15 Petinju Terkaya di Dunia Tahun 2025

petinju terkaya tahun 2025

Kadang saya suka mikir, dari semua cabang olahraga yang ada di dunia. tinju mungkin jadi yang paling kejam.

Dua orang naik ke atas ring, tak ada tempat sembunyi. resiko yang mereka tanggung juga besar, dari cidera permanen, kehilangan karier dalam sekejap, sampai ancaman kehilangan nyawa.

Tapi aneh nya, justru di dunia yang sekeras itu, uang berputar begitu besar.

Disini sudah lama jadi lahan emas bagi mereka yang bisa bertahan di puncak. Bayaran pertarungan bisa mencapai jutaan dolar, belum lagi hak siar, pay-per-view, sponsor,

dan kontrak bisnis yang bikin kepala geleng-geleng.

Menarik nya…banyak petinju yang dulu datang dari kemiskinan, hidup susah, bahkan sebagian besar nyaris tak punya apa-apa, kini menjelma jadi miliarder olahraga.

Kini di tahun tahun 2025. peta kekayaan para petinju dunia kembali bergeser.

Ada legenda lama yang tetap tak tergoyahkan berkat warisan kontrak dan bisnis mereka, tapi ada juga wajah-wajah baru yang mulai menyalip lewat kemenangan besar dan brand pribadi yang makin kuat.

Jadi di tulisan kali ini, saya mau bahas siapa saja 15 petinju terkaya di dunia tahun 2025.

Versi kombinasi dari laporan Forbes, Celebrity Net Worth, dan berbagai sumber internasional.

Tapi tenang aja, saya tidak akan nyajiin data kaku. Kita bahas dengan cara yang lebih santai:

siapa yang tajir karena kerja keras, siapa yang jago investasi,. dan siapa yang ternyata lebih pintar di luar ring daripada di dalam nya.

1. Floyd Mayweather Jr.–Sekitar US$ 450 Juta

Kalau ada satu nama yang benar-benar identik dengan uang di dunia tinju. ya siapa lagi kalau bukan Floyd Mayweather Jr.

Di juluki Money bukan tanpa alasan, pria asal Grand Rapids ini menjelma jadi seorang petinju bisa mengubah ring tinju jadi tambang emas.

Dengan rekor sempurna 50-0, Mayweather bukan cuma jago bertarung,

dia juga jenius dalam bisnis dan promosi diri.

Menarik nya, Mayweather tak hanya jadi pemain, tapi juga pengatur duel.

Sejak memutuskan untuk lepas dari Top rank. dia mendirikan Mayweather Promotions, menguasai panggungnya sendiri.

Itu arti nya, setiap kali naik ring, hampir semua uang yang berputar di acara itu. mulai dari tiket, hak siar, sampai PPV, sebagian besar langsung masuk ke kantong nya.

Duel epiknya melawan Manny Pacquiao pada 2015.

bahkan disebut sebagai pertarungan abad ini. dengan total bayaran pribadi untuk Mayweather mencapai sekitar US$ 400 juta.

Dua tahun kemudian, saat menghadapi bintang UFC Conor McGregor. dia kembali memecahkan rekor dengan pendapatan sekitar US$ 275 juta hanya dalam satu malam.

Kalau ditotal, sepanjang kariernya Mayweather sudah menghasilkan

lebih dari US$ 1 miliar hanya dari pertarungan Pay-Per-View.

Aneh nya…. meski sudah pensiun. nama Mayweather tak pernah benar-benar hilang dari radar. dia masih sering muncul di laga eksibisi, melawan siapa saja yang bisa mendatangkan penonto. mulai dari petarung MMA, influencer, hingga selebritas Jepang.

Setiap kali tampil, jumlah uang yang didapatnya tetap bikin geleng kepala.

Mungkin bagi dia, pensiun artinya hanya istirahat dari pertarungan serius. bukan dari menghasilkan uang.

Gaya hidup nya memang sering jadi bahan perdebatan.

Mayweather di kenal gemar memamerkan mobil sport seharga jutaan dolar,

koleksi jam tangan langka, sampai jet pribadi yang parkir di hangar pribadi.

Tapi di balik semua itu, dia sebenar nya cukup pintar mengelola kekayaan. Dia punya investasi besar di real estate, bisnis hiburan, dan berbagai aset lain yang membuat rekeningnya

tetap gemuk meski sudah lama tak bertanding di level elite.

Jadi, meski sudah lama gantung sarung tinju, Floyd Mayweather tetap jadi raja di ring finansial.

Dunia mungkin sudah punya banyak bintang baru. tapi dalam hal uang, belum ada yang benar-benar bisa mendekat.

Seolah-olah di jagat tinju. uang memang selalu berputar di orbitnya Mayweather.

Baca juga: Ricky hatton meninggal dunia di usia 46 tahun

2. Canelo Álvarez –Sekitar US$ 275 Juta

jika Floyd Mayweather adalah kesempurnaan bisnis dalam tinju Amerika. maka Canelo Álvarez adalah kebanggaan abadi Meksiko

yang berhasil menjembatani tradisi dan kemewahan modern dalam olahraga ini.

Menarik nya, Canelo bukan hanya juara di ring, tapi juga di luar ring.

Bayangkan saja…pria berambut merah ini sudah menjuarai empat divisi berbeda, dan tiap kali bertarung, seluruh dunia seolah berhenti sejenak untuk menontonnya.

Dari pertarungan trilogi melawan Gennady “GGG” Golovkin yang menghasilkan ratusan juta dolar,

sampai duel unifikasi melawan Caleb Plant pada 2021 yang memberinya bayaran sekitar US$ 40 juta

belum termasuk bonus PPV. Canelo terus memperluas wilayah kekuasaannya. baik secara prestasi maupun finansial.

meskipun sudah mengantongi ratusan juta dolar, Canelo tetap punya aura pekerja keras.

Setiap kali naik ring, dia bertarung seolah belum punya apa-apa. seolah masih mengejar pengakuan yang sama seperti saat muda dulu di gym kumuh Guadalajara.

Mungkin itu yang membuatnya tetap relevan di tengah derasnya muncul bintang-bintang baru.

Titik balik karir bisnis Canelo datang pada tahun 2018, ketika dia menandatangani kontrak gila-gilaan dengan DAZN senilai US$ 365 juta untuk 11 pertarungan.

Saat itu, kontrak tersebut menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah.

Dari situ, Canelo tak cuma di akui sebagai petarung hebat. tapi juga sebagai bisnis yang setara dengan nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo atau LeBron James.

Selain dari pertarungan, sumber kekayaan Canelo juga datang dari dunia sponsor dan bisnis pribadinya.

