“NO MÁS!” – Kisah Duel Legendaris Sugar Ray Leonard vs Roberto Durán II yang Mengguncang Dunia

BERITATINJUTERBARU.COM

Dalam sejarah panjang dunia tinju, ada momen-momen yang melampaui batas olahraga dan menjadi bagian dari budaya pop global. Salah satu yang paling menggetarkan adalah duel ulang antara Sugar Ray Leonard vs Roberto Durán pada 25 November 1980, yang berakhir dengan dua kata misterius dan mengejutkan: “No Más”.

Pertarungan ini bukan hanya tentang siapa yang lebih kuat atau cepat. Ini adalah drama emosional antara dua legenda, penuh gengsi, balas dendam, dan kehormatan. Mari kita menyelami kisahnya lebih dalam.


LATAR BELAKANG: DUEL PERTAMA YANG MENYAKITKAN

Beberapa bulan sebelumnya, pada 20 Juni 1980, Roberto Durán mengalahkan Sugar Ray Leonard di Montreal dalam pertarungan klasik yang brutal. Leonard, dikenal karena gaya tinju yang elegan dan tak tersentuh, memilih untuk bertarung di dalam jarak dekat—gaya khas Durán. Itu adalah keputusan yang mengejutkan banyak pengamat, dan Durán berhasil memanfaatkannya dengan sempurna, merebut gelar kelas welter WBC lewat keputusan angka.

Kekalahan itu melukai harga diri Leonard. Ia bukan hanya kalah, tapi juga dilecehkan secara psikologis oleh Durán sepanjang laga. Sebagai seorang atlet yang dikenal flamboyan dan penuh gaya, Leonard tahu bahwa ia tidak bisa membiarkan cerita berakhir begitu saja.


MENUJU REMATCH: PERANG MENTAL DIMULAI

Pertarungan kedua dijadwalkan hanya lima bulan setelah duel pertama, sesuatu yang sangat jarang terjadi antara dua juara dunia. Durán merasa waktu persiapan terlalu cepat, namun tidak bisa menolak tawaran besar. Leonard, di sisi lain, merancang sebuah rencana baru: ia akan memainkan tinju teknis dan mental, bukan fisik.

Leonard kembali ke gaya bertarung aslinya—cepat, gesit, dan penuh tipu daya. Ia memanfaatkan kecepatan kaki dan tangan, serta tak ragu untuk mengolok-olok Durán di atas ring, membuatnya kesal, frustasi, dan kehilangan fokus.


NO MÁS – DUA KATA YANG MENGGUNCANG DUNIA

Pada ronde ke-8, tepat saat ronde berlangsung dengan Leonard mendominasi dan terus mengejek Durán, sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Roberto Durán secara tiba-tiba mengangkat tangannya, membalikkan badan, dan berkata kepada wasit: “No más”.

Wasit Octavio Meyran segera menghentikan pertarungan. Dunia terdiam. Apa maksud dari kata “No Más”? Dua kata dalam bahasa Spanyol itu berarti “Tidak lagi” atau “Cukup sudah”.

Durán menyerah. Ia bukan hanya kalah—ia memilih berhenti bertarung! Sebuah keputusan yang langsung menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah tinju dunia.


APA SEBENARNYA TERJADI?

Berbagai teori muncul setelah kejadian itu:

  1. Durán merasa dipermalukan – Leonard tidak hanya mengalahkannya secara teknis, tapi juga secara mental. Olok-olok Leonard, termasuk gerakan seperti menari dan meletakkan tangan di pinggang, membuat Durán kehilangan kontrol emosi.

  2. Masalah fisik – Ada klaim bahwa Durán mengalami masalah pencernaan atau perut akibat kenaikan berat badan cepat setelah pertarungan pertama. Persiapan singkat disebut-sebut sebagai penyebab kondisi tubuh yang buruk.

  3. Durán terlalu cepat kembali naik ring – Banyak yang percaya bahwa ia belum siap secara fisik maupun mental untuk bertarung ulang secepat itu.

Namun bagi publik, hanya satu hal yang tercetak abadi: seorang juara besar menyerah di atas ring, dan itu adalah Roberto Durán.


REAKSI DUNIA: DARI KECEWA SAMPAI MARAH

Reaksi terhadap momen “No Más” sangat luas:

  • Media menyorot Durán sebagai pengecut, bahkan banyak yang menyebut kariernya tamat.

  • Penggemar kecewa berat, terutama karena mereka mengharapkan perang besar seperti pertarungan pertama.

  • Sugar Ray Leonard keluar sebagai pahlawan, dengan gaya yang stylish dan cerdas, ia dianggap membalas dendam secara elegan.

Tapi seiring waktu, narasi menjadi lebih kompleks. Banyak yang kemudian menyadari bahwa momen itu menunjukkan sisi kemanusiaan dari seorang petarung besar seperti Durán.


APA KATA DURÁN SENDIRI?

Bertahun-tahun setelah kejadian itu, Roberto Durán memberikan berbagai pernyataan berbeda:

“Saya tidak bilang ‘No Más’. Saya hanya bilang saya tidak mau lagi bertarung dengan cara seperti itu. Saya frustasi.”
— Roberto Durán

Namun tetap saja, dua kata itu sudah kadung melekat pada namanya. Bahkan dalam dokumenter “No Más” (ESPN 30 for 30), Durán akhirnya berdamai dengan Leonard dan dengan masa lalunya.


DUA LEGENDA, SATU BAB YANG ABADI

Leonard dan Durán akhirnya bertarung total tiga kali:

  1. 1980, Montreal – Durán menang angka.

  2. 1980, New Orleans – Leonard menang lewat “No Más”.

  3. 1989, Las Vegas – Leonard menang angka dalam duel yang lebih bersahabat.

Pertarungan kedua mereka tetap menjadi babak yang paling dikenang. Ini bukan hanya soal teknik atau skor, tapi soal ego, mental, dan kehormatan.


PENINGGALAN SEBUAH MOMEN

Hari ini, momen “No Más” dikenang sebagai:

  • Simbol kekuatan mental Leonard.

  • Luka sejarah bagi Durán, tapi juga pengingat bahwa bahkan legenda pun bisa runtuh.

  • Contoh betapa pentingnya persiapan dan strategi dalam tinju, bukan sekadar kekuatan.

Banyak petinju muda yang belajar dari pertarungan ini. Bahwa dalam ring, bukan hanya fisik yang diuji, tapi juga mental, emosi, dan harga diri.

Pertarungan Sugar Ray Leonard vs Roberto Durán II bukanlah sekadar pertarungan ulang. Itu adalah perang mental yang berakhir dengan drama luar biasa. Kata “No Más” mungkin hanya dua kata, tapi artinya bergaung sepanjang sejarah tinju.

Leonard membuktikan bahwa ia bukan hanya petinju hebat secara fisik, tapi juga jenius dalam strategi. Sementara Durán, meski sempat direndahkan, tetap dikenang sebagai salah satu petarung terhebat dalam sejarah.


Ikuti terus berita dan kisah legendaris lainnya hanya di:

👉 www.beritatinjuterbaru.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Scroll to Top