Pendahuluan
Dalam dunia tinju modern, nama Nick Ball kini menjadi salah satu yang paling dibicarakan di kelas bulu. Petinju berusia 28 tahun asal Inggris ini telah mencatatkan rekor 22 kemenangan, 0 kekalahan, dan 1 hasil imbang dengan 13 di antaranya diraih melalui kemenangan KO. Sejak merebut sabuk juara dunia WBA featherweight pada Juni 2024, Ball semakin menunjukkan bahwa ia bukan sekadar juara sementara, melainkan ancaman nyata bagi siapa pun yang bercokol di divisi 57,1 kg.
Julukannya memang belum setenar “Canelo” atau “Gypsy King”, tetapi gaya bertarungnya yang eksplosif, agresif, dan penuh determinasi membuatnya menjadi magnet bagi para penonton. Banyak pengamat menyebut Ball sebagai “petinju yang lahir untuk bertarung” — selalu maju, selalu menekan, dan tidak pernah memberi lawan kesempatan untuk bernapas.
Awal Kehidupan dan Perjalanan Menuju Tinju
Nick Ball lahir di Liverpool, Inggris, pada tahun 1997. Sejak kecil, ia sudah tertarik pada dunia olahraga, terutama tinju, berkat pengaruh lingkungan tempat tinggalnya yang dekat dengan sejumlah gym lokal. Lingkungan Liverpool yang keras membentuk mental petarung Ball sejak dini.
Ball mulai berlatih tinju di usia 14 tahun di Everton Red Triangle ABC, sebuah klub tinju amatir ternama yang telah melahirkan banyak petarung berbakat. Di sanalah Ball membangun fondasi teknik dan mentalnya. Ia dikenal sebagai anak yang pendiam di luar ring, tetapi begitu bel dibunyikan, ia berubah menjadi sosok agresif dengan stamina luar biasa.
Karier Amatir
Sebagai petinju amatir, Ball tidak memiliki rekor panjang layaknya beberapa juara dunia lain. Ia mencatatkan puluhan pertarungan dengan hasil yang solid, namun yang membedakan adalah kemampuannya beradaptasi dengan gaya bertarung profesional sejak usia muda. Banyak pelatih memprediksi bahwa Ball akan lebih sukses di ranah profesional karena gaya bertarungnya yang “pro style” — mengandalkan tekanan konstan, pukulan beruntun, dan kekuatan fisik.
Debut Profesional
Nick Ball melakukan debut profesionalnya pada 30 juni 2017, menghadapi Dmitrijs gutmans di fusion night club liverpoll, Ball menang telak lewat keputusan PTS setelah empat ronde. Sejak saat itu, ia membangun reputasi sebagai petinju muda yang tak kenal takut. Dalam beberapa tahun awal kariernya, Ball rutin naik ring melawan lawan-lawan tangguh di Inggris dan mencatat kemenangan beruntun yang mengesankan.
Gaya Bertarung
Gaya bertarung Nick Ball sangat khas: agresif, high-pressure, dan bertenaga. Ia sering menggunakan teknik “swarming” — terus menekan lawan dari awal hingga akhir ronde, memaksa mereka bertarung di jarak dekat.
Ciri khasnya meliputi:
- Kombinasi cepat dan keras di jarak dekat.
- Footwork lincah untuk memotong pergerakan lawan.
- Dagu kuat yang mampu menahan pukulan keras tanpa kehilangan fokus.
- Kondisi fisik prima, sanggup menjaga tempo tinggi hingga ronde terakhir.
Para penggemar menyukai Ball karena ia hampir selalu menyajikan pertarungan seru. Ia jarang mundur, bahkan ketika terkena pukulan keras. Filosofinya sederhana: “Jika aku menekan lawan, mereka tidak punya waktu untuk berpikir.”
Perjalanan Menuju Sabuk Juara Dunia
Ball mulai mencuri perhatian publik internasional pada April 2022, ketika ia mengalahkan Isaac Lowe dengan TKO di ronde keenam pada partai pendukung Tyson Fury vs Dillian Whyte. Kemenangan itu membuat namanya mulai masuk radar WBC dan WBA.
Sepanjang 2022 dan 2023, Ball terus menumpuk kemenangan atas lawan-lawan tangguh, termasuk:
- Nathanael Kakololo (TKO 12)
- Jesus Ramirez Rubio (TKO 1)
- Ludumo Lamati (TKO 12)
Puncaknya tiba pada 1 Juni 2024, ketika ia mendapat kesempatan menantang juara dunia WBA kelas bulu saat itu raymond ford. Dalam pertarungan yang berlangsung di kingdom Arena, Ball tampil dominan sejak ronde awal. Tekanannya yang tanpa henti membuat Wood kesulitan mempertahankan jarak,ronde demi ronde mereka saling tukar pukulan sampai 12 ronde penuh,ball di nyatakan menang lewat keputusan split decision.