Dia jadi wajah global merek ternama seperti Hennessy, sekaligus menjalankan kerajaan bisnis sendiri,

mulai dari lini tequila milik nya (Canelo Álvarez Tequila), perusahaan minuman energi, hingga jaringan gym dan promosi tinju.

Strategi nya sederhana tapi cerdas…

kalau ring tinju bisa mengangkat namanya. maka bisnis bisa menjaga kejayaan nya tetap hidup bahkan setelah sarung tinju di gantung.

Yang menarik… Canelo juga punya cara pandang unik terhadap uang.

Dalam beberapa wawancara, dia sering bilang bahwa kekayaan bukan cuma tentang angka, tapi tentang kebanggaan membuktikan sesuatu untuk keluarganya dan negaranya.

Saya tidak berjuang untuk uang…saya berjuang untuk jadi legenda katanya..

Sebuah kata yang justru terdengar makin tulus datang dari seseorang yang kekayaannya hampir menembus US$ 300 juta.

Kini, di tahun 2025, Forbes masih menempatkan Canelo sebagai salah satu

atlet dengan bayaran tahunan tertinggi di dunia, dengan penghasilan lebih dari US$ 80 juta per tahun.

itu membuatnya menjadi petinju aktif terkaya di dunia saat ini. hanya kalah dari Mayweather jika di hitung secara keseluruhan.

Dan aneh nya lagi, meskipun sudah punya segalanya. uang, sabuk, dan status supersta.

Canelo masih tanpak kurang. Haus akan kemenangan, lapar akan tantangan baru, dan mungkin juga lapar akan sejarah.

Mungkin itulah yang membuatnya tetap bertahan di level puncak..

semangat seorang petarung sejati yang tak pernah kenyang akan pembuktian.

3. Manny Pacquiao –Sekitar US$ 220 Juta

Di urutan ketiga, nama Manny PacMan Pacquiao muncul sebagai sosok yang hampir mustahil ditiru.

Bayangkan saja, dari anak jalanan di Kibawe, Filipina, yang dulu menjual roti demi bertahan hidup,

dia tumbuh menjadi legenda dan salah satu petinju paling kaya dalam sejarah olahraga.

Cerita hidupnya seperti film: keras, penuh perjuangan, tapi berakhir gemilang.

Pacquiao bukan cuma petinju yang hebat, tapi juga figur yang berhasil memadukan ketenaran dengan kecerdikan finansial.

Dia tahu bagaimana mengubah popularitas di atas ring menjadi kekayaan jangka panjang.

sesuatu yang tidak semua juara mampu lakukan.

Pacquiao adalah magnet besar di dunia PPV.

Laga legendaris melawan Floyd Mayweather tahun 2015. masih tercatat sebagai pertarungan paling mahal sepanjang masa menghasilkan lebih dari US$ 600 juta.

Dari situ saja, Pacquiao mengantongi sekitar US$ 120 juta.

Dan itu belum termasuk laga-laga besar lainnya. melawan Oscar De La Hoya, Miguel Cotto, Ricky Hatton, Juan Manuel Márquez,

hingga Keith Thurmanyang terus menambah pundi-pundinya.

Sebagai ikon Asia pertama yang menembus panggung global. Pacquiao menjadi wajah berbagai merek ternama seperti Nike, Hewlett-Packard, dan Nestlé.

Di Filipina sendiri, dia lebih dari sekadar atlet. dia aset nasional. Tak heran bila banyak brand lokal berebut menjadikannya duta produk.

Selepas puncak karier tinju, Pacquiao memilih jalan berbeda: politik.

Dia menjabat sebagai senator Filipina dari 2016 hingga 2022. langkah yang memperluas pengaruhnya di luar dunia olahraga.

Meski dunia politik sering kali menguras biaya besar. bagi Pacquiao, jabatan itu justru membuka banyak peluang bisnis dan memperluas jejaringnya di kalangan elit ekonomi.

Kalau dipikir-pikir. jarang ada sosok yang punya kisah semenggetarkan ini:

dari tidur di jalanan sampai duduk di kursi parlemen, dari ring kumuh Manila sampai lampu megah Las Vegas.

Pacquiao membuktikan bahwa kerja keras dan keyakinan bisa mengalahkan nasib.

Kini, dengan kekayaan sekitar US$ 220 juta, dia bukan sekadar petinju kaya. tapi legenda hidup yang jadi inspirasi jutaan orang di Asia dan seluruh dunia.

Simak pula: Anthony joshua akan bawa tinju ke afrika

4. Oscar De La Hoya –Sekitar US$ 200 Juta

Oscar De La Hoya adalah bukti nyata bahwa kejayaan seorang petinju tidak harus berakhir ketika bel terakhir berbunyi.

Pada era 1990-an hingga awal 2000-an, De La Hoya. bukan sekadar petarung dia adalah fenomena.

Setiap kali naik ring, jutaan pasang mata menatapnya. dia bisa memadukan teknik indah, keberanian, dan sisi glamor yang membuat dunia tinju terasa seperti Hollywood versi keras.

Segalanya dimulai saat ia merebut medali emas Olimpiade 19 untuk Amerika Serikat. pencapaian yang membuat namanya langsung melesat.

Dalam karier profesionalnya, De La Hoya berhasil menjadi juara dunia di enam kelas berbeda.

menghadapi lawan-lawan top seperti Félix Trinidad. Shane Mosley, Bernard Hopkins, dan bahkan Floyd Mayweather Jr.

Tak hanya prestasi, De La Hoya juga mencatatkan pendapatan fantastis

di era ketika bayaran petinju belum semenggiurkan sekarang.

Selama karier profesionalnya. dia mengantongi lebih dari US$ 300 juta. angka yang luar biasa untuk zamannya.

Sebelum era Mayweather dan Pacquiao. De La Hoya adalah raja PPV.

Laga-laganya selalu jadi pusaran uang. Pertarungan melawan Floyd Mayweather pada 2007 mencetak lebih dari 2,4 juta pembelian PPV, menghasilkan sekitar US$ 52 juta untuk De La Hoya sendiri.

.Sementara duel klasik melawan Félix Trinidad tahun 1999 masih dikenang sebagai salah satu pertarungan paling bersejarah di kelas welter.

Setelah gantung sarung tinju. De La Hoya melakukan langkah. beralih dari petarung menjadi promotor.

Dia mendirikan Golden Boy Promotion. yang kini menjadi salah satu perusahaan promotor tinju terbesar di dunia.

Dari sinilah kekayaannya benar-benar berkembang.

Melalui Golden Boy. dia membantu melahirkan banyak bintang baru, termasuk Saúl “Canelo” Álvarez, yang sempat menjadi andalan utama perusahaan tersebut.

