Di postingan sebelum nya, kita sudah bahas partai tambahan canelo vs crawford di kelas super welter walsh vs vargas jr.
kali ini kita lanjut ke undercard yang tak kalah membahana ada yang diam-diam bikin banyak orang penasaran. Di kelas menengah super, Christian Mbilli dan Lester MartĂnez akan saling berhadapan, dua petinju muda yang sama-sama belum pernah merasakan kekalahan, sama-sama punya pukulan keras, dan sama-sama haus pembuktian.
Bercerita soal Mbilli, dia ini contoh petarung yang berkembang cepat. Lahir di Kamerun, besar di Prancis, lalu menancapkan karier di Kanada.
perjalanan hidupnya sudah seperti peta itu sendiri. Dari tampil di Olimpiade Rio 2016 sampai akhirnya jadi juara WBC Interim, semua dijalani dengan semangat yang tak pernah padam.
Mbilli bukan petinju yang rumit, dia sederhana: maju terus, tekan lawan, dan pastikan pertarungan nggak berlangsung lama.
Saya masih ingat waktu dia menghancurkan Mark Heffron tahun 2024 lalu. tidak butuh waktu lama, cuma hitungan detikâsebuah pukulan ke arah tubuh langsung membuat Heffron bertekuk lutut. Banyak orang bilang itu salah satu KO tubuh terbaik tahun itu.
Dan jujur, saya setuju. Cara Mbilli menutup ruang, lalu melepaskan pukulan dengan presisi ke liver lawan, itu bukan keberuntungan. Itu latihan bertahun-tahun yang jadi momen sempurna.
Setahun kemudian, saat Mbilli bertemu Maciej Sulecki, hasilnya bahkan lebih cepat. Sulecki datang dengan cukup , tapi Mbilli mengubahnya jadi tontonan satu ronde. Body shot kiri disusul uppercut kanan dan semua selesai begitu saja.
Kalau dilihat dari gayanya, Mbilli ini semacam âmesin penghancurâ yang jarang berhenti. Sekali sudah menekan, sulit banget buat lawan mencari kelemahan nya.
Baca juga: Prediksi tak kalah seru callum walsh vs fernando vargas jr
Tapi jangan salah, lawannya kali ini bukan petinju kemarin sore. Lester MartĂnez, petarung asal Guatemala, punya jalan yang tak kalah menarik. Orang masih ingat debut profesionalnya di tahun 2019, langsung menghadapi Ricardo âEl Matadorâ Mayorga. mantan juara dunia yang dikenal bengal dan berani.
Semua orang mengira itu terlalu berat buat seorang yang baru injak kaki di ring pro. Tapi MartĂnez justru membalikkan semua dugaan. dia tampil berani, rapi, dan di ronde kedua, Mayorga sudah terkapar.
Dari situ dunia mulai menoleh: siapa sebenarnya anak muda dari Guatemala ini?
Perjalanan MartĂnez terus menanjak. Salah satu momen penting datang saat dia berhadapan dengan Joeshon James, petinju muda tak terkalahkan dari Amerika.
Banyak yang menilai James bakal jadi ujian sulit, tapi MartĂnez malah menyelesaikan semuanya di ronde keempat dengan kombinasi brutal yang membuat lawannya roboh tak berdaya. Dari situ, namanya makin diperhitungkan.
Dan kini, dia naik ke panggung besar, melawan sosok yang dianggap sebagai monster kelas menengah super. Menariknya, MartĂnez nggak datang sebagai underdog yang pasrah.
Dia tahu apa yang dibawanya: kecepatan tangan, refleks bagus, dan keberanian yang jarang dimiliki petarung muda. Dari sorot matanya di sesi latihan terbuka. terlihat jelas kalau dia benar-benar percaya bisa membuat kejutan.
Kalau dibandingkan gaya keduanya, Mbilli lebih seperti tank yang tak berhenti melaju, sementara MartĂnez itu sniper cepat yang menunggu momen. Mbilli suka menyerang. dan menghancurkan pertahanan lawan lewat serangan ke tubuh.
Sedangkan MartĂnez lebih bermain dengan aman, mencari kelengahan , lalu membalas dengan kombinasi cepat dan tajam.