Kemenangan ini membuat Nick Ball resmi menjadi juara dunia WBA featherweight dan menjadi salah satu petinju Inggris yang paling diperhitungkan.
Berikut ini duel Ball vs ford yang di siarkan oleh DAZN:
Rekor Profesional
Per Agustus 2025, rekor Nick Ball adalah:
- Total Pertarungan: 23
- Menang: 22
- KO: 13
- Kalah: 0
- Draw: 1
Satu-satunya hasil imbangnya terjadi pada 2024 melawan petinju Meksiko Rey Vargas, dalam laga perebutan gelar WBC. Banyak yang menganggap Ball sebenarnya layak menang dalam pertarungan tersebut.

Pengaruh di Dunia Tinju Inggris
Sejak menjadi juara, Ball membawa harapan baru bagi tinju Inggris, khususnya di kelas bulu. Banyak pihak menilai ia bisa mengikuti jejak petinju-petinju besar Inggris seperti Josh Warrington, Carl Frampton, dan Prince Naseem Hamed.
Promotor Frank Warren bahkan menyebut Ball sebagai “The Most Exciting Featherweight in the World Right Now.”
Komentar Para Petinju dan Legenda Tinju
Untuk memahami seberapa tinggi kualitas Nick Ball di mata dunia tinju, berikut adalah komentar dari tujuh petinju dan legenda tinju dunia:
- Carl Frampton (mantan juara dunia dua divisi)
“Nick Ball punya mental petarung sejati. Dia mengingatkan saya pada diri saya sendiri di masa puncak — selalu maju, tidak pernah mundur.” - Josh Warrington (mantan juara dunia IBF kelas bulu)
“Tekanan yang dia berikan luar biasa. Petinju yang tidak siap untuk itu akan hancur sebelum ronde keempat.” - Barry McGuigan (Hall of Famer & mantan juara WBA kelas bulu)
“Dia punya kombinasi yang jarang: stamina tanpa batas dan IQ tinju tinggi. Itu membuatnya berbahaya di divisi ini.” - Leigh Wood (mantan juara dunia WBA)
“Saya menghormati Ball. Dia bisa menjadi juara lama di WBA kalau terus menjaga disiplin dan motivasinya.” - Amir Khan (mantan juara dunia kelas ringan-junior)
“Kecepatan tangannya bagus, tapi yang lebih mengesankan adalah cara dia membaca pergerakan lawan.” - Shakur Stevenson (juara dunia WBC kelas ringan)
“Nick Ball itu petarung tangguh. Kalau dia mau, saya yakin dia bisa bersaing di kelas bulu-super nanti.” - Ricky Hatton (legenda tinju Inggris)
“Dia mengingatkan saya pada gaya bertarung saya — selalu maju, menekan, dan memaksa lawan bertarung di zona berbahaya.”
Masa Depan Nick Ball
Dengan rekor tak terkalahkan dan gelar dunia di genggaman, masa depan Nick Ball terlihat cerah. Ia memiliki banyak pilihan, mulai dari mempertahankan sabuk melawan penantang wajib hingga mencari pertarungan unifikasi melawan juara lain seperti Rey Vargas (WBC) atau Rafael espinoza (WBO). Banyak pihak menilai bahwa dalam dua tahun ke depan, Ball bisa menjadi salah satu nama besar di divisi ini dan berpotensi naik ke kelas bulu-super.
Jika ia terus mempertahankan fokus, meningkatkan teknik, dan menjaga kesehatan, Nick Ball bukan hanya akan dikenal sebagai juara dunia — tetapi juga sebagai legenda tinju Inggris modern.
Kehidupan di Luar Ring
Di luar ring, Ball adalah sosok sederhana yang lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman dekat. Ia jarang terlibat kontroversi dan lebih fokus pada latihan. Meski terkenal garang di ring, di luar ia dikenal rendah hati dan ramah terhadap penggemar.
Kesimpulan
Nick Ball adalah simbol dari kerja keras, determinasi, dan fokus. Perjalanannya dari anak muda Liverpool yang berlatih di gym lokal hingga menjadi juara dunia WBA adalah inspirasi bagi banyak orang. Dengan usia baru 28 tahun dan stamina yang seolah tak habis, masa depan Ball di dunia tinju terlihat sangat cerah.
Jika ia terus mempertahankan gaya bertarungnya yang agresif dan disiplin tinggi, bukan mustahil kita akan melihatnya menjadi juara dunia tak terbantahkan di kelas bulu dalam beberapa tahun ke depan.
#NickBall #TinjuDunia #WBAFeatherweight #JuaraDuniaTinju #ProfilPetinju #Boxing #FeatherweightChampion