Di bawah bendera Golden Boy. De La Hoya tidak hanya mencetak petinju hebat,

tapi juga mengubah dirinya menjadi pengusaha sukses. dan tokoh penting di balik layar tinju modern.

Selain bisnis promosi. De La Hoya juga menanamkan uangnya di berbagai sektor seperti properti, media, dan hiburan.

Dia terlibat dalam beberapa proyek sosial dan amal yang memperkuat

citranya sebagai figur yang tidak hanya sukses, tapi juga peduli.

Walau sempat terjerat isu pribadi dan kontroversi. dia mampu bangkit dan menjaga citra “Golden Boy” tetap bersinar.

Oscar De La Hoya kini dianggap sebagai salah satu figur paling berpengaruh di Amerika Latin.

Dia berhasil menyeimbangkan dua sisi kehidupannya. sebagai mantan petarung legendaris dan pengusaha modern.

Banyak yang menyebutnya sebagai “Don King versi elegan”. seorang promotor yang tahu caranya mengemas olahraga menjadi hiburan bernilai tinggi.

kekayaan Oscar De La Hoya diperkirakan mencapai US$ 200 juta. Meski sudah lama tidak bertarung, aliran uang dari Golden Boy Promotions membuatnya tetap berada di jajaran petinju terkaya dunia.

dia membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus berhenti

ketika karier di ring usai. justru bisa berkembang lebih besar di luar ring.

Bisa dibilang. De La Hoya adalah era transisi tinju:

dari dunia yang dulu hanya soal sabuk dan darah. menjadi industri global bernilai miliaran dolar.

Dan uniknya, dia melakukannya dengan gaya khas. tetap elegan, tetap “golden”.

5. George Foreman –Sekitar US$ 200 Juta

George Foreman adalah sosok langka. seorang petarung yang berubah menjadi legenda dua kali,

pertama lewat kekuatan pukulannya, dan kedua lewat kebijaksanaannya di dunia bisnis.

Dijuluki Big George ini bukan hanya dikenal karena gaya bertarungnya yang brutal dan penuh tenaga. tapi juga karena kemampuannya mengubah kekalahan,

dan masa sulit menjadi batu loncatan menuju kejayaan yang lebih besar.

Kalau kita lihat perjalanan hidupnya. rasanya sulit menemukan kisah seinspiratif Foreman.

Dia datang dari latar belakang miskin. sempat dikenal sebagai remaja bermasalah. lalu menemukan arah hidup lewat tinju.

Setelah meraih medali emas Olimpiade 1968. karier profesionalnya langsung melesat. dia mengalahkan Joe Frazier pada 1973 dan menjadi juara dunia kelas berat,

sebuah pencapaian besar di era penuh monster seperti Ali, Frazier, dan Norton.

Namun, momen paling dikenang tentu adalah The Rumble in the Jungl tahun 1974. ketika Foreman menghadapi Muhammad Ali di Kinshasa, Zaire.

Banyak yang menjagokan Foreman. tapi Ali membalikkan segalanya dengan strategi rope-a-dope yang terkenal.

Foreman kalah, tapi justru dari sanalah legenda barunya lahir.

Aneh memang. tapi kekalahan itu justru menjadikannya lebih manusiawi dan dicintai publik.

Setelah sempat tenggelam dan bahkan pensiun di usia muda. Foreman membuat kejutan besar:

Dia kembali ke ring di usia 40-an. tampil dengan tubuh tambun dan senyum hangat. jauh berbeda dari sosok garang di masa muda.

Banyak yang menertawakannya waktu itu. tapi Foreman membungkam semuanya ketika pada 1994, di usia 45 tahun,

Dia menumbangkan Michael Moorer dan menjadi juara dunia kelas berat tertua sepanjang sejarah.

Rasanya seperti cerita film Hollywood, tapi ini kisah nyata.

Foreman tentu menghasilkan jutaan dolar dari duel-duel besarnya di era 70-an dan 90-an.

Tapi menariknya. uang itu bukan sumber kekayaan terbesarnya.

Walau sempat mengantongi bayaran besar dari laga melawan Ali. Holyfield, hingga comeback-nya, justru peran keduanya setelah pensiunlah yang mengubah segalanya.

Di sinilah kisahnya jadi luar biasa..

Foreman menjadi wajah dari produk pemanggang elektrik “George Foreman Lean Mean Fat-Reducing Grilling Machine,

yang kemudian melonjak di pasar global.

Awalnya, dia hanya diminta menjadi duta produk, tapi penjualannya sukses besa. lebih dari 100 juta unit terjual di seluruh dunia.

Foreman pun mendapat lebih dari US$ 200 juta dari lisensi dan royalti.

Selain bisnis grill, Foreman juga aktif berinvestasi di properti dan media.

Dia menjadi komentator tinju. bintang tamu di berbagai acara. bahkan menulis buku motivasi.

dia berubah dari “petinju menakutkan” menjadi figur publik yang penuh humor dan kebijaksanaan.

siapa sangka, seorang petarung yang dulu dijuluki “monster di ring” justru meninggalkan warisan lewat alat masak.

Itulah George Foreman. meski sudah berpulang. dia menjadi bukti bahwa kadang jalan menuju kejayaan tidak melulu harus lewat tinju. tapi bisa juga lewat dapur.

6. Lennox Lewis –Sekitar US$ 140 Juta

Kalau bicara soal petinju kelas berat. yang punya gaya elegan tapi mematikan. nama Lennox Lewis hampir selalu muncul di daftar teratas.

Dia dikenal tenang. disiplin, dan cerdas. kombinasi yang jarang dimiliki petinju kelas berat yang biasanya mengandalkan brutalitas.

Menariknya. Lewis adalah juara dunia kelas berat terakhir. yang benar-benar tak terbantahkan (Undisputed Heavyweight Champion). sebelum di pecah oleh oleksandr usyk.

Sepanjang kariernya. Lewis mencatat 41 kemenangan (32 KO), 2 kekalahan, dan 1 imbang.

dia mengalahkan nama-nama besar seperti Mike Tyson. Evander Holyfield. Vitali Klitschko, David Tua, hingga Tommy Morrison.

Tapi yang paling diingat tentu adalah pertarungan melawan Tyson pada 2002.

duel yang bukan cuma soal gelar, tapi juga soal kebanggaan.

Pertarungan itu menghasilkan lebih dari US$ 100 juta dari penjualan PPV, dan Lewis sendiri membawa pulang sekitar US$ 50 juta.

Momen yang menegaskan statusnya bukan sekadar juara

tapi juga bintang besar yang tahu bagaimana mengubah prestasi jadi kekayaan nyata.

