas pada momen tepat.
Kelebihan Bohachuk. jelas pada power dan volume serangan. Hampir semua kemenangan datang lewat KO.
Tapi kelemahannya juga jelas: karena terlalu fokus menyerang. pertahanannya sering terbuka.
Adams justru kebalikannya. bukan yang paling kuat. tapi sangat cerdas dan sabar. dia jarang kehilangan kontrol. meski ditekan habis-habisan.
Baca juga: canelo alvarez hajar 11 petinju tak terkalahkan
Kalau bicara peluang. saya pribadi menilai Bohachuk sekarang jauh lebih siap. dibanding empat tahun lalu. dia sudah tahu kelemahannya. tahu gaya Adams seperti apa. dan punya pengalaman yang lebih banyak di laga besar.
Apalagi sekarang. dia datang sebagai juara interim, bukan sekadar penantang. Dari sisi mental, jelas lebih matang.
Saya membayangkan ronde-ronde awal nanti bakal panas. Bohachuk pasti langsung menekan. coba membalas dendam. dengan pukulan keras ke tubuh dan kepala.
Tapi Adams kemungkinan akan bermain gak terburu-buru. bertahan dan sesekali melancarkan counter. Mungkin mirip pertemuan pertama. tapi dengan rasa berbeda karena kali ini Bohachuk lebih berhati-hati.
Memasuki ronde tengah. duel ini bisa jadi titik balik. Kalau Bohachuk berhasil mengontrol tempo tanpa terbuka terlalu lebar. saya rasa Adams bakal kesulitan. mencuri momen seperti dulu. Tapi kalau dia terlalu bernafsu mengejar KO. bukan tak mungkin sejarah terulang. Adams sudah membuktikan. bahwa sabar bisa mengalahkan brutalitas.
Kalau duel sampai ronde akhir. stamina bakal jadi faktor besar. Dari beberapa pertarungan terakhir. Bohachuk kelihatan punya daya tahan yang lebih baik. dan volume pukulannya bisa memberi poin penting di mata juri.
Adams mungkin akan kehilangan poin. karena terlalu defensif kalau tidak bisa memanfaatkan counter dengan efektif.
Dari sudut pandang saya. ada tiga kemungkinan besar di pertarungan ini.
Pertama. Bohachuk menang lewat KO atau TKO di ronde 9 sampai 11 . skenario yang paling masuk akal. melihat perubahan gaya mainnya yang kini lebih terukur.
Kedua. Bohachuk menang angka, kalau Adams bertahan kuat tapi kalah volume.
Dan ketiga. kemungkinan kecil tapi tetap ada, Adams kembali menang lewat counter telak seperti 2021. Tapi peluangnya tipis. karena Bohachuk sekarang jauh lebih disiplin.
Secara pribadi. saya merasa rematch ini. lebih dari sekadar pertarungan fisik. Ini tentang perjalanan seseorang menebus kesalahan.
Bohachuk sudah jatuh. sudah belajar. dan kini datang dengan versi terbaik dari dirinya.
Kadang, kekalahan memang jadi guru terbaik. yang tidak bisa dibeli. dia membuat kita sadar. bahwa kekuatan bukan cuma soal otot. tapi juga soal kepala dan hati.
Kalau harus memprediksi. saya menjagokan Bohachuk menang TKO di ronde 10.
Bukan karena Adams jelek. tapi karena saya yakin. Bohachuk kini punya keseimbangan antara agresi dan kecerdikan. dia sudah belajar dari luka lama. dan tidak ada motivasi yang lebih kuat. daripada menebus kekalahan yang masih membekas.
Dan kalau benar hasilnya begitu. kemenangan itu bukan cuma soal sabuk atau angka di rekor.
Itu adalah pembuktian. bahwa seorang petarung sejati. bukan diukur dari seberapa keras dia memukul. tapi seberapa kuat dia berdiri lagi setelah jatuh.
Malam itu di Las Vegas. ketika lampu-lampu menyala dan sorakan penonton bergemuruh.
saya yakin satu hal: pertarungan Bohachuk vs Adams bukan cuma duel balas dendam. tapi kisah manusia tentang keteguhan. perubahan. dan pembuktian diri.
Dan saya rasa. olahraga ini harus punya cerita seperti ini. cerita yang nyata. yang bikin kita ingat. kenapa tinju ini begitu memikat dari dulu sampai sekarang.
#SerhiiBohachuk #BrandonAdams #BohachukVsAdams #Boxing2025 #TinjuDunia #CaneloVsCrawford #SuperWelterweight #BoxingPrediction #FightNight