Saya pribadi suka melihat kontras seperti ini. Ada sesuatu yang menyenangkan ketika dua gaya berbeda bertemu. Mbilli yang keras dan tanpa rem, berhadapan dengan MartĂnez yang tenang tapi berbahaya. Kalau istilah sederhananya, ini seperti api melawan bensinâdua-duanya bisa terbakar kapan saja.
Menjelang hari H, suasana di kamp latihan keduanya pun terasa beda. Mbilli tetap dengan rutinitas kerasnya di Kanada, latihan pagi dengan peluh mengucur tanpa banyak bicara. Fokusnya cuma satu:
mempertahankan sabuk dan membuktikan kalau dia siap naik ke level tertinggi, mungkin menantang juara penuh seperti Canelo atau Benavidez.
Sementara MartĂnez berlatih dengan semangat khas Amerika Latinâbising, penuh tawa, tapi juga disiplin. Dia sering bilang kalau duel ini bukan cuma tentang sabuk. tapi soal membawa nama Guatemala ke panggung besar.
Bagi saya, di situlah keindahan duel ini. Dua petinju muda, dua jalan hidup yang berbeda, bertemu di satu ring dengan tujuan yang sama: menunjukkan siapa yang pantas berada di puncak.
Tak ada yang tahu bagaimana malam itu akan berakhir, tapi satu hal yang tak bisa di pungkiri, keduanya akan memberikan segalanya.
Dan mungkin, setelah semua selesai, kita akan bicara bukan hanya tentang siapa yang menang. tapi tentang bagaimana dua orang petarung. bisa menghidupkan kembali semangat tinju yang sesungguhnya. jujur, penuh gairah, dan apa adanya.
Kadang, di balik gemerlap dan sorotan lampu Las Vegas, yang bikin sebuah malam tinju terasa berkesan bukan cuma sabuk juara atau siapa yang menang cepat.
Tapi justru cerita-cerita kecil di baliknyaâtentang tekad, ketakutan, dan mimpi dua orang yang rela menaruh semuanya di atas ring.
Christian Mbilli dan Lester MartĂnez bukan superstar Hollywood, tapi malam itu mereka memegang panggungnya sendiri. Keduanya sama-sama punya jalan panjang, dan tak mudah, sama-sama pernah diremehkan, dan sama-sama bertarung bukan cuma untuk karier, tapi juga untuk harga diri.
Saya suka bagian itu. Saat mereka melangkah ke ring dengan wajah tegang tapi mata yang menyala, ada sesuatu yang manusiawi banget di sana. rasa takut, semangat, dan keyakinan bahwa malam itu bisa mengubah hidup.
Entah menang, atau kalah, mereka tetap jadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar pertarungan: semangat untuk terus maju.
Mungkin nanti orang-orang akan lebih sibuk membicarakan duel utama Canelo vs Crawford, tapi bagi sebagian dari kita yang tahu cerita di balik Mbilli dan MartĂnez, pertarungan ini punya makna lain.
ini mengingatkan kita kenapa kita jatuh cinta sama tinju sejak awal,karena setiap pukulan, setiap langkah mundur, setiap nafas yang tertahan di sudut ring. menyimpan cerita tentang perjuangan manusia yang sebenarnya.
Dan siapa pun yang pernah berdiri di bawah cahaya lampu arena. entah sebagai petarung, pelatih, atau sekadar penonton. pasti paham satu hal:
Tinju itu bukan cuma soal memukul, tapi soal bertahan. Bertahan dari rasa ragu, dari tekanan, dari segala hal yang mencoba menjatuhkan.
Di akhir malam nanti, mungkin cuma satu yang keluar sebagai pemenang di atas kertas.
Tapi bagi keduanya, kemenangan sejati justru sudah diraih jauh sebelum bel pertama dibunyikan. yaitu keberanian untuk naik ke ring dan menghadapi semua ketidakpastian dengan kepala tegak.
Jangan sampai terlewatkan kawan,,Salam olahraga!!!!
#christianMbilli #LesterMartinez #Boxing2025 #SuperMiddleweight #BoxingPrediction #WorldBoxing #BoxingFans #FightNight #CaneloVsCrawford #WBCBoxing