Selain duel kontra Tyson, laga-laga besar melawan Holyfield juga memberinya penghasilan fantastis.

Total, selama karier profesionalnya, Lewis diperkirakan mengumpulkan lebih dari US$ 200 juta hanya dari bayaran pertarungan.

Yang menarik, dari Lewis adalah bagaimana dia tahu kapan harus berhenti.

Saat banyak petinju besar terjebak dalam ambisi berlebihan dan akhirnya kehilangan segalanya,

Lewis justru pensiun dalam keadaan sebagai juara bertahan. dia tahu batasnya dan itu justru memperkuat wibawanya.

dia bukan tipe petinju yang banyak bicara, tapi karakternya kuat.

Saat berbicara di media. kata-katanya selalu mengandung logika dan keanggunan yang jarang ditemukan di dunia olahraga yang penuh ego.

Bagi banyak penggemar…

Lewis adalah contoh sempurna bahwa menjadi petinju tidak harus berarti hidup boros atau berakhir bangkrut.

Dia menunjukkan bahwa kecerdasan dan kesabaran. bisa membawa stabilitas finansial, bahkan setelah karier berakhir.

Anehnya, meski tidak sepopuler Tyson dalam urusan citra publik,

banyak yang menilai Lewis lebih “lengkap” sebagai petinju. kuat, cerdas, dan strategis.

Dan mungkin itulah rahasia mengapa hingga hari ini. Lennox Lewis masih dianggap sebagai contoh klasik

dari petarung yang tidak hanya menang di atas ring. tapi juga dalam kehidupan nyata.

7. Sugar Ray Leonard –Sekitar US$ 120 Juta

Menyinggung pesona dan karisma di tinju. Sugar Ray Leonard mungkin adalah salah satu nama yang paling mudah diingat.

Dia bukan hanya petinju hebat. tapi juga bintang sejati yang tahu bagaimana membuat penonton jatuh cinta.

baik di dalam maupun di luar ring. Leonard tumbuh di era keemasan tinju dan menjadi bagian dari generasi legendaris yang disebut “Four Kings”,

bersama Roberto Durán, Thomas Hearns, dan Marvin Hagler.

Yang menarik. Leonard tidak hanya petarung yang menang karena kekuatan.

dia menang karena kecerdasan. refleks, dan kemampuan membaca lawan yang tiada tara.

Setiap kali dia naik ring. penonton tahu mereka akan melihat sesuatu yang istimewa. kecepatan tangan, kelincahan kaki,

dan ekspresi percaya diri yang membuat lawannya kehilangan arah.

Pertarungan-pertarungan klasiknya kini menjadi legenda.

The Brawl in Montreal” melawan Roberto Durán pada 1980 memperlihatkan sisi keras Leonard yang tak mau mundur.

Namun di pertemuan kedua. No Más Fight, Leonard membalikkan keadaan dengan membuat Durán menyerah di ronde kedelapan.

momen yang hingga kini masih dibicarakan oleh penggemar tinju di se antero jagat.

Kemudian ada duel epik. dengan Thomas Hearns dan Marvin Hagler

yang keduanya menambah statusnya sebagai legenda. Khusus duel dengan Hagler pada 1987, laga itu bukan hanya pertarungan antara dua juara. tapi juga antara dua dunia:

gaya agresif versus teknik elegan.

Pertarungan Leonard vs Hagler. menghasilkan lebih dari US$ 78 juta dalam pendapatan total angka luar biasa untuk era tersebut.

Leonard sendiri mengantongi sekitar US$ 12 juta

yang kala itu menjadikannya salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia.

Namun, dia tidak hanya bergantung pada uang dari pertarungan. Leonard adalah salah satu pionir dalam memanfaatkan kekuatan media dan brand pribadi.

Sebelum era Oscar De La Hoya dan Floyd Mayweather. sudah ada Leonard yang membuka jalan bagi petinju untuk menjadi iklan.

Dia tampil di kampanye besar untuk Pepsi, Coca-Cola, hingga merek olahraga ternama,

memperkenalkan citra baru seorang petinju. bukan hanya petarung keras. tapi juga sosok inspiratif dan ramah publik.

Bisa dibilang. Leonard adalah petinju pertama yang benar-benar memahami arti kata “bintang” di dunia olahraga.

Dia tahu bagaimana menjaga citra. berbicara di depan kamera

dan membangun hubungan baik dengan media.

Setelah pensiun. Leonard tak kehilangan sorotan.

dia menjadi komentator di HBO dan NBC. menulis otobiografi yang laris. serta tampil di berbagai acara motivasi.

Gaya bicaranya yang lembut membuat banyak orang terinspirasi.

Yang membedakan Leonard dari banyak juara lain adalah kemampuannya menjaga relevans.

Meski sudah lama pensiun. dia tetap menjadi wajah tinju Amerika.

Banyak atlet muda menjadikannya panutan. karena Leonard membuktikan

bahwa kesuksesan sejati tidak hanya soal sabuk juara. tapi juga tentang bagaimana seseorang membawa diri setelah kariernya selesai.

lucu nya, di balik senyum yang ramah. Leonard sebenarnya punya kisah pribadi yang tidak selalu mudah.

dia pernah berbicara tentang trauma masa kecil dan perjuangan melawan tekanan mental,

sesuatu yang membuat publik semakin menghargainya sebagai manusia. bukan hanya legenda.

Dan mungkin itulah yang membuat sosoknya tetap dicintai.

Bagi banyak penggemar. Leonard membuka jalan bagi era baru di mana seorang petinju

bisa menjadi megastar sejati, bukan sekadar karena pukulan. tapi karena kepribadian dan visi hidupnya.

8. Anthony Joshua –Sekitar US$ 80 Juta

Nama Anthony Joshua. adalah transformasi seorang atlet modern yang tahu bagaimana memanfaatkan popularitas dan kerja keras untuk membangun kekayaan jangka panjang.

Joshua adalah kombinasi unik antara atletisme, kedisiplinan, dan citra positif.

Tubuhnya bak patung. gaya bertarungnya terukur. sementara di luar ring dia dikenal sopan dan rendah hati.

Kombinasi inilah yang membuatnya disukai berbagai kalangan. dari penggemar tinju garis keras sampai sponsor kelas dunia.

Namun jalan kariernya tak selalu mulus. Dunia sempat terkejut ketika Joshua dikalahkan oleh Andy Ruiz Jr pada 2019,

salah satu kekalahan paling mengejutkan dalam sejarah tinju modern.

Tapi dalam rematch. dia membalikkan keadaan dengan gaya elegan dan kembali merebut semua gelarnya.

Joshua juga pernah menghadapi nama-nama besar seperti Oleksandr Usyk dan Francis Ngannou, menunjukkan bahwa dia tak pernah menghindari tantangan.

Bahkan saat kalah. aura bintangnya tidak pudar.

Joshua termasuk dalam daftar petinju dengan bayaran tertinggi dunia.

Pertarungannya melawan Klitschko menghasilkan sekitar US$ 20 juta,

sementara rematch melawan Ruiz Jr di Arab Saudi membawa lebih dari US$ 60 juta ke kantongnya.

Secara keseluruhan. Joshua diperkirakan sudah mengantongi lebih dari US$ 120–150 juta dari karier ring semata.

Tapi yang membuatnya beda adalah bagaimana dia mengelola uang itu.

Tidak seperti sebagian petinju yang hidup boros. Joshua dikenal sangat disiplin secara finansial.

Dia menolak gaya hidup berlebihan. dan lebih memilih berinvestasi untuk masa depan.

Daya tarik Joshua di luar ring luar biasa besar. dia memiliki kontrak dengan merek-merek global seperti Under Armour, Beats by Dre, Jaguar, Hugo Boss, Audemars Piguet, dan DAZN.

Dari sponsor saja. penghasilannya bisa mencapai lebih dari US$ 10 juta per tahun.

Menariknya. meski citranya maskulin dan tangguh. Joshua bisa tampil elegan di dunia fashion dan iklan.

dia tahu kapan harus menjadi petarung dan kapan menjadi figur publik yang berkelas.

sesuatu yang jarang bisa dilakukan oleh petinju.

joshua juga memiliki naluri bisnis yang kuat. dia mendirikan 258 MG, perusahaan manajemen yang mengelola kariernya sendiri dan beberapa atlet muda lainnya.

Selain itu, dia berinvestasi besar-besaran di sektor properti di London

kota yang kini menjadi pusat kekayaannya.

Tak sedikit yang mengatakan bahwa Joshua adalah versi modern dari Lennox Lewis. bukan hanya di ring, tapi juga dalam kecerdasan finansialnya.

Bahkan bagi yang bukan penggemar tinju. nama “AJ” sudah seperti merek dagang sendiri.

Dia sering tampil di majalah gaya hidup. menjadi bintang iklan mobil dan jam mewah. serta hadir di berbagai acara amal.

Namun di luar angka-angka itu. ada hal lain yang membuat Joshua istimewa: dia tetap rendah hati.

Dalam berbagai wawancara. Joshua sering mengatakan bahwa dirinya

hanyalah “seorang anak dari Watford yang beruntung bisa membuat perubahan.”

Dan mungkin itulah rahasia keberhasilannya. kombinasi antara ambisi dan kesederhanaan.

dia tidak hanya bertarung untuk sabuk juara. tapi juga untuk inspirasi.

joshua menunjukkan. bahwa kesuksesan sejati bukan hanya soal berapa banyak uang yang dihasilkan,

tapi bagaimana seseorang menggunakan keberhasilan itu. untuk memberi dampak positif pada orang lain.

9. Wladimir Klitschko –Sekitar US$ 90 Juta

Jika ada petinju yang membawa kesan elegan dalam olahraga sekeras tinju. Wladimir Klitschko adalah salah satunya.

Tak hanya dikenal karena pukulannya yang mematikan. tapi juga karena ketenangan, kecerdasan, dan kedisiplinannya.

sesuatu yang jarang ditemukan dalam dunia yang penuh ego dan adrenalin.

Wladimir memulai karier profesionalnya pada 1996. setelah meraih medali emas Olimpiade Atlanta.

Sejak itu, dia menjelma menjadi sosok dominan di kelas berat.

Dengan tinggi badan 198 cm dan jangkauan 206 cm. dia memanfaatkan keunggulan fisik dan teknik tinju “Eropa Timur” yang efisien dan sistematis.

Di puncak kejayaannya. Klitschko memegang empat sabuk dunia (IBF, WBO, IBO, dan WBA Super) secara bersamaan. di

Tak hanya mendominasi. dia melakukannya dengan cara yang hampir klinis

mematikan lawan lewat jab keras. dan menghindari risiko yang tidak perlu.

Banyak analis menyebut era 2006–2015 sebagai “The Klitschko Era”. karena hampir tak ada petinju yang bisa menandingi kedisiplinan dan efektivitasnya.

dia mencatat 64 kemenangan (53 KO) dan hanya 5 kekalahan sepanjang karier profesionalnya.

rekor luar biasa untuk divisi sekeras kelas berat.

Dan siapa yang bisa lupa laga pamungkasnya?

Pertarungan melawan Anthony Joshua pada 2017 di Wembley. yang disaksikan lebih dari 90 ribu penonton dan jutaan orang di seluruh dunia.

Meski akhirnya kalah KO dalam duel epik. penampilan Klitschko justru menambah respek publik terhadapnya.

Banyak yang bilang: dia kalah dengan gaya seorang juara sejati.

Pada masa jayanya. Wladimir bisa meraup US$ 10–20 juta hanya untuk satu pertarungan.

Duel melawan Joshua saja memberinya sekitar US$ 20 juta.

Total karier ring-nya menghasilkan lebih dari US$ 250 juta. menjadikannya salah satu petinju Eropa paling kaya sepanjang masa.

Tapi Klitschko bukan hanya tahu cara memukul. dia juga tahu cara mengelola uang.

Tak seperti banyak petarung yang menghabiskan kekayaannya untuk gaya hidup mewah. Wladimir justru membangun struktur keuangan jangka panjang.

Bersama kakaknya. dia mendirikan Klitschko Management Group.

(KMG — perusahaan yang mengatur promosi laga dan mengelola karier atlet lain.

KMG juga menjadi wadah berbagai kegiatan sosial dan komersial mereka.

Selain itu. Wladimir berinvestasi di bidang real estate, kebugaran, dan pendidikan.

dia juga ikut terlibat dalam proyek startup di Eropa. yang berfokus pada teknologi pelatihan dan mental coaching.

Setelah pensiun. Klitschko fokus pada bidang pendidikan dan pengembangan diri.

dia mendirikan Klitschko Foundation. yang menyediakan beasiswa dan program pelatihan kepemimpinan untuk anak-anak muda Ukraina.

yang bikin menarik. Wladimir memang benar-benar seorang “Dr. Steelhammer”,

bukan sekadar julukan, tapi juga fakta. dia memiliki gelar doktor di bidang olahraga dan filsafat,

dan sering menjadi pembicara di konferensi global. berbicara soal kepemimpinan. ketahanan mental dan filosofi sukses.

Klitschko dikenal sebagai salah satu juara dunia paling profesional dan terhormat. Tidak pernah ada skandal besar, tidak pernah ada drama di luar ring — hanya kerja keras, disiplin, dan kecerdasan.

10. Vitali Klitschko –Sekitar US$ 80 Juta

Vitali Klitschko lahir pada 19 Juli 1971 di Belovodsk Kirgizstan. masa itu masih bagian dari Uni Soviet. Bersama adiknya Wladimir. mereka berdua pernah membuat dunia tinju kelas berat seperti milik pribadi.

Kalau Wladimir dikenal teknis dan disiplin seperti ilmuwan. maka Vitali adalah sisi brutalnya:

keras, tahan pukul, dan punya pukulan yang bisa mematikan karier lawan.

Rekornya nyaris sempurna: 45 kemenangan (41 KO) dan hanya 2 kekalahan, itu pun bukan karena kalah bertarung, tapi akibat cedera.

Daya tahannya tak bisa di pungkiri. dia tidak pernah benar-benar

jatuh KO sepanjang karier profesionalnya.

Duel melawan Lennox Lewis tahun 2003. meski kalah karena luka sobek di wajah justru membuat reputasinya semakin bersinar.

Publik justru melihatnya sebagai “petarung sejati” yang pantang mundur.

Vitali sudah jadi bintang besar di Jerman dan Eropa. sebelum banyak petinju era baru terkenal.

Setiap memakai sarung tangan. minimal bayaran US$ 5–10 juta masuk kantong.

Di masa puncak. laga-laganya disaksikan jutaan orang di televisi Eropa.

Setelah pensiun pada 2012. Vitali tidak memilih jalur santai seperti banyak mantan atlet.

dia justru masuk ke dunia politik. Sejak 2014, dia menjabat sebagai Walikota Kyiv. posisi yang terus di pegangnya hingga kini.

Selain itu. Vitali juga muncul di berbagai iklan produk olahraga dan kesehatan,

serta aktif di kampanye sosial. Citra publiknya yang bersih dan disiplin membuatnya mudah dipercaya brand besar.

Gajinya sebagai pejabat tentu tidak sebesar bayaran saat di ring. tapi dari sisi pengaruh dan reputasi, Vitali sudah naik kelas.

Dia bukan lagi legenda olahraga. melainkan keteguhan Ukraina.

terutama di masa perang dengan Rusia.

Banyak yang menyebutnya sebagai “pejuang sejati” di dua arena. ring tinju dan panggung politik.

Kalau dulu dia dijuluki Dr. Iron Fist karena kekuatan tinjunya.

sekarang julukan itu terasa pas juga untuk keteguhannya memimpin Kyiv di masa sulit.

Kalau Wladimir dikenal teknis dan disiplin seperti ilmuwan, maka Vitali adalah sisi brutalnya…” dan “Banyak yang menyebutnya sebagai pejuang sejati di dua arena…

11. Tyson Fury – Sekitar US$ 65 Juta

Perjalanan hidup fury penuh drama. Dari merebut sabuk juara dunia. kehilangan semuanya karena depresi dan narkoba,

lalu bangkit kembali untuk menjadi juara dunia dua kali.

Kisahnya terasa seperti film. dan Fury memainkan perannya dengan jujur. tanpa menyembunyikan luka.

Fury pertama kali mengguncang dunia. ketika mengalahkan Wladimir Klitschko (2015 di Jerman.

Saat itu banyak yang meragukannya. tapi ia justru menari di atas ring dan membuat legenda seperti Klitschko terlihat kaku.

Setelah itu, kehidupan pribadinya hancur. berat badan naik lebih dari 50 kg,

depresi, dan sempat mengaku ingin mengakhiri hidup.

Namun “Gypsy King” tidak mau berakhir seperti itu. dia kembali, menantang Deontay Wilder pada 2018, dan menghasilkan trilogi yang kini dianggap klasik modern.

Pertarungan-pertarungan itu bukan hanya adu otot semata. tapi perjuangan mental seorang manusia.

Fury akhirnya merebut sabuk WBC dari Wilder (2020)

mempertahankannya melawan Dillian Whyte dan Derek Chisora. lalu menantang Oleksandr Usyk (2024) dalam laga unifikasi terbesar era modern.

Dalam hal bisnis, Fury sebenarnya unik. dia sering bilang “uang bukan segalanya,”

tapi setiap pertarungannya menghasilkan jutaan dolar.

Selain itu. Fury punya kontrak siaran eksklusif dengan ESPN & Top Rank di A. serta BT Sport di Inggris.

Dia juga menulis buku autobiografi Behind The Mask yang jadi bestseller,

dan sering muncul di TV dalam reality show maupun dokumenter.

Kalau Anthony Joshua dikenal rapi dan profesional. Tyson Fury adalah kebalikannya…

blak-blakan, jenaka, dan penuh improvisasi.

Kadang omongannya kontroversial. tapi justru itu yang membuatnya dicintai.

Di satu sisi dia bisa bicara soal kesehatan mental dengan tulus. di sisi lain bisa bercanda konyol soal berat badannya.

Fury adalah entertainer alami. Bahkan saat wawancara, dia bisa mencuri perhatian lebih dari siapa pun di atas ring.

Di mata banyak penggemar. dia bukan hanya petinju, tapi juga pahlawan rakyat

seseorang yang jatuh, bangkit, dan tetap jadi dirinya sendiri.

Kini, kekayaan Tyson Fury diperkirakan sekitar US$ 65 juta.

Namun uang tampaknya bukan motivasi utamanya lagi.

Fury lebih sering bicara tentang keluarga, iman, dan warisan moral.

dia sudah menjadi sosok yang melampaui sabuk dan statistik. dari dunia sekeras tinju, ada ruang untuk kejujuran dan ketulusan.

12. Deontay Wilder –Sekitar US$ 50 Juta

Julukan nya “Bronze Bomber” bukan hanya nama keren. tapi cerminan dua hal penting:

medali perunggunya di Olimpiade Beijing 2008. dan kekuatan tinjunya yang mampu musnahkan siapa pun yang berdiri di depannya.

di ring yang dikuasai oleh petinju teknis dan perencana jenius seperti Usyk atau Fury.

Wilder datang dengan gaya berbeda. liar, brutal, tapi sangat efektif.

Dari 43 kemenangan profesional, 42 berakhir dengan KO. Angka itu hampir mustahil dicapai di era sekarang. dan di sanalah daya tarik sejati Wilder….

kekacauan yang indah di atas ring.

Wilder mulai meninju bukan karena ambisi besar. tapi karena kebutuhan hidup. dia sempat bekerja serabutan demi menghidupi anaknya yang sakit.

Wilder melaju bagai banjir bandang. KO demi KO membuat namanya naik dengan cepat.

Pada 2015, dia merebut sabuk WBC kelas berat dari Bermane Stiverne dan mempertahankannya 10 kali berturut-turut,

termasuk dua kali melawan Luis Ortiz. petinju yang dikenal berbahaya dengan teknik tinggi.

Namun rivalitas dengan Tyson Fury menjadi babak paling dramatis.

Tiga pertarungan penuh emosi. darah, dan kisah redemption menjadikan keduanya ikon generasi modern.

Wilder memang kalah dalam dua laga terakhir. tapi dia tidak pernah kehilangan daya ganas nya. setiap pukulannya tetap mengancam siapa pun.

Meski tak setenar Canelo atau Joshua dalam hal sponsor. Wilder tetap mengeruk kekayaan besar dari ring.

Duel melawan Stiverne (2015): sekitar US$ 1 juta.

Dua pertemuan melawan Luis Ortiz: total lebih dari US$ 10 juta.

Trilogi vs Tyson Fury: total pendapatan gabungan di atas US$ 100 juta. dengan bagian Wilder diperkirakan mencapai US$ 30–40 juta.

Selain dari pertarungan. Wilder juga mendapat pemasukan lewat kontrak siaran dengan Showtime

dan Fox Sports, yang memonopoli tayangan laga-laganya di Amerika.

dia menjual citra “KO artist” yang menarik bagi sponsor. gaya hidup dan merek olahraga, walau jumlahnya tak sebanyak pesaingnya di Inggris.

Wilder juga cukup bijak secara finansial. dia berinvestasi dalam properti di Alabama

dan menjalankan beberapa bisnis kecil. Bahkan, dia menjual merchandise pribadi dengan gaya

khasnya. penuh warna dan ego yang tinggi. tapi justru itu yang disukai para penggemarnya.

Bicara tentang Wilder. sulit memisahkan antara kekuatan dan kepribadian.

Di satu sisi, dia tampak arogan dan pose teatrikal.

Namun di sisi lain. ada aura jujur dalam dirinya, seorang pria yang benar-benar percaya. bahwa setiap pukulan bisa mengubah hidup

Mungkin karena itu. setiap kali dia bicara soal “membunuh lawan di atas ring”,

banyak yang tahu bahwa itu bukan kesombongan. melainkan ekspresi

dari seseorang yang seluruh hidupnya dibangun di atas pertarungan.

Masih banyak yang berharap. dia kembali ke ring untuk duel nostalgia atau crossover,

mungkin melawan Francis Ngannou. pertarungan yang pasti menarik perhatian publik global.

Wilder bukan hanya petinju dengan pukulan keras. tapi juga tekad manusia yang tak mau menyerah.

dia mungkin tak akan dikenang sebagai petinju paling lengkap,

tapi pasti akan selalu disebut sebagai salah satu yang paling berbahaya. kadang itu saja sudah cukup untuk jadi legenda.

13. Gennady Golovkin –Sekitar US$ 40 Juta

Nama GGG mungkin tidak sepopuler Canelo Álvarez di dunia hiburan.

tapi di mata para penggemar sejati, dia adalah sosok yang disegani.

Golovkin dikenal. sebagai petinju yang nyaris sempurna dalam hal teknik. memiliki rahang sekeras baja

dan daya hancur pukulan. yang bisa membuat siapa pun berpikir dua kali untuk berdiri di depannya.

Selama masa jayanya. Golovkin memegang sabuk juara dunia WBA, WBC, IBF, dan IBO kelas menengah

pencapaian yang membuatnya. nyaris tak tersentuh selama bertahun-tahun.

Namun bagi banyak orang. nama Golovkin melekat pada satu hal:

rivalitasnya melawan Saul “Canelo” Álvarez. Triloginya dengan Canelo menjadi salah satu saga paling intens dalam sejarah.

Banyak yang menilai Golovkin seharusnya menang pada duel pertama di 2017,

dan hingga kini perdebatan itu belum benar-benar padam.

Dari sisi finansial. Golovkin memang tidak seekstravaganza Mayweather atau Canelo,

tetapi bukan berarti dompetnya tipis.

Pertarungan melawan David Lemieux. di Madison Square Garden saja menghasilkan jutaan dolar.

Sementara tiga duel melawan Canelo memberi pemasukan lebih dari US$ 20 juta per laga.

Selain itu. pada 2019 dia menandatangani kontrak besar dengan DAZN senilai sekitar US$ 100 juta untuk beberapa pertarungan.

Jadi meskipun bukan tipe petinju yang suka pamer kemewahan,

GGG tahu betul bagaimana mengelola nilainya.

Golovkin juga tidak menutup diri dari bisnis di luar ring. dia memiliki promotor sendiri, GGG Promotions, serta beberapa investasi di properti dan usaha pribadi.

dia bahkan menjadi wajah bagi sejumlah merek besar. seperti Jordan Brand dan Tecate Beer,

menandakan betapa besarnya daya tariknya di pasar global.

Yang menarik. meskipun sudah pensiun. nama Golovkin tetap hidup di hati para penggemar.

dia dianggap pahlawan nasional di Kazakhstan. Golovkin adalah contoh petinju yang tidak bergantung pada drama,

tidak suka bicara berlebihan. tapi selalu membuktikan segalanya lewat kedua tangan nya.

Kini, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 40 juta

Golovkin menikmati hidup dengan tenang. dia tidak lagi mengejar sorotan kamera,

namun tetap dihormati di mana pun namanya disebut.

Kadang terasa aneh. bagaimana sosok yang begitu kalem bisa menjadi salah satu penghancur paling efisien yang pernah ada di ring tinju.

Tapi mungkin justru di situlah pesonanya. seorang pria sederhana dari Kazakhstan

yang mengubah kesunyian menjadi kekuatan mematikan.

14. Amir Khan –Sekitar US$ 40 Juta

Saat usianya baru 17 tahun. Nama Amir Khan mencuat ke pentas dunia saat Olimpiade Athena 2004.

Dia sukses membawa pulang medali perak untuk Inggris. prestasi yang langsung mengubah hidupnya. Tak butuh waktu lama bagi Khan untuk beralih ke tinju profesional pada 2005,

Dan sejak itu. dia menjadi kebanggaan bagi komunitas Asia Selatan di Inggris.

Di atas ring. Khan dikenal dengan kecepatan kombinasi yang membuat banyak lawan kesulitan membaca arah pukulannya.

Dia merebut gelar juara dunia kelas ringan junior WBA pada 2009,

dan dua tahun kemudian menyatukan sabuk WBA dan IBF. prestasi yang membuatnya sejajar dengan nama-nama besar tinju Inggris seperti Ricky Hatton.

Namun di balik gemerlap itu. Khan juga dikenal sebagai petinju yang sering “berjudi” di atas ring…

berani melawan siapa pun. bahkan lawan-lawan yang lebih besar dan lebih kuat.

Salah satu contohnya adalah ketika dia naik dua divisi untuk menghadapi Saul “Canelo” Álvarez pada 2016.

Hasilnya memang brutal. Khan tumbang dengan KO keras di ronde keenam

namun keberaniannya menghadapi raksasa seperti Canelo justru meningkatkan respek dari publik tinju.

Dari laga itu saja. Khan meraup lebih dari US$ 13 juta. menjadikannya salah satu bayaran terbesar dalam kariernya.

Dia juga mendapat pundi besar dari duel melawan Terence Crawford pada 2019,

meski hasilnya sama. kalah, tapi tetap berani tampil di panggung besar.

Namun kekayaan Amir Khan tidak hanya datang dari pukulan.

Di luar ring, dia adalah sosok yang sangat cerdas dalam mengelola popularitas.

Dia membangun Amir Khan Promotions, membuka akademi tinju di Inggris dan Pakistan,

serta merambah dunia hiburan. Penampilannya di acara televisi populer seperti I’m a Celebrity… Get Me Out of Here!

membuatnya semakin dikenal publik luas. bukan hanya sebagai petinju, tapi juga figur media.

Dari sisi finansial. Khan punya portofolio bisnis yang cukup beragam.

Dia berinvestasi di properti dan restoran. serta memiliki sejumlah kontrak endorsement dari brand olahraga dan minuman energi.

Popularitasnya di dua benua. Eropa dan Asia menjadikannya wajah

sponsor yang sulit disaingi oleh petinju Inggris lain seangkatannya.

Tapi mungkin. yang paling menarik dari sosok Khan bukanlah uang atau sabuk juara yang pernah dia miliki,

melainkan keberanian untuk terus melangkah. meski seringkali jatuh. dia bukan petinju yang sempurna,

tapi justru karena keberaniannya untuk gagal di depan dunia. dia jadi sosok yang sulit dilupakan.

15. Bernard Hopkins –Sekitar US$ 40 Juta

Bernard Hopkins. adalah sosok yang benar-benar berbeda dari kebanyakan petinju besar lain dalam daftar ini.

The alien tidak datang dari latar belakang glamor. bukan juga produk akademi tinju elit.

dia datang dari jalanan. dari masa muda yang kelam. bahkan sempat mendekam di penjara sebelum akhirnya menemukan arah hidup melalui tinju.

Mungkin inilah yang membuatnya dijuluki The Executioner. kemudian berubah menjadi The Alien:

karena Hopkins memang seolah datang dari dunia lain. bertarung dengan disiplin. dingin, dan strategi yang matang.

Dalam karier panjangnya. Hopkins menjelma jadi legenda sejati.

Menguasai divisi middleweight hampir sepuluh tahun penuh. dengan 20 kali mempertahankan gelar juara dunia.

rekor yang sulit disamai siapa pun hingga kini. dia juga menjadi juara dunia tertua dalam sejarah tinju,

ketika di usia 49 tahun masih mampu menumbangkan Beibut Shumenov.

Bayangkan. hampir separuh lawannya di atas ring saat itu. bahkan belum lahir ketika Hopkins memulai karier profesionalnya.

anehnya. Hopkins bukan petinju yang mengandalkan kekuatan brutal. dia bertarung seperti seorang ahli strategi. lalu menyerang dengan akurat.

Tak heran. bila banyak petinju muda menyebutnya sebagai “profesor tinju”

karena Hopkins bukan hanya tukang pukul. tapi mengajarkan seni bertahan hidup di ring.

Dari sisi finansial. perjalanan Hopkins tak kalah menarik. dia mendapatkan bayaran besar dari pertarungan melawan Félix Trinidad, Oscar De La Hoya, Roy Jones Jr., dan Sergey Kovalev.

Namun uang terbesarnya. justru datang setelah masa bertarungnya usai.

Hopkins tak mau jadi legenda yang bangkrut setelah pensiun. dia melangkah lebih jauh dan bergabung

sebagai partner bisnis di Golden Boy Promotions, perusahaan promosi tinju milik De La Hoya.

Di sana. Hopkins bukan hanya jadi wajah legenda. tapi juga otak bisnis. mengatur event besar, berbagi keuntungan dan membangun finansial yang berkelanjutan.

Berbeda dengan banyak petinju lain. yang gemar hidup mewah atau terjebak gaya hidup mahal,

Hopkins dikenal hemat. realistis, dan cerdas dalam mengelola uang.

dia berinvestasi di properti Philadelphia. menjauhi skandal dan fokus membangun kehidupan yang stabil setelah tinju.

Dalam banyak wawancara, dia sering berkata..

“Saya tak mau hidup miskin dua kali.”

Kalimat itu mencerminkan filosofi hidupnya. bahwa uang dari ring harus dijaga dengan otak. bukan dihamburkan dengan emosi.

kekayaan Bernard Hopkins. diperkirakan mencapai sekitar US$ 40 juta.

Angka itu mungkin jauh di bawah Floyd Mayweather atau Canelo Álvarez,

tapi dalam konteks cerita hidup. Hopkins mungkin justru lebih kaya secara makna.

Dia membuktikan. bagaimana seorang pria bisa menaklukkan masa lalunya. dan membangun masa depan dengan disiplin.

Kalau kita lihat keseluruhan daftar 15 petinju terkaya ini. terlihat jelas betapa dunia tinju telah berubah menjadi industri besar bernilai miliaran dolar.

Mayweather tetap berada di singgasana. Canelo mengejar dengan kerja keras dan bisnis cerdas.

Namun. di antara semua cerita sukses itu. Bernard Hopkins adalah anomali yang menyenangkan.

pria yang mengubah tragedi menjadi inspirasi. dan menjadikan kedisiplinan sebagai modal utama.

dia bukan petinju paling flamboyan. bukan pula yang paling kaya.

tapi mungkin yang paling bijak.

Terima kasih sudah membaca. sampai bertemu kembali di artikel menarik lain nya.

#tinjuDunia #PetinjuTerkaya #Boxing2025 #FloydMayweather #CaneloAlvarez #MannyPacquiao

1 komentar untuk “15 Petinju Terkaya di Dunia Tahun 2025”

  1. Pingback: Prediksi oscar collazo vs jayson vayson 2025

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top